2. Background
WHO (2018) mengatakan prevalensi kejadian gangguan mental kronik dan parah
terjadi pada 21juta jiwa dan secara umum terdapat 23 juta jiwa di seluruh dunia.
Bahkan lebih dari 50 % jiwa dengan skizofrenia tidak diobati dengan tepat.
Terdapat 90 % jiwa dengan skizofrenia yang tidak diobati tinggal di negara
dengan penghasilan rendah dan menengah. Fenomena saat ini kejadian gangguan
jiwa jenis halusinasi semakin meningkat. Diperkirakan lebih dari 90% penderita
gangguan jiwa mengalami halusinasi pendengaran.
Terapi music merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi yang tujuannya
untuk memberikan rasa tenang, membantu mengendalikan emosi, serta
menyembuhkan gangguan psikologi. Berdasarkan kejadian gangguan jiwa dengan
masalah utama halusinasi pendengaran yang dapat menyebabkan berbagai dampak
negatif, terapi musik diyakini dapat membantu pasien untuk lebih tenang, nyaman,
dan rileks.
3. Research Question
Bagaimana efektivitas terapi music terhadap penurunan tingkat halusinasi
pendengaran pad apasien gangguan jiwa di RSJ PROF. Dr. M. ILDREM Medan?
4. Study Design
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen
semu (quasy experiment) one group pre test – post test design. Pada penelitian ini,
yang akan diidentifikasi adalah eksperimen antara variabel independent yaitu
music dan variabel dependen yaitu halusinasi pendengaran.
5. Time and Setting
Penelitian ini dilakukan selama 7 hari setiap pagi dan sore. Halusinasi
pendengaran pasien diobservasi kembali pada hari ke-7. Penelitian ini dilakukan
di RSJ Prof.Dr.M.Ildrem Medan.
6. Sample
Penelitian ini melibatkan 22 orang yang mengalami halusinasi pendengaran
sebagai responden yang akan didistribusikan berdasarkan jenis kelamin dan umur.
7. Instrument
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa peneliti sendiri dengan melakukan
pengamatan kepada pasien.
8. Procedure
Dilakukan pengamatan awal (pre test), kemudan dilakukan intervensi
mendengarkan music klasik, dan setelah itu dilakukan pengamatan kembali
setelah intervensi (post test).
9. Data Analysis
a. Distribusi karakteristik responden
Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki
yaitu 14 orang (63.6%) dan minoritas berjenis kelamin perempuan yaitu 8
orang (36.4%).
Berdasarkan usia, mayoritas berumur 41-50 tahun sebanyak 14 orang (63.3%)
dan minoritas berumur 30-40 tahun sebanyak 8 orang (36.4%)
b. Analisa Univariat
Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi sebelum dan sesudah terapi
music pasien halusinasi pendengaran. Sebelum mendengarkan music,
didapatkan mean 4.32 dan standar deviasi 0.646 kemudan setelah
mendengarkan music didapatkan mean 1.68 dan standar deviasi 0.568.
c. Analisa Bivariat
Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentase terapi music
terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran. P-value (0.000) a 0.05,
maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat pengaruh efektivitas terapi
music terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran pada pasien
gangguan jiwa di RSJ Prof. Dr. M. Idrem Medan.
10. Result
Ada pengaruh sebelum dan sesudah tindakan terapi music terhadap penurunan
tingkat halusinasi pendengaran pada penderita gangguan jiwa di RSJ Prof. M.
Idrem Medan, Sumatera Utara.
Simpulan