1 PB
1 PB
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran miskonsepsi siswa pada materi
asam dan basa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan strategi konflik kognitif.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan
penelitian yang digunakan “One Group Pretest-Posttest Design”. Sasaran penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPA-3 MAN Mojosari pada semester 2 tahun ajaran
2013/2014 yang berjumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
tes capaian pemahaman siswa. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa
beban miskonsepsi siswa secara umum dapat berkurang dengan persentase rata-rata
beban miskonsepsi sebesar 31,77% pada tes pemahaman konsepsi awal (pretest)
menjadi 5,73% pada tes pemahaman konsepsi akhir (posttest). Hal ini menunjukkan
bahwa strategi konflik kognitif dapat digunakan untuk mereduksi miskonsepsi siswa
pada materi asam basa.
Kata kunci: Miskonsepsi, asam basa, strategi konflik kognitif.
Abstract
The aims of this study are to determine the shifting of student's misconceptions on acid
and base before and after learning by cognitive conflict strategy. The type of this study
was preexperiment research and design research was "One Group Pretest-Posttest
Design". The subjects were students of class XI Science-3 SMA MAN Mojosari as
many as 32 students in the 2nd semester 2013/2014 school year. The instrument which
was in this study is achievement tests student's understanding. The results analysis of
study showed that student’s misconceptions may generally reduced at average
percentage of 31.77% at tests understanding of the initial conception (pretest) become
5.73% at tests understanding of the end conceptions (posttest). This suggests that
cognitive conflict strategy can be used to reduce the student’s misconception on acid
and base.
Key words: Misconception, acid and base, cognitive conflict strategy
keterampilan mengembangkan
PENDAHULUAN pengetahuan dan sikap percaya diri
Salah satu tujuan mata pelajaran sebagai bekal untuk melanjutkan
kimia di SMA adalah agar peserta didik pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
memiliki kemampuan memahami konsep serta mengembangkan ilmu pengetahuan
dan prinsip kimia serta mempunyai dan teknologi [1]. Tujuan tersebut
90
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6 No. 1, pp. 81-88 January 2017
91
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6 No. 1, pp. 81-88 January 2017
92
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6 No. 1, pp. 81-88 January 2017
sesudah dilakukan pembelajaran dengan nyata maka H0 ditolak dan jika α hitung >
menggunakan strategi konflik kognitif. α taraf nyata maka H0 diterima. Hipotesis
Rancangan penelitian dapat untuk wilcoxon adalah:
digambarkan sebagai berikut [5]: H0: tidak ada perbedaan miskonsepsi
antara sebelum dan sesudah
O1 X O2 pembelajaran dengan strategi konflik
Keterangan : kognitif
O1 : Tes pemahaman konsepsi awal H1: terdapat perbedaan miskonsepsi
(pretest) sesudah siswa menerima antara sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan strategi non- pembelajaran dengan strategi konflik
konflik kognitif. kognitif [6].
X : Perlakuan, yaitu pembelajaran
dengan strategi konflik kognitif. HASIL DAN PEMBAHASAN
O2 : Tes pemahaman konsepsi akhir Pemahaman konsepsi awal siswa
(posttest) sesudah siswa menerima dapat dilihat dari profil pemahaman
pembelajaran dengan strategi konsepsi awal mengenai materi asam basa
konflik kognitif. sebelum pembelajaran dengan
Perangkat pembelajaran yang menggunakan strategi konflik kognitif.
digunakan dalam penelitian ini antara lain: Pemberian tes disertai dengan tingkat
(1) Silabus, (2) RPP, (3) LKS. Sedangkan keyakinan siswa dalam menjawab soal
Instrumen yang digunakan dalam yang mengacu pada teknik Certainty of
penelitian ini yaitu tes pemahaman Response Index (CRI). Berdasarkan
konsepsi siswa. Metode pengumpulan data analisis data secara individu dapat
yang digunakan adalah metode tes (tes diketahui siswa yang termasuk tahu
pemahaman konsepsi awal dan akhir konsep (TK), tidak tahu konsep (TTK),
siswa) dan miskonsepsi (MK) dari 12 butir soal
Pemahaman konsepsi siswa yang diberikan kepada siswa.
