Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO 3

Setelah menyelesaikan kegiatan tutorial, mahasiswa dapat memahami tentang Psikologi


Pertolongan Pertama (PFA).

Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Martapura, Kalimantan Selatan dan
menyebabkan banjir. Banjir terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Martapura
selama 2 hari dan debit sungai meluap. Banjir tersebut menyebabkan hilangnya harta benda
misalnya rumah hanyut dan hewan ternak yang hanyut. Selain itu, 68 orang meninggal dunia.
Seorang relawan menemukan salah satu korban yang kebingungan saat melihat harta benda yang
hanyut jauh dari sungai. Korban terlihat menangis, pakaiannya terlihat kotor, tubuh basah kuyup,
dan berjalan tanpa tujuan. Relawan melakukan penampilan Look, Listen, dan Link secara
langsung.

1.) Klarifikasi Istilah


1. Look, Listen, and Link
- Look: Menjelaskan pentingnya untuk melihat dan memastikan situasi darurat yang
sudah aman. Mulai melihat siapa saja yg diprioritaskan, dilihat butuhnya banuan
seperti apa, kondisi sekitar lapangan
- Listen: Menjelaskan pentingnya untuk mendengarkan dan memahami apa yg
dibutuhkan korban. Memperhatikan penuh apa yg disampaikan oleh survivor atau
korban yg ada.
- Link: Menjelaskan pentingnya penyediaan informasi agar korban terhubung dengan
informasi atau bantuan praktis yg dibutuhkan. Menghubungkan kebutuhan dari
survivor tersebut, membantu memenuhi kebutuhan seperti medis, menghubungkan ke
provider, memberikan edukasi berupa rujukan yang sesuai.

2.) Menetapkan Permasalahan


1. Apa hal yg harus diperhatikan relawan untuk menolong korban?
2. Apa pentingnya melakukan PFA untuk para korban bencana?
3. Apa yang dilakukan relawan pertama kali saat menemukan korban dengan keadaan
seperti di scenario?
4. Bagaimana penatalaksanaan look, listen, dan link?
5. Siapa saja target dilakukannya PFA?
6. Apa tujuan dari look, listen dan link?
7. Seseorang yang melakukan PFA apakah harus dari tenaga medis, jika bukan maka siapa
saja yang terlibat?
8. Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan PFA?
9. Apa peran perawat dalam mengatasi banjir karena faktor alam?
3.) Brainstorming
1. Apa hal yg harus diperhatikan relawan untuk menolong korban?
- Keamanan dan keselamatan
- Efikasi diri
- Keadaan atau situasi di tempat tersebut

2. Apa pentingnya melakukan PFA untuk para korban bencana?


- Untuk membangun harapan seseorang
- Mengurangi resiko gangguan mental seseorang
- Sebagai bentuk suportif kepada sesama manusia yang sedang memerlukan dukungan

3. Apa yang dilakukan relawan pertama kali saat menemukan korban dengan keadaan
seperti di scenario?
Mengamankan dan menenangkan korban

4. Bagaimana penatalaksanaan look, listen, dan link?


- Look: Memeriksa keamanan sekitar, Memeriksa yang memerlukan bantuan gawat
darurat, relawan melihat tanda-tanda seperti menangis dan kebingungan pada korban.
- Listen: Tanyakan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan, tanyakan
kekhawatiran mereka di kondisi saat ini, dengarkan cerita mereka dan tenangkanlah
mereka.
- Link: Berikan informasi dan menghubungkan mereka dengan keluarga atau bantuan
sosial.

5. Siapa saja target dilakukannya PFA?


Untuk orang-orang yang berada dalam kondisi tertekan, tidak menyenangkan, dan baru
saja mengalami kejadian yang sangat kritis dan mencekam. Korban yang mengalami
bencana alam. Orang-orang yang memiliki kemungkinan dapat menyakiti diri sendiri
maupun orang lain.

6. Apa tujuan dari look, listen dan link?


Mengurangi dan mencegah dampak psikologis lebih buruk, memperkuat proses
pemulihan psikologis, membantu korban untuk mampu berhubungan dengan yang lain,
meningkatkan persatuan di komunitas tersebut.

7. Seseorang yang melakukan PFA apakah harus dari tenaga medis, jika bukan maka siapa
saja yang terlibat?
Tidak harus dari tenaga medis, boleh dilakukan oleh orang yang sudah terlatih seperti
relawan, SAR, BPBD.

8. Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan PFA (persiapan)?


Sumber daya dan layanan yang akan diberikan saat PFA, mempersiapan komunikasi yang
baik, mempelajari situasi krisis, mempertimbanhakn kesehatan

9. Apa peran perawat dalam mengatasi banjir karena faktor alam?


Sebgai educator, caregiver

4.) Menganalisis Masalah


1. Apa hal yg harus diperhatikan relawan untuk menolong korban?
- Keamanan dan keselamatan: memastikan korban terbebas dari ancaman atau
kekhawatiran atas peristiwa yg terjadi, dapat memberikan dukungan dan kenyamanan
secara fisik dan emosional, membantu memenuhi kebutuhan dasar, memberikan
informasi untuk memperoleh kebutuhan seperti makanan, minuman, tempat tinggal.
Apabila korban mengalami luka fisik segera beri bantuan ke tenaga kesehatan
- Efikasi diri: keyakinan seseorang bahwa akan ada hasil positif, merasa mampu
menolong dirinya sendiri. Utnuk menguatkan efikasi diri dapat melibatkan korban
secara langsung untuk mengetahui dan menemukan kebutuhan dari korban,
mendampingi korban dalam mengambil keputusan.
- Keadaan atau situasi di tempat tersebut: perlu diperhatikan jenis bencana yang terjadi,
pada tahap apa diperlukannya penolong korban, memikirkan apa saja kebutuhan dari
korban serta bantuan apa yg dibutuhkan.
- Ketenangan: relawan bisa menenangkan dan membantu korban untuk kembali stabil
dari keadaan sedih atau peristiwa traumatis, dilaukan dengan menciptakan suasana
tenang, menjadi pendengar yang baik, menyampaikan pada korban bahwa pasti ada
bantuan datang sehingga korban tidak akan merasa cemas dan takut.

2. Apa pentingnya melakukan PFA untuk para korban bencana?


- Untuk membangun harapan seseorang: harapan merupakan perasaan yang penting,
memberikan pelukan yang hangat, menemani para korban agar bisa sembuh dari
kejadian yang mereka alami
- Mengurangi resiko gangguan mental seseorang: korban bencana banyak mengalami
putus asa, PFA dilakukan agar mengurangi risiko terdampak bencana pada
psikologisnya.
- Sebagai bentuk suportif kepada sesama manusia yang sedang memerlukan dukungan:
memberikan perawawatan dan dukungan praktis, membantu kebutuhan dan hal-hal
yang harus diperhatikan, membantu menyediakan akses seperti makanan, minuman,
informasi, menjadi pendengar yang baik tetapi tidak memaksa, melindungi orang
tersebut dari bahaya lebih lanjut.
- Tidak hanya untuk memberi ketenangan pada korban bencana, tapi juga bisa
membantu korban untuk mampu menjalin hubungan dengan orang lain, para korban
bisa mendapatkan dukungan, mampu menolong diri mereka sendiri dan orang lain.

3. Apa yang dilakukan relawan pertama kali saat menemukan korban dengan keadaan
seperti di scenario?
- Mengamankan dan menenangkan korban: Relawan membawa korban ke tempat yang
lebih aman dan nyaman agar korban bisa lebih tenang sehingga rasa trauma dan sedih
bisa berkurang, menjadi pendengar yg baik karena para korban pasti menceritakan
hal-hal yg terjadi pada dirinya.
- Tetap menjaga keamanan diri sendiri maupun orang lain terutama yang mengalami
cedera serius dan harus dibawa segera ke tenaga medis.

4. Bagaimana penatalaksanaan look, listen, dan link?


- Look: Memeriksa keamanan sekitar, memeriksa yang memerlukan bantuan gawat
darurat, relawan melihat tanda-tanda seperti menangis dan kebingungan pada korban.
Mencermati kondisi sekitar, adakah individu yang mengalami masalah psikologis.
Melihat apakah ada yang mengalami stress serius atau tidak.
Prioritasnya mencari tahu korban yang membutuhkan bantuan. Mengecek reaksi dari
korban apaka ada stress, mengecek keslamatan korban dan kebutuhan darasra mereka.

- Listen: Tanyakan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan, tanyakan


kekhawatiran mereka di kondisi saat ini, dengarkan cerita mereka dan tenangkanlah
mereka.

