Anda di halaman 1dari 17

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI

PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER DALAM PERENCANAAN


DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA CENTER DI KOTA SAMARINDA
DENGAN PENERAPAN KINETIC SECONDARY SKIN

Disusun Oleh :
GANANDI CAESSARRA
17.11.1001.7312.018

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studio
Perancangan Arsitektur ke-VI (Enam) dengan judul “Pendekatan Arsitektur
Kontemporer Dalam Perencanaan Dan Perancangan Samarinda Multimedia
Center Dengan Penerapan Organik Lansekap” dengan baik.
Laporan Studio Perancangan Arsitektur ke-VI (Enam) ini merupakan salah
satu persyaratan akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa/i Arsitektur di
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda sebagai bukti bahwa mahasiswa/i
tersebut telah menyelesaikan mata kuliah tersebut.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini terutama kepada

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Dr. Ir. Yayuk Sri Sundarti, M.T, selaku Pembantu Dekan 1, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda.
3. Bapak Ir. Prasetyo, M.T. selaku Ketua Program Studi Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
4. Bapak Arman Efendi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ahmad Riza, S.T., M.T. selaku Dosen
Pembimbing II
5. Keluarga yang telah mendukung, menberikan doa, dan semangat selama penyusunan laporan ini.
6. Teman-teman seperjuangan bersama penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
a.
Dalam penyelesaian laporan ini, penulis telah berupaya dengan maksimal
agar selesai dengan baik dan dapat memberikan manfaat khususnya bagi pihak-
pihak terkait dan umumnya bagi para pembaca.

