LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.W DENGAN PERITONITIS
TUBERCULOSIS
DI RUANG AGATE ATAS RSU dr. SLAMET GARUT
I. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a) Identitas Klien
Nama : Ny. K
Tanggal lahir : 07/02/1983
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 7 Februari 2018, jam 18.00
Tanggal Pengkajian : 14 Februari 2018, jam 13.30
Tanggal, rencana operasi :-
No Medrec : 01080207
Diagnosa Medis : Chepalgia
Alamat : Banyuresmi, Garut
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama Saat Masuk RS
Pada saat dikaji pada tanggal 14 Februari 2018 jam 13.30 klien
mengatakan dibawa ke RS dikarenakan sakit kepala disertai
dengan nyeri dan mual. Nyeri kepala dirasakan sudah 4bulan
sebelum masuk RS. Sebelumnya klien sudah berobat ke
Puskesmas Tarohong dan dirujuk ke RSU dr. Slamet Garut.
b. Minum
Frekuensi 5-8 gelas/hari 5-7botol/hari
Jumlah ±2000cc ±3000cc
Jenis Air putih Air putih
Keluhan TAK TAK
2. Eliminasi
a.BAB
Frekuensi 1x sehari 1x/Sehari
Warna Kuning Kuning
Bau Khas Khas
Keluhan TAK TAK
b. BAK
Frekuensi 2-4 x/sehari Teerpasang kateter
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan TAK TAK
17
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2x/Sehari washlap saat di Rawat
b. Gosok Gigi 2x/Sehari 1x/Sehari
c. Keramas 2hari sekali 1x selama dirawat
d. Gunting Kuku 1x/Seminggu Belum
e. Ganti Pakaian 2x/Sehari 2x/Sehari
e. Pemeriksaaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis GCS = 15 E 4 M 6 V 5
Penampilan : cukup bersih
2) Pemeriksaan Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
Suhu : 37,8 °C
3) Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pernapasan :
Bentuk hidung simetris, rongga hidung bersih tidak dapat
secret/sumbatan, frekuensi pernafasan 20x/menit irama nafas
reguler, tidak terdapat bunyi wheezing. Untuk perkusi tidak terkaji
karena pasien tidak kooperatif
b) Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, irama jantung reguler tidak ada
bunyi tambahan, CRT kembali <3detik, tekanan darah
18
c) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir klien lembab, gusi
tampak merah muda, bising usus 11x/menit, untuk perkusi dan
palpasi tidak terkaji karena pasien tidak kooperatif
d) Sistem Genitourinaria
Terpasang kateter, untuk palpasi tidak terkaji karena pasien
tidak kooperatif
e) Sistem Endokrin
Leher tampak simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid serta kelenjar getah bening
f) Sistem Persyarafan
Kesadaran Compos Mentis GCS 15, Orientasi terhadap waktu,
tempat dan orang baik terbukti klien dapat mengenali.
Test Fungsi Cerebral :
(1) Nervus Olfaktorius (NI)
Klien mampu membedakan minyak kayu putih dan bau kopi
(2) Nervus Optikus (NII)
Klien dapat membaca papan nama dengan jelas dan jarak 15
dan Lapang pandang 180◦
(3) Nervus Okulomotorius, Trochlearis, Abduscen (NIII, NIV,
NVI)
Klien dapat menggerakan bola mata kearah atas, bawah ,kiri
dan Kanan, reflek cahaya positif, dapat berkedip dengan
spontan.
(4) Nervus Trigemius (NV)
Klien menggerakan rahangnya tanpa rasa nyeri dan klien dapat
merasakan sentuhan kain pada wajah
19
g) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit kepala dan rambut tampak bersih,
kulit klien tampak lembab, badan klien tampak bersih, tidak terjadi
edema dipermukaan kulit.
h) Wicara dan THT
Klien dapat berbicara dengan baik, Bentuk telinga simetris ,telinga
tampak bersih dan tidak ada lesi,pendengaran klien baik,tidak ada
masalah pada hidung dan tenggorokan.
i) Sistem Muskulokeletal
(1) Ekstermitas Atas
20
f. Data Psikologis
1) Status Emosi
Pada saat dikaji klien tidak kooperatif, status emosi tidak stabil, tidak
mudah tersinggung, respon yang baik terhadap perawat, dokter dan
mahasiswa.
