Anda di halaman 1dari 2

Jenis Kelelahan Otot

By IlmuFisioterapi.Net Categories: Fisiologi Tubuh Manusia, Terapi Latihan

Aktifitas kontraktil di otot tidak bisa berlangsung terus-menerus. Pada akhirnya ketegangan otot menurun seiring dengan
timbulnya kelelahan. Jenis kelelahan : kelelahan otot, kelelahan neuromuskular dan kelelahan sentral. Sifat kelelahan : lokal
atau menyeluruh, kelelahan yang menyertai olahraga endurance, kelelahan dan kinerja olahraga.
Kelelahan Otot
terjadi ketika otot tidak dapat berespon terhadap rangsangan dengan tingkat aktifitas kontraktil yang setara. Faktor-faktor
yang terkait ; 1) penimbunan asam laktat, 2) Habisnya cadangan energi.
Waktu timbulnya kelelahan otot berbeda sesuai jenis serat otot. Aktivitas yang berintensitas tinggi lebih cepat menimbulkan
kelelahan. Kelelahan otot membatasi kinerja otot
Kelelahan Neuromuskular
Faktor pembatas pada aktivitas yang kuat dan cepat terletak pada taut neuromuskulus. Neuron motorik aktif tidak mampu
mensintesis asetilkolin dengan cukup cepat untuk mempertahankan transmisi kimiawi potensial aksi dari neuron motorik ke
otot.
Kelelahan Sentral / Kelelahan Psikologis
Jika SSP tidak adekuat mengaktifkan neuron motorik yang mempersarafi otot yang bekerja. Individu akan memperlambat
atau menghentikan aktivitasnya. Olahraga berat, kelelahan mungkin berakar pada rasa tidak nyaman yang berkaitan
dengan aktivitas sehingga perlu motivasi. Olahraga kurang berat berkaitan dengan kebosanan atau kurang tidur.
Mekanismenya masih belum jelas.
Kelelahan otot yang bersifat lokal/ menyeluruh
Menyertai latihan yang berintensitas tinggi dan waktunya singkat akibat akumulasi asam laktat dalam darah dan otot.
Berhubungan dengan resistensi energi ATP selama kontraksi atau rileksasi otot Fast Twitch.
Kelelahan yang menyertai Olahraga endurance
Kelelahan ini terjadi karena kelelahan otot (lokal) dan di luar otot (komponen tubuh lain). Kelelahan lokal karena terkurasnya
cadangan glikogen otot baik di FT / ST.
Kelelahan karena komponen lain disebabkan oleh :
1) Hipoglikemia
2) Penipisan glikogen hati
3) Dehidrasi
4) Kehilangan elektrolit
5) Hipertermia
6) Kebosanan (psikologis)
Kelelahan yang menyertai olahraga endurance bersifat menyeluruh.
Kelelahan dan kinerja olahraga
Menunda kelelahan akan memberi kesempatan atlit menyelesaikan suatu perlombaan. Idealnya menunda kelelahan
memungkinkan atlit meningkatkan kinerja saat awal dan pertengahan pertandingan dan masih menyediakan tenaga yang
besar untuk meyelesaikan pertandingan. Latihan fisik akan memberikan perubahan fisiologis tubuh untuk menunda
kelelahan karena efek glycogen sparing (menggunakan lemak > glikogen sebagai bahan bakar) sehingga cadangan
glikogen di hati dan otot dapat diirit sehingga kelelahan tertunda. Efek latihan fisik meningkatkan aklimatisasi terhadap
panas lingkungan yang akan mengurangi hipertermia, dehidrasi dan hilangnya elektrolit selama kinerja berlangsung.
Nyeri otot (Muscle Soreness)
Penelitian : Kontraksi eksentrik > isometrik > isotonik. Terjadi penurunan kekuatan oto menyertai kontraksi eksentrik
sepanjang durasi dari periode nyeri , sedangkan saat kontraksi isometrik dan konsentrik tidak mengalami penurunan nyeri.
Penyebab nyeri (berdasarkan teori) :
1.
kerusakan jaringan (sobekan kecil di otot)

2.
3.

spasme lokal (mengurangi aliran darah)


overstreching (rusaknya jaringan penyambung antara tendon dan otot / connective tissue theory)

Pencegahan Nyeri Otot


Streching : membantu mencegah dan menyenbuhkan bila terjadi nyeri.
Mengkonsumsi 2x 100 mg Vitamin C perhari selama 30 hari : melindungi dan mengurangi nyeri otot (mungkin berkaitan
dengan anti oksidan).
Adaptasi otot dan struktur saraf akibat pelatihan fisik
Tergantung bentuk latihan, intensitas, durasi dan frekuensi latihan. Perubahan yang terjadi adalah meningkatnya kekuatan
otot (muscle strenght), ketahanan dan kecepatan atau daya ledak otot. Perubahan pada ukuran otot yaitu hipertropi
(meningkatnya diameter serabut otot, meningkatnya jumlah miofibril dan meningkatnya sarkoplasma, kapiler-kapiler dan
komponen lainnya. Perubahan pada otot dan gerakan persendian yaitu meningkatnya kelenturan (fleksibility). Ukuran otot
ditingkatkan dengan olahraga intensitas tinggi, berdurasi singkat dan anaerobik secara teratur. Pembesaran otot disebabkan
hipertropi Fast twitch (IIa) yang direkrut selama kontraksi kuat. Sebagian besar serat menebal akibat sintesis filamen aktin
dan miosin yang memungkinkan peningkatan kesempatan jembatan silang berinteraksi dan meningkatkan kekuatan
kontraktil otot tapi endurans tidak meningkat. Sedangkan hiperplasia (peningkatan jumlah sel otot) diperkirakan sedikit
berperan pada penbesaran otot. Serat otot pria lebih tebal, besar dan kuat bahkan tanpa latihan beban karena efek hormon
testoteron (mendorong sintesis dan penyusunan aktin & miosin yang menyebabkan massa otot pria secara alamiah lebih
besar). Aktivitas endurans yang teratur dapat mengubah serat IIb menjadi IIa dan sebaliknya dangan aktivitas yang
bertenaga. Serat FT dan ST tidak dapat dipertukarkan . Perubahan adaptifr diotot akan berbalik keadaan semula dalam
periode beberapa bulan apabila program latihan dihentikan

Anda mungkin juga menyukai