Samarinda, 13 Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................7
1.3 Tujuan dan Sasaran...................................................................................7
1.3.1 Tujuan...............................................................................................7
1.3.2 Sasaran..............................................................................................7
1.4 Batasan......................................................................................................8
1.4.1 Ruang Lingkup Spasial...................................................................8
1.4.2 Ruang Lingkup Fungsi....................................................................8
1.4.2.1 Fungsi Primer.................................................................................8
1.4.2.2 Fungsi Sekunder.............................................................................9
1.4.2.3 Fungsi Penunjang...........................................................................9
1.4.3 Ruang Lingkup Pengguna...............................................................9
1.4.4 Tema Perencanaan...........................................................................9
1.5 Daftar Keaslian Judul..............................................................................10
1.6 Kerangka Pemikiran................................................................................11
1.7 Metedologi Penelitian..............................................................................12
1.7.1 Data Primer......................................................................................12
1.7.2 Data Sekunder..................................................................................12
Data diperoleh dari monografi kelurahan dan internet sesuai dengan topik
penelitian yang dapat dijadikan sebagai referensi..........................................12
1.8 Sistematika Penulisan..............................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
1.1 Pengertian Judul......................................................................................13
1.2 Teori Terkait Multimedia........................................................................13
1.3 Sejarah Multimedia.................................................................................13
1.4 Perkembangan Multimedia di Indonesia.................................................13
1.5 Elemen dan Karakteristik Multimedia....................................................13
1.6 Teori Terkait Gaya Arsitektur Kontemporer...........................................13
1.7 Teori Terkait Kinetic Secondary Skin.....................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, manusia
semakin dimanjakan dan dimudahkan dengan berbagai informasi yang beredar
melalui berbagai media. Berbagai jenis media yang digunakan dalam
penyampaian informasi, telah meningkatkan pendayagunaan secara massive
sehingga dapat menyatukan dunia dalam mendapatkan informasi. Meskipun
teknologi informasi merupakan sesuatu yang baru, namun keberadaannya seakan
menjadi kebutuhan primer masyarakat, mengingat berbagai informasi dan
perkembangan teknologi dari berbagai disiplin ilmu yang sudah berbasis
teknologi informasi.
Berkembangnya penyampaian informasi tidak luput dari sejarah teknologi
media penyampaian informasi di dunia dari pengenalan media cetak pertama pada
tahun 1455 berupa teks atau gambar, hingga sampai di zaman modern saat ini
berupa informasi digital dengan media elektronik seperti komputer, smartphone,
layar sebagai perantara dalam penyampaian informasinya. Informasi digital yang
dimaksud adalah berupa penggabungan beberapa jenis komunikasi seperti teks,
suara, grafik, video, animasi dan lain-lain sehingga muncul lah istilah
“multimedia” yang berati berbagai media yang terlibat dalam penyampaian
informasi dengan metode penyampaian informasi yang unik dan modern.
Multimedia sering dimanfaatkan dalam berbagai hal, baik itu bisnis dan
pembelajaran. Ada dua sisi dalam pengguna multimedia. Pertama membuat
konten dan memasukkan kedalam komputer dengan software dan link. Yang
kedua, pengguna memanfaatkan multimedia sebagai alat atau sarana mencari
informasi yang tak terbatas.
Di era digital saat ini penyampaian informasi yang unik dan modern dari
hadirnya multimedia dapat dikatakan merupakan teknologi penyampaian
informasi yang kekinian. Terutama generasi millenial yang sangat menyukai hal-
hal dan inovasi baru. Dengan kehadiran multimedia ditengah khalayak,
masyarakat juga menjadi lebih mudah memahami dan tidak lagi bosan dengan
menyampaian informasi yang konvensional.
Keberadaan multimedia di Indonesia saat ini dinilai cukup membantu dalam
menyampaikan informasi di berbagai bidang dan sektor, salah satunya bidang
akademis dan hiburan. Secara akademis multimedia menjadi cabang ilmu
pendidikan yang dapat ditemui di instansi pendidikan dan banyak komunitas-
komunitas multimedia yang terbentuk di Indonesia. Penggunaan multimedia juga
dimanfaatkan sebagai ajang usaha dalam mempromosikan atau menginformasikan
produk atau destinasi wisata secara virtual. Sehingga penelusuran informasi yang
diberikan merupakan salah satu paket yang sangat menarik dari perjalanan media
elektronika.
Samarinda merupakan salah satu kota terbesar di seluruh Pulau Kalimantan
dengan jumlah penduduk 883.838 jiwa (2015). dimana perilaku dan intelektualitas
masyarakat cukup tinggi dalam mencari informasi melalui media elektronik. hal
tersebut ditinjau dari besarnya arus pemakaian teknologi informasi dan komukasi
bekemampuan tinggi sebagai sarana dan prasarana di berbagai bidang salah
satunya dibidang akademis. Hal lainnya juga ditandai dengan adanya program
Indonesia yaitu program Revolusi Industri 4.0 di era digital. Dimana kolaborasi di
era digital saat ini harus diimplementasikan dan disikapi dengan baik serta
menjadikannya sebagai peluang.
Berawal dari sinilah dapat terlihat potensi kota Samarinda terhadap
teknologi informasi, maka sangat perlu untuk merencanakan sebuah tempat atau
wadah untuk memperkenalkan multimedia kepada masyarakat Samarinda
terutama pada pelajar, mahasiswa, komunitas hingga intelektual muda pada
khususnya.
Multimedia pada prinsipnya tidak pernah terlepas dari faktor seni dan
teknologi dengan melibatkan generasi muda dalam menciptakan ide dan
kreatifitas. Fungsi utama dari multimedia center adalah tempat pengenalan dan
berekspresi secara interaktif dalam mencari informasi atau memberikan informasi
melalui media yang unik dan modern. Dimana kehadiran teknologi informasi ini
akan membantu proses penyajian informasi jauh lebih efektif di bandingkan
dengan media cetak konvensional.
Dari pembahasan diatas maka Samarinda Multimedia Center merupakan
suatu tempat atau wadah untuk memberikan pengenalan awal dan sarana
berekspresi dalam mencari informasi atau memberikan informasi berbagai cabang
ilmu pengetahuan melalui media yang unik dan modern. Dan jenis kegiatan dan
kehadiran alat teknologi multimedia berpengaruh dalam proses memperkenalkan
dan penyajian informasi, kegiatan memperkenalkan yang dimaksud adalah
