Anda di halaman 1dari 43

PERKENALAN :

 Nama : YUSPIHANI , SST.Gz.


 Alamat : Jl. Paul Suling RT.07 / 02 Kota Besi
(Depan SDN–2 Kota Besi Hulu)
 Status : Sudah berkeluarga
 Riw.Pendkkn :  AKZI Bjm th.1990
 POLTEKKES Bandung th. 2001
 Pekerjaan : Nutrisionis pd Puskesmas Kobes
 Telp. : 0531 32289
081349046146

1
► Perhitungan keb. gizi : (Harris Benedict)
Energi
♀ { 665,1 + 9,56 (BB) + 1,85 (TB) – 4,68 (Usia) } X f. akt.
♂ { 66,5 + 13,75 (BB) + 5 (TB) –6,8 (Usia) } X f. akt
Faktor akt. fisik : - bedrest = x 1,2
- ringan = x 1,3
- sedang = x 1,4
- berat = x 1,5

P : 0,8 - 1gr/kg BBI/hr


L : 15% - 20% total Energi
KH : adekuat.
2
Menentukan kebutuhan Energi :
Ada bbrp cara :
Tentukan BB Idaman rumus Brocca
BB Idaman : 90% x (TB–100) x 1 kg
utk ♂ TB < 160 cm, dan
♀ TB < 150 cm
BB Idaman : (TB–100) x 1 kg

3
Hitung energi basal :
♂ : BB Idaman (kg) x 30 kal
♀ : BB Idaman (kg) x 25 kal
Tambahkan energi utk aktivitas :
- ringan : 10%
- sedang : 20%
- berat : 40 – 100%
pada keadaan :
- kurus, tumbang,
hamil/menyusui/infeksi,
+ 20 – 30%
- gemuk : kurangi 20 – 30%
4
 Ny. Dn, seorang PNS pd sebuah instansi pemerintah. Saat ini
dia sedang dirawat di rumah sakit karena kedua tangan dan
kakinya bengkak. TD Ny. Dn. 170/90 mmHg, BB skrng 57
kg, TB 160 cm, usia 29 th.
Hitung brp keb. Energi dan zat-zat gizi lainnya dlm sehari !

 Ny. Kh, seorang karyawati sebuah swalayan berusia 27 th


oleh teman-teman kerjanya diantar ke RS dgn keluhan
tekanan darah tinggi, dan bengkak pada kelopak matanya.
Berat Badan Ny. Kh 58 kg dan TB 165 cm
Bgmn manajemen nutrisinya ?

5
 Keb Gizi Ny. Dn. adalah :
Keb. Energi :
{ 665,1 + 9,56 (BB) + 1,85 (TB) – 4,68 (Usia) } + f. akt.
BB ideal : TB – 100 – (10%)
160 – 100 – (10%) = 60 – 6 = 54 kg
{ 665,1 + 9,56 (57) + 1,85 (160) – 4,68 (29) } + f. akt. + f. penyembuhan
{ 665,1 + 544,92 + 296 – 135,72 } + 20% + 10%
( 1.506,02 – 135,72 ) + 20% + 10%
1.370,30 + 274,06 + 10%
1.644,36 + 164,44 = 1.808,80 kal  1.800 kal

Protein : 1 x 57 = 57 gr  13 % total energi

Lemak : 20% total energi = 40 gr

KH : 100% – (13% + 20%) = 67% total energi


= 67% x 1.800 kal = 1.206 kal  302 gr
6
7
DIET RENDAH GARAM

oleh :
YUSPIHANI, SST.Gz.

8
 Tujuan diet :
Membantu menghilangkan retensi garam / air dlm
jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pd
hypertensi.

9
 Syarat diet :
1. Cukup kalori, protein, vitamin dan mineral.
2. Bentuk mkn disesuaikan dgn keadaan peny.
3. Jlh natrium yg diperbolehkan disesuaikan dgn
berat ringan nya retensi garam / air dan atau
hypertensi.

