Anda di halaman 1dari 9

REMAJA SEHAT, PRIBADI BANGSA YANG KUAT

Disusun oleh :
 Putri yunita
(P1337431119007)
 Zulfa Camilah
(P1337431119021)
Poltekkes Kemenkes Semarang
Tahun Ajaran 2020-2021  Nikita Alexandra
(P1337431119027)
Isi Piringku Berdasarkan PUGS Untuk Usia 16-18 tahun

Daftar Isi

Cover ............................................................................Error! Bookmark not defined.


Latar belakang ................................................................................................................3
Dampak masalah ............................................................................................................4
Penyebab ........................................................................................................................4
Cara mencegah ...............................................................................................................5
Porsi- porsi Isi Piringku .................................................................................................6
Contoh menu sesuai PIP ................................................................................................7
Daftar pustaka ................................................................................................................8
Isi Piringku Berdasarkan PUGS Untuk Usia16-18 Tahun

Latar belakang

Menurut Pudjiadji (2005) kelompok yang rentan untuk mengalami masalah gizi adalah
remaja. Perhatian khusus pada masalah gizi remaja perlu didapatkan seiring dengan
peningkatan populasi remaja di Indonesia karena hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tubuh, serta akan berdampak pada masalah gizi dewasa.
Pada usia remaja, masalah gizi biasanya berkaitan erat dengan gaya hidup dan
kebiasaan makan yang juga terkait erat dengan perubahan fisik dan kebutuhan energy remaja.
Beberapa masalah gizi yang sering ditemui pada remaja adalah kegemukan, Kurang Energi
Kronis (KEK), kurang zat gizi mikro, anemia, dan gangguan makan seperti anoreksia
nervosa dan bulimia. Berdasarkan hasil data Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa sebanyak
26,9% remaja usia 16-18 tahun memiliki status gizi pendek dan sangat pendek. Selain itu
terdapat sebanyak 8,1% remaja usia 16-18 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus.
Remaja kurus usia 16-18 tahun prevalensinya yakni 6,7% sedangkan remaja gemuk
prevalensinya sebesar 9.5%. prevalensi remaja gemuk di Indonesia mengalami peningkatan
jika dibandingkan dari data Riskesdas tahun 2013. Prevalensi gemuk remaja usia 16-18 tahun
meningkat sebanyak 2,2% dan remaja kurus relative mengalami penurunan dibandingkan
dengan 2013. Berdasarkan data tersebut masih banyak remaja berpengetahuan gizi rendah,
dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang Isi Piringku yang sesuai dengan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

3|Page
Isi Piringku Berdasarkan PUGS Untuk Usia16-18 Tahun

Dampak masalah

Menurut data Riskesdas 2018 proporsi penduduk umur >10 tahun yang mengonsumsi
buah dan sayur secara nasional yaitu >95,5% dari anjuran . Masalah gizi, yaitu gizi kurang
maupun gizi lebih akan meningkatkan kerentanan terhadap berbagai macam penyakit,
khususnya akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Apabila masalah ini
berlanjut hingga dewasa dan menikah maka akan berisiko mempengaruhi kesehatan terhadap
janin yang dikandungnya.
Sebagai contoh, ibu hamil yang memiliki anemia dan kurang energy kronik (KEK) akan
berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), stunting, komplikasi pada
saat proses melahirkan, menderita penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit
jantung di kemudian hari.

Penyebab

Berdasarkan baseline survey UNICEF pada tahun 2017, ditemukan adanya perubahan
pola makan dan aktivitas fisik pada remaja. Pola makan yang terbentuk berhubungan dengan
factor ekonomi, social budaya, agama, pendidikan, dan lingkungan. Pola makan yang baik
dimulai dari pemilihan bahan makanan yang tepat serta pola makan seimbang. Remaja sudah
terbiasa memilih makan apa saja yang disukainya tanpa bergantung pada orang tua.
Kurangnya pengetahuan tentang perilaku makan yang sehat juga menyebabkan remaja
cenderung memiliki perilaku makan yang tidak baik (Sulistyoningsih, 2011).
Aktivitas fisik pada remaja juga sangat mempengaruhi perubahan pola makan
dikarenakan sebagian besar remaja menggunkana waktu luang mereka untuk kegiatan yang
tidak aktif. Sepertiga remaja menggunakan waktu luangnya untuk makan camilan buatan
pabrik atau makanan olahan, sedangkan sepertiganya lagi rutin mengonsumsi kue basah,roti
basah, gorengan,dan kerupuk. Perubahan gaya hidup juga terjadi akibat dari semakin
terhubungnya remaja dengan akses internet.

