Anda di halaman 1dari 10

Puput Wahyu Nur Andriyanti

071811133027

KISAH DESA SUKSES


Desa Paksebali, Klungkung
Desa Paksebali memiliki luas 27 ha dan terbagi ke dalam 8 banjar/pesamuan.
Lokasinya cukup strategis, hanya diperlukan waktu sekitar satu jam saja dari
Denpasar untuk mencapai desa ini. Dengan pesona pemandangan alam yang indah,
potensi keunikan kerajinan, serta jumlah penduduk usia produktif yang besar,
Paksebali memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan kemakmuran
warganya. Desa Paksebali terletak di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali
dan terkenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit di Pulau Dewata. Begitu
memasuki desa ini, wisatawan akan disambut dengan huruf-huruf berukuran besar
membentuk nama desa yang membentang di dinding tebing [ CITATION Kem191 \l
1033 ].

Faktor-faktor dominan kesuksesan desa Paksebali, Klungkung


Sektor pariwisata yang dikelola BUMDes Paksebali adalah wisata alam,
budaya dan jasa pariwisata. Wisata alam Desa Paksebali terdiri dari daya tarik wisata
Kali Unda, perbukitan dan wisata tracking. Daya tarik wisata Kali Unda mempunyai
keunikan dengan keindahan air terjun tirainya yang mampu menarik minat wisatawan
local maupun internasional untuk berkunjung. Pemandangan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan fotografi seperti pra-wedding dan foto grup.
Wisatawan local maupun internasional dikenakan biaya untuk kegiatan fotografi.
Dalam mengelola daya tarik wisata Kali Unda, pihak pengelola juga mendirikan
usaha rumah makan sehingga wisatawan yang berkunjung memperoleh kenyamanan
dengan fasilitas yang lengkap. Wisata budaya di Desa Pakse Bali ada pada Pura
Taman Seganing, di pura ini sering dilakukan kegiatan pemelukatan atau
pembersihan diri dan wisatawan berkunjung ke pura ini untuk tujuan rekreasi. Wisata
budaya yang lain terdapat di Puri Satria Kawan, puri ini terkenal dengan tradisi
Melukat Geni yang diadakan sebelum hari raya nyepi atau pengrupukan. Tradisi
tersebut bertujuan untuk melukat atau membersihkan diri secara lahir dan bathin dari
kekotoran dengan menggunakan sarana api. Ada pula wisata budaya yang lain yaitu di
Pura Panti Timbrah yang dikenal dengan tradisi Dewa Masraman. Tradisi Dewa
Masraman diadakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan hari raya kuningan
dan bermakna memberikan ketentraman atau kedamaian kepada masyarakat,
memperkukuh persatuan antar generasi dan memperkuat tali persaudaraan. Selain
tradisi tersebut, dilaksanakan pula pertunjukan budaya seperti Tari Barong yang
digelar pada saat kegiatan upacara agama atau sebagai hiburan sesuai dengan
permintaan wisatawan. Kesenian berupa produk kerajinan tangan juga merupakan
potensi wisata Desa Paksebali, salah satunya kerajinan tenun. Untuk menunjang
kegiatan pariwisata dan memberikan fasilitas kepada wisatawan, jasa pariwisata juga
dikelola oleh BUMDes Paksebali berupa jasa akomodasi penginapan yang baru
dikelola sejak tahun 2018. Jasa ini mempergunakan salah satu rumah warga sebagai
homestay.

Pendapatan Desa Paksebali, Klungkung

Desa Paksebali yang berada di Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung


Provinsi Bali mampu mengelola sektor pariwisatanya melalui BUMDes. BUMDes di
Desa Paksebali dikenal dengan nama BUMDes Paksebali yang didirikan pada 17 Juni
2014 serta pengangkatan pengurus dan pengawas dilaksanakan pada 16 September
2014. Berdasarkan AD/ART BUMDes Paksebali Tahun 2017 dan hasil wawancara
dengan Kepala Desa Paksebali dinyatakan bahwa BUMDes Paksebali berbentuk
badan hukum. BUMDes Paksebali memenuhi kriteria badan hukum yaitu modal
BUMDes berasal dari BUMDes APB Desa, dana desa, dan penyertaan modal
masyarakat desa serta terpisah dengan harta kekayaan pengurus. BUMDes Paksebali
memiliki tujuan mewadahi usaha perekonomian masyarakat, mempunyai organ yang
terdiri dari pembina, pengawas, pengurus dan pelaksana operasional serta manajemen
yang teratur dimana setiap organ mempunyai hak, kewajiban dan tugas masing-
masing [ CITATION Sum18 \l 1033 ].

