Anda di halaman 1dari 17

BISNIS PARIWISATA

“PRODUK-PRODUK PARIWISATA”

Oleh:
Kelompok 4
Manajemen Malam L

1. I Ngurah Santika (11/1902612010743)


2. I Gusti Ayu Widya Permana Dewi (12/1902612010744)
3. I.B Dony Paribawa (13/1902612010745)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan tujuan utama menyelesaikan tugas mata kuliah Bisnis
Pariwisata. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan kepada dosen mata kuliah Bisnis
Pariwisata, Ibu Ni Nyoman Surya Dewi,SE.,MM. Terima kasih juga kami ucapkan kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki masih
terbatas dan terdapat banyak kekurangan sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Namun penulis tetap bersyukur karena dengan bimbingan dan bantuan semua
pihak, makalah ini dapat diselesaikan. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun guna mencapai hasil yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi yang pembaca.

i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar............................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produk Pariwisata..................................................................3
2.2 Macam-macam Produk Pariwisata..........................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
Daftar Pustaka................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produk Pariwisata (Tourism Product) merupakan suatu bentukan yang nyata (tangible
product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas dalam suatu kesatuan rangkaian
perjalanan yang hanya dapat dinikmati, apabila seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat
memberikan pengalaman yang baik bagi orang yang melakukan perjalanan atau yang
menggunakan produk tersebut.
Sehingga bentuk dari produk pariwisata itu pada hakekatnya adalah tidak nyata,
karena dalam suatu rangkaian perjalanan terdapat berbagai macam unsur yang saling
melengkapi, tergantung pada jenis perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan.
Misalnya wisatawan akan melakukan perjalanan ke sebuah pulau dengan tujuan
menikmati keindahan taman laut di sekitar pulau tersebut, tentunya wisatawan membutuhkan
fasilitas penunjang, seperti: perahu untuk menyeberang ke pulau, fasilitas kendaraan yang
membawa mereka dari rumah ke pulau yang dituju dan setibanya di pulau wisatawan
membutuhkan fasilitas akomodasi dilengkapi dengan makan dan minum selama berada di
pulau itu, serta tentunya pelengkapan menyelam. Dengan demikian, berdasarkan ilustrasi di
atas jelas bahwa rangkaian perjalanan wisatawan ke sebuah pulau membutuhkan komponen
produk pariwisata secara holistik dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri, yang berarti bahwa
fasilitas penunjang, transportasi, akomodasi, makan dan minum serta perlengkapan
menyelam dan bahkan atraksi wisata di pulau tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
mengikat dan melengkapi untuk tujuan menciptakan kepuasan pengalaman rekreasi bagi
wisatawan. Dan masih banyak komponen produk pariwisata lain yang tidak nampak dalam
ilustrasi tersebut, yang pada umumnya disebut sebagai komponen pelayanan, seperti yang
terjadi pada saat petugas memberikan layanan kepada wisatawan pada saat wisatawan berada
di berbagai fasilitas yang digunakan.

1
1.2  Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Produk Pariwisata?
2. Apa saja macam – macam produk pariwisata?

1.3 Tujuan dan Manfaat:


1. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang pengertian Produk Pariwisata.
2. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang macam – macam produk pariwisata.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk Pariwisata


Produk Pariwisata dibanding dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lainnya
memiliki ciri-ciri berbeda dan untuk memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata.
Berikut ini pengertian produk pariwisata yang dikemukanan oleh beberapa ahli:
Menurut Burkat dan Medlik, yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan
produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi, akomodasi
dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-masing
perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen (wisatawan/tourist).
Menurut Medlik dan Middleton, produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam
unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta memenuhi
kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnya sampai ketempat tujuannya dan
kembali lagi ketempat asalnya.
Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga)
unsur yang membentuk suatu Produk Pariwisata, yaitu :
1. Daya Tarik dari Destinasi
2. Fasilitas dari Destinasi
3. Kemudahan dari Destinasi
Selanjutnya ketiga unsur tersebut menyatu dan menghasilkan citra terhadap suatu
destinasi, apakah baik atau buruk. Berikut ini terdapat sejumlah 6 (enam) unsur produk
pariwisata yang membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan
kebutuhan wisatwan, antara lain:
1. Objek dan Daya Tarik Wisata
2. Jasa Travel Agent & Tour Operator
3. Jasa Perusahaan Angkutan
4. Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan
5. Jasa Souvenir (Cinderamata)Jasa Perusahaan Pendukung.

