Nama Kelompok
Sebagai contoh, ibu hamil yang memiliki anemia dan kurang energy
kronik (KEK) akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR), stunting, komplikasi pada saat proses melahirkan,
menderita penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit
jantung di kemudian hari.
Berdasarkan baseline survey UNICEF pada tahun
2017, ditemukan adanya perubahan pola makan dan aktivitas
fisik pada remaja. Pola makan yang terbentuk berhubungan
dengan factor ekonomi, social budaya, agama, pendidikan,
dan lingkungan.
Aktivitas fisik pada remaja juga sangat
mempengaruhi perubahan pola makan dikarenakan sebagian
besar remaja menggunkana waktu luang mereka untuk
kegiatan yang tidak aktif. Sepertiga remaja menggunakan
waktu luangnya untuk makan camilan buatan pabrik atau
makanan olahan, sedangkan sepertiganya lagi rutin
mengonsumsi kue basah,roti basah, gorengan,dan kerupuk.
Perubahan gaya hidup juga terjadi akibat dari semakin
terhubungnya remaja dengan akses internet.
Cara Mencegah
Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi
spesifik seperti pendidikan gizi dapat membantu
meningkatkan status gizi remaja. Salah satu
pendidikan gizi yang dapat diajarkan adalah
tentang porsi makan sehari-hari atau biasa disebut
dengan Isi Piringku. Isi piringku tersusun atas
makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, sayur,
dan buah. Makanan pokok didalam isi piringku
memiliki bagian 2/3 dari ½ piring. Lauk pauk yang
terdiri dari lauk hewani dan nabati memiliki bagian
1/3 dari ½ isi piring. Sayur dalam Isi Piringku
mengambil bagian 2/3 dari ½ isi piring, sedangkan
buah-buahan sebanyak 1/3 dari ½ piring.
Dengan mengonsumsi makanan yang lengkap dan
beragam sesuai dengan Pedoman Isi Piringku (PIP)
maka akan dapat meningkatkan status gizi dalam
masyarakat, memutus rantai intergenerasi
masalah gizi, dan masalah penyakit tidak menular.
Dengan mengonsumsi makanan yang lengkap dan
beragam sesuai dengan Pedoman Isi Piringku (PIP)
maka akan dapat meningkatkan status gizi dalam
masyarakat, memutus rantai intergenerasi masalah gizi,
dan masalah penyakit tidak menular.
Memantau berat badan secara teratur termasuk salah
satu tanda keseimbangan zat gizi di dalam tubuh
adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat
badan yang sesuai untuk tinggi badan, yang biasa
dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT). Pada anak
usia sekolah dan remaja, penentuan status gizi
berdasarkan IMT harus disesuaikan dengan usianya.
Sama halnya jika kita dengan rutin memantau berat
badan dan tinggi badan, maka kita dapat mengetahui
status gizi kita, dan mencegah atau melakukan tindakan
penanganan bila berat badan menyimpang dari yang
seharusnya
Porsi Isi Piringku
Lauk nabati :
Porsi Isi Piringku ±700 kalori
• 1 potong tahu ukuran besar
Makanan pokok (1/3 piring)
(100gr)
150gr nasi :
• 2 potong tempe ukuran sedang
• 3 centong nasi (50gr)
• 3 buah kentangukuran sedang
• 1½ gelas mie kering Sayuran (1/3 piring)
• 1 mangkuk besar (150gr)
Lauk pauk (1/6 piring)
Lauk hewani : Buah- buahan (1/6 piring)
• 2 potong ayam ukuran sedang • Pepaya 2 potong ukuran sedang
tanpa kulit (150gr)
• 1 butir telur ayam ukuran • 2 buah jeruk ukuran sedang
besar
(110gr)
• 2 potong daging sapi ukuran • 1 buah pisang ambon ukuran kecil
sedang (70gr)
(50gr)
Contoh Menu Sesuai PIP
Satu kali makan untuk usia 16-18 tahun
Makan pagi
Snack Pagi
• Putu ayu
Contoh Menu Sesuai PIP
Makan Siang
• Nasi (100gr)
• Ayam bakar (50gr)
• Sambal goreng tahu (100gr)
• Capcay sayur (100gr)
• Melon (100gr)
Contoh Menu Sesuai PIP
Snack Siang
• Pastel
Contoh Menu Sesuai PIP
Makan Malam