Anda di halaman 1dari 2

1.

Batuk-batuk
Penyebab yang paling umum dari kondisi ini kemungkinan selesma, atau dikenal juga
sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Selain itu ada juga penyebab lainnya
seperti lendir dari hidung yang mengalir ke tenggorokan, asma, bronkiolitis, batuk
rejan atau pneumonia.
2. Diare
Balita yang mengalami diare umumnya memiliki kotoran yang encer dan berair. Diare
ini bisa disebabkan oleh gastroenteritis, alergi atau tidak bisa menoleransi suatu
makanan. Pada bayi di bawah usia 3 tahun (batita) terkadang diare disebabkan oleh
sistem pencernaan yang belum sempurna.
3. Demam
Pada umumnya demam merupakan pertanda terjadinya infeksi yang disebabkan oleh
bakteri atau virus. Usaha pertama yang dilakukan jika bayi demam tinggi adalah
memberinya obat penurun demam, karena demam yang terlalu tinggi bisa
menyebabkan kejang.
4. Kejang (konvulsi)
Balita yang kejang adalah suatu kondisi menakutkan bagi orangtua. Namun, jika
kejang terjadi akibat demam tinggi biasanya jarang berbahaya. Penyebab lain dari
balita yang kejang adalah epilepsi dan kejang hari kelima, yaitu kejang tanpa ada
alasan yang khusus pada bayi yang baru lahir dalam keadaan sehat.
5. Muntah
Muntah bisa disebabkan oleh infeksi seperti gastroenteritis, infeksi saluran kemih,
keracunan makanan atau masalah struktural misalnya refluks atau stenosis pilorik.
6. Cacar air
Gejalanya berupa bintik-bintik merah yang akhirnya berubah menjadi bisul-bisul kecil
berair pada tubuh dan wajah. Terasa gatal tetapi bila digaruk dapat meninggalkan
bekas seumur hidup pada kulit penderitanya. Demam juga menyertai penyakit ini dan
virus ditularkan melalui bersin atau seprei yang dipakai penderita, sehari sebelum
kulit merah sampai cacar itu kering dan mengelupas. Penyakit ini dapat berlangsung
satu sampai dua minggu. Sekali terkena penyakit ini si penderita akan kebal seumur
hidup, namun di hari tua kemungkinan virusnya berubah menjadi penyakit shingle.
7. Campak
Penyakit ini juga diawali dengan demam dan gejala yang mirip selesma. Dalam 5 hari
akan muncul bercak-bercak merah di seluruh tubuh yang terasa gatal dan juga sakit.
Tidak ada obat untuk campak tetapi untuk meringankan rasa sakit dapat diberikan
obat seperti aspirin atau ibuproven untuk anak. Penyakit ini akan hilang dengan
sendirinya tetapi sebaiknya anak yang sakit campak tidak sekolah selama 5 hari.
Wanita hamil yang terkena campak dapat membahayakan bayinya.
8. Flu
Virus flu yang ganas mudah menyerang anak kecil dan gejalanya antara lain berupa
demam, sakit perut, nyeri-nyeri pada badan. Belakangan ini virus flu ada yang
menjadi mutan (berubah) sehingga menimbulkan penyakit baru seperti flu burung.
9. Batuk rejan
Di musim panas anak-anak banyak yang terkena batuk rejan. Batuk yang lama tidak
berhenti-henti dan sangat mengganggu yang kadang-kadang disertai demam. Batuk
ini disebabkan oleh bakteri di paru-paru dan kerongkongan yang radang dan mudah
menular.
10. Cacingan
Penyakit yang banyak diderita anak-anak adalah cacingan disebabkan oleh tangan
yang kotor dan tidak dicuci sebelum makan serta makanan yang kurang direbus
dengan baik. Cacing tambang biasanya akan keluar sendiri melalui kotoran sesudah
minum obat cacing. Bila mereka sering menggaruk pantat kemungkinan besar mereka
terkena cacing kremi, beri mereka obat cacing sesuai dengan dosis yang tertulis di
botol. Cucilah seprei dan handuk dengan air panas untuk menghindari penularan.

Anda mungkin juga menyukai