Pendirian BUMDes Paksebali sama dengan pendirian BUMDes di desa lain


pada umumnya, yaitu mengacu pada Undang - Undang Desa, Permendes Nomor 4
Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran
BUMDes, peraturan desa serta memiliki AD/ART. Pada tahun 2017, Desa Paksebali
telah memiliki prestasi sebagai pengelola dana desa terbaik di tingkat nasional.
BUMDes Paksebali terdiri dari beberapa unit usaha, diantaranya: Unit Usaha Air
Bersih (PAM Desa), Unit Usaha Penanganan Desa, Unit Usaha Simpan Pinjam, Unit
Usaha Pasar, dan Unit Usaha Wisata. BUMDes Paksebali unggul di bidang
pengelolaan pariwisata dan dapat dijadikan contoh oleh desa-desa lain di Bali bahkan
di luar Bali. Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai rujukan adalah bentuk pengelolaan
pariwisatanya yang dilaksanakan dengan efektif dan terstruktur.  Secara keseluruhan
sumber-sumber pendapatan Desa Paksebali terdiri dari Pendapatan Asli Desa
(PADes), bagi hasil dari pajak dan retribusi daerah kabupaten, bagian dari dana
perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten, bantuan dari
pemerintah dan pemerintah daerah serta hibah dan sumbangan dari pihak ketiga.
Salah satu sumber PADes yang dapat diusahakan oleh pemerintah desa adalah dengan
mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), yaitu suatu lembaga/badan
perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh pemerintah desa dan masyarakat,
dikelola secara ekonomis mandiri dan profesional. Terkait modal untuk pengelolaan
pariwisata. Pengelolaan pariwisata di Desa Pasek Bali berasal dari APB Desa,
penyertaan modal masyarakat desa, dana desa dan perbankan. Salah satu perbankan
yang terlibat adalah BNI yang juga merupakan pihak perbankan yang bekerja sama
dengan Kementerian Desa dalam rangka pengelolaan keuangan untuk kesejahteraan
masyarakat [ CITATION Sum18 \l 1033 ].

Komposisi Rupiah Sumber Pendapatan Desa Paksebali

Data tahun 2013, PAD Desa Paksebali Rp 7,5 juta, kemudian tahun 2017 naik
menjadi Rp 60 juta. Dengan peningkatan PAD ini, warga desa ini optimis ke
depannya desa ini menjadi desa mandiri. Perbekel Paksebali I Putu Ariadi
menjelaskan, peningkatan PAD Desa Paksebali tersebut karena berbagai faktor dan
kerjasama dari banyak pihak, baik dari pemerintah maupuan masyarakat. Di antaranya
dalam pengembangan potensi destinasi wisata, PAM desa, pengolahan sampah,
simpang pinjam dan pasar. Lebih lanjut, Ariadi merinci dalam beberapa tahun terakhir
yakni dari grafik PAD Desa Paksebali, pada 2013 mencapai Rp 7.574.000, 2014
menjadi Rp 14.290.7450, 2015 menjadi 18.226.351, 2016 menjadi Rp 17.716.428 dan
peningkatan paling signifikan pada 2017 yakni Rp 60.672.000 [ CITATION Nus18 \l
1033 ].
Berdasarkan lampiran Peraturan Desa Paksebali Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun 2019, dijabarkan mengenai Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2020 Pemerintah Desa Paksebali
[ CITATION Pem19 \l 1033 ].

