Anda di halaman 1dari 7

1.

PERUBAHAN AKUT DAN KRONIS PADA TUBUH PADA SAAT BEROLAHRAGA


Sistem Muskuloskeletal

Ada 3 jenis serat otot :

 Slow twitch biasanya adalah otot-otot besar (otot penyangga tubuh)


 Resistensi kelelahan ST lebih tinggi (lebih tahan thd kelelahan karena
mitokondria dan myoglobin yang lebih banyak)
 Aktivitas myosin ATPase yang lebih tinggi berbanding lurus dengan
kecepatan kontraksi otot yang lebih cepat
 Ukuran motor neuron semakin besar berarti gerakannya akan
semakin cepat

Klasifikasi serabut otot

Sistem 1 Slow twitch (ST) Fast twitch a (FTa) Fast twitch b FTb)
Sistem 2 Tipe I Tipe IIa Tipe IIb
Sistem 3 Slow Oxidative (SO) Fast oxidative/glycolytic (FOG) Fast glycolytic (FG)
Karakteristik
Kapasitas oksidatif Tinggi Agak tinggi Rendah
Kapasitas glikolitik Rendah Tinggi Tertinggi
Kecepatan kontraksi Lambat Cepat Cepat
Resistensi thd kelelahan Tinggi Sedang Lambat
Kekuatan motor unit Rendah Tinggi Tinggi

Tipe serabut
Karakteristik
ST FTa FTb

Serabut per motor neuron 10 - 180 300 – 800 300 – 800


Ukuran motor neuron Kecil Besar Besar
Kecepatan induksi saraf Pelan Cepat Cepat
Kecepatan kontraksi (ms) 110 50 50
Tipe myosin ATP ase Lambat Cepat Cepat
Perkembangan retikulum sarkoplasmikum Rendah Tinggi Tinggi
Motor unit force Rendah Tinggi Tinggi
Kapasitas aerobik (oksidatif) Tinggi Sedang Rendah
Kapasitas anaerobik (glikolitik) Rendah Tinggi Tinggi

IIa  untuk kegiatan yang membutuhkan daya / power berkelanjutan seperti angkat
berat untuk beberapa kali pengulangan.
IIb  untuk latihan intensitas tinggi, durasi pendek seperti sprint.

beberapa adaptasi/perubahan:
 Peningkatan perfusi kapiler otot
 Peningkatan kekuatan karena hipertrofi otot
 Peningkatan daya tahan tubuh karena peningkatan mitokondria otot
 Peningkatan kepadatan tulang

Sistem sirkulasi

OR  peningkatan aktivitas metabolisme pada otot rangka  sistem peredaran


darah harus mengontrol transportasi oksigen dan karbon dioksida & membantu
melindungi tingkat pH (saat OR pH akan menurun)  dengan meningkatkan curah
jantung (peningkatan denyut jantung dan volume stroke) dan memodulasi sirkulasi
mikrovaskular.

+ Latihan meningkatkan kadar erythropoietin (EPO) yang menyebabkan peningkatan


produksi sel darah merah.

Aliran darah diutamakan menjauh dari gastrointestinal (GI) dan sistem ginjal dan
menuju otot-otot aktif melalui penyempitan selektif dan pelebaran lapisan kapiler.

Beberapa adaptasi/perubahan :
 Peningkatan kontraktilitas
 Diameter pembuluh darah meningkat
 Kepadatan kapiler meningkat
 Peningkatan vasodilatasi
 Penurunan tekanan darah rata-rata saat istirahat atau aktivitas submaksimal
karena peningkatan efisiensi

Sistem pernapasan
peningkatan curah jantung  peningkatan perfusi di apex paru  peningkatan luas
permukaan yang tersedia untuk pertukaran gas (penurunan ruang mati alveolar) 
peningkatan ventilasi alveolar  gas darah dan keseimbangan pH dapat
dipertahankan.

Sistem endokrin

 Kadar kortisol, epinefrin, norepinefrin, dan dopamin dalam plasma meningkat


dengan olahraga maksimal dan kembali ke baseline setelah istirahat.
o Peningkatan kadar ini konsisten dengan peningkatan aktivasi sistem
saraf simpatis tubuh.
 Growth hormone dilepaskan oleh kelenjar hipofisis untuk meningkatkan
pertumbuhan tulang dan jaringan.
 Sensitivitas insulin meningkat setelah latihan jangka panjang.
 Tingkat testosteron juga meningkat yang mengarah pada peningkatan
pertumbuhan, libido, dan suasana hati.

Sumber : Physiology, Exercise (akut). NCBI. 2019

2. MEKANISME DELAYED MUSCLE SORENESS


DOMS  rasa nyeri dan tidak nyaman yang terjadi setelah melakukan latihan yang
tidak biasa dilakukan (intensitas tinggi). Ketika selesai melakukan olahraga intensif
akan terjadi kerusakan pada jaringan otot dan membran sel yang kemudian
berkembang menimbulkan respon inflamasi.

Banyak yang mengira DOMS adalah gejala hasil dari akumulasi asam laktat, padahal
asam laktat tidak ada kaitannya dengan DOMS karena asam laktat akan hilang
dalam 15 menit setelah latihan. DOMS adalah efek samping dari proses perbaikan
sebagai respon kerusakan otot mikroskopis.