- Link: berikan informasi dan menghubungkan mereka dengan keluarga atau bantuan
sosial. Menyanyakan orang-orang yang membutuhkan bantuan, mendengarkan cerita,
mendnegarkan bagaimana keluhan mereka, membantu mereka agar merasa ebih
tenang, melakukan BHSP pada para korban. Memberikan informasi dan
menghubungkan dengan keluarga dan bantuan sosial, membantu mereka untuk
mengakses pelayanan kesehatan untuk mengatasi permasalahan mereka dan juga
mempermudah mereka dalam mendapatkan dukungan sosial.

5. Siapa saja target dilakukannya PFA?


- Untuk orang-orang yang berada dalam kondisi tertekan, seperti orang yang
mengalami cedera serius atau mengancam jiwa sehingga membutuhkan pertolongan
gawat darurat, orang-orang yang sangat terpukul sehingga mereka tidak dapat
mengrus dirnya sendiri atau anak-anaknya. Ada orang-orang yang membutuhkan
perhatian khusus (anak-anak, remaja, disabilitas, orang yg terkena diskriminasi).
- Korban yang mengalami bencana alam: Korban yang mengalami tekanan psikis,
psikis lebih sulit disembuhkan daripada luka yang terlihat kasat mata
- Orang-orang yang memiliki kemungkinan dapat menyakiti diri sendiri maupun orang
lain.

6. Apa tujuan dari look, listen dan link?


- Mengurangi dan mencegah dampak psikologis lebih buruk:
Membat korban merasa terlindungi dan memiliki harapan, korban juga dapat
mengakses informasi
- Memperkuat proses pemulihan psikologis:
Menumbukkan meraka dapat beradaptasi dengan baik melalui penatalaksanaan look,
listen, link.
- Membantu korban untuk mampu berhubungan dengan yang lain, meningkatkan
persatuan di komunitas tersebut.
- Kita bisa melihat mendengar dan menghubungkan dan memhahami kebutuhan
korbanyg terdampak bencana. Dengan menolong korban pada saat terjadi bencana,
kita bisa mendapatkan informasi apa saja masalah dari mereka dan menemukan
penanganan masalah. Membantu mereka untuk menghubungi orang-orang terdekat
korban, membantu mendapatkan dukungan dari komunitas atau orang terdekat dari
korban.

7. Seseorang yang melakukan PFA apakah harus dari tenaga medis, jika bukan maka siapa
saja yang terlibat?
Tidak harus dari tenaga medis, boleh dilakukan oleh orang yang sudah terlatih seperti
relawan, SAR, BPBD. Seseorang sudah pernah melakukan pelatihan PFA. Seseorang
yang melakukan PFA sudah harus tau apa saja elemen, prinsip dan bagaimana cara
melakukannya.

8. Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan PFA (persiapan)?


- Sumber daya dan layanan yang akan diberikan saat PFA
- Mempersiapan komunikasi yang baik:
Penting karena orang-orang yang mengalami krisis bisa jadi dalam keadaan yang
sangat terpukul cemas atau bingung, kita tidak boleh memaksa korban untuk memberi
tahu mengenai kejadian yang mereka alami dan juga saat berkomunikasi harus
memperhatikan bahas tubuh dari korban. Saat berbicara dengan korban harus
disesuaikan dengan budaya korban
- Mempelajari situasi krisis:
Yang terlibat langsung menanyakan berapa banyak orang yang terdampak dari
bencana tersebut.
- Mempelajari keselamatan dan keamanan:
Yang terlibat langsung menanyakan bahaya apa sajakah yang ada di lingkungan
sekitar
- Mempelajari layanan dan dukungan:
Yang terlibat langsung menanyakan siapa yang akan menyediakan kebutuhan dasar,
dimana dan bagaimana cara mengakses bantuan tersebut.
- Mempertimbangakan kesehatan: dari penolong atau siapaun yang melakukan PFA,
masalah pribadi yang dapat menyebabkan stress, dengan kesehatan yg kurang fit
dapat berpengaruh. Kita juga dapat mendengar rasa sakit dan apa yang di derita orang
lain.