10
Indikasi pemberian diet :
Diet RG diberikan kepada :
penderita dgn oedema dan / atau hypertensi yg
tdpt pd :
- decompensatio cordis
- cirrhosis hepatis
- peny ginjal tertentu
- toksemia pd kehamilan
- hypertensi esensiil

11
Macam Diet RG :
Diet RG I (200 – 400 mg Na)
diberikan kepada :
penderita dgn oedema, ascites dan / atau hypertensi
berat.
 dlm pemasakan TIDAK ditambahkan garam dapur.
 Bahan mkn tinggi natrium dihindarkan.

12
Bhn mkn yg diberikan dlm sehari :
berat (gr) URT
beras 350 5 gls nasi
daging/ikan/ayam 100 2 ptg sdg
telur 50 1 btr
tempe/tahu 100 4 ptg sdg
kcg hijau 25 2½ sdm
sayuran 200 2 gls
buah 150 2 bh pisang sdg
minyak 25 2½ sdm
gula pasir 25 2½ sdm
13
Pembagian mkn sehari :
Pagi Siang dan Sore
beras 70 gr = 1 gls nasi beras 140 gr = 2 gls nasi
telur 50 gr = 1 btr daging 50 gr = 1 ptg
sayuran 50 gr = ½ gls tempe/tahu 50 gr = 2 ptg
minyak 5 gr = ½ sdm sayuran 75 gr = ¾ gls
gula pasir 10 gr = 1 sdm buah 75 gr = 1 bh
pisang
minyak 10 gr = 1 sdm

Pukul 10.00
kcg hijau 25 gr = 2½ sdm
gula pasir 15 gr = 1½ sdm
14
Nilai Gizi :
Kalori 2230
protein 75 gr
lemak 53 gr
karbohidrat 365 gr
kalsium 0,5 gr
Fe (zat besi) 24 mg
vit. A 6139 SI
thiamin 1,2 mg
vit. C 87 mg
natrium 305 mg
15
Diet RG II (600 – 800 mg Na)
diberikan kepada :
penderita dgn oedema, ascites dan / atau hypertensi
yg tdk terlalu berat.
 dlm pemasakan diperbolehkankan menggunakan
¼ sdt (1 gr) garam dapur.
 Bahan mkn tinggi natrium dihindarkan.
 Pemberian mkn sehari sama dgn Diet RG I

16
Diet RG III (1000 – 1200 mg Na)
diberikan kepada :
penderita dgn oedema dan / atau hypertensi ringan.
 dlm pemasakan diperbolehkankan menggunakan
½ sdt (2 gr) garam dapur.
 Bahan mkn tinggi natrium dihindarkan.
 Pemberian mkn sehari sama dgn Diet RG I

17
Bhn mkn yg tdk boleh diberikan :
- Karbohidrat : roti, biskuit, kue-kue yg dimasak dgn
menggunakan garam dapur dan atau soda
- Protein hewani : jeroan, sarden, daging/ikan/telur yg
diawetkan dgn garam dapur, ikan kaleng,
kornet, dsb.
- Protein nabati : keju kacang tanah, kacang-kacangan dan
hasil olahnya yg dimasakan dgn garam.
- Sayuran & buah : sayuran dan buah-buahan yg diawetkan dgn
garam
dapur (asinan, sayuran/buah kalengan).
- Lemak : margarin dan mentega
- bumbu-bumbu : garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin,
kecap, terasi, maggi, saos tomat, petis, taoco.
- Minuman : coklat.

18
19
DIET PADA PENYAKIT
SALURAN PENCERNAAN

oleh :
YUSPIHANI, SST.Gz

20
DIET LAMBUNG

 Tujuan diet :
Memberikan mkn adekwat, tdk merangsang, dpt
mengurangi pengeluaran cairan lambung, dan dpt
menetralkan kelebihan asam lambung.

21
 Syarat diet :
1. Mudah cerna, porsi mkn kecil dan diberikan sering.
2. Protein cukup untuk mengganti jaringan yg rusak.
3. Tdk merangsang scr mekanis, termis, maupun kimia.
4. Mkn scr berangsur hrs memenuhi keb gizi normal.

