Anda di halaman 1dari 11

Kasus Ibu Hamil

Ny. M berusia 33 tahun sedang memasuki usia kehamilan 20 minggu. Ny. M bekerja sebagai
ibu rumah tangga dan kehamilan saat ini adalah kehamilan kedua. Aktivitas seharihari Ny.M
adalah melakukan pekerjaan rumah, tidur dengan durasi 5-6 jam, serta berolahraga ringan
seperti jalan-jalan selama 30 menit sampai 1 jam setiap akhir pekan Ny. M datang ke
puskesmas untuk berkonsultasi dengan keluhan pusing di pagi hari kehilangan nafsu makan,
lemah, mudah letih. Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, Ny. M memiliki tinggi badan
155 cm dengan berat badan sebelum kehamilan adalah 63 kg serta berat badan saat ini adalah
68 kg. Hasil pemeriksaan klinis didapatkan hasil tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 80x/menit,
LLA 32 cm dan suhu 36,5°C. Petugas kesehatan kemudian melakukan pemeriksaan darah dan
didapatkan nilai hemoglobin 10 g/dl. Berdasarkan penggalian data kebiasaan makan diketahui
nafsu makan Ny.M selama kehamilan cenderung menurun. Ny. M mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi makanan. Riwayat makan Ny. M adalah 2 - 3 kali makan besar dan 1 selingan.
Untuk makanan pokok yang dikonsumsi adalah nasi (2 x/hari @1 ctg penuh). Lauk yang sering
dikonsumsi adalah telur (1x/mgg @1 btr) dan sosis (2x/mgg @1 – 2 pcs) yang paling sering
diolah dengan digoreng. Ny. M mengatakan jarang mengonsumsi daging ataupun ikan. Untuk
lauk nabati yang dikonsumsi adalah tempe 1x/hari @1 ptg. Sayur yang disukai adalah ca
kangkung dan sup bening dengan wortel, kembang kol ataupun brokoli. Ny. M mengatakan
untuk konsumsi sayur tidak terlalu sering, dalam seminggu hanya 2 atau 3x @1 – 2 sdk syr.
Konsumsi buah apel 2x/minggu dan papaya 2x/minggu @1ptg. Selingan yang sering
dikonsumsi adalah kletikan seperti alen-alen (1x/hari @ 1 bks kecil) atau roti sobek (2 – 3x/mgg
@ 2 pcs). Untuk minuman, Ny. M meminum air putih ±7 – 8 gls sedang/hari, teh manis 1x/hari
@1 gls sedang (gula 2 sdt). Ny. M mengatakan tidak mengonsumsi susu ibu hamil dan jarang
mengonsumsi tablet Fe yang diberikan dari Puskesmas. Berdasarkan hasil recall 24 jam
diketahui asupan energi Ny. A 1368,8 kkal, protein 46 gram, lemak 35 gram, dan karbohidrat
212 gram.
1. Gambaran status gizi Ny. M ditinjau dari aspek antropometri, biokimia, fisik-klinis dan
dietary.

Data subjektif

 Data umum
- Umur 33 tahun
- Kehamilan kedua (saat ini usia kehamilan 20 minggu)
 Aktivitas fisik
- Melakukan pekerjaan rumah
- Tidur dengan durasi 5-6 jam  kurang dari normal
Orang dewasa memiliki durasi tidur 7-9 jam per hari (Suwarna dan Widiyanto,
2016).
- Berolahraga ringan (jalan-jalan) selama 30 menit sampai 1 jam tiap pekan
 Nafsu makan
- Kehilangan nafsu makan, pusing di pagi hari, lemah, dan mudah letih.
 Perubahan berat badan
- Berat badan sebelum kehamilan = 63 kg  IMT 26.22 kg/m2 (overweight)
 Berat badan kehamilan = 68 kg  pertambahan berat badan saat kehamilan
berlebih.
 Kebiasaan makan
- Jarang mengonsumsi daging dan ikan
- Tidak sering mengonsumsi sayur
- Tidak mengonsumsi susu ibu hamil

Data objektif

 Aspek antropometri
- Berat badan sebelum kehamilan = 63 kg  IMT 26.22 kg/m2 (overweight)
- Berat badan kehamilan = 68 kg  pertambahan berat badan saat kehamilan
berlebih.
Apabila ibu hamil overweight, pada trimester I seharusnya bertambah 0.9 kg.
Kemudian trimester II adalah 0.3 kg per minggu. Oleh karena itu, seharusnya
BB Ny. M bertambah 3.3 kg, tetapi malah bertambah 5 kg.
- Tinggi badan = 155 cm
- Lingkar lengan atas = 32 cm  tidak KEK (lebih dari 23.5 cm)
 LILA/23.5 x100 = 136% (obesitas)