3
Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat dilakukan dengan terlebih
dahulu memahami ciri-ciri produk pariwisata, antara lain:
1. Tidak dapat dipindahkan
2. Tidak memerlukan perantara (middlemen) untuk mencapai kepuasan
3. Tidak dapat ditimbun atau disimpan
4. Sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis
5. Tidak dapat dicoba atau dicicipi
6. Sangat tergantung pada faktor manusia
7. Memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal investasi
8. Tidak memiliki standart atau ukuran yang objektif dalam menilai tingkat mutu
produk.
Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya pengertian produk wisata adalah
keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai
kembali kerumah dimana ia berangkat semula.
Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata
memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) :
1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan
oleh wisatawan.
2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha
pengolahan makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
3. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.
Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang
komponen-komponen produk wisata yaitu :

1. Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti
festival atau pentas seni.
2. Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan wisata
seperti organisasi kepariwisataan (travel agent).
3. Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat
berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan.
4. Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang
ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional.

4
2.2 Macam – macam Produk Pariwisata
1. Jasa Transportasi
Pengertian transportasi dalam pariwisata adalah sarana (alat) untuk mencapai
tujuan wisata dan juga sarana pergerakan untuk mencapai tempat tujuan wisata.
Sedangkan secara umum pengertian transportasi adalah perpindahan manusia
atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah kendaraan
yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Mengacu pada definisi pariwisata tourism is atemporary movement of people
from one place to another place berarti keberadaan industri transportasi sangat
penting dengan mempertimbangkan bahwa perjalanan wisata menyangkut mobilitas
manusia dari satu tempat ke tempat lain. Dalam perkembangannya fungsi alat
transportasi bukan hanya sebagai sarana mobilisasi, melainkan juga sebagai atraksi
wisata (part leisure).
Unsur-unsur transportasi meliputi:
1) Ada muatan yang diangkut
2) Tersedia kendaraan sebagai pengangkutnya
3) Ada jalanan yang dapat dilalui
4) Ada terminal asal dan terminal tujuan
5) Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan
kegiatan transportasi tersebut.

a. Berdasarkan jenisnya, transportasi angkutan wisata yang bisa digunakan


wisatawan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Transportasi Udara
Transportasi udara digunakan oleh wisatawan yang menginginkan kenyamanan
dan kecepatan karena alat angkut udara dapat menjangkau jarak yang jauh dan
waktu tempuh panjang serta mampu mengangkut penumpang dan barang. Jenis
transportasi pesawat udara baik penerbangan internasional maupun penerbangan
domestik, dapat berupa penerbangan borongan atau charter dan penerbangan
berjadwal atau scheduled.

5
2) Transportasi Darat
Setiap kegiatan wisata tentunya membutuhkan transportasi darat baik berupa
mobil (pribadi dan sewa), maupun bus, taksi, kereta api. Angkutan darat
memberikan beberapa manfaat karena bersifat fleksibel dapat mengantarkan
penumpang secara “door to door”.
Transportasi darat dapat memberikan kenyamanan pribadi. Wisatawan dapat
menentukan rute perjalanan, mengatur waktu keberangkatan dan kedatangan serta
tempat perhentian.
Transportasi darat dapat mencapai daerah yang sulit bahkan area yang terpencil
sekalipun. Ia berfungsi sebagai alat transportasi, sarana rekreasi dan akomodasi
serta mampu mengangkut penumpang dan bagasi.
3) Transportasi air
Transportasi air memberikan pengalaman dan kesan tersendiri. Angkutan air yang
dapat digunakan diantaranya kapal feri penyeberangan, kapal pesiar, kapal danau,
dan perahu.
Angkutan laut mampu mencapai pulau-pulau kecil (terutama yang tidak dapat
dicapai oleh alat transportasi lain) dan menggunakan sumber daya alam
(perairan). Angkutan air bisa menampung banyak pengguna mulai dari perahu,
sampan, kapal feri, hingga kapal pesiar.

