Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

H
DENGAN P4, A0 POST OPERASI SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI
KETUBAN PECAH DINI (KPD) & RIWAYAT SC
DI RUANG NIFAS DI RSUD dr.H.SOEMARNO SOSROATMODJO
KUALA KAPUAS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu
Pada Stase Maternitas Program Profesi Ners

Oleh :

EVI PUJIANI, S.Kep


NIM : 19.31.1506

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H
DENGAN P4, A0 POST OPERASI SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI
KETUBAN PECAH DINI (KPD) & RIWAYAT SC
DI RUANG NIFAS DI RSUD dr.H.SOEMARNO SOSROOATMODJO
KUALA KAPUAS

OLEH:
EVI PUJIANI, S.Kep
NIM : 19.31.1506

Kuala Kapuas
Mengetahui,
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Agustina Lestari .,Ns,M.Kep Eka Ristia

Subroto,S.Kep,Ns,M.M
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H
DENGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama : Ny. H
Umur : 32 Tahun
Status marital : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Jl.Jepang
Tanggal masuk RS : 7 Januari 2021
Tanggal pengkajian : 8 Januari 2021
No CM : 27.39.XX
Diagnosa medis : P4, A0 Post SC atas indikasi KPD +
Riwayat SC
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. K
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Jl.Jepang
B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri daerah bekas operasi.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan mulai pagi tanggal 7 Januari 2021, terasa
keluar cairan pervaginam, perut terasa mulas, nyeri dari perut
menjalar kepinggang. Kemudian pasien dibawa ke RS,
didapatkan pemeriksaan TFU 27 cm, DJJ (+) 123 x/mnt dan
dilaksanakan operasi SC cito, kemudian pasien dirawat di
Ruang Al Biruni.
Pada saat pengkajian didapatkan keluhan, nyeri daerah bekas
operasi, pasien mengatakan takut untuk miring-miring karena
bila bergerak luka terasa bertambah sakit. Wajah tampak
meringis menahan sakit..
P : Agen injury fisik
Q : Seperti diiris-iris
R : Abdomen bawah
S : Skala nyeri 4 sedang (0-10)
T : Hilang timbul (bertambah bila bergerak)

3. Riwayat Kesehatan dahulu


Pasien mengatakan riwayat Sectio Caesaria pada kehamilan
ke-3, sedangkan kehamilan pertama dan kedua melahirkan
secara normal.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada riwayat hipertensi
ataupun penyakit keturunan lain dikeluarganya.
5. Riwayat obstetri dan Gineklogi
a. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat menstruasi
Pasien pertama kali mendapatkan mensturasi
pada usia 14 tahun, lamanya mensturasi 7 hari
setiap bulannya, siklus haid 28 hari secara
teratur,pasien tidak mengalami keluhan saat
menstruasi.
2) Riwayat perkawinan
Pasien mengatakan ini pernikahan yang
pertama.
3) Riwayat KB (keluarga Berencana)
Pasien sudah pernah menggunakan kontrasepsi
suntik yang 3bulan .
b. Riwayat kehamilan
- Pemeriksaan (ANC) teratur setiap bulan di BPM
- HPHT : 5 April 2020
- TP : 11 Januari 2021
- BB Sebelum hamil 62 kg
- BB setelah hamil 80 kg
- TB : 158 cm
c. Riwayat persalinan yang lalu
Anak
Tahun Tempat Umur
Jenis partus Penolong Jenis Berat Keadaan
partus partus kehamilan
kelamin badan anak

2010 RS Aterm Spontan BK Dokter ♂ 2500 gr Sehat

2011 RS Aterm Spontan BK Dokter ♀ 2500 gr Sehat



2015 RS Aterm SC Dokter 3100 gr Sehat

C. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


NO AKTIFITAS SEBELUM HAMIL KETIKA HAMIL
1 MAKAN
1) Frekuensi 1) 3 x/hari 1) 4 x/hari
2) Jumlah 2) 1 piring 2) 1,5 piring
3) Jenis 3) Nasi, sayur dan ikan, 3) Nasi, sayur, ikan, buah-
buahan
2 Minum
1) Kuantitas 1) 6-7 gelas air 1) 9 gelas air
2) Jenis 2) Air putih, the 2) Air putih, susu, teh
3 BAK
1) Frekuensi 1) ± 5x/hari 1) ± 6x/hari
2) Warna 2) Kuning Jernih 2) Kuning jernih
4 BAB
1) Frekuensi 1) 1x/hari 1) 1x/hari
2) Warna 2) Kuning 2) Kuning
5 MANDI
1) Frekuensi 1) 2x/hari 1) 2x/hari
2) Gosok gigi 2) 2x/hari 2) 2x/hari
6 TIDUR
1) Kualitas 1) 6 jam 1) 6 jam
2) Gangguan 2) Tidak ada 2) Tidak ada

