Anda di halaman 1dari 10

Isolasi dan Potensi Enzim Proliase (Protease, Lipase, Amilase, dan Selulase)

Bakteri Simbion Padina sp dari Pantai Lengkuas Belitung

Yumna Rahmadias Hanifa, Adi Budi Utomo, Ashar Kurnia Dian Prambodo
dan Siti Nur Jannah
Laboratorium Bioteknologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas Diponegoro, Semarang Jln Prof. Soedarto, SH,Semarang,50275, Telp: (024)7474754;
Fax (024) 76480923 Email : mhyarahmiati@gmail.com

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan laut


potensial untuk perkembangan ilmu pengetahuan maupun untuk meningkatkan
industri dalam negeri. Organisme laut merupakan salah satu kekayaan yang
berada di perairan laut Indonesia. Pemanfaatan organisme laut bertujuan untuk
menghasilkan suatu hal baru seperti produk metabolisme. Hasil metabolisme yang
telah banyak digunakan dan memiliki permintaan pasar yang tinggi adalah enzim.
Enzim yang berasal dari organisme laut memiliki sifat yang unik dan memiliki
manfaat yang baik bagi bidang industri. Pemanfaatan organisme laut untuk
memenuhi kebutuhan produksi manusia dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan organisme tersebut, hal ini juga dapat berpengaruh pada kualitas
lingkungan dan ekosistem perairan. Penelitian tentang mikroorganisme laut yang
bersimbion dengan organisme makroskopis perairan laut telah banyak dilakukan
untuk mengurangi eksploitasi terhadap organisme laut namun tetap mendapatkan
hasil metabolisme dari mikroorganisme yang berasosiasi terhadapnya. Salah satu
penelitian yang dilakukan adalah mengisolasi bakteri yang bersimbion dengan
Padina sp., bakteri didapatkan dari isolasi ini memiliki kemampuan enzimatik
seperti menghasilkan enzim amilase, protease, lipase, dan selulase. Enzim yang
didapatkan dari bakteri yang bersimbion ini diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan enzim bagi skala industri di Indonesia. Selain itu, dengan adanya
bakteri simbion ini mampu menurunkan tingkat eksploitasi terhadap Padina sp.
Dan turut melestarikan ekosistem perairan laut.

