4. STRUKTUR ORGANISASI
A. ESELON 1
Selain itu, Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, masih aktif
memimpin sejumlah organisasi antara lain sebagai Ketua Umum Dharma Wanita
Persatuan (2009-sekarang), Ketua Teknis Medis Bank Mata Indonesia (2007-sekarang),
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (2010-sekarang), Ketua Yayasan
AINI (2011 - sekarang), dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (2011-sekarang).
Saat ini beliau juga duduk sebagai anggota Kolegium Oftalmologi Indonesia (2003-
sekarang), board member PMNCH (The Partnership for Maternal Child and Neonatal
Health)bsebuah lembaga internasional yang melaksanakan insiatif strategis Sekretaris
Jenderal PBB untuk Kesehatan Ibu dan Anak, serta advisory board member dari EAT
FORUM, sebuah insiatif global berfokus pada isu pangan, kesehatan, dan sustainability.
SEKRETARIS JENDERAL
dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes
INSPEKTUR JENDERAL
Drs. Purwadi, Apt, MM, ME
DIREKTUR JENDERAL
PENGENDALIAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN
dr. H.M. Subuh, MPPM
KEPALA BADAN
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
KESEHATAN
Prof. dr. Tjandra Yoga
Aditama, Sp.P(K), MARS,
DTM&H, DTCE
KEPALA BADAN
PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN SUMBER
DAYA MANUSIA
KESEHATAN
drg. Usman Sumantri, M.Sc
B. SEKRETARIAT JENDERAL
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan : Dr. drg. Nurshanty S. Andi
Sapada, M.Sc
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar : drg. Kartini Rustandi, M.Kes
Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan : dr. Tri Hesty Widyastoeti, SpM, MPH
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan Medis : Suhartati, S.Kp, M.Kes
Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan : dr. Deddy
Tedjasukmana Basuni, SpKFR(K), MARS, MM
Direktur Bina Kesehatan Jiwa : dr. Eka Viora, Sp.KJ
D. PP DAN PL
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA : dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS
Direktur Bina Kesehatan Ibu : dr. Gita Maya Koemara Sakti Soepono, MHA
Direktur Bina Kesehatan Anak : dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc
\Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer : dr. HR
Dedi Kuswenda, MKes
Direktur Bina Gizi : Ir. Doddy Izwardy, MA
Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga : dr. DR. Muchtaruddin Mansyur, Sp.Ok,
Ph.D, MS
F. BINFAR
Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes : Dra. Agusdini Banun Saptaningsih,
Apt, MARS
Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan : Dra. Engko Sosialine
Magdalene, Apt, M.Bio
Direktur Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan : drg. Arianti Anaya, MKM
Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian : Drs. Bayu Teja Muliawan, M.Pharm, MM,
Apt
Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian : Dra. R. Dettie Yuliati, Apt, MSi
G. INSPEKTORAT JENDERAL
H. LITBANG
I. PPSDMK
VISI
MISI
STRATEGI
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan
preventif.
Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan
jaminan sosial kesehatan nasional.
Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata
dan bermutu.
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.
NILAI-NILAI
Pro Rakyat
Inklusif
Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap
dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan
kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan
kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda pula.
Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien.
Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), transparan, dan akuntabel.
A. Puskesmas
1. Definisi Puskesmas :
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2. Fungsi Puskesmas:
Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi
a. Fungsi Pokok
1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
B. Posyandu
C. Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi
spesialis).
D.