2) Kecemasan
Klien mengatakan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT dan
berharap kesembuhan dari penyakitnya dan ingin segera pulang ke
rumah.
3) Pola Koping
Pola koping cukup baik klien menerima penjelasan dari perawat dan
keluarga sering bertanya tentang penyakitnya.
4) Gaya Komunikasi
Dalam kesehariannya klien menggunakan bahasa sunda dan bahasa
Indonesia, klien tidak kooperatif dan terkadang dapat bekerjasama
dengan perawat dalam hal berkomunikasi dan pada saat pemeriksaan
fisik.
5) Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien menyadari bahwa dirinya seorang perempuan. Klien merasa
puas apa yang telah dimilikinya sekarang dari segala hal dalam
tubuhnya dan tidak ada keluhan.
b. Ideal diri
Klien tidak menduga bahwa dirinya akan menjalani operasi, klien
mengira bahwa dirinya akan melahirkan secara normal. Klien
berharap agar dapat melahirkan secara normal serta cepat sembuh
dan dapat merawat bayinya sendiri nanti setelah melahirkan.
c. Harga diri
Klien merasa bangga dengan dirinya yang telah menjadi seorang
istri dan akan menjadi seorang ibu.
21
d. Peran
Pada saat dikaji klien menyadari bahwa dirinya seorang istri dan
sekarang mengurangi aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga
dikarenakan sakit.
e. Identitas diri
Klien merasa bahwa dirinya adalah perempuan seutuhnya karena
dirinya telah mampu menjadi seorang istri yang baik untuk
suaminya..
g. Data Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan baik saat dirumah, klien berbicara
dengan menggunakan bahasa sunda dan bahasa Indonesia, klien mampu
berbicara kepada keluarga klien tentang apa yang dirasakan klien dan
mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
Hubungan klien dengan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar
sangat baik.
h. Data Spiritual
Klien beragama Islam, meyakini bahwa adanya Allah SWT. Klien
sholat 5 waktu dalam sehari dan sering membaca Al-Qur’an. Pada saat
di RS klien mengakui tidak rutin menjalankan ibadah sholat.
i. Data Penunjang
1) Laboratorium
4. Analisa Data
II. PERENCANAAN
No Diagnosa Intrvensi
Keperawatan Tujuan Tindakan Rasional
1. Nyeri Setelah 1. Kaji dan catat 1.Untuk
berhubungan dilakukan skala nyeri yang mengetahui
dengan proses tindakan dirasakan klien. skala nyeri pada
peningkatan perawatan nyeri klien.
tekanan intra dapat menurun, 2. Setelah 2. Untuk
kranial ditandai diagnosis, mengurangi rasa
penurunan skala berikan nyeri pada klien.
nyeri, dan tidak analgetik dan
meringis. sesuai program
untuk
mengurangi rasa
nyeri klien
3. Pertahankan 3. Untuk
posisi nyaman menjaga pola
semi fowler. nafas klien dan
menurunkan
tekanan intra
kranial
Hasil :
Hasil :
1. keadaan umum pasien CM, dan
tanda-tanda vital normal.
2. mengetahui pola tidur klien.
3. mengetahui penyebab aktual
dari gangguan tidur.
4. pasien menjadi tenang dari
kegelisahan dan ketegangan otot
leher dan kepala berkurang
5. nyeri pada klien berkurang
P : intervensi dilanjutkan
R:
27
P : Intervensi Dilanjutkan
I : mengajarkan tehnik relaksasi
distraksi
R:
28
DAFTAR PUSTAKA
http://vinsenbate.blogspot.co.id/2014/12/asuhan-keperawatan-peritonitis.html
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan dan Dokumentasi
Keperawatan. Jakarta : EGC
Pearce, Evelyn C. 1999. Anatomi Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Penerbit
PT. Gramedia.