Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU KIMIA DASAR

Oleh :
Azzahra Nadya Putri
(152210716)
Fitria Mussolini (152210723)
Shani Amalia (152210738)
Vegya Refindah Shoumi (1522107

Dosen Pembimbing :
Azizah, SKM
Sri Novianti, S.Si
Refnita Febriani, S.ST

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG


D-IV IA GIZI
2015
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KIMIA DASAR
Judul Praktikum : Pengenalan Indikator
Topik : Megetahui pengertian, jenis-jenis, dan penggunaan
indikator
Praktek ke / gol :4/7
Hari/tanggal : Rabu / 23 September 2015
Tujuan : 1. Mahasiswa memahami pengertian indikator
2. Mahasiswa memahami jenis-jenis indikator
3. Mahasiswa memahami penggunaan indikator
Prinsip kerja : Mengetahui dan dapat menentukan penggunaan indikator
yang sesuai dengan kondisi titrasi.
Reaksi :
Tinjauan Pustaka :
1. Pengertian indikator
Indikator adalah satu warna yang mengalami perubahan warna
karena keberadaan asam atau basa, ukurannya bersifat kuantitatif. Indikator
dapat digunakan untuk mengukur perubahan langsung maupun tidak
langsung, kelompok senyawa yang memililki sifat khas yakni warnanya
dapat berubah oleh pH larutan nya.
2. Jenis-jenis indikator
A. Indikator asam basa
adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah sedikit
ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang memberikan warna
sesuai dengan kondisi pH tersebut.pH >7 adalah kondisi basa, pH<7
adalah kondisi asam, pH=7 adalah kondisi netral.
B. Indikator alami
Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam,
basa, dan garam suatu zat lain seperti pada kulit manggis, bunga
sepatu, dan kubis ungu.

Sumber indikator alam, umumnya berasal dari tumbuhan (akar, daun,


bunga, buah ataua biji) dan dapat dibuat melalui ekstraksi dengan pelarutnya yang
sesuai. Kini dikenal juga indikator sintetis (dibuat secara sintetik) terutama
golongnan sulfonflatein dan flatein. Indikator sintetis lebih unggul dari
indikator alam karena mampu memberikan perubahan warna yang lebih
jelas (cemerlang).
 Indikator campuran ; larutan indikator (perubahan pada pH 4,3)
A Bromokresol hijau; garam Na-nya 0,05 gram
Akuades 50 ml
B Metil jingga 0,1 g
Akuades 50 ml

Campurkan 50 ml A dan 50 ml B (1:1)


Keterangan: berubah warna pada pH 4,3 dari jingga menjadi biru-kehijauan

 Indikator campuran: larutan indikator (perubahan pada pH 6,1)


A Bromokresol hiaju: garam Na-nya 0,05 g
Akuades 50 ml
B Klorofenol merah 0,05 g
Akuades 50 ml

Campurkan 50 ml A dan 50 ml B (1:1)


Keterangan: berubah awana pada pH 6,1 dari hijau pucat menjadi ungu
kebiruan

 Indikator campuran; larutan indikator (perubahan warna pada pH 7,2


A Bromotimol biru 0,05 g
Etanol 50 ml
B Klorofenol merah 0,05 g
Etanol 50 ml

Campurkan 50 ml A dan 50 ml B (1:1)


Keterangan: berubah warna pada pH 7,2 dari merah muda menjadi hijau

 Indikator campuran; larutan indikator (perubahan pada 7,5)


A Bromotimil biru 0,05 g
Akuades 50 ml
B Klorofenol merah 0,05 g
Akuades 50 ml

Campurkan 50 ml A dan 50 ml B (1:1)


Keterangan: berubah warna pada pH 7,5 dari kuning menjadi ungu

 Indikator campuran; larutan indikator (perubahan pada pH 8,3)


A Timol biru: sebagai garam Na-nya 0,1 g
Akuades 100 ml
B Kresnol merah; sebagai garam Na-nya 30 mg
Akuades 30 ml

Campurkan 90 ml A dan 30 ml B (3:1)


Keterangan: berubaha warna pada pH 8,9 dari merah muda pucat menjadi ungu

 Indikator campuran; larutan indikator (perubahan pada pH 9,0)


A Timol biru 0,03 g
Etanol 50% 30 ml
B Fenolflatein 0,1 g
Etanol 50% 100 ml

Campurkan 30 ml A dan 90 ml B (1:3)


Keterangan: bewubah warna pada pH 9,0 dari kuning menjadi ungu

 Indikator campuran; larutan indikator (perubahan pada pH 9,90


A Timolflatein 0,05 g
Etanol 50 ml
B Fenolflatein 0,05 ml
Akuades 50 ml
Campurkan 50 ml A dan 50 ml B (1:1)
Keterangan: berubah warna pada pH 9,9 dari tak berwarna menjadi ungu

Bahan : HCl 0,1 N; NaOH 0,1 N; indikator (PP, BTB, MR, MO,
MB)
Alat : - pipet tetes
- plat tetes
Prosedur :
a. Prosedur praktikum untuk larutan yang bersifat asam
1. Masukkan 2 tetes larutan HCl pada 5 lobang plat tetes
2. Masukkan larutan indikator 1 tetes berbeda tiap lobang yang telah diisi
Larutan HCl
3. Goyang plat tetes agar larutan bercampur dengan sempurnna
4. Amati perubahan warna
b. Prosedur praktikum untuk larutan yang bersifat basa
1. Masukkan 2 tetes larutan NaOH pada 5 lobang plat tetes
2. Masukkan larutan indikator 1 tetes berbeda tiap lobang yang telah diisi
Larutan NaOH
3. Goyang plat tetes agar larutan bercampur sempurna
4. Amati perubahan warna

Hasil Praktikum :
Indikator Perubahan Warna
Asam Basa
PP
BTB
MR
MO
MB

Anda mungkin juga menyukai