2. Jasa Akomodasi
a. Pengertian Akomodasi
Yang dimaksud dengan akomodasi adalah sarana untuk menyediakan jasa
pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan
minum serta jasa lainnya.
b. Jenis – jenis Akomodasi
Agar dapat membandingkan hotel dengan jenis akomodasi yang lain,
dalam bahasan berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai pengertian-
pengertian dari jenis – jenis akomodasi sebagai berikut:
1) Hotel
Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut
makan dan minum (SK. Menteri perhubungan No. PM.10/ Pw. 301/

6
Phb.77). Klasifikasi hotel menurut phisik (banyak atau sedikitnya jumlah
kamar) antara lain :
a) Hotel Kecil, hotel dengan 25 kamar atau kurang.
b) Hotel Sedang, hotel yang memiliki lebih dari 25 dan kurang dari
100 kamar.
c) Hotel menengah, hotel dengan jumlah kamar lebih dari 100 dan
kurang dari 300 kamar.
d) Hotel besar, adalah hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.
2) Motel dalam bahasa inggris, motel, motor hotel, and motor court are
designed to serve the needs of motorists and, as a necessity, must provide
facilities for car parking (private garage), car services, and easy access
from the higway.
Motel pertama kali timbul di Amerika Serikat atas dasar permintaan pasar
yaitu kenyataan adanya kebutuhan akan penginapan sementara bagi orang-
orang yang bepergian dengan kendaraan sendiri sebelum mereka
melanjutkan perjalanannya kembali.
3) Hostel (Youth Hostel) adalah bentuk hotel yang disediakan bagi remaja
atau pelajar dengan tarif relatif lebih murah (youth hostel di Indonesia
dikenal dengan istilah pondok wisata remaja).
4) Cotagge sejenis akomodasi yang berlokasi disekitar pantai atau danau
dengan bentuk bangunannya terpisah-pisah atau berpondok-pondok, serta
dilengkapi dengan fasilitas rekreasi pantai atau laut.
5) Bungalow sejenis akomodasi yang berbentuk rumah-rumah berlokasi di
daerah pegunungan, yang disewakan untuk keluarga/rombongan karyawan
untuk seminar /lokakarya, dan sebagai tempat peristirahatan padawaktu
liburan.
6) Guest House Sejenis akomodasi yang dapat dimiliki oleh suatu
perusahaan atau instansi yang diperuntukkan bagi para tamu yang
menginap dan mendapatkan pelayanan makan dan minum. Dalam
pengertian aslinya, guest house merupakan akomodasi yang mempunyai
fasilitas sederhana. Termasuk dalam jenis ini, di Indonesia dikenal dengan
nama Pondok Wisata.
7) Inn sejenis akomodasi yang berlokasi di daerah peristirahatan
menghubungkan dua buah kota, menyediakan penginapan, makan dan