pelatihan, exhibition, seminar, memperkenalkan produk dan sebagainya yang
berkaitan teknologi multimedia dengan media elektronik sebagai perantaranya.
Adapun alat teknologi yang ditawarkan adalah tampilan informasi yang disajikan
mealui layar monitor dengan sistem touchscreen (layar sentuh), Virtual Reality,
Augmented Reality, komputer, sistem kepintaran dan lain-lain sehingga informasi
atau hasil kreativitas dapat dipublikasi secara luas.
Potensi-potensi keadaan sosial terhadap multimedia di kota Samarinda dapat
dikembangkan dalam beberapa gagasan sehingga penulis berupaya menghasilkan
suatu karya berupa desain arsitektur melalui suatu proses arsitektural baik metode
dan konsep serta analitis yang dapat menghasilkan karya desain arsitektural yang
maksimal.
Dalam melakukan penentuan konsep bangunan digunakan pedekatan
Arsitektur Kontemporer yang merupakan gaya arsitektur yang cukup populer saat
ini. Arsitektur kontemporer dapat dikatakan sebagai arsitektur yang berkembang
dari pemikiran bahwa arsitektur harus mampu memperoleh sasaran, pemecahan
dan terobosan baru tentang merancang karya arsitektur yang mampu bertahan
hingga waktu yang tidak ditentukan atau minimal memecahkan permasalahan
arsitektur dimasa depan. Perkembangan desain kontemporer juga memiliki
korelasi terhadap multimedia yang lahir akibat modernisasi dan tren globalisai
sehingga mewakili dalam hal kekinian dan inovatif dalam konsep hingga hasil
produk yang dihasilkan. Dengan menggabungkan antara idealisme dan tren yang
diyakini saat ini.
Sebagai memperkuat tidak hanya dalam konsep desain bergaya arsitektur
kontemporer tetapi juga berpikir dalam menyesuaikan tampilan bangunan dan
kenbutuhan pengguna terhadap respon iklim yaitu Kinetic Secondary Skin yang
akan diterapkan didalam konsep bangunan Samarinda Multimedia Center. Kinetic
Secondary skin akan berfokus pada penyesuaian kebutuhan pengguna di dalam
bangunan dengan elemen di luar dengan menggunakan pengembangan sistem
komputerisasi dan elektronik.
Menghasilkan hasil akhir konseptual yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan, memukau secara estetika dan sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi pokok permasalahan
dapat dijelaskan sebagai berikut;
Bagaimana merencanakan Samarinda Multimedia Center yang dapat
memfasilitasi kegiatan yang ada sebagai wadah pengenalan dan berekspresi
melalui media yang unik dan modern?
Bagaimana menerapkan tema perancangan arsitektur Kontemporer dan
penerapan Kinetic Secondary Skin pada perancangan Multimedia Center
Samarinda?
1.3 Tujuan dan Sasaran
I.1.1 Tujuan
Menghasilkan konsep bangunan Samarinda Multimedia Center yang dapat
mewadahi segala aktivitas yang berhubungan dengan pengenalan dan berekspresi
melalui multimedia yang mencerminkan kegiatan dan fungsi yang ada didalamnya
sesuai dengan norma-norma arsitektur.
I.3.1 Sasaran
Menyusun dan mendapatkan konsep Pendekatan Arsitektur Kontemporer
dalam Perencanaan dan Perancangan Samarinda Multimedia Center dengan
Penerapan Kinetic Secondary Skin. Dimana tujuan tersebut meliputi:
b. Memberikan tempat/wadah pengenalan tentang multimedia kepada
masyarakat luas.
c. Menjadikan Samarinda Multimedia Center sebagai fasilitas studi dan
sebagai tempat rekreasi.
d. Menjadikan Samarinda Multimedia Center sebagai tempat berinteraksi dan
berekspresi melalui multimedia dengan media yang unik dan modern.
e. Rancangan bangunan yang menarik bagi para pengunjung terhadap fungsi
bangunan melalui tampilan fisik bangunan.
1.4 Batasan
Agar tidak terjadi meluasnya pembahasan dalam merancang desain
bangunan terdapat batasan - batasan yang harus diperhatikan. Adapun batasan -
batasan masalah Samarinda Multimedia Center adalah sebagai berikut :
I.4.1 Ruang Lingkup Spasial
Mengolah lahan eksisting sebagai tempat lokasi perencanaan di wilayah
Kota Samarinda denhan tata guna lahan peruntukan pendidikan dan memiliki
potensi alam serta dapat dikembangkan untuk wisata edukasi. Dengan luas lahan
sebesar ±2.5 Hektare.
I.4.2 Ruang Lingkup Fungsi
Perancangan Samarinda Multimedia Center merupakan sebuah bangunan
yang berfokus mewadahi kegiatan yang bertujuan mengenalkan,
menginteraksikan, dan mengekspresikan sesuatu yang berhubungan dengan
Multimedia melalui media unik dan modern. Mulai dari kegiatan pengenalan
melalui pelatihan, seminar, Virtual Exhibitions (Virtual Reality dan Augmented
Reality) dan tampilan penyajian melalui media elektronika (Layar, internet, dan
computer atau smartphone). Pada sub ini akan dijelaskan lebih rinci dalam
Analisa fungsi yang merupakan proses Analisa untuk mengetahui segala aktivitas
yang terjadi didalam objek perancangan. Kemudian diklasifikasikan aktivitas
kedalam fungsi primer, fungsi sekunder, serta fungsi penunjang. Analisa ini
bertujuan agar perancangan nantinya dapat menampung semua aktivitas yang
sesuai dengan objek perancangan.
I.4.2.1 Fungsi Primer
Fungsi primer mencakup fungsi utama dalam, fungsi primer Samarinda
Multimedia Center bergerak dalam bidang informatika secara edukasi antara lain;
a. Pelatihan
f. Fungsi sebagai kegiatan pelatihan akan berfokus pada pengenalan awal dalam pengembangan penyampaian
informasi melalui multimedia dengan penggunaan software dan komputasi, pelatihan ini terbagi dalam tiga
kelas yaitu kelas beginner, kelas moderate, dan kelas advance.
b. Workshop
g. Kegiatan ini sebagai mengekspresikan hasil atau karya yang dapat dipublikasi secara virtual dan
menginformasikan atau dinikmati oleh pengunjung. Kegiatan hanya dikhususkan bagi seseorang dari staff,
pengunjung, pelatih atau komunitas yang sudah mampu atau advance dalam menggunakan teknik penyampain
informasi melalui multimedia.
c. Seminar
h. Berupa kegiatan pengajaran dari komunitas terkait, organisasi komersial atau profesional yang berfokus pada
teknologi penyampaian informasi multimedia dan kegiatan ini bersifat publik.
I.4.2.2 Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder merupakan pendukung dari fungsi primer yang bertujuan
menarik minat atau menambah wawasan masyarakat, pelajar, dan komunitas
terhadap multimedia dalam bentuk sebagai berikut;
a. Pameran
i. Kegiatan perusahaan terkait memperkenalkan atau mendemonstrasikan produk Yang berkaitan teknologi
penyampaian informasi multimedia.
b. Exhibition
j. Kegitan memperkenalkan atau memperlihatkan hasil karya atau produk kepada publik melalui media yang unik
dan modern.
I.4.2.3 Fungsi Penunjang
Fungsi Penunjang adalah fasilitas penunjang aktivitas didalam lingkup
Samarinda Multimedia Center sehingga dapat memudahkan dan memenuhi
kebutuhan pengunjung, fasilitas-fasilitas penunjang antara lain adalah;
a. Tempat Beribadah (Mushola),
b. Cafeteria,
c. Lahan Parkir (Pengunjung dan Staf),
d. Amphiteater,
e. Anjungan Tunai Mandiri (ATM CENTER),
f. Toilet,
g. Dan lain sebagainya.
I.4.3 Ruang Lingkup Pengguna
Ditujukan pada masyarakat umum (meliputi usia remaja dan dewasa),
peserta pelatihan, staff pengelola, dan komunitas terkait.
I.4.4 Tema Perencanaan
Samarinda Multimedia Center menerapkan konsep pendekatan arsitektur
Kontemporer dan penerapan Kinetic Secondary Skin.
1.5 Daftar Keaslian Judul

