Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengertian kementerian kesehatan


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (disingkat Kemenkes RI) adalah
kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kesehatan.
Kementerian Kesehatan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.[1]
Kementerian Kesehatan dipimpin oleh seorang Menteri Kesehatan (Menkes) yang sejak
27 Oktober 2014 dijabat oleh Nila Moeloek.

2. Tugas dan Fungsi

Kementerian Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan


bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

 perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan


masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan
kefarmasian dan alat kesehatan;
 koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan;
 pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Kesehatan;
 pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;
 pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang
kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan;
 pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Kesehatan di daerah;
 pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan
 pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan.[1]

3. Wewenang kementerian kesehatan RI

 Penetapan kebijakan nasional di bidang kesehatan untuk mendukung


pembangunan secara makro
 Penetapan pedoman untuk menetukan standar pelayanan minimal yang wajib
dilaksanakan oleh kabupaten/Kota di bidang Kesehatan
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang kesehatan
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang kesehatan
 Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidang kesehatan
 Pengaturan penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan
atas nama Negara di bidang kesehatan;
 Penetapan standar pemberian izin oleh daerah di bidang kesehatan
 Penanggulangan wabah dan bencana yang berskala nasional di bidang kesehatan
 Penetapan kebijakan sistem informasi nasional di bidang kesehatan
 Penetapan persyaratan kualifikasi usaha jasa di bidang kesehatan
 Penyelesaian perselisihan antar Propinsi di bidang kesehatan
 Penetapan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka
kematian ibu, bayi, dan anak
 Penetapan kebijakan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
 Penetapan pedoman standar pendidikan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
 Penetapan pedoman pembiayaan pelayanan kesehatan
 Penetapan pedoman penapisan, pengembangan dan penerapan teknologi
kesehatan dan standar etika penelitian kesehatan
 Penetapan standar nilai gizi dan pedoman sertifikasi teknologi kesehatan dan gizi
 Penetapan standar akreditasi sarana dan prasarana kesehatan
 Surveilans epidemiologi serta pengaturan pemberantasan dan penanggulangan
wabah, penyakit menular dan kejadian luar biasa
 Penyediaan obat esensial tertentu dan obat untuk pelayanan kesehatan dasar
sangat essential (buffer stock nasional)
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu : Penempatan dan pemindahan tenaga kesehatan tertentu
 pemberian izin dan pembinaan produksi dan distribusi alat kesehatan

4. STRUKTUR ORGANISASI

A. ESELON 1

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K)

Lahir di Jakarta pada11 April


1949, Prof. Dr. dr. Nila Farid
Moeloek, Sp.M (K) diangkat
menjadi Menteri Kesehatan RI
Kabinet Kerja, 2014-sekarang.
Sebelumnya beliau merupakan
Utusan Khusus Presiden
Republik Indonesia untuk
Millenium Development Goals
(MDGs), pada periode 2010?2014.

Selain itu, Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, masih aktif
memimpin sejumlah organisasi antara lain sebagai Ketua Umum Dharma Wanita
Persatuan (2009-sekarang), Ketua Teknis Medis Bank Mata Indonesia (2007-sekarang),
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (2010-sekarang), Ketua Yayasan
AINI (2011 - sekarang), dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (2011-sekarang).
Saat ini beliau juga duduk sebagai anggota Kolegium Oftalmologi Indonesia (2003-
sekarang), board member PMNCH (The Partnership for Maternal Child and Neonatal
Health)bsebuah lembaga internasional yang melaksanakan insiatif strategis Sekretaris
Jenderal PBB untuk Kesehatan Ibu dan Anak, serta advisory board member dari EAT
FORUM, sebuah insiatif global berfokus pada isu pangan, kesehatan, dan sustainability.

Selain menempuh pendidikan Ilmu Spesialis Mata di Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia, beliau juga mengambil Pendidikan tambahan super spesialisasi di University
of Amsterdam, Belanda dan Kobe University, Jepang.

SEKRETARIS JENDERAL
dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes

INSPEKTUR JENDERAL
Drs. Purwadi, Apt, MM, ME

DIREKTUR JENDERAL BINA


UPAYA KESEHATAN
Prof. Dr. dr. Akmal Taher,
Sp.U(K)

DIREKTUR JENDERAL BINA


KEFARMASIAN DAN ALAT
KESEHATAN
Dra. Maura Linda
Sitanggang, Ph.D

DIREKTUR JENDERAL BINA


GIZI DAN KESEHATAN IBU
DAN ANAK
dr. Anung Sugihantono, M.Kes

DIREKTUR JENDERAL
PENGENDALIAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN
dr. H.M. Subuh, MPPM

KEPALA BADAN
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
KESEHATAN
Prof. dr. Tjandra Yoga
Aditama, Sp.P(K), MARS,
DTM&H, DTCE

KEPALA BADAN
PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN SUMBER
DAYA MANUSIA
KESEHATAN
drg. Usman Sumantri, M.Sc

STAF AHLI MENTERI


BIDANG TEKNOLOGI
KESEHATAN DAN
GLOBALISASI
dr. Chairul Radjab Nasution,
Sp. PD, KGEH, FINASIM,
M.Kes
STAF AHLI MENTERI
BIDANG PEMBIAYAAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
drg. Tini Suryanti Suhandi,
M.Kes