Ketentuan:

Obesitas > 120%

Overweight 110-120%

Gizi baik 85-110%

Gizi kurang 70.1-84.9%

Gizi buruk <70%

 Aspek biokimia
- Hb 10 gram/dL  anemia ringan
 Aspek fisik-klinis
- Vital signs
Tekanan darah = 130/90 mmHg  prahipertensi
Nadi = 80x/menit  normal (60-100x/menit)
Suhu = 36.5°C  normal (36-37.5oC)
 Aspek dietary

Asupan Kebutuhan Pemenuhan Status


Energi 1368,8 kkal 2190.8 kkal 62.5% kurang
Protein 46 gram 82 gram 56% kurang
Lemak 35 gram 60.8 gram 57.5% kurang
Karbohidrat 212 gram 328.6 gram 64.5% kurang

Frekuensi makan (FFQ)

Daftar Bahan Ukuran Porsi Frekuensi


Makanan
URT Berat Hari Minggu Bulan
Makanan
Pokok
a. Nasi 1 centong 50 gram 2 kali
b. Roti 2 pcs 140 gram 2-3 kali
sobek

Lauk Hewani
a. Telur 1 butir 55 gram 1 kali
b. Sosis 1-2 pcs 50-100 gram 2 kali
c. Daging 1 ptg 50 gram 3 kali
d. Ikan 1 ekor sdg 60 gram 3 kali
Lauk Nabati
a. Tempe 1 potong 25 gram 1 kali
Sayur
a. Ca 1-2 sendok
Kangkung sayur 15-30 gram 2-3 kali
b. Sup 1-2 sendok
bening sayur 30-60 gram 2-3 kali
(wortel,
kembang
kol,
brokoli)
Buah
a. Pepaya 1 potong 100 gram 2 kali
b. Apel 1 potong 50 gram 2 kali
Lain-lain
a. Alen-alen 1 bks kecil 250 gram 1 kali
b. Air putih 7-8 gls sdg 1575-1800 7-8 kali
ml
c. Teh 1 gls sdg 225 ml 1 kali
d. Gula 2 sdt 10 gram 1 kali