4|Page
Isi Piringku Berdasarkan PUGS Untuk Usia16-18 Tahun

Cara mencegah
Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi spesifik seperti pendidikan gizi dapat
membantu meningkatkan status gizi remaja. Salah satu pendidikan gizi yang dapat diajarkan
adalah tentang porsi makan sehari-hari atau biasa disebut dengan Isi Piringku. Isi piringku
tersusun atas makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, sayur, dan buah. Makanan pokok
didalam isi piringku memiliki bagian 1/3 piring. Lauk pauk yang terdiri dari lauk hewani dan
nabati memiliki bagian 1/6. Sayur dalam Isi Piringku mengambil bagian 1/3, sedangkan
buah-buahan sebanyak 1/6 piring.
Dengan mengonsumsi makanan yang lengkap dan beragam sesuai dengan Pedoman Isi
Piringku (PIP) maka akan dapat meningkatkan status gizi dalam masyarakat, memutus rantai
intergenerasi masalah gizi, dan masalah penyakit tidak menular. Mengkonsumsi aneka ragam
pangan Konsumsi aneka ragam pangan sangat penting karena tidak ada satupun jenis bahan
pangan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat.
Memantau berat badan secara teratur termasuk salah satu tanda keseimbangan zat gizi di
dalam tubuh adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk
tinggi badan, yang biasa dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT). Pada anak usia sekolah
dan remaja, penentuan status gizi berdasarkan IMT harus disesuaikan dengan usianya. Sama
halnya jika kita dengan rutin memantau berat badan dan tinggi badan, maka kita dapat
mengetahui status gizi kita, dan mencegah atau melakukan tindakan penanganan bila berat
badan menyimpang dari yang seharusnya.

5|Page
Isi Piringku Berdasarkan PUGS Untuk Usia16-18 Tahun

Porsi- porsi Isi Piringku

Porsi Isi Piringku ±700 kalori


1. Makanan pokok (1/3 piring)
150gr nasi  3 centong nasi
3 buah kentang ukuran sedang
1½ gelas mie kering
2. Lauk pauk (1/6 piring)
 Lauk hewani  2 potong ayam ukuran sedang tanpa kulit
1 butir telur ayam ukuran besar
2 potong daging sapi ukuran sedang (70gr)
 Lauk nabati  1 potong tahu ukuran besar (100gr)
2 potong tempe ukuran sedang (50gr)
3. Sayuran (1/3 piring)
1 mangkuk besar (150gr)

4. Buah- buahan (1/6 piring)


Pepaya 2 potong ukuran sedang (150gr)
2 buah jeruk ukuran sedang (110gr)
1 buah pisang ambon ukuran kecil (50gr)

6|Page
Isi Piringku Berdasarkan PUGS Untuk Usia16-18 Tahun

Contoh menu sesuai PIP

Satu kali makan untuk usia 16-18 tahun

1. Makan pagi

 Nasi putih 3 centong nasi (100gr)


 1 ekor ikan kembung goreng (75gr)
 1 potong tempe bacem ukuran sedang (50gr)
 1 mangkuk besar sayur ca sawi wortel (100gr)
 1 potong pepaya (100gr)

2. Snack pagi
 Putu ayu

3. Makan siang
 Nasi (100gr)
 Ayam bakar (50gr)
 Sambal goreng tahu (100gr)
 Capcay sayur (100gr)
 Melon (100gr)

4. Snack siang
 Pastel

5. Makan malam
 Mie goreng (100gr)
 Telur balado (60gr)
 Rolade tahu (50gr)
 Lalapan tomat,kol,timun,selada (50gr)

7|Page
Isi Piringku Berdasarkan PUGS Untuk Usia16-18 Tahun

Daftar pustaka

Hasil riskesdas 2018


Leaflet Isi Piringku
P2PTM Kemenkes RI. 2018. Isi piringku Sekali Makan, (Online), (
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/14/isi-piringku-
sekali-makan) diakses tanggal 23 Januari 2021
Repository poltekkes tkj. 2019. Gambaran pola makan, (online),
(https://www.google.com/url?q=http://repository.poltekkes-
tjk.ac.id/217/1/BAB%2520I%2520g.pdf&usg=AFQjCNGnc3tTDtPyawEBHeGMKYk3t-
EI7w) diakses tanggal 24 Januari 2021
https://www.kemkes.go.id/article/view/20012600004/gizi-saat-remaja-tentukan-kualitas-
keturunan.html (diakses tanggal 24 Januari 2021
GizidanKesehatanRemaja. BukuPegangandan Kumpulan Rencana Ajar untuk Guru
SekolahMenengahPertama. 2016. SEAMEO
RECFONKementerianPendidikandanKebudayaanRepublik Indonesia
PeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia nomor 41 tahun 2014 tentangPedomanGiziSeimbang
(http://kesmas.kemkes.go.id/perpu/ konten/permenkes/pmk-no.-41-ttg-pedoman-gizi-
seimbang)

8|Page

Anda mungkin juga menyukai