Anda di halaman 1dari 9

SUPERVISED CLASSIFICATION KARAKTER MORFOLOGI TANAMAN KELADI

TIKUS (TYPHONIUM FLAGELLIFORME) MENGGUNAKAN DATABASE


MANAGEMENT SYSTEM
Rizki Hesananda1, Harco Leslie Hendric Spits Warnars2, Nesti Fronika Sianipar3

Abstrak - Tanaman Keladi Tikus memiliki potensi 1. PENDAHULUAN


medis tinggi dan bermanfaat dalam penyembuhan Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme)
berbagai penyakit, seperti kanker payudara, kanker merupakan tanaman herbal dari famili Araceae
rahim dan leukemia. Tanaman keladi tikus memiliki (Surachman, 2009). Tanaman ini memiliki potensi
keragaman genetik rendah karena pada umumnya medis tinggi dan bermanfaat dalam penyembuhan
tanaman ini diperbanyak melalui pemisahan
berbagai penyakit, seperti kanker payudara, rahim
bonggol secara vegetatif. Salah satu metode
(Kristina & Syahid, 2007), dan leukemia (S Mohan,
peningkatan keragaman genetik antara lain mutasi
2008). Kandungan kimia keladi tikus antara lain:
iradiasi sinar gamma. Uji coba peningkatan
keragaman genetik ini menghasilkan data karakter alkaloid, steroid, flavonoid, dan glikosida berdasarkan
morfologi dari tiap klon tanaman Keladi Tikus. analisis fotokimia (Surachman, 2009).
Untuk menemukan pola dari data karakteristik Tanaman keladi tikus memiliki keragaman genetik
morfologi tersebut, maka perlu dilakukan klasifikasi rendah karena pada umumnya tanaman ini
berdasarkan tingkat kesamaan dari data-data klon diperbanyak melalui pemisahan bonggol secara
tersebut. Klasifikasi sebagai salah satu teknik data vegetatif (Kristina & Syahid, 2007). Salah satu
mining yang terukur, dapat dipercaya dan metode peningkatan keragaman genetik antara lain
memenuhi suatu standar yang telah disepakati. mutasi iradiasi sinar gamma. Radiasi dapat
CRISP-DM adalah standarisasi data mining yang menginduksi terjadinya mutasi karena sinar gamma
digunakan pada penelitian ini. Untuk memiliki tenaga kinetik yang tinggi, sehingga dapat
mengembangkan aplikasi klasifikasi data Mining mempengaruhi atau mengubah reaksi kimia sel
tersebut digunakan bahasa pemrograman PHP dan tanaman dan dapat menyebabkan terjadinya
Database Management System yaitu MySQ.. perubahan susunan kromosom tanaman (M. Achrom,
Berdasarkan penelitian dan setelah dilakukan 2012). Perlakuan mutasi dengan teknik in vitro
pengujian, maka didapat perangkat lunak yang memberikan metode yang efisien untuk meningkatkan
dibuat dapat digunakan untuk melakukan tanaman hasil perbanyakan secara vegetatif. Teknik
perhitungan tingkat similaritas dan melakukan ini dapat digunakan dalam induksi keragaman, seleksi
klasifikasi pada dataset morfologi tanaman Kelati dan perbanyakan dari genotip yang diinginkan dalam
Tikus. jangka waktu yang sangat singkat dibandingkan
dengan teknik konvensional (Afrasiab & Iqbal, 2010).
Kata Kunci : Keladi Tikus, Data Mining, Klasifikasi, Karakter morfologi merupakan bentuk fisik dan
CRISP-DM, Database Management System struktur tubuh pada tumbuhan. Pada tanaman Keladi
Tikus, karakteristik morfologi yang diamati meliputi
jumlah daun, luas daun, keliling daun, tinggi tanaman
1 diukur dari permukaan tanah sampai ujung batang
Program Studi Magister Ilmu Komputer,
Program Pascasarjana, Universitas Budi Luhur tertingi dan jumlah anakan. Karakteristisk morfologi
email: hessananda@gmail.com diamati setiap dua Minggu selama delapan Minggu
2 setelah proses aklimatisasi. Ada yang teramati diolah
Doctor of Computer Science, Bina Nusantara
university dengan statistika deskriptif dan analisa marka
email: spits.hendric@binus.ac.id morfologi. Analisa marka morfologi, menghitung
3
Doctor of Computer Science, Bina Nusantara koefisien kesamaan (similarity coefficient) dan
university klasifikasi dilakukan dengan perangkat lunak NTsys.
email: nsianipar@binus.ac.id Kendala dalam penggunaan aplikasi NTsys adalah