2. Identifikasi risiko masalah gizi yang mungkin dialami Ny. M


Masalah utama:
 Anemia
Identifikasi berdasarkan:
- Hb < 11g/dL  10 g/dL
- Jarang mengonsumsi tablet Fe dari Puskesmas
Menurut Hidayanti dan Rahfiludin (2020), risiko lanjutan bagi ibu hamil yang
mengalami anemia antara lain:
- Ibu hamil mengalami pusing, kelelahan, dan sulit untuk bernafas
- Ibu hamil mengalami peningkatan denyut jantung
- Meningkatkan risiko kejadian infeksi perinatal dan pre eklamsi
- Peningkatan risiko perdarahan dan kematian ibu hamil
- Berat bayi lahir rendah (BBLR)
- Kelahiran prematur dan keguguran
- Bayi yang dilahirkan mengalami intra urine growth retardation (IUGR) atau
pertumbuhan janin terhambat
 Pregnancy Induced Hypertension (PIH)
Identifikasi berdasarkan:
- Tekanan darah 140/90 mmHg  prahipertensi
Risiko lanjutan:
- Apabila prahipertensi tidak segera ditangani, dapat menyebabkan hipertensi
bagi ibu hamil kemudian terjadi pre-eklampsi dan eklampsi.
- Apabila telah terindikasi hipertensi, dapat mengakibatkan kematian pada ibu
hamil, komplikasi organ, kematian janin, dan berat bayi lahir rendah (BBLR)
(Hans dan Ariwibowo, 2020). Apabila ibu hamil mengalami pre-eklampsi dan
eklampsi dapat menyebabkan kejang dan penurunan kesadaran.
 Kekurangan cairan
Identifikasi berdasarkan:
- Asupan air 7-8 gelas/hari (kurang dari anjuran, yaitu 8-10 gelas/hari)
Risiko lanjutan:
- Infeksi saluran kemih (ISK) bagian bawah
- Kulit kering
- Sembelit atau konstipasi
- Berkurangnya cairan ketubahn hingga 8%
- Mual dan muntah
3. Rekomendasi diet bagi Ny. M
 Tujuan diet:
Memenuhi asupan gizi ibu hamil, menaikkan kadar Hb ibu hamil hingga
mencapai batas angka minimal, yaitu 11g/dL, mencegah terjadinya hipertensi,
mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan, dan memenuhi kebutuhan
cairan tubuh ibu hamil.
 Prinsip diet:
a. Menggunakan Pedoman Gizi Seimbang.
b. Meningkatkan asupan energi (tambah 300 kkal/hari), protein (tambah 10
gram/hari), lemak (tambah 2.3 gram/hari), dan karbohidrat (tambah 40
gram/hari).
c. Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi, vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan zat besi nonheme, serta ditambah suplementasi
Fe.
d. Mengonsumsi makanan yang bervariasi, susu rendah lemak, telur rebus,
sayuran berdaun hijau, buah-buahan, makanan kaya kalsium, makanan
sumber vitamin A, dan makanan sumber potassium.
e. Mengurangi konsumsi garam dan makanan yang diproses (processed food).
f. Mengonsumsi cairan sesuai yang dianjurkan untuk ibu hamil, yaitu 8-10
gelas/hari atau sekitar 2650 ml/hari.
g. Jangan melewatkan waktu makan.
 Syarat diet: (Syarat dan Prinsip jadi satu aja gapapa)
a. Mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, dan cairan dengan cukup sesuai
dengan kebutuhan dan anjuran Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019.
b. Mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral.
c. Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan vitamin C untuk
mencegah terjadinya anemia. Selain itu, ditambah juga dengan suplementasi
Fe.
d. Menghindari konsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat
besi, seperti kopi dan teh. Apabila mengonsumsi minuman tersebut, harus
diberi jarak 2-4 jam setelah makan.
e. Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
f. Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan pasien.
4. Kebutuhan Zat Gizi Ny. M dan Implementasi Menu yang Disarankan
IMT Ny. M sebelum hamil termasuk overweight sehingga kebutuhan kalorinya disesuaikan
dengan kebutuhan ibu hamil dengan berat badan adjusment.
Berat Badan Ideal Ny. M
BBI = 90% (TB-100)
= 90% (155-100)
= 49.5 kg
BB Adjusment = BBI + 25% (BB aktual – BBI)
= 49.5 + 25% (68-49.5)
= 54.1 kg
= 54 kg
Kebutuhan zat gizi Ny. M (formula Harris Benedict)
BMR = 655,1 + (9,563 x BB (kg)) + (1,85 x TB (cm)) - (4,676 x U (tahun))
= 655,1 + (9,563 x 54) + (1,85 x 155) - (4,676 x 33)
= 1303.9
= 1304
TEE = BMR x faktor aktivitas fisik
= 1304 x 1.45
= 1890.8
Menurut Departemen Kesehatan RI (2019), penambahan kebutuhan kalori pada ibu
hamil trimester II sesuai AKG (2019) adalah 300 kkal
Energi yang dibutuhkan = 1890.8+ 300
= 2190.8 kkal
Kebutuhan Protein
Protein yang dibutuhkan = 15% x total kalori
= 15% x 2190.8 kkal
= 328.6 kkal
Konversi ke gram:
= 328.6 : 4
= 82 gram
Kebutuhan Lemak
Lemak yang dibutuhkan = 25% x total kebutuhan kalori
= 25% x 2190.8
= 547.7 kkal
Konversi ke gram = 547.7 : 9
= 60.8 gram
Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat = (total kebutuhan kalori) – (kalori dari protein) – (kalori dari lemak)
= 2190.8 – 328.6 – 547.7
= 1314.5 kkal
Konversi ke gram
= 1314.5 : 4
= 328.6 gram
Implementasi Menu

Jenis Makanan Porsi


Makan Pagi Nasi putih 2 centong
(jam 7-8 pagi) Telur ayam rebus 1 butir
Tempe goreng 2 ptg sdg
Tumis kangkung 1 piring
Air putih 1 gelas
Selingan Pagi Roti sobek 1 pcs
(jam 10-11 pagi) Apel 1 buah
Susu skim 1 gelas
Makan Siang Nasi putih 1 porsi sedang
(jam 12-3 siang) Semur daging sapi 1 ptg sdg
Semur tahu 1 bj bsr
Ca brokoli 1 piring
Tumis buncis 1 piring
Air putih 2 gelas
Selingan Sore Jeruk 2 buah
(jam 14-17 sore) Teh manis  2 jam setelah 1 gelas + 2 sdt gula
konsumsi buah-buahan
Air putih 1 gelas
Makan Malam Nasi putih 2 centong
(jam 18-19 sore) Ikan pan seared 2 ptg sdg
Sayur bening bayam dan 1 mangkok
wortel
Air putih 2 gelas
Selingan Malam Biskuit 4 buah
(jam 20-22 malam) Pepaya 1 ptg bsr
Air putih 1 gelas
Suplementasi Fe