diidentifikasi dengan menggunakan teknik Tabel 1 Konsep-konsep yang diujikan
Certainty of response Index (CRI), skala Direpresen-
yang digunakan dalam penelitian ini No Konsep tasikan oleh
adalah skala enam (0-5). Pemahaman soal
konsepsi siswa dalam penelitian ini Menetapkan suatu
diidentifikasi dengan cara individu dan larutan termasuk asam
kelompok. Dengan tingkat keyakinan 1 1,2
atau basa menurut teori
berkisar (0-2) tergolong CRI rendah, Arrhenius
sedangkan tingkat keyakinan berkisar (3- Menetapkan suatu spesi
5) tergolong CRI tinggi [11]. termasuk asam, basa,
Pola pergeseran miskonsepsi 2 atau amfoter 3,4
siswa dianalisis secara deskriptif dan berdasarkan teori
statistik. Analisis deskriptif dilakukan Bronsted-Lowry
untuk melihat perubahan miskonsepsi dari Menentukan pasangan
setiap siswa. Analisis statistik 3 5,6
asam basa konjugasi
menggunakan uji wilcoxon untuk Menetapkan suatu
mengetahui signifikasi perbedaan larutan termasuk asam
miskonsepsi sebelum dan sesudah 4 7,8
atau basa menurut teori
pembelajaran dengan strategi konflik Lewis
kognitif. Uji wilcoxon menggunakan 5 Kekuatan asam dan basa 9,10
program SPSS. Hasil dari sig (α) pada Mengidentifikasi larutan
table SPSS dibandingkan dengan nilai α 6 asam basa menggunakan 11,12
pada taraf nyata. Jika α hitung ≤ α taraf indikator
93
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6 No. 1, pp. 81-88 January 2017
4 0,7
3
0,5 CRIS
0,4
2 Fb
0,3
1 0,2
0,1
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 1 Perbandingan Rata-rata CRIB, CRIS, serta Fraksi Benar pada Tes Pemahaman
Konsepsi Awal Siswa
Soal nomor 11 dan 12 memiliki nilai Lowry, pasangan asam-basa konjugasi,
rata-rata CRIS > 2,5 dengan nilai Fb < 0,5. dan kekuatan asam basa.
Hal ini menunjukkan bahwa soal-soal Soal nomor 7 dan 8 memiliki CRIS
tersebut dipahami secara miskonsepsi < 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa soal-
mendalam oleh siswa. Soal-soal tersebut soal tersebut dipahami secara tidak tahu
mewakili indikator pemahaman konsep konsep oleh siswa. Soal-soal tersebut
mengidentifikasi larutan asam basa mewakili indikator pemahaman konsep
menggunakan indikator. asam basa Lewis.
Soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, dan 10 Dari enam konsep tentang asam dan
memiliki nilai rata-rata CRIS > 2,5 dengan basa yang terdapat pada tes pemahaman
nilai Fb > 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa konsepsi awal siswa terhadap hasil
bahwa soal-soal tersebut dipahami secara jawaban siswa yaitu banyak konsep yang
miskonsepsi oleh siswa. Soal-soal tersebut dipahami siswa tidak sesuai dengan
mewakili indikator pemahaman konsep konsep ilmiah. Berdasarkan data hasil tes
asam basa Arrhenius, asam basa Bronsted- pemahaman konsepsi awal siswa
94
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6 No. 1, pp. 81-88 January 2017
3 0,6 CRIB
0,5
2 0,4 CRIS
0,3 Fb
1 0,2
0,1
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 2 Perbandingan Rata-rata CRIB, CRIS, serta Fraksi Benar (Fb) pada Tes
Pemahaman Konsepsi Akhir Siswa
Tidak ada soal yang dipahami secara Lowry, pasangan asam basa konjugasi,
miskonsepsi mendalam oleh siswa, karena asam basa Lewis, kekuatan asam basa, dan
tidak ada soal yang memiliki nilai rata-rata identifikasi asam basa menggunakan
CRIS > 2,5 dengan nilai Fb < 5. indikator.
Soal nomor 4, 5, 6, 7, 9, 10, dan 11 Soal nomor 1, 2, 8, dan 12
memiliki nilai rata-rata CRIS > 2,5 dengan memiliki CRIS < 2,5. Hal ini menunjukkan
nilai Fb > 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa soal-soal tersebut dipahami secara
soal-soal tersebut dipahami secara tidak tahu konsep oleh siswa. Soal-soal
miskonsepsi oleh siswa. Soal-soal tersebut tersebut mewakili konsep asam basa
mewakili konsep asam basa Bronsted- Arhenius, asam basa Lewis, dan
95
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6 No. 1, pp. 81-88 January 2017
96
Unesa Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 6 No. 1, pp. 81-88 January 2017
97