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 50
penggunaan aplikasi ini tidak gratis dan sulit untuk data. Data mining didefinisikan sebagai proses
memodifikasi output. menemukan pola dalam data. Proses ini otomatis atau
(biasanya) semi-otomatis (Witten, 2011). Pola
Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka ditemukan harus bermakna dalam artian
permasalahan yang di dapat adalah : menyebabkan beberapa keuntungan, biasanya
ekonomis. Data yang selalu dipergunakan dalam
1. Bagaimana menentukan tingkat similaritas pada ukuran besar. Data mining adalah proses menemukan
dataset karakter morfologi tanaman Keladi Tikus. korelasi baru yang bermakna, pola dan tren dengan
2. Bagaimana melakukan klasifikasi terhadap memilah-milah sejumlah besar data yang tersimpan
dataset karakter morfologi tanaman Keladi Tikus. dalam repositori, menggunakan teknologi penalaran
pola serta teknik-teknik statistik dan matematika
Tujuan penelitian ini adalah : (Larose, 2005).
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan,
penelitian ini memiliki tujuan yaitu membuat Sejak perkembangan dari tahun 90-an, data mining
perangkat lunak data mining untuk menentukan yang sebelumnya dikuasai oleh para pakar statistik,
similaritas dan klasifikasi tanaman Keladi Tikus ternyata di tahun 2000–an banyak dikembangkan oleh
berdasarkan data karakter morfologi. ilmu komputer yang berusaha untuk memperbaiki
kinerja dari teori-teori statistik yang ada. Menurut
Manfaat penelitian yang dapat diambil antara lain : Daryl Preigbon disebutkan bahwa data mining adalah
1. Bisa menjadi perangkat lunak yang dapat perpaduan dari statitik, arificial inteligent dan
menentukan similaritas dan klasifikasi tanaman database (Gorunescu, 2011).
Keladi Tikus berdasarkan data karakter
morfologi, sehingga membantu peneliti atau 2.2. Teknik-Teknik Data Mining
petani Keladi Tikus dalam menangani Dengan definisi data mining yang sangat luas, ada
pertumbuhan tanaman. beberapa jenis teknik analisa yang dapat digolongkan
dalam data mining. Berbagai teknik data mining
2. Menghasilkan algoritma untuk menentukan
dapat digunakan untuk setiap tipe fungsi. Teknik-
similaritas dan klasifikasi pertumbuhan tanaman
teknik ini terdiri dari algoritma spesifik yang dapat
Keladi Tikus berdasarkan data karakteristik
digunakan untuk setiap fungsi. Salah satu metode
morfologi. yang digunakan dalam penelitian ini adalah
3. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan Klasifikasi.
bahan referensi terkait dengan pokok bahasan
menentukan similaritas dan klasifikasi tanaman. Klasifikasi (Jiawei & Kamber, 2006) adalah proses
penemuan model atau fungsi yang menggambarkan
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan dan membedakan kelas data atau konsep dengan
perangkat lunak yang dapat menemukan similaritas tujuan agar dapat digunakan untuk memprediksi kelas
dan mengklasifikasikan data karakter morfologi dari objek yang label kelasnya tidak diketahui.
tanaman Keladi Tikus yang lebih mudah untuk
memodifikasi outputnya. Dengan adanya perangkat Klasifikasi data terdiri dari 2 langkah proses. Pertama
lunak ini diharapkan dapat membantu peneliti adalah fase training, yaitu dimana algoritma
menemukan similaritas dan klasifikasi tanaman klasifikasinya dibuat untuk menganalisa data training
Keladi Tikus berdasarkan satu atau beberapa variabel lalu direfresentasikan dalam bentuk rule klasifikasi.
yang berbeda. Proses kedua adalah klasifikasi dimana data tes
digunakan untuk memperkirakan dari rule klasifikasi
2. LANDASAN TEORI DAN (Jiawei & Kamber, 2006).
KERANGKA KONSEP
Berikut ini algoritma klasifikasi yang paling banyak
2.1. Data Mining digunakan secara popular adalah (Gorunescu, 2011):