N
Judul Keterangan
O
Nama
Delita Magdalena
Peneliti
Tahun
2017
Persamaan
Fungsi Bangunan
Pusat Informasi
Lokasi Perencanaan
1 IPTEK di
Perbedaan Konsep pendekatan ungkapan visual
Surakarta
bangunan yang informatif dan inovatif
Isi laporan terfokus pada kriteria
Orisinalitas
penentu karakter uangkapan visual
Judul
bangunan yang informatif dan inovatif
2 Multimedia Center Nama
Eridani Satrio
di Yogyakarta Peneliti
Tahun 2010
Persamaan Fungsi Bangunan
Perbedaan Lokasi Perencanaan
Konsep pendekatan teknologis dan
fungsional
Isi laporan terfokus pada konsep
pendekatan tampilan bangunan yang
Orisinalitas
bercirikan bentuk komputer dengan
Judul
ungkapan suasana edukatif,
komunikatif, dan rekreatif
Nama
Ganandi Caessarra
Peneliti
Tahun 2020
Persamaan Fungsi Bangunan
Lokasi Perencanaan
Perbedaan Pendekatan Arsitektur Kontemporer
Samarinda
3 dan Penerapan Kinetic Secondary Skin
Multimedia Center
Isi laporan terfokus pada dasar
penekanan studi bangunan yang
Orisinalitas digunakan dalam penentuan konsep
Judul bangunan yaitu pendekatan arsitektur
Kontemporer dan penerapan kinetc
secondary skin