PENDAHULUAN enzim yang stabil untuk industri,


Indonesia merupakan negara yaitu yang mudah ditemukan dan
yang memiliki potensi kekayaan laut menghasilkan enzim dengan kualitas
yang tinggi. Dengan adanya yang baik. Mikroorganisme
perkembangan ilmu pengetahuan merupakan salah satu pilihan yang
seperti ilmu bioteknologi, akan diambil untuk mendapatkan hasil
membuka jalan bagi perkembangan metabolism berupa enzim, terutama
penelitian dan pengetahuan tentang bagi mikroorganisme yang
pemanfaatan kekayaan laut berasosiasi dengan organisme lain
Indonesia. Pemanfaatan organisme yang diketahui memiliki banyak
laut ini bertujuan untuk mendapatkan manfaat.
produk hasil metabolism, bioproses, Enzim merupakan zat kimia
maupun enzim yang spesifik yang dihasilkan dari proses
(Djohan, 2012). Pemanfaatan enzim metabolisme primer organisme
di dunia industri berkembang khususnya pada mikroorganisme
semakin pesat. Dibutuhkan sumber seperti bakteri. Enzim berperan
sebagai biokatalisator yang dapat senyawa yang lebih sederhana yaitu
mempercepat proses reaksi kimia peptida dan asam amino yang
yang ada di dalam tubuh tanpa ikut sifatnya terlarut dalam media
bereaksi. Enzim yang umum (Roslina, 2009).
dihasilkan oleh mikroorganisme
yaitu selulase, esterase, lipase, Enzim Lipase atau disebut juga
amilase, protease, dan masih banyak triasilgliserol hydrolase merupakan
lagi (Negara B.F.S.P, et al., 2016). enzim yang memiliki peran penting
Enzim protease merupakan dalam bidang bioteknologi. Enzim
enzim yang berperan dalam reaksi ini berperan dalam bidang industri
pemecahan protein. Protease makanan, susu, detergen, dan
berfungsi menghidrolisis ikatan farmasi. Beberapa jenis bakteri
peptide menjadi oligopeptida dan penghasil enzim lipase adalah
asam amino (Maziah, 2009). Bacillus, Pseudomonas, dan
Pemanfaatan enzim protease dalam Burkholderia (Gupta, 2004). Uji
bidang indrustri adalah dalam hidrolisa lemak bertujuan untuk
pembuatan makanan, industry mendeteksi keberadaan enzim lipase.
farmasi, dan dalam bidang Enzim lipase merupakan eksoenzim
bioremidiasi. (Nascimento dan yang memiliki kemampuan untuk
Martin, 2006). Enzim protease yang menguraikan lemak menjadi asam
berasal dari mikroorganisme lemak dan gliserol pada suatu
memiliki kelebihan dari ensim yang organisme. Asam lemak akan
dihasilkan oleh tanaman karena digunakan oleh mikroorganisme
mikroorganisme memiliki fase untuk mensintesis komponen lemak
pertumbuhan yang cepat. Selain itu, yang dibutuhkan untuk
mikroorganisme dapat tumbuh pada kehidupannya. Suatu
media yang lebih murah dan dapat mikroorganisme dikatakan memiliki
dilakukan modifikasi. Hasil kemampuan untuk menghasilkan
pertumbuhan mikroorganisme mudah enzim amilake bila setelah dibiakkan
ditingkatkan melalui pengaturan pada media selektif mengandung
kondisi pertumbuhan dan rekayasa lemak dan diberi larutan CuSO4
genetik (Rao, dkk., 1998; Said dan jenuh akan muncul warna hijau
Likadja, 2012). Aktivitas proteolitik mengkilap pada media (Laboffe,
dapat ditentukan dengan 2010).
menggunakan reaksi kimia yaitu
dengan substrat yang dikatalis oleh Enzim amilase merupakan
enzim tersebut dan secara kuantitati salah satu enzim yang banyak
dengan emngukur laju reaksinya. digunakan dalam bidang industri.
Aktivitas proteolitik dapat dilihat Enzim amilase memiliki kemampuan
dengan mengukur zona bening di untuk dapat menghidrolisis padi
sekitar media pertumbuhan selektif menjadi molekul karbohidrat yang
bakteri yang telah ditambahkan skim lebih sederhana seperti maltosa dan
milk agar. Zona bening yang muncul glukosa. Enzim amilase banyak
disekitar bakteri menunjukkan bahwa dimanfaatkan dalam industri roti,
protein yang terkandung dalam susu detergen, lem, tekstil, bahkan dalam
skim milk tersebut telah terhidrolisis industry obat. Enzim amilase pada
oleh aktivitas enzim protease yang manusia dihasilkan oleh pankreas
dihasilkan oleh bakteri menjadi dan kelenjar ludah (Reddy et al.,
2003 dalam Ningsih et al., 2012). dimasukkan kedalam campuran 200
Pengujian enzim amilase dilakukan ml air laut steril dan 4 gr pepton
dengan penambahan larutan Iodium untuk enrichment atau perbanyakan
pada larutan pati atau medium jumlah bakteri. Sampel yang telah di
selektif bakteri. Warna biru-hitam enrichment dilakukan pengenceran
yang dihasilkan pada proses ini secara bertingkat sebanyak 4 kali
menunjukkan bahwa terdapat pengenceran dengan memasukkan 1
kandungan pati pada media ml sampel dari pengenceran
tersebuut. Sebaliknya, bila media sebelumnya dalam air laut steril 9
tersebut menunjukkan warna orange ml. Masing-masing pengenceran
atau kuning maka menandakan diambil 1 ml dan kemudian di spread
bahwa pada media tersebut tidak pada media Nutrient agar. Air laut
terdapat kandungan pati, atau bisa yang berada pada botol sampel juga
juga menandakan bahwa pada media dilakukan enrichment kemudian
tersebut pati telah dihidrolisis diambil 1 ml, dan dispread pada
menjadi senyawa yang lebih cawan petri berisi media NA.
sederhana seperti disakarida dan Masing-masing pengenceran ditanam
monosakarida oleh enzim amilase sebanyak 2 kali agar didapatkan hasil
(Ariandi, 2016). yang sesuai. Cawan yang telah berisi
sampel kemudian diinkubasi pada
suhu ruang dan diamati setiap 24
jam. Isolat yang telah didapatkan
BAHAN DAN METODE kemudian distreak pada media NA
Alat yang digunakan dalam untuk mendapatkan isolat bakteri
penelitian ini adalah oven, yang murni dan baik. Isolat bakteri
microwave, autoklaf, laminar air yang tumbuh kemudian ditumbuhkan
flow, cawan petri, tabung reaksi, rak pada media NA dalam cawan petri
tabung reaksi, erlenmeyer, batang dengan menggunakan metode streak
pengaduk, jarum ose bulat, mortar agar didapatkan koloni bakteri
dan pastle, pipet ukur, timbangan tunggal. Proses penanaman dengan
analitik, mikroskop, pH stick, metode streak ini dilakukan hingga 2
termometer, refractometer, kali untuk mendapatkan koloni
inkubator, gelas benda, alat tulis, tunggal dari bakteri tersebut.
penggaris, spreader. Bahan yang
digunakan yaitu Nutrient Agar (NA), Uji Gram
Skim Milk Agar (SMA), pepton, Isolat bakteri yang telah didapatkan
Padina sp, air laut, aquades, Gram A dilakukan pengujian Gram dengan
( kristal violet), Gram B (iodin), menggunakan pewarna Gram untuk
Gram C (alkohol), Gram D mengetahui jenis bakteri berdasarkan
(safranin), minyak zaitun, CuSO4, pewarnaan Gram, mengetahui bentuk
Tween 80, amilum, CMC, dan Congo sel serta mengetahui kemurnian dari
red. bakteri yang telah diisolasi.