Data mining merupakan kegiatan melakukan ekstraksi 1. Bayesian classifiers/Naïve Bayes Classifiers;
untuk mendapatkan informasi penting yang sifatnya 2. Neural Network;
implisit dan sebelumnya tidak diketahui, dari suatu 3. Statistical Analysis;
JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 51
4. Rough Sets; bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan
5. Rule-based methods; diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme
6. Memory based reasoning; pengamanan data, pemakaian data secara bersama,
7. Support vector machine pemaksaan keakuratan/konsistensi data dan
sebagainya (Fathansyah, 2012).
Salah satu teknik klasifikasi yang paling popular
digunakan dalam proses data mining adalah decision Database berbeda dengan Database Management
three (Gorunescu, 2011). Decision tree merupakan System (DBMS). DBMS adalah kumpulan program
salah satu metode klasifikasi yang menggunakan yang digunakan untuk mendefinisikan, mengatur, dan
memproses database; sedangkan database itu sendiri
representasi struktur pohon (tree) dimana setiap node
merupakan alat atau tool yang berperan untuk
merepresentasikan atribut, cabangnya mewakili nilai
membangun struktur data tersebut. Saat ini kita bisa
dari atribut, dan daun merepresentasikan kelas. Node
menemukan banyak program DBMS, seperti
yang paling atas dari decision tree disebut sebagai MySQL, Oracle, Interbase/Firebird, IBM, DB2 dan
root. sebagainya. Beberapa DBMS ada yang hanya bisa
Pada decision tree terdapat 3 jenis node, yaitu: beroperasi di komputer mainframe, beberapa hanya
dapat dijalankan di mini computer dan juga ada yang
a. Root Node, merupakan node paling atas, hanya dapat dijalankan di Personal Computer (PC).
pada node ini tidak ada input dan bisa tidak Maka dari itu, untuk tren sekarang, DBMS yang
mempunyai output atau mempunyai output banyak digunakan adalah DBMS yang memiliki
lebih dari satu. fasilitas lintas-platform atau cross-platform (berjalan
b. Internal Node, merupakan node di beberapa platform yang berbeda) (Raharjo, 2011).
percabangan, pada node ini hanya terdapat
satu input dan mempunyai output minimal Dalam satu DBMS dapat memiliki lebih dari satu
dua. database. DBMS juga sering disebut sebagai server
c. Leaf node atau terminal node, merupakan database. Sebagai contoh sederhana, dalam satu
node akhir, pada node ini hanya terdapat DBMS (server database) MySQL, dapat terdiri dari
satu input dan tidak mempunyai output. beberapa database.

2.5. Keladi Tikus (Typhonium Flagelliforme)


2.3. Database Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme
Istilah database banyak memiliki definisi. Untuk
Lodd.) merupakan tanaman herbal dengan potensi
sebagian kalangan, secara sederhana database medis sebagai obat anti-kanker (Kristina & Syahid,
diartikan sebagai kumpulan data (buku,nomor telepon, 2007). Tanaman keladi tikus digolongkan ke dalam
daftar pegawai, dan lain sebagainya). Ada juga yang kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub-divisi
menyebut database dengan definisi lain yang lebih Angiospermae, kelas monocotyledone, ordo Arales,
formal dan tegas. Database bisa didefinisikan sebagai familia Araceae, Genus Typhonium, spesies
kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian Typhonium flagelliforme Lodd. Tanaman keladi tikus
rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, dapat tumbuh hingga 30 cm. Tanaman ini memiliki
diambil dan dicari secara cepat. bonggol berwarna putih dan daun berbentuk segitiga
secara morfologi. Tanaman ini hidup tersebar di Asia
Selain berisi data, database juga berisi metadata. (Lai, et al., 2008) terutama di tempat lembab dan
Metadata adalah data yang menjelaskan tentang gelap (Chan, et al., 2005).
struktur dari data itu sendiri. Sebagai contoh, kita bisa
memperoleh informasi tentang nama-nama kolom dan Tanaman keladi tikus memiliki keragaman genetik
tipe data yang ada pada sebuah tabel. Data nama rendah karena pada umumnya tanaman ini
kolom dan tipe yang ditampilkan tersebut disebut diperbanyak melalui pemisahan bonggol secara
metadata (Raharjo, 2011). vegetatif (Kristina & Syahid, 2007). Salah satu
metode peningkatan keragaman genetik antara lain
2.4. Database Management System (DBMS) mutasi iradiasi sinar gamma. Radiasi dapat
Pengelolaan database secara fisik tidak dilakukan oleh menginduksi terjadinya mutasi karena sinar gamma
pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah memiliki tenaga kinetik yang tinggi, sehingga dapat
perangkat lunak yang khusus yang akan menentukan mempengaruhi atau mengubah reaksi kimia sel