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :
Tampak lemah, wajah sering tampak meringis menahan sakit
2. Kesadaran : Composmentis, E4V5M6
3. Tanda-tanda vital :
TD : 120 / 90 MmHg
Nadi : 84 x / menit
Respirasi : 22 x/ menit
Suhu :36,6 oC
4. Mata
Konjungtiva tidak anemis, bola mata simetris, sklera tidak
ikterik,
5. Mulut
Mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis di mulut, gigi
lengkap, fungsi lidah baik.
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada nyeri
tekan

7. Dada
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada otot bantu nafas,
tidak terdengar suara nafas tambahan, suara nafas normal.
8. Jantung
Bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal
9. Payudara
Bentuk payudara simetris, puting susu menonjol, areola
melebar hiperpigmentasi, kolostrum belum keluar.
10. Abdomen
Tampak balutan luka bekas operasi, panjang ± 15 cm pada
abdomen bagian bawah. Nyeri tekan pada perut bagian
bawah, bising usus (+) 8 – 10 x/mnt.
11. Integument dan ekstremitas
Turgor Kulit : Elastis, kembali < 2detik, tidak terdapat
edema.
12. Alat genetalia
Perineum utuh
Pasien dipasang kateter
E. KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
1. Kebutuhan aktifitas
Sebelum Hamil: pasien mengatakan mampu memenuhi
kebutuhan aktivitasnya sehari-hari secara mandiri
2. Setelah hamil: kebutuhan aktivitasnya sebagian dibantu oleh
suaminya
3. Kebutuhan seksual
Pasien mengatakan selama hamil melakukan hubungan
seksual pada saat kehamilan trimester I dan II saja
4. Konsep diri
a. Identitas diri
Pasien mengatakan sudah menikah pada tahun 2014
dan sudah memiliki tiga orang anak.
b. Peran diri
Pasien mengatakan mengurus anak-anaknya sendiri
c. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera keluar dari RS setelah
persalinannya selesai dan berkumpul dengan
keluarganya
d. Gambaran diri
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
e. Harga diri
Pasien mengatakan dia sangat dicintai oleh suaminya
dan selalu dihargai terutama pada saat suaminya ingin
mengambil suatu keputusan
5. Kebutuhan interpersonal :
Hubungan pasien dengan orang lain baik, dibuktikan pasien
kooperatif serta banyaknya keluarga yang menjenguk pasien.
F. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium 7 Januari 2021
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL SATUAN
Darah Rutin
1. Erytrhocyt 4.58 3.50 – 5.50 juta/ul
2. Trombosit 302 150 – 450 ribu/ul
3. Hematocrit 37.7 33.0 – 48.0 vol %
4. RDW-CV 10.2 11.5 – 14.5 %
5. MCV 82.4 82.0 – 99.0 Fl
6. MCH 25.8 26.0 – 32.0 Pg
7. MCHC 31.3 32.0 – 36.0 g/dl
8. GRAND % 78.8 50.0 – 70.0 %
9. LYM % 17.1 20.0 – 40.0 %
10. MID % 4.1 1.0 – 15.0 %
11. Hemoglobin 11.8 11.0 – 16.0 g/dl
12. Leukosit 10.7 4.0 – 10.0 ribu/ul

2. Terapi
 Infus RL 20 tts/menit
 Injeksi Criax 2 x 1 gram
 Injeksi Tricker 2x1
 Injeksi Asam Tranexamat 3x1
 Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg
II. ANALISIS DATA
No. Data Etiologi Problem