Kode Uraian Anggaran (Rp) Sumber Dana


Rekening
1 2 3 4 5
4. Pendapatan
4.1. Pendapatan Asli Daerah 57.200.000,00
4.2. Pendapatan Transfer 2.918.278.672,00
4.3. Pendapatan Lain-Lain 6.548.000,00

JUMLAH PENDAPATAN 2.982.026.672,00

Ke depannya Ariadi selaku Perbekel Paksebali I berharap bisa menjadi desa


mandiri atau desa tidak lagi mengandalkan dana Pusat, tentunya dengan membangun
swadaya masyarakat. Dengan peningkatan PAD tersebut, Desa Pasek Bali juga
memberikan peluang untuk membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar.
Karena dalam pengembangan itu juga merekrut tenaga lokal. Disebutkan, PAD paling
tinggi dari sektor pariwisata salah satunya Tukad Unda, Klungkung, mencapai 20
persen [ CITATION Nus18 \l 1033 ] . Terkait pembagian hasil, hasil keuntungan pada
pengelolaan pariwisata di Desa Paksebali rata-rata dapat mencapai 15-20 juta
perbulan. Hasil yang diperoleh dari unit usaha wisata digabungkan dengan hasil-hasil
dari unit usaha yang lain dan rata-rata penghasilan mencapai 100 juta pertahun. Hasil
usaha diperuntukkan sebagai modal BUMDes sendiri dan membantu masyarakat desa
yang dipergunakan untuk kegiatan sosial, pendidikan, kesehatan serta kebutuhan
masyarakat yang lain. Semakin besar pencapaian keuntungan yang diperoleh
BUMDes, semakin besar pula penyerahan keuntungan kepada desa. Dalam hal ini,
desa sangat berperan untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya [ CITATION
Sum18 \l 1033 ].
Desa Bleberan, Gunung Kidul

Desa Bleberan merupakan salah satu dari 13 Desa di wilayah Kecamatan


Playen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada
di sektor barat, jarak orbitasi dengan ibukota kecamatan playen adalah 4 km sedang
untuk jarak dengan Ibukota Kabupaten adalah 10 Km serta jarak dengan Ibukota
Propinsi adalah 40 Km. Desa wisata Bleberan terletak sekitar 45 Km dari pusat kota
Yogyakarta, ternyata menyimpan potensi alam luar biasa, yaitu Air Terjun Sri Gethuk
dan Gua Rancang Kencana [ CITATION HLi13 \l 1033 ] . Gemuruh air terjun Sri Gethuk
yang berair sepanjang musim ini memecah kesunyian kawasan sekitarnya di wilayah
Gunungkidul yang umumnya bertanah tandus. Terjun dari ketinggian sekitar 10
meter, aliran air terjun ini mengikuti perlapisan batu gamping yang berundak-undak
mengikuti formasi sungai Oyo [CITATION Abd13 \l 1033 ].

Faktor-faktor dominan kesuksesan Desa Bleberan


Desa Bleberan sebenarnya adalah Desa Wisata Alam dengan Air Terjun Sri
Gethuk sebagai ikonnya. Desa Bleberan sendiri menawarkan dua obyek wisata
unggulan, yakni air terjun Sri Getuk dan Goa Rancang Kencana. Air terjun Sri Gethuk
ini sangat unik karena muncul dari sela-sela tebing karst yang gersang. Terdapat tiga
sumber mata air yang menyembur di sekitar air terjun ini, yaitu; mata air Dung Poh,
Ngandong, dan Ngumbul, sehingga tidak pernah kering [CITATION GTu \l 1033 ].
Jernihnya air dan kontur bebatuan, Sri Gethuk disebut sebagai mini Green Canyon
“Ala” Gunungkidul oleh para pengunjungnya [ CITATION SNo13 \l 1033 ]. Bahkan, air
terjun Sri Gethuk masuk dalam kategori 10 besar air terjun terindah di Indonesia
[ CITATION Sin16 \l 1033 ]. Selama ini kabupaten Gunungkidul wilayahnya didominasi
tanah kapur dan dikenal sebagai daerah yang gersang dan tandus yang membuat tidak
banyak tanaman hijau bisa ditanam. Namun kondisi desa Bleberan berbeda, para
pengunjung disuguhi hamparan sawah yang luas dan hijau. Tiga sumber mata air yang
berasal dari puncak gunung menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat desa,
termasuk sebagai sumber irigasi tanaman padi, yang umumnya sangat jarang ditemui
di daerah itu (Liauw, 2013). Dari keunikannya, desa wisata Bleberan sering dijadikan
sebagai lokasi pengambilan film baik lokal, nasional, dan sekelas Hollywood
“Beyond Skyline” (Qomah, 2014) dan menjadi sektor baru yang mendatangkan
pendapatan dari para wisatawan yang berkunjung.