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 52
tanaman dan dapat menyebabkan terjadinya misalnya membandingkan dua algoritma yang
perubahan susunan kromosom tanaman (Achrom., et berbeda dengan melihat hasil statistik masing-
al., 2012). Perlakuan mutasi dengan teknik in vitro masing mana yang lebih baik penelitian. Pada
memberikan metode yang efisien untuk meningkatkan penelitian ini, jenis penelitian yang diambil adalah
tanaman hasil perbanyakan secara vegetatif. Teknik Eksperimen Absolut dan metode kuantitatif.
ini dapat digunakan dalam induksi keragaman, seleksi
dan perbanyakan dari genotip yang diinginkan dalam 3.2. Metode Pengumpulan Data
jangka waktu yang sangat singkat dibandingkan Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
dengan teknik konvensional (Afrasiab & Iqbal, 2010). informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam
2.6. UML (Unfied Modelling Language) bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan
Perancangan sebuah sistem diperlukan alat-alat untuk data bisa dilakukan dengan cara:
memudahkan dalam implementasinya.Unified
Modeling Language (UML) menawarkan sebuah a. Wawancara
standart untuk merancang model sebuah sistem.UML Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal
(Unified Modelling Language) merupakan alat bantu jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh
yang digunakan dalam analisa berorientasi obyek informasi. Penulis melakukan tanya jawab langsung
dengan UML antara lain adalah (Munawar, 2005). kepada pihak-pihak yang berkompeten atau
berkepentingan dalam menentukan estimasi
Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa pertumbuhan tanaman dan mengetahui secara
yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi langsung pertumbuhan tanaman tersebut. Dari hasil
kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan wawancara ini diharapkan dapat menambah
menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan kelengkapan data yang diperoleh dari hasil
sistem, apa yang akan dikerjakan oleh sistem, dan di pengamatan.
mana serta kapan sistem tersebut akan digunakan.
Sedangkan perancangan sistem menentukan b. Data Sekunder
bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut, Data karakter morfologi merupakan bentuk fisik dan
dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, struktur tubuh pada tumbuhan. Pada tanaman Keladi
infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir Tikus, karakteristik morfologi yang diamati meliputi
dan laporan; serta program-program khusus, database, jumlah daun, luas daun, keliling daun, tinggi tanaman
dan file yang akan dibutuhkan (Dennis, 2009). diukur dari permukaan tanah sampai ujung batang
tertingi dan jumlah anakan. Data morfologi ini
diperoleh dari penelitian klon mutan tanaman keladi
3. METODOLOGI DAN LANGKAH
tikus yang dilakukan oleh (Sianipar, et al., 2013).
PENELITIAN
c. Observasi
3.1. Metode Penelitian Observasi adalah metode pengumpulan data dengan
Menurut (Dawson, 2009) ada empat metode melakukan pengamatan dan pencatatan secara teliti
penelitian yang umum digunakan yaitu tindakan dan sistematis atas gejala – gejala (fenomena) yang
penelitian, eksperimen, studi kasus dan survey. sedang diteliti. Pada kegiatan observasi ini dilakukan
Dalam konteks penelitian, metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui pengamatan
mengacu kepada pemecahan masalah yang meliputi langsung terhadap fenomena-fenomena yang terjadi
mengumpulkan data, merumuskan hipotesis, di lokasi penelitian.
pengujian hipotesis, menafsirkan hasil, dan
kesimpulan (Berndtssom, et al., 2008). 3.3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini
Jenis eksperimen dibagi dua, yaitu eksperimen menggunakan model CRISP-DM (Cross Standard
absolut dan eksperimen komparatif. Eksperimen Industries Process for Data Mining) yang tertera pada
Absolut mengarah kepada dampak yang dihasilkan Gambar 1, dalam metode ini terdapat 6 tahapan :
dari eksperimen. Sedangkan Eksperimen Komparatif
yaitu membandingkan dua objek yang berbeda,