Isolasi Bakteri Uji Enzim Amilase


Sampel Padina sp. digerus Uji Amilase dilakukan
menggunakan mortar dan pastle steril dengan membuat media
kemudian ditimbang sebanyak 13 gr. pertumbuhan bagi bakteri. Sebanyak
Sampel yang sudah digerus 2 gr NA dan 0,2 gr pati dilarukan
dalam 100ml air laut steril kemudian Uji enzim lipase bakteri
dihomogenkan dengan menggunakan simbion Padina sp. media NA dibuat
microwave. Setelah homogen, media dengan dengan melarutkan media
di sterilisasi dengan menggunakan NA ready for use sebanyak 2 gram
autoklaf selama 15 menit dengan dilarutkan dalam 100 ml air laut..
suhu 121 oC. Media yang sudah Media kemudian ditambahkan
disterilisasi kemudian dituang pada minyak zaitun atau olive oil untuk
cawan petri steril secara aseptis. menghasilkan emulsi dari media
Bakteri yangtelah didapatkan dengan mengocok secara kuat.
kemudian diambil sebanyak 1 ose Bakteri murni yang didapat dari alga
kemudian disentukan pada media diinokulasikan pada medium dengan
pertumbuhan yang telah memadat. metode streak. Mikroba kemudian
Setelah itu diinkubasi dalam suhu 35 diinkubasi pada suhu 37 oC selama
o
C selama 48 jam. Setelah bakteri 24-48 jam. Biakan yang telah
tumbuh maka masing-masing cawan tumbuh lalu ditambahkan reagen
diberi larutan gram B kurang lebih berupa CuSO4 sebanyak 8-10 ml
sebanyak 10 teteskemudian kemudian dibiarkan selama 10-15
diratakan. Ditunggu kurang lebih menit. Isolat kemudian dibilas
selama 5 menit untuk mengamati dengan air mengalir untuk
perubahan yang terjadi. menghilangkan tembaga sulfat.
Peristiwa lipolisis ditandai dengan
Uji Enzim Protease adanya zona berwarna hijau
Uji enzim protease bakteri mengkilap.
simbion Padina sp dilakukan dengan
cara Isolat bakteri yang diperoleh
dari Padina sp ditumbuhkan pada
media Skim Milk Agar (SMA).
Kemudian diinkubasi pada suhu 37
0
C selama 24 – 48 jam. Kemampuan
proteolitik dari bakteri Padina sp
yang ditumbuhkan pada media SMA
ditunjukan dengan terbentuknya zona
bening yang muncul di sekitar koloni
yang terbentuk. Media SMA dibuat
dengan cara bubuk skim milk 2 gr
dilarutkan dalam 40 ml air laut steril.
Kemudian di pasturisasi pada suhu
63 0C selama 3 hari. Media Agar
sebanyak 2,4 gr dilarutkan dalam 60
ml air laut steril kemudian di
sterilisasi menggunakan autoklaf
1210C selama 15 menit. Kemudian
dalam keadaan hangat media Agar
dicampurkan dengan media skim
milk hingga homogen.