7
minum, serta pelayanan umum lainnya, serta disewakan untuk umum bagi
orang-orang yang mengadakan perjalanan dan singgah (beristirahat) untuk
sementara waktu (kurang dari 24 jam dan jarang sampai 2 / 3 hari).
8) Apartment House, sejenis akomodasi yang disewakan untuk ditempati
sebagai rumah tinggal (dalam jangka waktu lama ) untuk 2, 3 atau 4
keluarga secara terpisah.
9) Logement (Losmen), sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau
keseluruhan bangunan rumah untuk penginapan dengan atau tanpa makan
dan minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat sementara
waktu. ( saat ini kebanyakan losmen menjadi hotel melati ), dengan
fasilitas dan tarif yang lebih rendah dari hotel berbintang.
10) Floating Hotel, sejenis akomodasi yang berada di atas kapal-kapal pesiar
yang menyediakan fasilitas kamar, makan dan minum serta fasilitas
pelayanan dan hiburan seperti hotel, namun berfungsi pula sebagai alat
transportasi laut.
11) Pension, sejenis akomodasi berupa hotel kecil yang menyediakan
pelayanan penginapan, makan dan minum tamu-tamunya dengan tarif
relatif rendah.
12) Mansion House, sejenis akomodasi berbentuk rumah-rumah besar yang
ditempati/disewakan kepada beberapa keluarga atau satu keluarga besar,
ataupun kelompok karyawan yang ditanggung oleh suatu perusahaan.
13) Ryokan, akomodasi khas Jepang, yang memiliki sarana dan fasilitas serta
pelayanan khas sesuai dengan kebiasaan orang-orang Jepang.
14) Marina Boatel, Nautel, sejenis akomodasi yang dibangun/berada di atas
sungai, danau atau laut yang dapat berfungsi juga sebagai
penambatan/bersandarnya kapal-kapal pribadi dan kapal-kapal kecil yang
melayani wisata bahari.
15) Holiday Flatlets, sejenis akomodasi yang dilengkapi dengan peralatan
rumah tangga, peralatan rekreasi, dan peralatan olahraga yang disewakan
secara mingguan / pada hari-hari libur dengan pelayanan / pemeliharaan
dan pembersihan ruangan secara minimal.
16) Lodging House, sejenis rumah yang menyediakan tempat menginap untuk
satu malam saja atau untuk waktu kurang dari 1 minggu sekali datang
menginap.

8
17) Boarding House, yaitu suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang
menyediakan tempat menginap untuk waktu singkat seperti lodging house,
hanya ditambah dengan makan dan minum.
18) Condominium Hotel, suatu kompleks bangunan yang dimiliki oleh
bebrapa orang pengusaha, atau bangunan tersebut dapat dijual untuk
beberapa pengusaha dengan perusahaan yang berbeda jenis usahanya.

3. Jasa Atraksi
Atraksi yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia
seperi festval atau pesta seni. Atraksi juga dapat diartikan sebagai usaha
penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi selain itu atraksi merupakan usaha
penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, seperti tari, musik dan
upacara adat suatu budaya setempat baik tradisional maupun modern, arena
permainan, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk
pariwisata
4. Jasa Perantara
Jasa Perantara adalah imbalan financial yang diberikan kepada suatu pihak
yang berfungsi sebagai perantara (intermediary) yang bertugas mempertemukan
penjual dan pembeli dalam transaksi. Untuk menentukan apakah suatu pihak
bertindah sebagai wakil penjual (selling agent), wakil pembeli (buying agent) atau
perantara (intermediary) harus dilihat fungsi pihak tersebut dalam transaksi
perdagangan mewakili kepentingan siapa.
Berikut 3 contoh usaha jasa perantara:

- Usaha jasa informasi pariwisata, adalah usaha yang menyediakan data, berita,
feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang
disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan/atau elektronik.
- Usaha jasa konsultan pariwisata, adalah usaha yang menyediakan sarana dan
rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha,
penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan.
- Usaha jasa pramuwisata, adalah usaha yang menyediakan dan/atau
mengoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisata.

9
5. Jasa Penunjang
Jasa penunjang pariwisata adalah perusahaan yang menunjang sarana
pelengkap dan sarana pokok. Selain berfungsi untuk membuat wisatawan lebih lama
tinggal pada suatu daerah tujuan wisata, sarana penunjang pariwisata memiliki fungsi
yang jauh lebih penting yaitu membuat wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau
membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya. Misalnya night club, casinos,
steambaths, dan lain-lain. Adanya sarana pelengkap dan penunjang pariwisata seperti
yang telah diuraikan di atas akan mendukung sarana-sarana pokok. Hal ini berarti
bahwa ketiga sarana pariwisata tersebut, satu sama lainnya harus saling mengisi dan
melengkapi.