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 53
d. Modeling Phase (Fase Pemodelan)
Pada tahap ini memilih dan menerapkan teknik
pemodelan menggunakan UML dengan Use Case
Diagram dan Activity Diagram. Data yang diperoleh
dari fase pengolahan data akan digunakan pada fase
evaluasi.

e. Evaluation Phase (Fase Evaluasi)


Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap
model data mining , sebelum digunakan dan
menentukan apakah model dapat mencapai tujuan
yang diterapkan pada fase Business Understanding.
Ketepatan atau ketelitian menjadi kriteria performa
Gambar 1: Proses CRISP-DM
suatu pengukur koesifien kemiripan dan klasifikasi
(Shearer, 2000) data tanaman Keladi Tikus. Ketepatan atau ketelitian
tersebut dapat dinyatakan sebagai kesalahan dalam
a. Business/Research Understanding Phase pengukuran. Metode yang digunakan dalam fase ini
Permasalah yang terdapat pada penelitian ini adalah adalah Whitebox.
bagaimana menentukan koefisien kesamaan dan
mengklasifikasi data morfologi tamanan Keladi f. Deployment Phase (Fase Penyebaran)
Tikus, berangkat dari permasalahan ini, pada fase
Tahap deployment dilakukan dengan pembuatan
pemahaman bisnis, peneliti mengumpulkan data
aplikasi data mining dengan menggunkan model
morfologi tanaman keladi Tikus berupa data
yang terbentuk pada proses sebelumnya, pemodelan
pertambahan luas daun, pertambahan keliling daun,
aplikasi menggunakan UML dengan uce sace
pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah
diagram dan activity diagram, Untuk pengujian
makan dan pertambahan jumlah daun. Langkah ini
aplikasi akan digunakan metode pengujian kotak
dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan
hitam (black box testing). Aplikasi ini akan dibuat
observasi di objek penelitian setempat.
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
database MySQL. Hasil dari fase ini diharapkan
b. Data Understanding Phase (Fase Pemahaman sebuah aplikasi untuk menentukan koefisien
Data) kemiripan dan klasifikasi tanaman Keladi Tikus yang
Pada tahap ini mulai dilakukan menganalisis data, siap digunakan dan bermanfaat.
terdapat satu sumber data morfologi yang berisi 37
baris tanaman mutan Keladi Tikus. Pada fase
4. PEMBAHASAN DAN HASIL
Pemahaman Data ini peneliti melakukan wawancara
dengan peneliti pertumbuhan mutan tanaman Keladi PENELITIAN
Tikus untuk mendalami data dan penentuan metode
estimasi dari penelitian ini. 4.1. Business / Research Understanding Phase
Tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme)
merupakan tanaman herbal dari famili Araceae
c. Data Preparation Phase (Fase Pengolahan Data) (Surachman, 2009). Tanaman ini memiliki potensi
Dari fase pemahaman data, akan menjadi modal medis tinggi dan bermanfaat dalam penyembuhan
peneliti untuk masuk ke fase pengolahan data, tahap berbagai penyakit kanker, seperti kanker payudara,
ini meliputi semua kegiatan untuk membangun rahim (Kristina & Syahid, 2007), dan leukemia (S
dataset akhir (data yang akan diproses pada tahap Mohan, 2008). Kandungan kimia keladi tikus antara
pemodelan (modeling). lain: alkaloid, steroid, flavonoid, dan glikosida
berdasarkan analisis fotokimia (Surachman, 2009).