1 Data Subjektif: Agen Injuri Fisik Nyeri Akut


 Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka
operasi
 Pasien mengatakan takut untuk miring-miring
karena bila bergerak luka terasa bertambah
sakit
P : Agen injury fisik
Q : Seperti diiris-iris
R: Abdomen bawah
S : Skala nyeri 4 sedang (0-10)
T: Hilang timbul (bertambah bila bergerak)
Data Objektif
 Wajah tampak meringis menahan sakit
 Tampak balutan luka operasi, panjang ± 15 cm
pada abdomen bawah
 TTV :
 TD : 120/90 MmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Respirasi : 22 x/menit
 Suhu :36,6 oC
2 Faktor resiko Resiko Infeksi
Prosedur Invasif
Post SC hari ke-1
Tampak balutan luka operasi, panjang ± 15 cm

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury Fisik (00132)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (00004)
IV. NURSING CARE PLANNING (NCP)
No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention
1 Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri
berhubungan selama 1 x 45 menit diharapkan 1. Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen pasien dapat mengontrol nyeri secara komprehensif termasuk
injury fisiologis Kriteria hasil lokasi, karakteristik, durasi,
(00132) Level nyeri frekuensi, kualitas, dan faktor
Indikator IR ER presipitasi
 Melaporkan 4 3
adanya nyeri 2. Obsevasi reaksi nonverbal dari
 Frekuensi nyeri 4 3 ketidaknyamanan
 Pernyataan nyeri 4 3
 Ekspresi nyeri 4 3 3. Kontrol lingkungan yang
pada wajah mempengaruhi nyeri
 Posisi tubuh 4 3
protektif 4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Perubahan 4 3
5. Ajarkan tentang teknik
tekanan darah
nonfarmakologi
 Perubahan pada 4 3
frekuensi nafas
6. Kolaborasikan pada dokter jika
dan nadi
ada keluhan dan tindakan nyeri
Keterangan :
tidak berhasil
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan Berat
3. Keluahan Sedang
4. Keluhan Ringan
5. Tidak ada keluhan
2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan perawatan selama 1 Perlindungan Infeksi
berhubungan x 24 jam diharapkan infeksi tidak 1. Monitor adanya tanda dan gejala
dengan faktor terjadi dengan kriteria hasil : infeksi lokal dan sistemik
resiko Prosedur
Keparahan Infeksi 2. Monitor kerentanan terhadap
Invasif (00004) infeksi
Indikator I E
3. Pertahankan teknik asepsis untuk
R R
pasien beresiko
 Kemerahan  
4. Tingkatkan asupan nutrisi yang
 Cairan (luka)  cukup
yang berbau
busuk 5. Ajarkan pasien dan keluarga
 Drainase amengenai tanda dan gejala
purulent infeksi dan kapan harus
melaporkannya pada pemberi
 Deman
layanan kesehatan
 Menggigil
Keterangan :
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
berhubungan secara komprehensif termasuk  Pasien mengatakan nyeri pada daerah
dengan agen lokasi, karakteristik, durasi, luka operasi
injury fisiologis frekuensi dan kualitas nyeri  Pasien mengatakan takut untuk
(00132)
miring-miring karena bila
2. Mengobservasi reaksi
bergerak luka terasa bertambah
nonverbal dari
ketidaknyamanan sakit
Hasil : P : Agen injury fisik

Tingkah Laku ekspresip, Q : Seperti diiris-iris

tampak muka menahan nyeri R: Abdomen bawah


S : Skala nyeri 4 sedang (0-10)

3. Mengontrol lingkungan yang T: Hilang timbul (bertambah bila

mempengaruhi nyeri dengan bergerak)

menciptakan suasana yang


tenang O:
 Wajah tampak meringis menahan sakit
4. Mengurangi faktor presipitasi  Tampak balutan luka operasi, panjang
nyeri dengan mengatur suhu ± 15 cm pada abdomen bawah
ruangan  TTV :
 TD : 120/90 MmHg
5. Mengajarkan tentang teknik  Nadi : 84 x/menit
nonfarmakologi,  Respirasi : 22 x/menit
 Suhu :36,6 oC
6. dengan mengajarkan teknik
A : Masalah belum teratasi
relaksasi atau tarik napas dalam
Indikator IR ER
apabila klien merasa sakit dan  Melaporkan adanya 4 3
pengalihan perhatian saat nyeri nyeri 4 3
dirasakan  Frekuensi nyeri 4 3
 Pernyataan nyeri 4 3