Sumber : Analisa Pribadi, 2020

1.6 Kerangka Pemikiran

Latar Belakang
Kebutuhan bangunan yang mampu menjadi fasilitator
sebagai tempat pengenalan, pembelajaran, dan
berekspresi terhadap multimedia dengan metode yang
unik dan modern

c. Rumusan Masalah
d. Bagaimana merencanakan sebuah bangunan
multimedia yang dapat menjadi bangunan
fasilitator dan wadah tempat berekspresi bagi
masyarakat melalui media yang unik dan
modern.

b. Metedologi Penelitian

a. Data Primer Data Sekunder


 Survey  Jurnal
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Sumber; Analisa Pribadi,2020

1.7 Metedologi Penelitian


Adapun metode yang digunakan pada penyusunan laporan ini, yaitu:
I.7.1 Data Primer
a. Survey
k. Pengamatan langsung pada pasar pagi. Pengamatan berupa kondisi existing lokasi.
I.7.2 Data Sekunder
Data diperoleh dari monografi kelurahan dan internet sesuai dengan
topik penelitian yang dapat dijadikan sebagai referensi.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakng, rumusan masalah, Batasan masalah,
tujuan dan sasaran, daftar keaslian judul, kerangka pemikiran, metodologi
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Menguraikan teori tentang pasar, peraturan undang-undang, teori gubahan
dan bentuk massa, teori struktur dan utilitas
BAB III GAMBARAN UMUM
Menguraikan gambaran tentang kondisi site, potensi dan kendala pada site
BAB IV ANALISA PERENCANAAN
Menganalisa Kebutuhan Ruang, Analisa Site, Analisa KDB, KDH,
Kebutuhan Luasan Site, Analisa Massa dan Gubahan Massa, Analisa Bentuk
Bangunan, Analisa Struktur dan Analisa Utilitas.
BAB V KONSEP PERENCANAAN
Mengkonsep rencana site, konsep penataan massa konsep Sirkulasi Makro
dan Mikro, Konsep Lansekap, Konsep Disain Fasad, Bentuk Bangunan, Warna
dan Material, Konsep Struktur, dan Konsep Utilitas
BAB III
TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian Judul
Judul laporan Studio Perancangan Arsitektur yang dipilih ialah
“Pendekatan Arsitektur Kontemporer dalam Perencanaan dan Perancangan
Samarinda Multimedia Center dengan Penerapan Kinetic Secondary Skin” untuk
mengetahui pengertian dan definisi dari judul tersebut akan diuraikan pengertian
dari setiap rangkaian kata yang digunakan untuk menyusun judul laporan.
Perencanaan : urutan rasional di dalam penyusunan rencana

Perancangan : Penggambaran, perencanaan dan pembuatan


sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen
yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh
Samarinda : Samarinda adalah ibu kota provinsi
Kalimantan Timur di pulau Kalimantan,
Indonesia
Multimedia : Penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi,
audio, dan video dengan alat bantu dan tautan
sehingga pengguna dapat melakukan
navigasi, berinteraksi, berkarya, dan
berkomunikasi.
Center : Pusat Tempat dimana kegiatan tertentu
dilakukan.
Arsitektur Kontemporer : gaya arsitektur abad ke-21 yang berkembang
dari berbagai gaya arsitektur yang telah ada
selama ini.
Kinetic Secondary Skin : Fasad kinetik adalah fasad yang berubah
secara dinamis daripada statis atau tetap,
sehingga memungkinkan terjadinya
pergerakan pada permukaan bangunan.