Selain air terjun Sri Gethuk, Desa Bleberan juga menawakan wisata Goa
Rancang Kencana. Dari buku Ragam Warisan Budaya dan Cagar Budaya
Gunungkidul yang ditulis oleh Winarsih (Kepala Seksi Kepurbakalaan dan
Permuseuman, Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya, Dinas Kebudayaan
Gunungkidul), Arkeologi UGM Yogyakarta pada tahun 2001 yang sudah pernah
melakukan penelitian tersebut. Goa Rancang Kencono sudah dihuni manusia sejak
3000 tahun yang lalu dengan bukti temuan tulang manusia. Ketika memasuki goa,
terdapat pohon klumpit cukup besar di sekitar pintu masuk. Menuruni beberapa anak
tangga, ada sebuah aula besar yang belum lama ini digunakan untuk sosialisasi
mengenai pengembangan UMKM. Masuk ruang kedua terdapat wadah sesaji yang
terbuat dari batu putih. Untuk memasuki ruang ketiga harus berjuang ekstra, karena
hanya terdapat lubang kecil dengan ketinggian sekitar 1 meter dan lebar 50 cm
[ CITATION Kom18 \l 1033 ]. Selain sektor pariwisata, kesuksesan di Desa Bleberan
disebabkan oleh keberadaan BUMDes yang sangat berkembang dan berhasil dalam
mengelola potensi desanya sehingga dapat menyumbang pendapatan daerah.
BUMDes tidak hanya mengelola pariwisata, terdapat bidang lainnya yang menjadi
garapan BUMDes diantaranya adalah Simpan Pinjam dan Air Bersih [ CITATION
Viv17 \l 1033 ].

Pendapatan Desa Bleberan

Dalam RPJMD Desa Bleberan Tahun 2016-2021, perekonomian masarakat


desa Bleberan dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan perekonomian
masyarakat dengan daya beli masarakatnya, peningkatan tersebut didominasi sektor
Pertanian yang berkontribusi 50%, sektor peternakan sapi dan kambing berkontribsui
30% dan perikanan berkontribusi 10% dan jasa-jasa berkontribusi 10%. Sektor
pertanian yang menjadi unggulan masyarakat desa Bleberan, antara lain; jagung,
kedelai, padi, ketela, cabe, kacang panjang, ketimun, terong. Pengelolaan Desa Wisata
Bleberan dikelola dalam manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ini sudah
ada sejak 2007 saat yang lain belum mengenal BUMDes. Terkait pendapatan yang
dikelola oleh BUMDes, Desa Blebeberan unggul di sektor pariwisata dan pengelolaan
air bersih. Dalam sektor pengelolaan sumber mata air, BUMDes berhasil menyalurkan
air bersih dengan kualitas menyaingi PDAM untuk memenuhi kebutuhan para warga
terutama di musim kemarau. Teknik penyalurannya pun sudah modern dengan
menggunakan reservoir untuk tampungan air dan membangun instalasi di tiap rumah
penduduk. Sementara di sektor pemanfaatan wisata, desa ini diuntungkan dengan
keberadaan Air Terjun Sri Gethuk dan Goa Rancang Kencono. Pengelola
mengadakan paket wisata untuk mengunjungi dua tempat tersebut, dan animo
masyarakat sungguh bagus terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang ke
dua tempat wisata tersebut [ CITATION Jog18 \l 1033 ].

Pemerintah Desa Bleberan mengelola potensi alam desa wisata melalui BUM
Desa Sejahtera dimulai tahun 2008 di bawah masa kepemimpinan Tri Harjono selaku
Kepala Desa (Kades). Unit usaha yang dikembangkan BUM Desa Sejahtera yaitu
UED-SP dan Pelayanan Air Bersih (PAB) sesuai dengan Peraturan Desa (Perdes)
Nomor 06/KPTS/VI/2008 tentang BUM Desa. Baru pada bulan Juli 2010, desa wisata
Bleberan diresmikan bersama seluruh masyarakat desa, warga perantauan, dan diikuti
sebanyak 40 Jurnalis dari media cetak dan elektronik. Kemudian, BUM Desa
Sejahtera secara formal diatur dalam Peraturan Desa No1 Tahun 2015 tentang Badan
Usaha Milik Desa Bleberan. Kemudian, ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala
Desa Bleberan No 27/KPTS/2015 tentang pengurus BUM Desa Sejahtera. Peraturan
ini memuat rincian realisasi pendapatan hasil unit usaha desa wisata setiap tahun,
dengan proporsi sebagai berikut; pemupukan modal usaha (15%), pendapatan asli
desa/ PADes (25%), pendidikan pelatihan (5%), pengembangan potensi (25%),
pengurus (15%), dana cadangan (5%), dana sosial dan religi (10%) [ CITATION FSi18 \l
1033 ].