Uji Enzim Lipase


mendapatkan bakteri yang
diinginkan dengan cara mengambil
sampel mikroba dari lingkungan
yang ingin diteliti. Dari sampel
tersebut kemudian dikultur/dibiakkan
dengan menggunakan media
universal atau media selektif,
tergantung tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan penelitian diperoleh 6
HASIL DAN PEMBAHASAN isolat murni bakteri simbion Padina
Isolasi merupakan proses sp. yaitu IBP 1, IBP2, IBP3, IBP4
pemindahan organisme dari habitat IBP5, dan IBP6 (IBP = Isolat
asli ke dalam media untuk Bakteri Padina) dengan karakter
menumbuhkannya sebagai biakan morfologi yang ditunjukan pada
murni. Tujuan isolasi bakteri Tabel 1.
menurut Tortora (2010) adalah untuk

Tabel 1. Karakter Morfologi Bakteri Simbion Padina sp.

No Kode Bentuk Warna Bentuk sel Jenis Gram


isolat koloni koloni
1. IBP 1 Bulat Putih susu Basil Negatif
2. IBP 2 Bulat Putih susu Basil Negatif
3. IBP 3 Bulat Putih susu Basil Negatif
4. IBP 4 Bulat Putih susu Basil Negatif
5. IBP 5 Bulat Putih susu Basil Negatif
6. IBP 6 Bulat Putih susu Basil Negatif

Berdasarkan tabel 1 menunjukan warna merah pada sel bakteri setelah


semua isolat termasuk kelompok dilakukan pewarnaan Gram seperti
bakteri Gram Negatif dan berbentuk yang ditunjukan pada gambar 1.
basil. Hal ini ditandai dengan
Gambar 1. Hasil Pewarnaan Gram yang diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000x

UJI POTENSI ENZIM


1. PROTEASE dihasilkan artinya banyak enzim
Protease adalah enzim yang yang dihasilkan oleh isolat bakteri.
berfungsi menghidrolisis ikatan Sehingga dapat dikatakan bahwa
peptida menjadi oligopeptida dan bakteri tersebut memiliki potensi
asam amino (Marziah, 2009). yang baik untuk memproduksi
Kemampuan protease dari bakteri protease. Berdasarkan Tabel 2. Isolat
Padina sp yang ditumbuhkan pada yang memiliki zona bening terbesar
media Skim Milk Agar (SMA) adalah IBP 1 yaitu sebesar 0,5 cm
ditunjukan dengan terlihatnya zona dan isolat yang diameter zona
bening yang muncul di sekitar koloni beningnya terkecil adalah IBP 2 dan
yang terbentuk. Zona bening yang IBP 5 yaitu sebesar 0,3 cm.
terbentuk mengindikasikan bahwa
protein yang terkandung dalam susu 2. LIPASE
skim telah dihidrolisis oleh enzim Enzim lipase merupakan
protease yang dihasilkan oleh isolat eksoenzim yang memiliki
bakteri menjadi senyawa sederhana kemampuan untuk menguraikan
yaitu peptida dan asam amino yang lemak menjadi asam lemak dan
sifatnya terlarut dalam media gliserol pada suatu organisme
(Rosliana, 2009). Bakteri yang (Laboffe, 2010). Menurut Harigan
menghasilkan zona bening dapat (1998) reaksi lipolitik yang terjadi
dilihat pada Gambar 2A. pada uji Lipase ini ialah mikroba
Berdasarkan penelitian yang menghasilkan enzim lipase yang
dilakukan, semua isolat menguraikan lemak menjadi asam
menghasilkan enzim protease yang lemak dan gliserol Media yang telah
masing-masing berbeda dibuat kemudian diinokulasikan
kemampuanya. Hal ini dapat bakteri dari alga Padina sp lalu
diketahui dari besarnya diameter diinkubasi. Bakteri yang telah