22
Indikasi pemberian diet :
Diet Lambung diberikan kepada penderita :
- ulcus pepticum
- oesophagitis
- gastritis
- tukak colon
- typhus abdominalis
- sesudah operasi saluran pencernaan

23
Macam Diet Lambung :
Diet Lambung I
diberikan kepada penderita ulcus pepticum akut,
ulcus pepticum dgn perdarahan, oesophagitis dan
gastritis akut, typhus abdominalis berat.
 Mkn diberikan berupa susu dan bubur susu selama
2 hari.
 Diberikan dlm porsi kecil (200 ml) setiap 3 jam.
 Nilai gizi : Kalori : 1630 Protein : 58 gr
KH : 213 gr Lemak : 63 gr
24
Diet Lambung II
diberikan sbg perpindahan DL I setelah fase akut
dpt diatasi, typhus abdominalis dgn suhu tubuh
tinggi dan sesudah operasi saluran pencernaan ttt .

 Mkn diberikan berbentuk saring atau cincang selama


beberapa hari.
 Diberikan dlm porsi kecil setiap 3 jam.
 Nilai gizi : Kalori : 1990 Protein : 73 gr
KH : 236 gr Lemak : 84 gr

25
Contoh mkn yg diberikan :

Pagi Siang dan Sore


bubur susu bubur saring / bubur tepung
telur ½ matang semur daging saring
susu telur ½ matang
sayur saring
sari pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00


poding + saos susu bubur susu biskuit
susu teh manis susu

26
Diet Lambung III
diberikan sbg perpindahan DL II atau kpd penderita
ulcus pepticum ringan, typhus abdominalis yg suhu
tubuh sudah normal kembali.
 Mkn diberikan berbentuk lunak (bubur) .
 Diberikan 6 kali sehari dlm porsi kecil.
 Mkn ini cukup kalori, protein, mineral, vitamin, ttp
kurang thiamin.
 Nilai gizi : Kalori : 1921 Protein : 61 gr
KH : 257 gr Lemak : 74 gr

27
Contoh mkn yg diberikan :

Pagi Siang dan Sore


Bubur / nasi tim bubur / nasi tim
telur ½ matang semur daging giling
stup wortel stup bayam
teh manis pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00


poding + saos sirop kue talam roti bakar
susu susu orak-arik telur

28
Diet Lambung IV
diberikan sbg perpindahan DL III atau kpd penderita
ulcus pepticum ringan, gastritis ringan, oesophagitis
ringan, serta typhus abdominalis yg hampir sembuh .
 Mkn diberikan berbentuk lunak/biasa, tergantung
toleransi penderita
 Diberikan 6 kali sehari dlm porsi kecil.
 Mkn ini cukup kalori dan semua zat gizi.
 Nilai gizi : Kalori : 2080 Protein : 74 gr
KH : 303 gr Lemak : 65 gr
29
Contoh mkn yg diberikan :

Pagi Siang dan Sore


nasi tim / nasi nasi tim / nasi
telur dadar semur daging
stup wortel tahu bumbu tomat
teh manis stup bayam
pepaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00


poding + saos susu biskuit roti bakar
susu the manis
30
Bhn mkn yg tdk boleh diberikan :
- Karbohidrat : ketan, jagung, ubi, singkong, talas, kentang goreng,
dodol, kue yg terlalu manis dan gurih
- Protein hewani : daging/ikan/ayam yg dikalengkan, dikeringkan,
diasap, diberi bumbu-bumbu tajam, daging babi,
telur digoreng.
- Protein nabati : tahu/tempe digoreng, kacang tanah, kacang merah,
kacang tolo.
- Sayuran & buah : nangka, durian, serta sayuran dan buah yang banyak
serat dan menimbulkan gas, sayuran mentah.
- Lemak : lemak hewan, santan kental
- bumbu-bumbu : lombok, merica, cuka, dan bumbu-bumbu lain
yg merangsang.
- Minuman : coklat, kopi.

31
DIET RENDAH SISA

 Tujuan diet :
Memberikan mkn secukupnya yg sedikit mungkin
merangsang alat pencernaan dan sedikit mungkin
meninggalkan sisa.

32
 Syarat diet :
Mkn hendaknya mudah cerna, tdk merangsang
baik scr mekanis, termis, maupun kimia, dgn jalan :
1. menghindarkan mkn tinggi serat.
2. menghindarkan mkn terlalu panas atau terlalu dingin.
3. menghindarkan mkn tinggi lemak, terlalu manis, terlalu
asam, dan terlalu berbumbu
4. memasak mkn hingga lunak.