Komposisi Rupiah Sumber Pendapatan Desa Bleberan

Ketua pengelola desa wisata selaku inisiator pengembangan desa wisata


Bleberan mengatakan bahwa booming pengunjung terjadi pada November 2011 sejak
desa wisata Sri Gethuk ini di launching pada tahun 2010. Mulai November 2011 pada
waktu itu, wisatawan baik domestik maupun mancanegaara mengingkat setiap
tahunnya hingga sekarang ini. Pada tahun 2012, pengunjung Desa Bleberan mencapai
angka 120.000 orang per tahun dengan pendapatan sekitar Rp 1 miliar [ CITATION
HLi13 \l 1033 ]. Berdasarkan dokumen catatan pengelola unit desa wisata Bleberan,
tercatat mulai tahun 2014 menunjukkan jumlah pengunjung desa wisata Bleberan
mencapai 131.259 orang, meningkat menjadi 139.650 orang pada tahun 2015, dan
menurun pada tahun 2016 menjadi 137.394 orang. Sedangkan, pendapatan yang
diperoleh BUM Desa Bleberan berdasarkan dokumen LPJ tahun 2013-2016
menunjukkan bahwa pada tahun 2013 pendapatan unit wisata mencapai Rp
979,459,235,00. Tahun 2014, jumlah pendapatan unit wisata mencapai Rp
1,242.799,131,00. Pada tahun 2015, jumlah pendapatan unit wisata meningkat Rp
1,912,582,082,00 dibanding tahun sebelumnya. Namun, pendapatan unit desa wisata
pada tahun 2016 mengalami penurunan jika dibanding tahun sebelumnya, yaitu Rp
1.902.082.276,00 [ CITATION FSi18 \l 1033 ].

Berdasarkan Peraturan Desa Bleberan Nomor 2 Tahun 2020 tentang


Pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran 2019, berikut terdapat rincian tabel terkait Laporan pertanggungjawaban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2019 Desa Bleberan [ CITATION
SID20 \l 1033 ].

Kode Uraian Anggaran (Rp) Sumber Dana


Rekening
1 2 3 4 5
4. Pendapatan
4.1. Pendapatan Asli Daerah 106.200.715,00
4.2. Pendapatan Transfer 1.930.300.350,00
4.3. Pendapatan Lain-Lain 5.438.197,00

JUMLAH PENDAPATAN 2.041.939.262,00

Adapun Pendapatan Desa Bleberan Pada Tahun 2019 sebesar Rp.


2.041.939.262,00 terdiri dari Pendapatan Asli Desa sebesar Rp. 106.200.715,00 dari
Transer sebesar Rp. 1.930.300.350,00 dan dari Pendapatan lain-lain sebesar Rp.
5.438.197,00.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul dari tahun ke tahun juga


terus meningkat signifikan, dari 529.541 orang pada tahun 2009 menjadi
3.267.497 orang pada tahun 2019 (Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten
Gunungkidul, 2019). Wilayah ini bisa dikatakan bahwa 20 tahun lalu identik dengan
berita kekeringan, namun Gunungkidul kini menjelma bagai sekeping surga di DIY
dan menjadi primadona wisatawan asing maupun lokal [ CITATION FRa14 \l 1033 ] . Dari
sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mampu memperoleh
kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga mencapai Rp 25 Milyar pada tahun
2019 [ CITATION Jog20 \l 1033 ]. Desa wisata Bleberan dengan wisata alam Air Terjun
Sri Gethuk menjadi salah satu primadona wisata yang paling banyak dikunjungi
wisatawan di Gunungkidul [ CITATION Pem201 \l 1033 ].

