Sumber :
2. BERBAGAI MACAM CEDERA OLAHRAGA (SAMPAI DENGAN YANG MENGANCAM NYAWA) DAN
MEKANISME TERJADINYA.
KLASIFIKASI CEDERA BERDASAR MEKANISME
1) Traction (traksi)
Cedera yang disebabkan oleh adanya suatu tarikan dari dua energi yang bergerak berlawanan arah.
Bagian yang teregang tersebut dapat mengalami cedera traction.
2) Compression (kompresi)
Cedera yang disebabkan oleh dua energi yang berasal dari arah yang berlawanan menuju ke satu
titik. Daerah yang menerima energi di satu titik inilah yang mengalami cedera compression.
3) Bending (bengkokan)
Cedera yang disebabkan oleh adanya bengkokan (biasanya hiperfleksi atau hiperekstensi) sehingga
ada bagian yang “over streched”. Bagian yang over streched inilah yang akan mengalami cedera
bending.
4) Torsion (putaran)
Cedera yang disebabkan oleh adanya suatu putaran sehingga bagian yang menerima energi
tersebut mengalami cedera (fraktur spiral)
Sumber :
Ilyas E. Cedera Olahraga dan Penatalaksanaannya. Handout pada Seminar Sport Inuries, Hotel Gran
Melia, Jakarta. BSN. 2009.
3. PENATALAKSANAAN CEDERA OLAHRAGA
1) Rest Istirahat dilakukan dnegan mengurangi atau menghentikan gerakan dari bagian yang
cedera. Istirahat dilakukan sampai dengan 48 jam setelah terjadinya cedera.
2) Ice Es yang dihancurkan dalam kantong plastik di atas lapisan kain yang tipis. Atau, bagian yg
cedera dapat direndam dalam air pada suhu sekitar 12,7 ° C. Kaki dan pergelangan kaki harus
didinginkan sekitar 20 menit setiap 2-3 jam selama 48 jam pertama, atau sampai edema dan
peradangan telah stabil.
3) Compression Untuk mengurangi edema jaringan, pergelangan kaki harus dibalut dengan
elastic bandage. Elastic bandage biasanya diawali dari bagian distal menuju ke proksimal,
diawali dengan anchor wrap dan diakhiri dengan circular wrap. Periksa sirkulasi sebelum
membebat. Bebat tidak boleh terlalu kencang, karena dapat mengganggu sirkulasi.
4) Elevation Hal ini dilakukan untuk membantu drainase cairan kembali ke jantung untuk
mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Ekstremitas ditinggikan 6 – 10 inchi (15-25cm) di
atas jantung. Obat-obat anti inflamasi non steroid seperti paracetamol, aspirin, atau ibuprofen
dapat dipergunakan untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.
2. Latihan penguatan otot progresif (Replace) dimulai dengan latihan isometrik yang dilakukan
terhadap.
Sumber : Barker, H. B., Beynnon, B. D., & Renstron, P. A. (1997). Ankle injury risk factors in sports.
Sports Med, 69–74.