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 54
INSERT INTO nilai_unggul VALUE (klon_1,nilai)
}
// end input nilai unggul
For i = 1 to N // Number Attributes
{
SELECT DISTINCT (klon_2), klon_1,hasil_terkecil
FROM
(
SELECT id,klon_1,klon_2,hasil_terkecil
from temp_tabel[i]
WHERE klon_1 = Query[klon]
UNION
SELECT id,klon_2 as klon_1,klon_2 as
klon_1,hasil_terkecil from
temp_tabel[i] WHERE klon_1 =
Query[klon] klon_2 =
Query[klon]
) as tabel_1
ORDER BY hasil_terkecil DESC
}
Hasil = 0
For i = 1 to N
{
If i.selected then hasil = hasil + terkecil[i]
}
Gambar 2: Tanaman Keladi Tikus For i = 1 to N
(Surachman, 2009) {
If i.selected then
INSERT INTO hasil VALUE (klon_1,klon_2,hasil)
}
4.2. Fase Pemahaman Data }
Pada tahap ini mulai dilakukan menganalisis data, data //start menghitung nilai unggul final
Query = SELECT MAX() FROM nilai_unggul
yang diambil dari penelitian yang dilakukan pada 37 Get_max_nilai
Query = SELECT klon,nilai FROM nilai_unggul
tanaman Keladi Tikus. Pada fase Pemahaman Data ini While (!EOF){
peneliti melakukan wawancara dengan peneliti Get_nilai_unggul_final
UPDATE nilai_unggul SET nilai_unggul_final = '$nilai_final'
pertumbuhan mutan tanaman Keladi Tikus untuk WHERE klon = nilai_unggul_final
}
mendalami data dan penentuan metode estimasi dari //end of menghitung nilai unggul final
penelitian ini. Result_1 = SELECT * FROM nilai_unggul_final WHERE nilai >=
unggul_threshold ORDER BY nilai DESC

4.3. Persiapan Data While (!EOF)


{
Dalam mempersiapkan data morfologi tanaman Result_2 = SELECT * FROM hasil where hasil >=
mutan Keladi Tikus berupa data pertambahan luas similarity_threshold
While (!EOF)
daun, pertambahan keliling daun, pertambahan tinggi {
tanaman, pertambahan jumlah makan dan Print Result
}
pertambahan jumlah daun. Pada penelitian ini, data }
yang diambil dari penelitian 37 tanaman mutan Keterangan :
Keladi Tikus, yang dilakukakukan oleh (Sianipar, et a. Menentukan threshold nilai klon unggul
al., 2013). b. Menentukan threshold tingkat kemiripan
c. Menentukan variabel untuk dasar perbandingan
4.4. Modeling d. Menghitung nilai perbandingan tiap klon di
a. Algoritma masing-masing variabel (luas daun, keliling daun,
Input unggul_threshold
Input similarity_threshold tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun)
Input variabel_selection
Query = SELECT * FROM morphology
e. Menghitung nilai unggul dari variabel yang sudah
While (!EOF) ditentukan.
{
Query = SELECT * FROM morphology f. Menghitung dan menyimpan nilai kesamaan dari
While (!EOF){
For i=i to N // Number of Attributes
tiap variabel dalam tabel hasil.
Terkecil[i] = g. Menghitung presentasi nilai unggul untuk tiap
hitung_nilai_terkecil()
} klon.
}
Query = select * from morphology h. Melakukan klasifikasi berdasarkan threshold nilai
While (!EOF) unggul dan threshold tingkat kemiripan.
{
// start input nilai unggul i. Menampilkan hasil perhitungan tingkat kemiripan
For i = 1 to N
{ dan klasifikasi.
If i.selected then

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 55
b. Database 4.5. Evaluasi dengan Metode White Box
Pengujian white box secara umum merupakan jenis
pengujian yang lebih berkonsentrasi terhadap isi
perangkat lunak. Pengujian white box memiliki
beberapa tujuan antara lain:
a. Menguji setiap jalur Independent.
b. Menguji keputusan logic (true atau false)
c. Menguji loops (perulangan) dan batasannya
d. Menguji data struktur internalnya