Definisi dari judul yang dimaksud adalah merencanakan sebuah pusat


multimedia sebagai tempat atau wadah untuk memberikan pengenalan awal dan
sarana berekspresi dalam mencari informasi atau memberikan informasi berbagai
cabang ilmu pengetauan melalui media yang unik dan modern.
1.9 Tinjauan Terkait Multimedia
I.9.1 Definisi Multimedia
I.9.2 Sejarah Multimedia
I.9.3 Perkembangan Multimedia di Indonesia
I.9.4 Element dan Karakteristik Multimedia

1.10 Tinjauan Bentuk Massa Bangunan


Dalam karya buku oleh D.K Ching yang berjudul Architecture :Form,
Space, and order menjabarkan bentuk-bentuk arsitektural, tekstur, material
dan warna sehingga mampu menghadirkan kualitas yang mengartikulasikan
ruang.
I.10.1Bentuk Massa Bangunan
Bentuk adalah sebuah istilah inklusif yanq memiliki beberapa makna
yang bisa merujuk pada sebuah penampilan eksternal yang dapal dikenali, di
dalam seni dan desain, istilah bentuk adalah untuk melambangkan struktur
teratur suatu karya atau cara pentaan dan pengkoordinasian elemen serta
bagian didalam sebuah komposisi untuk menghasilkan sebuah citra yang
logis dan konsisten
Dalam lingkup studi ini. benf,uk menawarkan rujukan baik pada
struktur internal maupun eksternal serta prinsip yang memberikan kesatuan
pada keseluruhan. Jika bentuk sering kali menyertakan sebuah indera massa
atau volume yanq tiqa dimensional, maka bentuk-bentuk dasar lebih
merujuk secara khusus pada aspek bentuk yang sangat penting yanq
mengendalikan penampilannya atau konfigurasi yang menentukan batas
sebuah bentuk.
Dalam pernyataan Psikologi Gestalt bahwa pikiran manusia akan
menyederhanakan lingkungan visual agar dapat memahaminya, ketika
menghadapi berbagai komposisi bentuk, pikiran cenderung mengurangkan
hal tersebut didalam area visual sehingga menjadi bentuk dasar yang paling
sederhana dan teratur, maka akan mudah dikenali dan dipahami. Terdapat
beberapa geometri bentuk-bentuk dasar yang paliing utama;

l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w. Gambar 1.1 Bentuk Dasar Geometri
x.
y.

Lingkaran
aa. Sebuah bidang yang melengkung di
setiap titik yang memiliki jarak
yang sama dari sebuah titik pusat
didalam kurva. Lingkaran
merupakan figur yang memusat,
introvert, yang normalnya adalah
stabil dan memeiliki titik tengah
sendiri didalam lingkungannya.
Lingkaran yang diletakkan
ditengah bidang akan menguatkan
kepusatannya.

z.
Gambar 1.2 Teater Romawi
Segitiga
dd. Sebuah figur bidang yang ditutup
oleh tiga sisi dan memiliki tiga
buah sudut. Segitiga menekankan
stabilitas, bilamana diletakkan
pada salah satu sisinya. Namun,
jika dijungkit dan berdiri di salah
bb. satu titik sudutnya, ia akan
cc. Gambar 1.3 Museum Seni Modern, Venezuela, 1955, oleh seimbang dalam kondisi kelabilan
Oscar Niemeyer maksimum atau cenderung jatuh ke
salah satu sisinya
hh. Bujur Sangkar
ii. Sebuah figur bidang yang memiliki
empat sisi yang sama panjang dan
empat buah sudut tegak lurus.
Bujur sangkar mewakili kemurnian
dan rasional. Ini adalah sosok
simetris bilateral yang memiliki
dua sumbu yang sama dan tegak
lurus. Semua persegi panjang
lainnya dapat dianggap sebagai
variasi dari bujur sangkar berupa
penyimpangan dari norma dengan
menambahkan tinggi atau lebar.
ee.
ff.
gg.Gambar 1.4 Agora of Ephesue

jj.
kk. Gambar 1.5 Rumah Pemandian, Pusat Komunitas Yahudi,
Trenton, New Jersey, 1954-59, Louis Kahn
mm.
1.11 Tinjauan Tata Ruang Dalam dan Tata Ruang Luar
I.11.1Tata Ruang Luar

1.12 Teori Terkait Gaya Arsitektur Kontemporer


1.13 Teori Terkait Kinetic Secondary Skin

Anda mungkin juga menyukai