NIM : P1337431119007
Kelas/Semester : D III Gizi Reg A/4
1. Tuan A, usia 40 tahun, punya bisnis travel, terdiganosa terinfeksi HIV sejak 20 tahun yang
lalu. NIlai beban virus tidak terindikasi, tapi nilai CD4 adalah 643 sel/mcl. Pada saat ini Tuan
S masih minum obat antiretroviral.Selain itu Os juga minum obat atorvastatin (Lipitor), dan
ranitidine (zantac). Tinggi badan adalah 170 cm, BB; 85 kg. Profil lipid puasa adalah kadar
total kolesterol 184 mg/dl; trigliserida 304 mg/dl, HDL 25 mg/dl, dan LDL 96 mg/dl. Pada
saat kunjungan 6 bulan yang lalu, Os mengatakan bahwa ketebalan perutnya bertambah
tetapi pingulnya makin tipis. Tuan A hidup sendiri, dan tidak suka masak. Hari-hari
mengkonsumsi makanan dari restoran atau supermarket. Pagi makan roti isi sosis 2 buah,
jus jeruk dan kopi; makan siang nasi padang dengan 2 potong rendang, dan 1 gelas besar
coca cola; makan malam nasi goreng dengan 2 telur ceplok; snack nya adalah potato chips
dan crakers.
a. Susun kasus ini dalam format ADIME
(CH. ) Perawatan/Terapi/Pengobatan
Pasien masih mengonsumsi obat antiretroviral, atorvastatin (Lipitor), dan Ranitidine (zantac)
Kesimpulan: Pasien terdiagnosa terinfeksi HIV sejak 20 tahun lalu. Pada kunjungan 6 bulan lalu, pasien
mengeluhkan ketebalan perutnya bertambah tetapi pinggulnya semakin tipis. Pasien masih mengonsumsi obat
antiretroviral, atorvastatin (Lipitor), dan Ranitidine (zantac). Kondisi sosial pasien : Pasien hidup sendiri dan
tidak suka memasak. Hari – hari mengonsumsi makanan dari restoran atau supermarket
Selingan Crackers
AD. Antropometri
AD. 1.2 Komposisi/Pertumbuhan/Riwayat BB
BB = 85 kg Lain-lain: IMT = 85
TB = 170 cm = 29,411 kg/m 2
LILA = …….cm 1,7 X 1,7
Tinggi Lutut = …….. cm
Kesimpulan:
Lain-lain:
DIAGNOSIS GIZI
INTERVENSI GIZI
Perhitungan Kebutuhan Gizi Tujuan Intervensi Gizi:
Diagnosis Gizi Intervensi Gizi
BBI = (TB – 100) + 10% (TB – 100) NC-3.1 Kelebihan berat Menurunkan berat
= (170 – 100) + 10% (170 – 100) badan/Obesitas badan pasien
= 77 NB-1.2 Kepercayaan/ Mengedukasi pasien
sikap yang salah tentang mengenai makanan
Kebutuhan energy (Harris Bennedict) pangan dan gizi tinggi lemak
BEE = 66,47 + 13,75 (BBI) + 5,0 (TB) – 6,75 (U)
= 66,47 + 13,75 (77) + 5,0 (170) – 6,75 (40) Prinsip:
= 66,47 + 1058,75 + 850 – 270 Makanan yang diberikan harus mengandung
= 1705,22 kkal kalori tinggi. Pada perhitungan kebutuhan energi,
diperhatikan faktor stress, aktifitas fisik, dan
TEE = BEE x F. aktivitas x F. injury kenaikan suhu tubuh. Tambahkan energi
= 1705,22 x 1,3 = 2216,786 kkal sebanyak 13% untuk setiap kenaikan 10 C.
Protein tinggi yaitu sebesar 1,1-1,5 g/Kg BB untuk
Kebutuhan Protein memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh
= 15% x 2216,786 yang rusak. Pemberian protein disesuaikan bila
= 83,12 gr ada kelainan ginjal dan hati.
4 Makanan yang disediakan harus mengandung
lemak cukup yaitu 10-25% dari kebutuhan energi
total dan jenis lemak disesuaikan dengan
Kebutuhan Lemak toleransi pasien.