9. Apa peran perawat dalam mengatasi banjir karena faktor alam?


- Sebgai educator:
Memberi edukasi pada masyarakat terkait bagaimana cara menghadi situasi bencana,
menanamkan kesadaran bahwa bencana alam bisa saja dari perilaku kita sendiri.
memberikan promosi kesehatan terkait bencana.
- Sebgagai Caregiver:
Memberikan pelayanan kesehatan, memberikan perawatan kesehatan dengan baik.
perawat memberikan pertolongan masalah kesehatan terkain masalah yang mereka
alami akibat bencana.

10. PFA pengembangannya lebih di respon bencana atau di kesiapsiagaan bencana?


Lebih ke respon bencan, karena PFA untuk mengatasi dampak bencana, meminimalkan
dampak yang timbul dari kejadian bencana terhadap psikologi para korban. PFA
memberikan perawatan dan dukungan kepada para korban, membantu terkait psikologis
korban di kondisi bencana.

5.) Merumuskan LO
1. Definisi PFA
 PFA merupakan serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi dampak
negatif stress dan mencegah timbulnya gangguan kesehatan mental yang lebih buruk
yang disebabkan oleh bencana atau situasi krisis (Everly dkk., 2006).
 Kehadiran yang penuh dukungan dan penghiburan untuk memitigasi distres akut dan
mengkaji kebutuhan layanan kesehatan jiwa lebih lanjut (Everly & Flynn, 2005).
 Psychology First Aid (PFA) adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan
untuk mengatasi dampak dari situasi kegawatan atau bencana, dan meminimalkan
dampak yang ditimbulkan karena kejadian kegawatan ataupun bencana pada individu
(Pekevski, 2013).

2. Tujuan PFA
 (Vernberg dkk., 2008)
- Mengurangi dampak negatif dari pengalaman traumatis
- Menguatkan fungsi adaptif jangka pendek dan jangka panjang penyintas
- Mengakselerasi proses pemulihan penyintas
- memenuhi kebutuhan mendesak dasar, mengurangi tingkat stres yang dialami, dan
memperkuat daya adaptasi alami.

3. Manfaat PFA
4. Target / sasaran PFA
Target : merasa AMAN-kembali berFUNGSI-melakukan AKSI
pencapaian sasaran pertama (safety), kemudian sasaran kedua (function) dan ketiga
(action).

5. Prinsip PFA
 Pusat krisis fakultas psikologi uii oleh dicky pelupessy 2020
- Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang memerlukan dukungan
- Berikan bantuan sesegera mungkin langsung pada orang yang memerlukan dukungan
- Sediakan dukungan emosional bagi orang yang memerlukan dukungan
- Berikan perhatian yang non diskriminatif untuk semua
- Bersikap jujur, jangan pernah menjanjikan sesuatu yang tak bisa kita penuhi
- Sediakan informasi akurat dan logis tentang situasi yang ada
 WHO (2011) dalam Psychological First Aid: Guide for field workers,
mengembangkan kerangka kerja dari PFA terdiri dari tiga prinsip tindakan untuk
membantu, yaitu Look, Listen dan Link.
1. Melihat (look), tercakup di dalamnya adalah mengecek reaksi distress yang serius,
mengecek keselamatan, dan mengecek kebutuhan dasar korban;
2. Mendengar (listen), tercakup di dalamnya adalah mendekati mereka yang
memerlukan dukungan, bertanya tentang perhatian dan kebutuhannya, mendengar
keluhannya, menerima semua perasaan yang mereka tumpahkan, dan membantunya
merasa tenang;
3. Menghubungkan (link), tercakup di dalamnya adalah menolong mereka yang
tertekan untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya, membantu mereka mengakses
pelayanan dan mengatasi permasalahannya, membantu mereka mendapatkan
informasi yang faktual, membantu mereka menghubungi orang-orang terdekat, serta
mempermudah mereka mendapatkan akses dukungan sosial.

6. Elemen PFA
Menurut Autralian Psychological Society (2013) elemen yang ada dalam PFA ada 5
antara lain:
- keamanan (Safety),
- tenang (Calm),
- keterhubungan (Connectedness),
- kemampuan diri (Self-Efficacy) dan kemampuan kelompok (Group Efficacy),
- harapan (hope)

7. Sumber Daya PFA


8. Penatalaksanaan PFA
9. Pengembangan Kapasitas PFA
10. Triase Psikologi
11. IRK (tolong-menolong)

Anda mungkin juga menyukai