33
Indikasi pemberian diet :
Diet Rendah Sisa diberikan kepada penderita :
- diare berat
- ileitis
- colitis ulcerosa
- diverticulitis akut
- obstipasi spastik
- penyumbatan sebag sal pencernaan
- haemorrhoid berat
- sebelum dan sesudah operasi haemorrhoid, colon,
atau rectum

34
Macam Diet Rendah Sisa :
Diet Rendah Sisa I
 Mkn tinggi serat sama sekali TIDAK DIPERBOLEHKAN
 Lemak dan gula diberika dlm jlh terbatas bila penderita tahan.
 Susu TIDAK DIPERBOLEHKAN
 Mkn diberikan dlm bentuk saring.
 Diberikan hanya selama bbrp hari karena rendah kalori,
protein, kalsium, Fe, thiamin, dan vit. C.
 Nilai gizi : Kalori : 1260 Protein : 39 gr
KH : 173 gr Lemak : 48 gr

35
Diet Rendah Sisa II
Diberikan sbg perpindahan dari DRS I, atau kpd
penderita Diare Kronis
 Mkn diberikan dlm bentuk cincang atau lunak.
 Mkn tinggi serat diperbolehkan dlm jlh terbatas
 Lemak dan gula diberika dlm jlh terbatas bila penderita tahan.
 Bumbu-bumbu yg merangsang TIDAK DIPERBOLEHKAN
 Mkn ini cukup kalori dan semua zat gizi
 Nilai gizi : Kalori : 1890 Protein : 60 gr
KH : 281 gr Lemak : 58 gr

36
Bhn mkn yg tdk boleh diberikan :
- Karbohidrat : ketan, jagung, ubi, singkong, talas, dodol,
dan kue-kue yg terlalu manis.
- Protein hewani : jeroan, daging/ikan/ayam yg diawetkan,
daging babi, telur diceplok, digoreng
- Protein nabati : --
- Sayuran & buah : sayuran dan buah-buahan tinggi serat dan dpt
menimbulkan gas, asinan, sayuran/buah
kalengan.
- Lemak : margarin dan mentega, macam-macam minyak
dan lemak hewani, goreng-gorengan, santan.
- bumbu-bumbu : lombok, merica, cuka, dan bumbu-bumbu
lain
yg merangsang.
- Minuman : minuman yg mengandung alkohol.

37
DIET TINGGI SERAT

 Tujuan diet :
Memberikan mkn yg dpt merangsang peristaltik
usus agar defekasi dpt normal kembali.

38
 Syarat diet :
1. cukup kalori dan protein.
2. tinggi vitamin, terutama thiamin dan vit. B kompleks serta
tinggi mineral utk memelihara kekuatan otot sal pencernaan
3. banyak cairan 2–2½ liter sehari utk memperlancar defekasi.

minum sblm makan dpt merangsang peristaltik


4. tinggi serat dan bhn mkn yg dpt merangsang peristaltik usus

39
Indikasi pemberian diet :

Diet Tinggi Serat diberikan kepada penderita :


- konstipasi
- peny. divertikular

40
Bhn mkn yg dianjurkan :
Bhn mkn yg dpt merangsang peristaltik usus :
 Beras tumbuk, ketan, bulgur, jagung, ubi, singkong,.
 Kcg hijau, kcg merah, kcg tolo, kedele
 Sayuran sebag. dlm bentuk mentah, terutama sayuran yg dpt
menimbulkan gas (kol, sawi, daun singkong, nangka, dll)
 Buah yg dimakan dgn kulitnya (jambu biji, apel, anggur, pir)
 Mkn yg digoreng atau diberi santan, atau mkn yg
menggunakan minyak
 Gula
 Susu
 Agar-agar
 Bumbu-bumbu yg merangsang (lombok, merica, dsb.)
41
Bhn mkn yg dihindarkan :
Bhn mkn yg tdk memberi sisa seperti aci.

 Nilai gizi : Kalori : 2296 Protein : 83 gr


KH : 363 gr Lemak : 60 gr

42
43

Anda mungkin juga menyukai