zona bening yang dihasilkan. tumbuh pada media kemudian


Semakin besar zona bening yang ditambahkan reagen berupa CuSO4.
Penambahan Reagen CuSO4 enzim amilase yang akan
menimbulkan zona berwarna hijau menghidrolisis pati pada media dan
mengkilap. Warna hijau ini dapat iodin tidak dapat terikat. Media yang
dilihat pada Gambar 2B. berwarna biru kehitaman
Berdasarkan penelitian dari 6 isolat menandakan bahwa pati pada daerah
bakteri yang di uji IBP 1 dan 4 tidak tersebut belum terhidrolisis dan dapat
menghasilkan Lipase , hal ini mengikat molekul iodin atau bakteri
ditandai dengan tidak ada perubahan tidak memiliki aktifitas enzim
warna saat di tetesi CuSO4. amilase. Berdasarkan penelitian dari
Sedangkan IBP 2,3,5,6 menghasilkan 6 isolat IBP 1 tidak menghasilkan
enzim Lipase hal ini ditandai dengan enzim amilase sedangkan IBP
perubahan warna menjadi hijau. 2,3,4,5,dan 6 menghasilkan enzim
amilase. Berdasarkan tabel 2, isolat
3. AMILASE bakteri yang memiliki diameter zona
Enzim Amilase merupakan bening terbesar adalah IBP 2 sebesar
enzim yang memiliki kemampuan 3,7 cm dan isolat yang diameter zona
untuk memutuskan ikatan glikosida beningnya terkecil adalah IBP 6
pada amilum (Purnawan A, et al., sebesar 1,03.
2015). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan hasil yang positif dari 4. SELULASE
bakteri yang menghasilkan enzim Selulase adalah enzim yang
amilase ditunjukkan dengan adanya dapat menghidrolisis selulosa
zona bening di sekitar koloni bakteri menjadi polimer yang ledih
yang mengindikasikan bahwa pati sederhana seperti sukrosa ataupun
pada daerah tersebut telah glukosa. Menurut Nenci, (2012)
dihidrolisis oleh aktifitas bakteri selulase merupakan suatu kompleks
tersebut, sedangkan hasil negatif enzim yang terdiri dari beberapa
ditunjukkan dengan media yang enzim yang berkerja bertahap atau
berwarna biru kehitaman yang bersama-sama menguraikan selulosa
menandakan bahwa pada daerah menjadi glukosa dengan cara
tersebut pati belum terhidrolisis menghidrolisis ikatan β-1,4 pada
(Gambar 2C). Menurut Silaban S dan selulosa. Indikator potensi bakteri
Simamora P (2018), Penambahan selulase ditandai dengan adannya
larutan Iodin bertujuan untuk zona bening disekitar koloni bakteri.
mendeteksi keberadaan enzim Berdasarkan penelitian yang
amilase pada sampel. Larutan Iodin dilakukan dari 6 isolat bakteri
akan diikat oleh molekul pati dengan semuanya menghasilkan enzim
menempatkan iodin dalam struktur selulase. Berdasarkan tabel 2 isolat
spiral pati, hal ini akan bakteri yang memiliki diameter zona
menyebabkan kompleks tersebut bening terbesar adalah IBP 5 sebesar
berwarna biru. Zona bening yang 1,9 cm dan isolat yang diameter zona
muncul pada media mengindikasikan beningnya terkecil adalah IBP 2
bahwa bakteri tersebut menghasilkan sebesar 0,4 cm.

