M. Halimsyah Herman Silfia Yuliani Silvi Anggrayeni Satria
Anemia Gizi oleh Zat Besi (Fe)
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atay karena gangguan absorbsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, protein, piridoksin yang berperan sebagai katalisator dalam sistesis heme di dalam molekul hemoglobin, vitamin C yang mempengaruhi absorbsi dan pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh, dan vitamin E yang mempengaruhi stabilitas membran sel darah merah. Anemia gizi ,erupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Sebagian besar anemia gizi besi ini adalah anemia gizi besi. Penyebab anemia gizi besi karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-heme. Di samping itu pada wanita karena kehilangan darah akibat haid dan persalinan. Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka, serta menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar. Kekurangan atau defisiensi besi terutama menyerang golongan retan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, serta pekerja berpenghasilan rendah. Walaupun besi termasuk dalam mineral mikro yaitu dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun jika kita kekurangan besi akan mempengaruhi aktivitas kita dalam bekerja dan itu adalah hal yang fatal. Jadi untuk para perembuan, pada masa haid kita harus mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi yang tinggi. Untuk itu kita harus selalu mengonsumsi paling tidak satu dari makanan yang mengandung zat besi yaitu telur, daging, kentang, roti, sayuran seperti kangkung, bayam, hati, dan daun katuk.