OTOT RANGKA

Dr. David, MKes

Departemen Histologi FK-USAKTI
2020
 Embriogenesis
•otot rangka Asal dari mesoderm
•Seluruh otot rangka berkembang sebelum lahir
•Setelah lahir  bertambah diameter dan ukuran
Overview -otot
Ada 3 jenis otot : (berdasarkan
morfologi dan fungsi) yi : Polos (smooth
muscles),Rangka (skeletal
muscles),Jantung (cardiac muscles)
Memiliki filamen kontraktil ( aktin dan
miosin
Kontraksi otot bisa disadari (otot
rangka dan tidak disadari ( otot polos
dan jantung)
Struktur otot rangka

• Pembungkus otot rangka:

• Epimisium/fasia
• Selubung terluar berisi jaringan
ikat padat yang melapisi otot
• Perimisium
• Septa tipis berupa jaringan ikat
menyusup ke dalam mengelilingi
fasiculus otot
• Endomisium
• Setiap serat otot (sel otot)
dikelilingi selapis halus jaringan
ikat jarang
Fungsi jaringan ikat : lewatnya pembuluh
darah, pembuluh limfe dan saraf.

Pembuluh darah dan serabut saraf sampai

ke endomysium.
pembuluh limfe sampai di perimysium.
Struktur histologi (MC)
• Bentuk silindris p: 1-40 mm, L: 10-
100 mikron
• Inti banyak dipinggir dibungkus
oleh membran plasma (sarkolema)
• Pada potongan memanjang
Memiliki garis melintang pita A
(gelap) dan pita I (terang)
• Setiap sel otot (serat otot) terdiri
dari beberapa miofibril
Pada potongan melintang
miofibril membentuk
kelompokan yang disebut
ladang cohnheim
Sel/serat otot rangka
• berbentuk silindris, inti banyak dipinggir.
• Sarkolema ( membran sel ): fungsi meneruskan rangsangan 
berhubungan dgn garis Z melalui sarkoplasmik retikulum.
• Sarkoplasmik retikulum yaitu modifikasi ERH yang mengelilingi
myofibril mengatur kontraksi otot (menahan / mengeluarkan ion
kalsium)
• Sarkoplasma : sitoplasma sel otot  terdiri dari protein con:
mioglobin= hb (02 transport)
• Sarkosome (mitokondria) terdapat pada :
• Sekitar miofibril
• Dekat inti
• Sekitar ujung saraf motorik
• Dibawah sarkolemma
TRIAD DARI SERAT OTOT
• triads: 2 terminal cisternae + 1 T tubule
• sarcoplasmic reticulum (SER): modified smooth ER, stores Ca++ ions
• terminal cisternae: large flattened sacs of the SER
• transverse (T) tubules: lipatan sarcolemma
•  FUNGSI : membantu dalam penyatuan kontraksi
 Miofibril
• Setiap serabut otot terdiri dari miofibril → elemen
kontraksil sel otot
• Myofibril membentuk 80% volume otot
• Miofibril : terdiri dari 1000-2000 miofilamen (aktin dan
miosin)

• Susunan miofibril menciptakan rangkaian pita-pita gelap (A)

dan terang (I) yang saling bergantian
 Myofibrils
Lempeng H dipotong oleh garis gelap, garis
M

Lempeng I memiliki garis gelap dan tipis disebut garis Z

Sarkomer
Daerah miofibril di antara dua garis Z, memiliki
lempeng A (tengah) dan sebagian lempeng I pada
masing-masing tepi.
Sarcomere (sarkomer)

filamen tebal tebal 15 nm dan panjang 1,5μm, filamen tipis L : 7nm P:10 μm,
Persarafan otot rangka

•motor end plate

 tempat berakhirnya
saraf motorik (nerve
terminal / axonal ending)
dan berhubungan erat
dengan serat otot 
mengatur kontraksi otot.
 Neuromuscular Junction (Hubungan saraf-otot)

Motor neurons mempersarafi

serabut otot
Motor end plate adl tempat
pertemuannya
Neurotransmitters dilepaskan
oleh sinyal saraf menginisiasi
pelepasan ion kalsium dan
kontraksi otot

Motor Unit: sebuah motor neuron dan seluruh otot yang yang dipersarafinya
•Rata-rata ~ 150, tapi bisa sampai beberapa ratus sel saraf
•Semakin halus gerakan, semakin sedikit otot yangterlibat
Ujung saraf sensorik
 Organ Tendon golgi 
neurotendineus ending
- pada tendo dekat batas
otot tendo
 untuk mencegah kontraksi yang berlebihan

• ujung sensoris :
neuromuscular spindles :
 ujung sensoris bersifat
proprioseptif
• Struktur : -
• serat intrafusal
• serat kolagen,
• serat 2 saraf afferent
• serat saraf motorik
• serat ektrafusal
• Fungsi :
• mengatur regangan otot
• reflek
Histologi Persarafan sensorik
 Kontraksi otot

• Miastenia gravis : reseptor asetil kolin << (autoimun)

 Sliding Filament Model
relaxed sarcomere _partly contracted_

fully contracted

Sarkomer Pita “A” konstan

memendek karena karena dibentuk
aktin ditarik ke arah oleh miosin yg tdak
tengah oleh cross berubah
bridge dari miosin panjangnya
EM (electron
microscope): parts
of 2 myofibrils
Efek kontraksi pada garis serat otot