STAF AHLI BIDANG


PENINGKATAN KAPASITAS
KELEMBAGAAN DAN
DESENTRALISASI
dr. Bambang Sardjono, MPH

STAF AHLI MENTERI


KESEHATAN BIDANG
PERLINDUNGAN FAKTOR
RESIKO KESEHATAN
dr. Sri Henni Setiawati, MHA

STAF AHLI BIDANG


MEDIKO LEGAL
drg. Tritarayati, SH, MHKes

B. SEKRETARIAT JENDERAL

Kepala Biro Perencanaan dan


Anggaran : dr. Slamet, MHP
Kepala Biro Kepegawaian : dr.
Pattiselanno Roberth Johan,
MARS
Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara : Wiwik Widarti, SKM, MM
Kepala Biro Hukum dan Organisasi : Barlian, SH, MKes
Kepala Biro Umum : dr. Embry Netty, M.Kes
Kepala Pusat Data dan Informasi : drg. Oscar Primadi, MPH
Kepala Pusat Promosi Kesehatan : dr. Eni Agustina, MPH
Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan : dr. Donald Pardede, MPPM
Kepala Pusat Komunikasi Publik : drg. Murti Utami, MPH
Kepala Pusat Intelegensia Kesehatan : dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes
Kepala Pusat Kesehatan Haji : Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH
Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri : Dra. Budi Dhewajani, MA
Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia : drg. Astrid, MH.Kes

C. BINA UPAYA KESEHATAN

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan : Dr. drg. Nurshanty S. Andi
Sapada, M.Sc
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar : drg. Kartini Rustandi, M.Kes
Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan : dr. Tri Hesty Widyastoeti, SpM, MPH
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan Medis : Suhartati, S.Kp, M.Kes

Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan : dr. Deddy
Tedjasukmana Basuni, SpKFR(K), MARS, MM
Direktur Bina Kesehatan Jiwa : dr. Eka Viora, Sp.KJ

D. PP DAN PL

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan : dr.


H.M. Subuh, MPPM
Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra : dr. Desak Made
Wismarini, MKM
Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung : dr. Slamet, MHP
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang : drg. R. Vensya Sitohang M.Epid
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular : dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM
Direktur Penyehatan Lingkungan : dr.Imran Agus Nurali Sp.KO
E. GIZI DAN KIA

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA : dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS
Direktur Bina Kesehatan Ibu : dr. Gita Maya Koemara Sakti Soepono, MHA
Direktur Bina Kesehatan Anak : dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc
\Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer : dr. HR
Dedi Kuswenda, MKes
Direktur Bina Gizi : Ir. Doddy Izwardy, MA
Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga : dr. DR. Muchtaruddin Mansyur, Sp.Ok,
Ph.D, MS

F. BINFAR

Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes : Dra. Agusdini Banun Saptaningsih,
Apt, MARS
Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan : Dra. Engko Sosialine
Magdalene, Apt, M.Bio
Direktur Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan : drg. Arianti Anaya, MKM
Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian : Drs. Bayu Teja Muliawan, M.Pharm, MM,
Apt
Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian : Dra. R. Dettie Yuliati, Apt, MSi

G. INSPEKTORAT JENDERAL

Sekretaris Inspektorat Jenderal : drg. S.R. Mustikowati, M.Kes


Inspektur I : Drs. Wiyono Budihardjo, MM
Inspektur II : Heru Arnowo, SH, MM
Inspektur III : Dra. Rahmaniar Brahim, Apt, M.Kes
Inspektur IV : Drs. Mulyanto, MM
Inspektur Investigasi : Drs. Wayan Rai Suarthana, MM

H. LITBANG

Sekretaris Badan Litbang Kesehatan : Ria Soekarno, SKM, MCN


Kepala Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat : drg.
Agus Suprapto, M.Kes
Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan : Dra. Pretty Multihartina,
Ph.D
Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat : Dr. Dede Anwar Musadad,
SKM, M.Kes
\Kepala Pusat Teknologi Kesehatan Terapan dan Epidemiologi Klinik : dr. Siswanto,
MHP, DTM

I. PPSDMK

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan :dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur : Suhardjono, SE, MM
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan : dr. Kirana Pritasari, MQIH
Kepala Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan :
dra. Meinarwati, Apt., M.Kes
Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan : dr. Achmad Soebagjo
Tancarino, MARS
5. VISI DAN MISI

VISI

● Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan

MISI

● Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,


termasuk swasta dan masyarakat madani

 Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan


yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
 Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
 Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

STRATEGI
 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global.
 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan
preventif.
 Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan
jaminan sosial kesehatan nasional.
 Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata
dan bermutu.
 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
 Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.

NILAI-NILAI
Pro Rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu


mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi.

Inklusif

Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena


pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan
saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat
madani dan masyarakat akar rumput.

Responsif

Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap
dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan
kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda pula.

Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien.

Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), transparan, dan akuntabel.

6. Instansi terkait dengan upaya kesehatan

A. Puskesmas

1. Definisi Puskesmas :
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2. Fungsi Puskesmas:
Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi
a. Fungsi Pokok
1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama

B. Posyandu

Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan


kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di
bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde Muninjaya
(2002:169) mengatakan : ”Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk
keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas.
Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan
sebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu)”. Konsep Posyandu
berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan
dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan
lain sebagainya. (Departemen kesehatan, 1987:10).

C. Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi
spesialis).

D.

Anda mungkin juga menyukai