= 20% x 2216,786 Makanan mengandung vitamin dan mineral tinggi
= 49,26 gr yaitu 1½ kali (150%) Angka Kecukupan Gizi yang
9 Dianjurkan (AKG) terutama vitamin A, B12, C, E,
folat, kalsium, magnesium, seng, dan selenium.
Kebutuhan Karbohidrat Bila perlu, dapat ditambahkan vitamin berupa
= 65% x 2216,786 suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena
= 360,22 gr dapat menekan kekebalan tubuh.
4 Makanan harus cukup serat untuk mencegah
komplikasi.
Cairan harus cukup, khususnya dengan gangguan
fungsi menelan, pemberian cairan harus hati-hati
dan diberikan secara bertahap dengan konsistensi
yang sesuai.
Elektrolit harus diganti (natrium, kalium dan
klorida) jika terjadi muntah dan diare.
Bentuk makanan harus disesuaikan dengan
keadaan penyakit.
Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
Hindari makanan yang merangsang pencernaan
baik secara mekanik, termik, maupun kimia
(Almatsier, 2006).
Syarat diet:
Makanan yang diberikan harus mengandung kalori tinggi. Pada perhitungan kebutuhan energi, diperhatikan faktor
stress, aktifitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh..
Protein tinggi yaitu sebesar 1,1-1,5 g/Kg BB untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak.
Pemberian protein disesuaikan bila ada kelainan ginjal dan hati.
Makanan yang disediakan harus mengandung lemak cukup yaitu 20% dari kebutuhan energi total dan jenis lemak
disesuaikan dengan toleransi pasien.
Makanan mengandung vitamin dan mineral tinggi yaitu 1½ kali (150%) Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
(AKG) terutama vitamin A, B12, C, E, folat, kalsium, magnesium, seng, dan selenium. Bila perlu, dapat ditambahkan
vitamin berupa suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh.
Makanan harus cukup serat untuk mencegah komplikasi.
Cairan harus cukup
Bentuk makanan biasa
Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
Menghindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, termik, maupun kimia
Preskripsi Diet: Implementasi:
Energi : 2216,786 kkal Jenis Diet :
Protein : 83,12 gram Bentuk makanan : Makanan biasa
Lemak : 49,26 gram Cara pemberian : Melalui oral
Karbohidrat : 360,22gram Frekuensi pemberian : Makanan diberikan dalam
Lain-lain: porsi kecil namun sering
NAMA/NIM : KASUS
PROTEI
BERAT ENERGI LEMAK KH
WAKTU HIDANGAN BAHAN MAKANAN N
(gram) (kkal) (gram) (gram)
(gram)
Makan
Nasi putih Beras 50 178 1,02 0,075 12,25
siang
Tumis tempe
Ayam tanpa kulit 50 149 9,1 12,5 0
ayam manis
Tempe 50 100 10,4 4,4 6,75
Minyak 2,5 22 0 2,5 0
Sayur bening Bayam 20 4 0,18 0,08 0,58
Wortel 30 11 0,3 0,18 2,37
Tomat 20 5 0,26 0,1 0,94
Labu siam 30 9 0,18 0,03 2,01
Buah Semangka 180 56 1 0,4 13,8
Minuman Air mineral
29,59
Sub total 773 35,09 72,2
5
NAMA/NIM : KASUS
ENERG PROTEI
BERAT LEMAK KH
WAKTU HIDANGAN BAHAN MAKANAN I N
(gram) (gram) (gram)
(kkal) (gram)
Makan
Nasi putih Beras 50 178 1,02 0,075 12,25
malam
Sup bakso Bakso 100 57 3,47 3,69 2,62
Tahu 100 80 10,9 4,7 0,8
Bakwan jagung Jagung manis 50 43 1,6 0,6 9,5
Seledri 5 2 0,05 0,005 0,23
Daun bawang 5 3 0,1 0,015 0,39
Tepung terigu 10 34 0,9 0,1 7,72
Telur 25 38 3,1 2,7 0,175
Minyak 5 44 0 5 0
Buah Pisang mas 50 63 0,7 0,1 16,8
Minuman Air mineral
Sub Total 913 36,97 36,29 88,265