BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Development Goals (SDGs) 2030. Bentuk perhatian ini tertuang pada Goal 3
yaitu Ensure healthy lives and well-being. Hal ini didasari pada fakta yang
terjadi bahwa meningkatnya usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup
dunia. Salah saatu penyakit tidak menular adalah diabetes melitus (DM).
menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi
target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevalensi
diabetes pada tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun 1980.
meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 1980, meningkat dari 4,7%
peningkatan faktor risiko terkait seperti kelebihan berat badan atau obesitas.
1
2
Selama beberapa dekade terakhir, prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara
diabetes melitus di Indonesia mengalami peningkatan yaitu peringkat ke enam dunia dengan
jumlah penderita sekitar 10,3 juta orang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
terdapat peningkatan prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) dari 6,9% pada tahun 2013
menjadi 8,5% pada tahun 2018, sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai
lebih dari 16 juta orang. (3) World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan
jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
pada tahun 2030. IDF memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia
dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun 2035. (4)
Estimasi jumlah penderita diabetes di Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 adalah
sebanyak 652.822 orang.(5) Berdasarkan Hasil Riskesdas 2018, adapun permasalahan terkait
proporsi kepatuhan minum/suntik obat antidiabetes yaitu tidak sesuai petunjuk dokter yaitu
sebanyak 7.83%. Tiga alasan paling banyak penderita DM tidak minum/suntik obat
antidiabetes sesuai petunjuk dokter pada penduduk semua umur menurut karakteristik di
provinsi Jawa Tengah adalah penderita sudah merasa sehat (61,51%), tidak rutin berobat ke
Kabupaten Magelang adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang membutuhkan
perhatian terkait penanganan DM dikarenakan menurut data Riskesdas tahun 2018 tentang
Magelang adalah sebanyak 1.33%. Proporsi kepatuhan minum/suntik obat antidiabetes yaitu
2
3
Diabetes adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa di
dalam darah. (7) Diabetes dibagi menjadi 4 klasifikasi yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM
Kehamilan dan DM yang berhubungan dengan kondisi lainnya. Diantara empat klasifikasi
DM tipe 2 yang banyak ditemui sekitar 90-95% dari pasien DM. Diabetes melitus tipe 2
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.(8) Diabetes melitus tipe 2
merupakan kasus yang sering ditemukan dan terhitung sekitar 90% kasus dari semua DM
Diabetes disebut the silent killer karena hampir sepertiga orang dengan diabetes tidak
berkembang menjadi serius yang berdampak pada organ atau sistem tubuh lainnya dan
kardiovaskuler, penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65 tahun. Diabetes menjadi
penyebab terjadinya amputasi (yang bukan disebabkan oleh trauma), disabilitas, hingga
kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup sebesar 5-10
tahun.(2) Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi
penderita diabetes dan keluarga penderita, sistem kesehatan dan ekonomi nasional melalui
Komplikasi yang paling sering dialami penderita penyakit diabetes adalah komplikasi
pada kaki yang mengakibatkan penurunan sensitivitas kaki pada lansia. Pencegahan dan
penatalaksanaan diabetes. (7) Adapun empat pilar penatalaksanaan diabetes yaitu edukasi,
terapi gizi medis, latihan jasmani, dan terapi farmakologi. Komponen latihan jasmani atau
3
4
olahraga sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan
kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki
pemakaian insulin. Salah satu bentuk latihan jasmani adalah senam kaki diabetes. (12)
Senam kaki diabetes dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil
kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, mengatasi keterbatasan jumlah insulin
pada penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat hal ini menyebabkan
rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur. Senam kaki diabetes juga digunakan sebagai
latihan kaki. Latihan kaki juga dipercaya untuk mengelola pasien yang mengalami DM,
pasien DM setelah latihan kaki merasa nyaman, mengurangi nyeri, mengurangi kerusakan
saraf dan mengontrol gula darah serta meningkatkan sirkulasi darah pada kaki.(11)