6. Jasa Restoran/Rumah Makan


Restoran adalah industri jasa yang bergerak di bidang penyediaan makanan
dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasa boga, bar/kedai minum yang dikelola
secara komersial. Secara umum restaurant dibagi menjadi dua: yaitu restauran yang
berada di dalam hotel dan restaurant yang berada di luar hotel.
7. Jasa Travel
Usaha jasa perjalanan wisata, adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha
agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata,
termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi
usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta
pengurusan dokumen perjalanan.
Adapun beberapa cabang usaha jasa wisata perjalan yang didirikan di berbagai
wilayah untuk mempermudah pelayanan untuk pelanggan. Kegiatan cabang biro
wisata sama seperti kegiatan di kantor pusatnya. Sementara agen wisata sendiri adalah
badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan jasa travel. Jasa travel wisata juga
memiliki beberapa perwakilan untuk mendukung bisnis wisata ini. Perwakilan jasa
perjalanan meliputi:

1) Biro perjalanan yang bersifat umum,

10
2) Badan usaha lain merupakan biro yang telah dipilih untuk melakukan kegiatan
perjalanan baik sifatnya tetap atau sementara yang terletak di suatu wilayah,
3) Agen travel.
8. Jasa MICE
Menurut Pendit (1999:25), MICE diartikan sebagai wisata konvensi, dengan
batasan: usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran merupakan usaha
dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang
(negarawan, usahawan, cendikiawan dsb) untuk membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama.

Sedangkan menurut Kesrul (2004:3), MICE sebagai suatu kegiatan


kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business,
biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian kegiatannya
dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions, congresses, conference dan
exhibition.

Usaha penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan


pameran, adalah usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok
orang, menyelenggarakan perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan
atas prestasinya, serta menyelenggarakan pameran dalam rangka menyebarluaskan
informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan
internasional.

Bentuk-bentuk MICE yaitu:

1. Meeting
Meeting menurut Kesrul (2004:8), adalah suatu pertemuan atau persidangan
yang diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi,
perkumpulan atau perserikatan dengan tujuan mengembangkan profesionalisme,
peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerja sama anggota dan pengurus,
menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi, hubungan kemasyarakatan.

2. Insentif
UU No.9 Tahun 1990 yang dikutip oleh Pendit (1999:27), Menjelaskan bahwa
perjalanan insentif merupakan suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh

11
suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan
atas prestasi mereka dalam kaitan penyelenggaraan konvensi yang membahas
perkembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kesrul (2004:18), bahwa insentif merupakan hadiah atau


penghargaan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawan, klien, atau
konsumen. Bentuknya bisa berupa uang, paket wisata atau barang.

3. Conference
Menurut Pendit (1999:29), Istilah conference diterjemahkan dengan
konferensi dalam bahasa Indonesia yang mengandung pengertian sama.

Dalam prakteknya, arti meeting sama saja dengan conference, maka secara
teknis akronim MICE sesungguhnya adalah istilah yang memudahkan orang
mengingatnya bahwa kegiatan-kegiatan yang dimaksud sebagai perencanaan,
pelaksanaan dan penyelenggaraan sebuah meeting, incentive, conference dan
exhibition hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus adalah produk paket-paket
wisata yang siap dipasarkan.

4. Exhibition
Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri pariwisata,
pameran termasuk dalam bisnis wisata konvensi. Menurut Kesrul (2004:16),
exhibition adalah ajang pertemuan yang dihadiri secara bersama-sama yang diadakan
di suatu ruang pertemuan atau ruang pameran hotel, dimana sekelompok produsen
atau pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi pasar yang berbeda.

12
KESIMPULAN

Menurut Burkat dan Medlik menyatakan produk pariwisata merupakan suatu


susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi,
akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-
masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen
(wisatawan/tourist). Berikut adalah macam – macam produk pariwisata :

1. Jasa Transportasi
2. Jasa Akomodasi
3. Jasa Atraksi
4. Jasa Perantara
5. Jasa Penunjang
6. Jasa Restoran/Rumah makan
7. Jasa Travel
8. Jasa MICE (Meeting, Conference, Insentif, Exhibition)

13
DAFTAR PUSTAKA
http://pepariperhotelansmk3manado.blogspot.com/p/blog-page.html
Khoirul.2011.PengertianAkomodasi.https://khoirulf.blogspot.co.id/2011/01/pengertia
n-akomodasi.html
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/05/jenis-jenis-akomodasi-
pariwisata.html

14

Anda mungkin juga menyukai