•Pada sarkomer akan terjadi miofilamen tipis akan

saling mendekat,
•sedangkan miofilamen tebal tetap pada tempatnya.
•Lempeng H menyempit /hilang pada kontraksi kuat
•Lempeng I juga menyempit
•Sarkomer memendek
•Miofilamen tidak mengalami pemendekan
Tipe serabut otot rangka
Tergantung apakah mayoritas menggunakan oksigen untuk
menghasilkan ATP atau tidak
 Oksidatif– aerobic (use oxygen)
 Glikolitik –anaerobik

 Serabut cepat: serabut putih:

warna pucat krn mioglobin sedikit, mitokondria <<, pembuluh darah
<<, glikogen >>. Kontraksi cepat dan kuat, tapi cepat lelah
 Serabut lambat : serabut merah, diameter setengah, lebih
lambat 3x tapi dapat terus menerus, aerobik, lebih banyak
mitokondria, mioglobbin
warna lbh merah, diameter kecil, mioglobin >>, mitokondria
>> tapi glikogen sedikit
 Intermediate: di antaranya

Dalam sediaan histologi tak bs dibedakan : tehnik histokimia

Perubahan inervasi bisa menyebabkan perubahan tipe otot rangka
 Otot rangka berkontraksi ketika motor unit
dirangsang
 Jumlah tegangan tergantung
1. Frekuensi stimulasi
2. Jumlah motor unit yang terlibat
 Kontraksi sebuah otot yang sementara disebut twitch
 Prinsip All or none: kontraksi semua atau tidak sama
sekali
 Jumlah tenaga tergantung berapa banyak motor unit
yang teraktivasi
 Tonus otot
 Walaupun dalam keadaan istirahat beberapa motor unit
tetap aktif tapi tidak menyebabkan pergerakan
 Hipertrofi otot
 Weight training (kerja berulang yang intense): meningkatkan
diameter dan kekuatan serabut otot cepat dengan meningkatkan
 mitokondria
 Protein aktin dan miosin
 Miofilamen
 Organel miofibril
 Serabut membesar/hipertrofi bersamaan dengan jumlah dan ukuran
miofibril

 Indurance training (aerobic): tidak menyebabkan hipertrofi

 Atrofi otot: hilangnya tonus dan massa otot karena kurang

rangsangan
 Otot menjadi lebih kecil dan lemah

Note on terminology: in general, increased size is hypertrophy; increased number

of cells is hyperplasia
KLASIFIKASI SERAT OTOT RANGKA

• Contractile Properties
• SLOW
• FAST
• Metabolic Properties
• OXYDATIVE
• GLYCOLYTIC
• Color Properties
• RED
• WHITE
Contractile Properties
Contractile Properties

•Slow twitch (I) fibers dipersarafi oleh

alpha 2 motor neuron, smaller
•Fast twitch (II) fibers dipersarafi oleh
alpha 1 motor neurons, larger
•Fast twitch (II) fibers memiliki
rangsangan ambang batas yang lebih
tinggi dan kecepatan konduksi lebih
cepat
Contractile Properties
Motor Unit Recruitment
• Slow twitch with low
threshold nerves (α2)
recruited during light-to-
moderate effort.
• Sustained submaximal
jogging, cycling, lifting a light
weight at a slow speed.
• Fast twitch with higher
threshold nerves (α1) activated
as force requirements
increase.
• Sprint running or swimming or
cyclist ascends hill.
 Metabolic Properties

• All muscle fibers can produce energy both aerobically

and anaerobically
• One or the other may predominate or production may
be balanced
• SO (I) fibers rely mainly on oxidative pathways
• FG (IIb) fibers rely mainly on glycolytic pathways
• FOG (IIa) possess characteristics like SO and FG
Metabolic Properties

• FOG (IIa) and FG (IIb) have • SO (I) has more triglyceride

higher glycogen stores than SO than either FG or FOG.
(I).
 Color Properties
•Myoglobin contains
heme (Fe) which
carries O2 in muscle
makes it RED.
 Muscle Fiber Types

Type I Type IIa Type IIb

Red Red White
Diameter Medium Large Large
(neuron & fiber)
Force Capacity Low (5g) Moderate (20 g) High (50 g)
Myosin ATPase Low High High
Activity
Myoglobin High High Low
Content
Metabolic Oxidative Oxidative/ Glycolytic
Properties Glycolytic
Fatigue High Intermediate Low
Resistance
Distribution of Fiber Types

• All muscle composed of

ST & FT fibers
• Distribution varies from
muscle to muscle
within an individual
• Most individuals
possess between 45
and 55% ST
Distribution of Fiber Types

• Vastus lateralis on
average 52% SO, 33%
FOG, 14% FG. Same for
deltoid, biceps brachii.
• Soleus may have as
much as 85% SO.
• Triceps brachii may
have as few as 30% SO.
Distribution of Fiber Types
• Great variation between individuals
• Vastus lateralis of elite distance
runners had 79% ST, untrained had
58%
• Available evidence indicates that
the distribution of slow and fast
twitch fibers is genetically
determined and not altered by
training
sumber
• Moore KL, Perseud TVN. The Developing Human Cliknical Oriented
Embriology ed 8.
• Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology, 2nd ed.
Philadelphia:Saunders;2001
• Ross and Pawlina. Histology. A text and atlas with correlated cell and
molecular biology. Baltimore:Lippincot; 2006
• Junquera’s Basic Histology text and atlas.12 ed edition.
• McArdle, William D., Frank I. Katch, and Victor L. Katch. 2000.
Essentials of Exercise Physiology 2nd ed. Image Collection. Lippincott
Williams & Wilkins.
• Plowman, Sharon A. and Denise L. Smith. 1998. Digital Image
Archive for Exercise Physiology. Allyn & Bacon.
42