Rasa nyeri otot mulai berkembang 12-24 jam pertama setelah latihan dan mencapai
puncaknya pada 24 - 72 jam setelahnya, kemudian menghilang 3 - 5 hari setelah
latihan.
BK : bradykinin
NGF : nerve growth factor
GDNF :COX-2-glial cell line-derived neurotrophic factor

Gaiss mau tanyaa.. Eksentrik berdasarkan sumber-sumber itu aadalah kontraksi otot
yang menyebabkan otot memanjang, sedangkan kosentrik itu yg otot memendek.
Namun kemarin dr.Nando di kuliah AKUT berkata sebaliknya. Kalau dari temen-
temen sendiri ada pendapat??
ECC : eccentric
Eccentric exercise  jenis latihan yg menyebabkan perpanjangan otot selama otot
berkontraksi. ECC dpt meyebabkan :
o Muscle soreness : robekan otot karena latihan intensitas tinggi
o Muscle strain : robekan tendon  mempengaruhi derajat gerak
(ROM)
Penjelasan mudahnya :
Latihan eccentric tingkat tinggi (downhill running, latihan tahanan, dll pokoknya yg
menyebabkan otot memanjang selama kontraksi) menyebabkan beberapa otot tersebut
mengalami “robekan”, bukan robekan yang besar namun robekan otot mikroskopis (micro
tears), akibat adanya robekan maka munculah respon inflamasi (sitokin-sitokinp
proinflamatori berkumpul pada robekan tersebut), hal ini yang menyebabkan otot tersebut
mengalami swelling / pembengkakan. Nah masalahnya, di otot itu kan ada nervus/saraf, nah
otot yang membengkak akan menekan saraf yang ada pada otot tersebut, dan hal inilah
yang menimbulkan DOMS (itulah kenapa DOMS itu durasinya ±5 hari, karena sambil
menunggu pembengkakannya hilang).

DOMS dapat diklasifikasikan sebagai cedera pada otot tipe 1 dan dapat diketahui
dengan adanya nyeri tekan dan kejang otot pada saat dilakukan palpasi dan gerakan.
Nice To Know : cidera otot ada 4 tipe
Tipe 1  Gangguan Otot yang berhubungan dengan aktivitas berlebihan
o Tipe 1a: Kelelahan yang diinduksi
o Tipe 1b: DOMS

Sumber :
 Eccentric muscle contractions: risks and benefits. 2019
 Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). American College and Sport
Medicine. https://www.acsm.org/docs/brochures/delayed-onset-muscle-
soreness-%28doms%29.pdf

3. TATALAKSANA DELAYED MUSCLE SORENESS?


 Bagaimana cara untuk meminimalkan DOMS ?
1) Ketika melakukan jenis olahraga atau program baru, lakukanlah secara
perlahan dan rutin.
 Jangan terlalu memaksakan diri / langsung latihan secara
berlebihan.
 Berikan waktu pada otot untuk beradaptasi dengan stress baru
yang dihadapinya.
2) Lakukan pemanasan sebelum latihan.
 Berperan dlm mempersiapkan otot (biar ga kaget ototnya)
3) Peregangan setelah latihan
 Pada saat OR  ada bbrapa jaringan lunak / soft tissue yang
memendek  peregangan  untuk memanjangkan struktur
jaringan lunak  meningkatkan luas gerak sendi.
4) Masase/Pijat
 memperlancar peredaran darah pada bagian yang mengalami
rasa nyeri akibat DOMS tapi tidak berpengaruh pada fungsi
otot dan enzim akibat kerusakan sel atau inflamasi
5) Kompres Es
 mempersempit pembuluh darah dan mempercepat proses
pemulihan dengan mengurangi peradangan yang terjadi pada
otot yang bekerja terlalu berat.

Sumber :
 Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). American College and Sport
Medicine. https://www.acsm.org/docs/brochures/delayed-onset-muscle-
soreness-%28doms%29.pdf

4. MENGAPA PADA OR BISA TERJADI KELELAHAN?


 Penyebab kelelahan
1) Kekurangan sumber energy
 Penurunan jumlah fosfagen.
 Fosfagen disinesis di hati & ditransportasi ke otot
skelet untuk disimpan
 Penurunan fosfagen  penurunan ATP
 Penurunan Glukosa daran & Glikogen otot & hati
 Ketika kekurangan simpanan glikogen, otot berhenti
berkontraksi karena tubuh tdk dapat menggunakan
lemak sebagai sumber energi utama

2) Akumulasi produk sisa metabolism


 Akumulasi laktat darah (Metabolisme anaerob)
 Karbondioksida  asam bikarbonat
 Peningkatan keasaman/penurunan pH darah

3) Kelelahan neuromuscular
 Merupakan efek latihan berkepanjangan
 Depletion of acetylcholine  stimulasi kontraksi otot skelet
terganggu
 Penurunan pelepasan ion kalsium  menurunkan
pembentukan jembatan aktomyosin  menghalangi kontraksi
otot

Anda mungkin juga menyukai