 Ekspresi nyeri pada 4 3

wajah 4 3

 Posisi tubuh
protektif
 Perubahan tekanan
darah
 Perubahan pada
frekuensi nafas dan
nadi

P : Intervensi dilanjutkan
2. Resiko Infeksi 1. Memonitor adanya tanda dan S :
berhubungan gejala infeksi lokal dan -
dengan faktor sistemik
resiko ketuban O:
pecah dini 2. Memonitor kerentanan  Post SC hari ke-1
(00004) terhadap infeksi  Tampak balutan luka operasi, panjang
± 15 cm
3. Mempertahankan teknik  TTV :
asepsis untuk pasien beresiko  TD : 120/90 MmHg
 Nadi : 84 x/menit
4. Meningkatkan asupan nutrisi
 Respirasi : 22 x/menit
yang cukup
 Suhu :36,6 oC

5. Mengajarkan pasien dan


keluarga amengenai tanda dan
gejala infeksi dan kapan harus
melaporkannya pada pemberi
layanan kesehatan
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
NO Waktu Evaluasi Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
1. 9 Januari 2021 Nyeri akut S:
Pukul 11.00 Wib berhubungan dengan
 Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi
agen injury fisik
berkurang
 Pasien mulai berani miring-miring ditempat tidur
P : Agen injury fisik
Q : Seperti diiris-iris
R: Abdomen bawah
S : Skala nyeri 3 sedang (0-10)
T: Hilang timbul

O:
 Wajah terkadang masih tampak meringis menahan
sakit
 Tampak balutan luka operasi, panjang ± 15 cm
pada abdomen bawah
 TTV :
 TD : 120/90 MmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Respirasi : 22 x/menit
 Suhu :36,6 oC
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR E
R
 Melaporkan adanya 4 3
nyeri
 Frekuensi nyeri 4 3
 Pernyataan nyeri 4 3

 Ekspresi nyeri pada 4 3

wajah
 Posisi tubuh 4 3

protektif
 Perubahan tekanan 4 3

darah
 Perubahan pada
frekuensi nafas dan
nadi

P : Intervensi dilanjutkan
2 9 Januari 2021 Resiko Infeksi S :
Pukul 11.00 Wib
berhubungan dengan -
faktor resiko
ketuban pecah dini O :
(00004)  Post SC hari ke-1
 Tampak balutan luka operasi, panjang ± 15 cm
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti
kemerahan, bengkak dan badan panas
 TTV :
 TD : 110/90 MmHg
 Nadi : 92 x/menit
 Respirasi : 22 x/menit
 Suhu :36,4 oC

VII. CATATAN PERKEMBANGAN


NO Waktu Evaluasi Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
1. 10 Januari 2021 Nyeri akut S:
Pukul 11.00 Wib berhubungan dengan
 Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi
agen injury fisik
semakin berkurang
 Pasien mulai berani duduk ditempat tidur
P : Agen injury fisik
Q : Seperti diiris-iris
R: Abdomen bawah
S : Skala nyeri 2 sedang (0-10)
T: Hilang timbul

O:
 Wajah tampak lebih rileks
 TTV :
 TD : 110/80 MmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Respirasi : 22 x/menit
 Suhu :36,3 oC

A : Masalah teratasi sebagian

Indikator IR E
R
 Melaporkan adanya 4 3
nyeri
 Frekuensi nyeri 4 3
 Pernyataan nyeri 4 3

 Ekspresi nyeri pada 4 3

wajah
 Posisi tubuh 4 3

protektif
 Perubahan tekanan 4 3

darah
 Perubahan pada
frekuensi nafas dan
nadi
P : Intervensi dilanjutkan
2 10 Januari 2021 Resiko Infeksi S :
Pukul 11.00 Wib
berhubungan dengan -
faktor resiko
ketuban pecah dini O :
(00004)  Post SC hari ke-2
 Tampak balutan luka operasi, panjang ± 15 cm
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti
kemerahan, bengkak dan badan panas
 TTV :
 TD : 110/80 MmHg
 Nadi : 88 x/menit
 Respirasi : 22 x/menit
 Suhu :36,3 oC

Anda mungkin juga menyukai