4.6. Deployment
a. Layar Pilih Variabel Dan menentukan
Threshold
Layar Pilih Variabel digunakan untuk menentukan
threshold nilai unggul, threshold kesamaan dan
memilih variabel yang tersedia (luas daun, tinggi
tanaman, keliling daun, jumlah daun dan jumlah
anakan) di dalam aplikasi. Variabel tersebut adalah
kolom-kolom yang ada di basisdata data morfologi
tanaman mutan Keladi Tikus. Variabel tersebut akan
digunakan untuk menentukan tingkat kesamaan dari
tiap klon yang sudah tersedi di dalam basisdata. Untuk
Gambar 3: Desain Relasional Database melakukan proses perhitungan tingkat kemiripan,
maka pengguna harus menekan tombol Proses. Layar
Gambar 3 menunjukan hubungan antar tabel dalam Pilih Variabel dan menentukan threshold ditunjukkan
database yang akan digunakan untuk menyimpan data. pada Gambar 5 :
Terdapat 1 tabel utama dan 7 tabel sementara. Tabel
morphology merupakan tabel utama, sedangkan tabel
temp jumlah anakan, tabel temp jumlah daun, tabel
tempa keliling daun, tabel temp luas daun dan tabel
tinggi tanaman merupakan tabel sementara. Tabel
utama digunakan untuk menyimpan data pokok
seperti nama klon dan nilai pengukuran tiap variabel.
Tabel sementara digunakan untuk membantu aplikasi
melakukan proses menghitung tingkat kesamaan dan
Gambar 5: Layar Pilih Variabel Dan Menentukan
melakukan klasifikasi.
Threshold
c. Use Case Diagram
b. Layar Hasil Penghitungan
Layar Hasil Perhitungan menampilkan kelas yang
terbentuk setelah aplikasi dijalankan. Kelas dibentuk
berdasarkan threshold nilai unggul, threshold
kemiripan dan variabel yang dipilih. Tingkat
Gambar 4: Use Case Diagram kemiripan tersebut didapatkan dari algoritma
penghitungan tingkat kemiripan yang sudah
Diagram Use Case digunakan untuk menganalisa kebutuhan ditentukan di dalam aplikasi. Hasil penghitungan yang
dari aplikasi penentu koefisien kesamaan dan
ditampilkan diurutkan berdasarkan klon yang
mengklasifikasi data morfologi tamanan Keladi Tikus yang
memiliki nilai unggul dan nilai kemiripan yang paling
akan dibangun. Diagram Use Case menunjukan fungsi dari
suatu sistem dan bagaimana aktor berinteraksi dengan tinggi. Pada Layar ini juga ditampilkan waktu yang
sistem. dibutuhkan untuk menjalankan algoritma

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 56
penghitungan. Layar Hasil Penghitungan ditunjukkan
pada Gambar 6:

Gambar 7: Contoh Penggunaan Aplikasi


Gambar 6: Layar Hasil Perhitungan
5. PENUTUP
c. Contoh Penggunaan Aplikasi
Dalam Contoh ini, penulis menggunakan 3 variabel 5.1. Kesimpulan
yang dipilih yaitu keliling daun, tinggi tanaman dan Dari hasil penelitian data mining menggunakan
jumlah anakan dengan threshold kesamaan 90% dan algoritma yang telah dibuat di penelitian ini, maka
threshold bibit unggul 80%. Aplikasi menghasilkan 5 dapat disimpulkan bahwa:
kelas yaitu klon 6-9-7 dengan nilai unggul 100% dan 1. Penentuan tingkat kesamaan antar tanaman mutan
memiliki 4 klon yang tingkat kemiripannya diatas Keladi Tikus dilakukan dengan cara
90%, klon 6-9-3 dengan nilai unggul 95,4% dan membandingkan (menggunakan pembagian) nilai
memiliki 4 klon yang tingkat kemiripannya diatas pada variabel yang ada pada data morfologi dari
90%, klon 6-2-5-2 dengan nilai unggul 88,1% namun satu klon ke setiap klon yang ada. Perbandingan
tidak memiliki klon yang tingkat kemiripannya diatas ganda (melibatkan lebih dari satu variabel) maka
90%, klon 6-9-1 dengan nilai unggul 87,1% dan dihitung dengan cara menentukan rataan nilai dari
memiliki 3 klon yang tingkat kemiripannya diatas tingkat kesamaan variabel. Nilai hasil
90%, klon 6-1-2-2 dengan nilai unggul 80,7% dan perbandingan yang mendekati 100%, maka
memiliki 4 klon yang tingkat kemiripannya diatas dianggap semakin mirip.
90%. Kasus kedua ditunjukkan pada Gambar 7 : 2. Data tingkat persamaan antar tanaman mutan
Keladi Tikus diklasifikasi dengan cara
mengurutkan tingkat persamaan dari yang hasil
paling mirip menuju hasil yang kurang mirip.