Referensi:

Abdurrahman. (2013). Sri Gethuk Gemuruh Air di Tanah Tandus. Retrieved from
geomagz.geologi.esdm.go.id: http://geomagz.geologi.esdm.go.id/
F. Sidik et al. (2018). Pengelola Unit Usaha Vs Pengurus BUM Desa: Studi Kasus Pengelolaan
Potensi Desa Wisata di Desa Bleberan Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Politik &
Pemerintahan, 2(2), 165 - 172.
Jogja Politan. (2020). Target PAD Meleset, Tingkat Kunjungan Wisata Gunungkidul Meningkat.
Retrieved from jogjapolitan.harianjogja.com:
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/01/10/513/1029107/target-pad-meleset-
tingkat-kunjungan-wisata-gunungkidul-meningkat#:~:text=Berdasarkan%20data%20yang
%20ada%2C%20Hary,mencapai%20Rp24.243.414.350.
Jogja Super. (2018). Desa Wisata Bleberan. Retrieved from jogjasuper.co.id:
https://www.jogjasuper.co.id/desa-wisata-bleberan/
Kemenkeu RI. (2019). Kisah Sukses Dana Desa. Jakarta: DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN Kementrian Keuangan RI.
Kompas. (2018). Goa Rancang Kencana, Saksi Bisu Peradaban Manusia di Gunungkidul. Retrieved
from travel.kompas.com: https://travel.kompas.com/read/2018/04/13/193500127/goa-
rancang-kencana-saksi-bisu-peradaban-manusia-di-gunungkidul
Liauw, H. (2013). Mengintip Eksotisme Wisata di Desa Bleberan. Retrieved from Kompas.com:
http://travel.kompas.com/read/2013/12/14/2012548/Mengintip.Eksotisme.Wisata.di.Desa.Ble
beran
Masterplan desa. (2018). Profil Desa Mergolangu, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo.
Retrieved from masterplandesa.com: http://www.masterplandesa.com/blog.html
Noor, S. (2013). Srigethuk, Mini Green Canyon Di Yogyakarta. Retrieved from travel.detik.com:
https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-2086506/srigethuk-mini-green-canyon-di-
yogyakarta
Nusa Bali. (2018, Januari). Paksebali Optimis Menjadi Desa Mandiri. Retrieved from nusabali.com:
https://www.nusabali.com/mobile/index.php/berita/23501/paksebali-optimis-menjadi-desa-
mandiri
Pemerintah Desa Paksebali. (2019). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Paksebali Tahun 2020.
Retrieved from paksebali.desa.id: https://paksebali.desa.id/first/artikel/271
Pemkab Gunung Kidul. (2020). Wisata Gunungkidul. Retrieved from gunungkidulkab.go.id:
https://gunungkidulkab.go.id/D-88a0baef8aff3b0bd65e40c34ee7e294-
NW44b28e786d76ebe5fbfcf7b3377cf714-0.html
Rahmadany, F. (2014). Gunungkidul, Sekeping Surga di DI Yogyakarta. Retrieved from
travel.detik.com: https://travel.detik.com/travel-news/d-2600234/gunungkidul-sekeping-
surga-di-di-yogyakarta
SIDA BLEBERAN. (2020). PERATURAN DESA NO 2 TH 2020. Retrieved from bleberan-
playen.desa.id: https://www.bleberan-playen.desa.id/first/artikel/257-PERATURAN-DESA-
NO-2-TH-2020
Sindo. (2016). 10 Air Terjun Terindah di Indonesia. Retrieved from index.sindonews.com:
https://index.sindonews.com/blog/119/koran-sindo?r=0&n=17&date=2016-01-21
Sumiasih, K. (2018). Peran BUMDes Dalam Pengelolaan Sektor Pariwisata (Studi di Desa Pakse Bali,
Kabupaten Klungkung). Jurnal Magister Hukum , 7(4), 565 - 585.
doi:10.24843/JMHU.2018.v07.i04.p10
Turtle, G. (2012). Air Terjun Sri Gethuk, Surga Tersembunyi di Gunungkidul. Retrieved from
travel.detik.com: https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-1854848/air-terjun-sri-gethuk-
surga-tersembunyi-di-gunungkidul
Viva. (2017). Ini Desa Wisata Terbaik Kemendes, Jawara Kelola BUMdes. Retrieved from viva.co.id:
https://www.viva.co.id/kemenpar/917332-ini-desa-wisata-terbaik-kemendes-jawara-kelola-
bumdes

Anda mungkin juga menyukai