A B C D
Gambar 2. Hasil Uji Potensi Bakteri Simbion Padina sp penghasil enzim A. Enzim Protease, B.
Enzim Lipase, C. Enzim Amilase, D. Enzim Selulase

Tabel 2. Uji Potensi Bakteri Penghasil Enzim berdasarkan Zona Bening yang dihasilkan

No Kode Isolat Diameter Zona Bening Bakteri


Protease (cm) Amilase (cm) Selulase (cm)
1. IBP 1 0,5 0 0,5
2. IBP 2 0,3 3,7 0,4
3. IBP 3 0,4 3,5 0,5
4. IBP 4 0,4 3,3 0,5
5. IBP 5 0,3 3,33 1,9
6. IBP 6 0,4 1,03 0,8
Kesimpulan Hydrolitic Enzym .Journal
Berdasarkan isolasi yang telah Appl Microbiol Biotechnol, 64
dilakukan dari bakteri simbion (2004) 763–781.
Padina sp didapatkan 6 isolat Harrigan,F.,W.1998. Laboratory
bakteri murni. Hasil pewarnaan gram Methods in Food Microbiology.
dari 6 isolat bakteri tersebut Bridgen; Academic Press.
menunjukan bahwa semua isolat Laboffe, Michael J & Burton E
termasuk bakteri gram negatif yang Pierce. 2010. Microbiology
berbentuk basil. Dari 6 isolat yang Laboratory Theory &
didapat masing-masing memiliki Applications United State:
kemampuan menghasilkan enzim Morton Publishing Company.
Protease, Lipase, Amilase dan Maziah, Atik Zaidatul, 2009.
Selulase yang berbeda-beda. Produksi dan Karakterisasi
Protease Isolat Bakteri
DAFTAR PUSTAKA Termofilik dari Sumber Air
Ariandi, 2016. Pengenalan Enzim Panas Plantungan – Kendal.
Amilase (Alpha-amylase) dan Tugas Akhir II. Universitas
Reaksi Enzimatisnya Negeri Semarang.
Menghidrolisis Amilosa pada Nascimento WCA, M. M. 2006.
Pati menjadi Glukosa. Jurnal Studies on Stability of Protease
Dinamika, April 2016 halaman from Bacillus sp. And its
74-82 ISSN: 2087-7889. Compatibility with Comercial
Djohan, Apridah Cameliawati. 2012. Detergen 37: 307-311. Brazilia
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Microbiol,37: 307-311.
Manolitik Laut dari Pulau Pari. Negara B.F.S.P, M. Kawaroe, dan D.
Tesis. Institut Pertanian Bogor Setyaningsih, 2016.
(IPB). Identifikasi Potensi Enzim
Gupta, N. Gupta, P. Rathi.2004. Agarase yang Dihasilkan Oleh
Isolation of Microbia Kapang Hasil Isolasi dari
Caulerpa sp. Jurnal Enggano introduction 10th edition,
DRAMAolume 1 Nomor 1. Pearson edition, Inc.,
Nenci. 2012. Isolasi dan karakterisasi Publishing as Pearson
selulose dari Trichoderma Benjamins Cummings, San
viride strain TO51 dengan Francisco, 1301 Sansome.
substrat jerami. Skripsi . UI
Press, Jakarta .
Purnawan. A, Capriyanti. Y,
Kurniatin. P A, Rahmani. N,
dan Yopi. 2015. Optimasi
Produksi Enzim Amilase
Bakteri Laut Jakarta
(Arthrobacter arilaitensis).
Jurnal Biologi Indonesia 11 (2)
: 215-224.
Rao MB, Tanksale AM, Ghatge MS
& Deshpande VV. 1998.
Molecular and
biotechnological aspects of
microbial proteases.
Microbiology and Molecular
Biology Rev. Sci Am. 62 : 597-
635.
Reddy NS, Nimmagadda A, dan Rao
KR, 2003 dalam Ningsih DR,
U Rastuti, dan R Kamaludin.
2012. Karakterisasi Enzim
Amilase dari Bakteri Bacillus
amyloliquefaciens. Prosiding
Seminar Nasional ISBN: 978-
979-9204-79- 0.
Rosliana, M., 2009, Aktivitas Enzim
Protease Isolat Asal Indonesia
pada Berbagai Substrat Limbah
Pertanian, Skripsi, FMIPA,
IPB, Bogor.
Silaban S dan Simamora P, 2018.
Isolasi dan Karakterisasi
Bakteri Penghasil Amilase dari
Sampel Air Tawar Danau
Toba. Edu Chemia-Jurnal
Kimia dan Pendidikan Volume
3 Nomer 2 e-ISSN:2502-4787.
Tortora, G. J., Funke, B. R. & Case,
C. L., 2010, Microbiology an

Anda mungkin juga menyukai