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 57
5.2. Saran Lai, C., Mas, R., Nair, N., Majid, M., Mansor, S., &
Beberapa saran untuk pengembangan penelitian ini Navaratnam, V. (2008). Typhonium
sebagai berikut: flagelliformeinhibits cancer cell growth in vitro and
1. Lakukan inovasi pada algoritma penentuan induces apoptosis:An evaluation by the bioactivity
tingkat kesamaan untuk meningkatkan efisiensi guided approach. Journal of Ethnopharmacology (hal.
dan efektifitas dari algoritma yang digunakan 118:14-20). Elsevier Ireland Ltd.
pada penelitian ini.
2. Beri alternatif pilihan pada proses klasifikasi M. Achrom, R. D. (2012). Pengaruh iradiasi sinar
untuk memperkaya pemberdayaan data karakter gamma terhadap presentase umbi bawang merah layak
morfologi tanaman mutan tumbuhan Keladi jual. Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina
Tikus. Pertanian.

Munawar. (2005). Pemodelan Visual dengan UML.


DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Graha Ilmu.

Achrom., M., Dadang, R., Joni, H., & Sunarto. (2012). N.N. Kristina, S. S. (2007). Penggunaan Tanaman
Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Presentase Kelapa, Pinang dan Aren Sebagai Tanaman Obat
Umbi Bawang Merah Layak Jual. Bekasi: Balai Uji (Vol. 13).
Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian.
Raharjo, B. (2011). Belajar Otodidak Membuat
Afrasiab, H., & Iqbal, J. (2010). In Vitro Techniques Database Menggunakan MySQL. Bandung:
And Mutagenesis For The Genetic Improvement Of Informatika Bandung.
Potato CVS. Lahore.
S Mohan, A. B.-Z. (2008). Anticancerous Effect of
Berndtssom, M., Hansson, J., Olsson, B., & Lundell, Typhonium flagelliforme on Human T4-
B. (2008). A Guide For Students In Computer Science Lymphoblastoid Cell Line. Journal of Pharmacology
And Information Systems. London: Springer. and Toxicology, (hal. 3(6): 449-456).

Chan, L., Koh, W., & Tengku-Muhammad, S. (2005). Shearer, C. (2000). The CRISP-DM Model: The New
Comparison of Cytotoxic Activities between in Vitro Blueprint for Data Mining. The Journal of Data
and Field Grown Plants of Typhonium flagelliforme Warehousing (hal. 13). Seattle: The Data
(Lodd.) Blume. (hal. 48: 25-31). Journal of Plant Warehousing Institute.
Biology.
Sianipar, N. F. et al., 2013. THE EFFECTS OF
Dawson, C. W. (2009). Projects In Computing And GAMMA IRRADIATION AND SOMACLONAL
Information System A Student's Guide. England: VARIATION ON. Jakarta, KnowledgE.
Addison-Wesley.
Surachman, D. (2009). Penggunaan Beberapa Taraf
Dennis, A. a. (2009). Systems Analysis and Design Konsentrasi Paklobutrazol dalam Media Konservasi
with UML – 3rd Edition. New Jersey: John Wiley & Keladi Tikus (Typonium flagelliforme Lodd.) In Vitro.
Sons, Inc. Buletin Teknik Pertanian.

Fathansyah. (2012). Basis Data. Bandung: Witten, h. I. (2011). Data Mining Pratical Machine.
Informatika Bandung. Third Edition. Burlington: Elsevier Inc.

Gorunescu, F. (2011). Data Mining Concepts, Models


and Techniques. Springer.

Jiawei, H., & Kamber. (2006). Data Mining Concept


and. San Fransisco: Morgan Kauffman.

JURNAL SISTEM KOMPUTER – Vol.7 No.2 Tahun 2017, ISSN: 2087-4685, EISSN: 2252-3456 JSK - 58

Anda mungkin juga menyukai