5. Konseling yang Tepat untuk Kasus Ny. M


Konseling yang tepat untuk Ny. M adalah dengan memberikan gambaran dan penjelasan
mengenai status gizi serta risiko yang mungkin dialami oleh Ny. M. Selain itu, ahli gizi dapat
memberikan solusi berupa anjuran diet untuk pasien.
Ny. M memiliki Hb 10 gram/dL atau di bawah batas normal, yaitu 11 gram/ dL. Artinya,
Ny. M memiliki risiko anemia ringan. Oleh karena itu, Ny. M diminta untuk mengonsumsi
makanan yang kaya akan zat besi, seperti sayur bayam, brokoli, kacang-kacangan, ikan, dan
daging. Ny. M diminta untuk sering mengonsumsi daging dan ikan sebagai sumber zat besi.
Selain itu, Ny. M diminta untuk meningkatkan asupan makanan yang mengandung vitamin C,
seperti apel, jeruk, brokoli, strawberry, dan lain sebagainya. Ny. M dianjurkan untuk
meningkatkan frekuensi konsumsi buah-buahan, yang awalnya 2 kali/minggu dapat ditingkatkan
menjadi 1 kali/hari. Ny. M juga diminta untuk mengonsumsi suplemen Fe pada malam hari
sebelum tidur dengan kondisi sudah makan malam. Ny. M juga dianjurkan untuk mengurangi
konsumsi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti teh dan kopi. Ny. M
tetap dapat mengonsumsi teh dan kopi, tetapi diberi selang wkatu 2-4 jam setelah makan. Ny. M
juga diminta untuk mengonsumsi susu ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi sehingga
kesehatan ibu hamil dan janin dapat dijaga.
Ny. M memiliki risiko mengalami hipertensi ringan yang dapat berujung pada pre-
eklampsi dan eklampsi. Risiko tersebut diidentifikasi dari tekanan darah Ny. M, yaitu 140/90
mmHg dimana termasuk kategori prahipertensi. Oleh karena itu, Ny. M diminta untuk
mengurangi konsumsi garam, natrium, makanan tinggi lemak jenuh, dan processed food. Ny. M
juga diminta untuk banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan
mineral.
Ny. M memiliki risiko mengalami kekurangan cairan karena hanya mengonsumsi air
sekitar 7-8 gelas/hari, sedangkan anjuran konsumsi cairan untuk ibu hamil adalah 8-10 gelas/hari.
Ny. M mengonsumsi cairan sebanyak 2025 ml/hari, sedangkan anjuran menurut AKG 2019
adalah 2650 ml/hari. Oleh karena itu, Ny. M dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi cairan
sebanyak 8-10 gelas/hari atau menambah asupan cairan sebanyak 625 ml/hari.
Diketahui Ny. M memiliki waktu tidur yang kurang cukup, yaitu 5-6 jam/hari, sedangkan
durasi tidur yang normal adalah 7-9 jam/hari. Apabila Ny. M mengalami kesulitan tidur,
dianjurkan untuk membuat suasana kamar nyaman dan tenang, melakukan aktivitas fisik yang
rutin setiap hari, dan menghindari konsumsi makanan tinggi gula sebelum tidur. Apabila Ny. M
kesulitan tidur akibat harus mengurus keluarga dan anak, dianjurkan untuk mengkomunikasikan
hal tersebut kepada suaminya agar dapat membantu Ny. M sehingga Ny. M dapat beristirahat
dengan cukup.
Berdasarkan data subjektif, Ny. M berusia 33 tahun dan sedang mengandung anak kedua.
Kehamilan di atas usia 30 tahun memiliki risiko keguguran, penyakit bawaan lahir, kelahiran
prematur, dan komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, Ny. M dianjurkan untuk memeriksakan
kehamilan secara rutin, mengonsumsi asam folat yang cukup, mengonsumsi vitamin dan mineral
yang cukup, dan menjaga berat badan ideal. Selain itu, dukungan dari keluarga juga diperlukan
mengingat kondisi psikis ibu hamil yang tidak menentu.

Saran: pakai tabel biar lebih jelas dan ada strateginya, misal pake reminder, jarak konsumsi.

Referensi:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Suwarna, A. H. dan Widiyanto, 2016. Perbedaan Pola Tidur Antara Kelompok Terlatih Dan Tidak
Terlatih. Medikora, 15(1).

Maghfiroh, L., 2015. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
di Wilayaj Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015. Skripsi.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Buku Foto Makanan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

Hidayanti, L. dan Rahfiludin, M.Z., 2020. Dampak Anemi Defisiensi Besi Pada Kehamilan: A
Literature Review. Gaster, 18(1).
Hans, I. dan Ariwibowo, D.D., 2020. Gambaran pengaruh hipertensi pada kehamilan terhadap
ibu dan janin serta faktor-faktor yang memengaruhinya di RSUD Ciawi. Tarumanagara
Medical Journal, 3(1).

Anda mungkin juga menyukai