Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA


“DASAR ANFISMAN (POSISI TUBUH DAN RUANG TUBUH)”

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Adien Rahma Andini (P17335120001) Putri Nur Aini (P17335120057)


Andien Puty Audia (P17335120007) Sri Ayuningsih (P17335120071)
Puji Nadiya Nurdini (P17335120055)

Kelas : 1A
Dosen Pembimbing : apt. Widyastiwi,M.Si.
Apt. MH. Roseno,M.Si.
Tanggal Praktikum : Selasa, 3 November 2020
Tanggal Pengumpulan Laporan : Rabu, 4 November 2020

Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia


Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Bandung
2020
Lembar Kerja
1. Uraikan Organisasi Tubuh Dari Yang Terendah Hingga Tertinggi.

a. Atom f. Jaringan
b. Senyawa g. Organ
c. Molekul h. Sistem Organ
d. Organel i. Organisme atau Makhluk Hidup
e. Sel

2. Uraikan Posisi Anatomi berikut :

a. Anterior f. Lateral

b. Posterior g. Proximal

c. Superior h. Distal

d. Inferior i. Superfisial
e. Medial j. Deep (Internal)

3. Definisikan posisi anatomi berikut :

No Posisi Anatomi Definisi Contoh


1. Anterior Bidang anterior pada tubuh Hidung merupakan bagian
merupakan bagian depan anterior dari seluruh
tubuh atau bagian perut. bagian wajah.
2. Posterior Posterior merupakan Bokong merupakan bagian
bagian belakang tubuh. posterior dari abdomen.
3. Inferior Inferior merupakan arah Dada merupakan bagian
menjauhi kepala dan inferior dari leher.
mengarah ke bagian
bawah tubuh.
4. Superior Superior merupakan arah Kepala merupakan bagian
mengarah ke bagian superior dari leher.
kepala atau bagian
tertinggi.
5. Medial Medial merupakan setiap Hidung merupakan bagian
struktur yang terdekat medial dari mata.
dengan garis tegah
imajiner tubuh.
6. Lateral Lateral mengarah ke Telinga merupakan bagian
samping,menjauhi garis lateral dari matan.
tengah imajiner tubuh.
7. Proksimal Proksimal mengacu pada Siku merupakan bagian
bagian suatu strukturyang proksimal dari
mendekati garis tengah pergelangan tangan.
tubuh atau jika mengacu
pada satu tungkai maka
mendekati titik asal.
8. Distal Distal berarti paling jauh Kaki merupakan bagian
dari garis tengah imajiner. distal dari pergelangan
kaki.
9. Superfisial Superfisial berarti setiap Kulit merupakan bagian
bagian manapun yang superfisial dari otot.
dekat ke permukaan tubuh.
10. Deep / Internal Internal berarti terletak Usus halus terletak jauh
dibagian dalam tubuh. lebih kedalam dari otot-
otot dan kulit abdominal.
4. Uraikan potongan tubuh berikut :

No Nama potongan tubuh Keterangan


1 Median Plane Membelah sisi dekstra dan sinistra tubuh
2 Coronal Plane Membelah sisi arterior dan posterior
tubuh
3 Horizontal Plane Membelah sisi superior dan inferior tubuh

5. Tubuh kita terdiri dari dua rongga utama yaitu rongga anterior dan posterior.
a. Apa fungsi rongga tubuh ?
Sebagai pelindung organ-organ lunak di dalamnya dan supaya tersedia ruang antar
organ dalam tubuh agar tidak saling bergesekan satu sama lain.
b. Uraikan mengenai pembagian rongga tubuh tersebut.

Nama Rongga Organ yang dikelilingi Rongga Membran


Rongga Posterior
a. Rongga kranial Otak Membran
meninges
b. Rongga spinal Medula Spinalis Membran
(vertebral) meninges
Rongga Anterior
a. Rongga toraks (1) Masing-masing rongga Pleural= Membran
berisi satu paru-paru. serosa=>
Pleura parietal
(2) Mediastinum berisi jantung, Membran serosa
kelenjar tymus, esofagus, =>
trakhea, dan bronkus terletak di Perikardium
rongga perikardial. parietal
b. Rongga Membran
abdominopelvis (1) Rongga Perut =>Sebagian organ serosa=>
(peritoneal) pencernaan, limpa, ginjal, dan peritonium parietal
urter

(2) Rongga panggul => rektum,


kandung kemih, uretra, organ
reproduksi

6. Sebutkan fungsi dan organ penyusun dari berbagai sistem organ berikut :
1. Integumentary

Organ Utama
➢ Kulit
➢ Kuku
➢ Rambut

Fungsi sistem integumen


➢ Sebagai alat interaksi kita terhadap kondisi lingkungan sekitar
➢ Sebagai pelindung (proteksi)
➢ Sebagai pengatur suhu ( termogulasi)
➢ Menjaga keseimbangan air
➢ Sebagai penerima sinyal masuk
➢ Sebagai pengirim sinyal keluar
➢ Memproduksi zat penting

2. Skeletal

Organ Utama
➢ Tengkorak
➢ Tulang rusuk
➢ Tulang belakang
➢ Rangka penopang , tulang paha, tulang
➢ Tulang anggota badan atas & bawah

Fungsi
➢ Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh (formasi rangka)
➢ Sebagai alat gerak pasif
➢ Mlindungi organ-organ internal dari trauma mekanik
➢ Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic )red bone
marrow)
➢ Fungsi imunologi yakni membentuk limfosit B da makrofag
➢ Menyokong berat badan
➢ Meyimpan lemak
➢ Menyimpan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium

3. Muscular

Organ Utama
➢ Otot polos
➢ Otot jantung
➢ Otot rangka

Fungsi
➢ Melakukan gerakan tubuh
➢ Menjaga keseimbangan tubuh
➢ Mengatur postur
➢ Membantu proses melahirkan
➢ Menggerakan sistem pencernaan dan pembuangan

4. Nervous

Organ utama
➢ Otak
➢ Sumsum tulang belakang
➢ Sel saraf (neuron)

Fungsi
➢ Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).
➢ Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
➢ Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi).
➢ Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon
dengan tepat (fungsi motorik).

5. Endocrine

Organ utama
➢ Kelenjar tiroid
➢ Hipofisis
➢ Pankreas
➢ Kelamin
➢ Supraresial
➢ Parafiroid
➢ Hipotalamus

Fungsi
➢ membantu mengatur serta menjaga fungsi tubuh dengan melepaskan hormon
➢ Fungsi kelenjar endokrin memproduksi serta mensekresikan hormon-hormon
tersebut.
➢ Kelenjar yang terletak di bawah leher bagian depan ini menghasilkan hormon
tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid juga berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan tulang otak dan sistem saraf pada anak-
anak. Selain itu, hormon tiroid juga membantu menjaga tekanan darah, detak
jantung, dan fungsi reproduksi.
➢ Hipotalamus mengeluarkan hormon yang merangsang dan menekan
pelepasan hormon yang disekresikan menuju kelenjar hipofisis melalui arteri.
Hipotalamus juga mengeluarkan hormon somatostatin yang menyebabkan
kelenjar pituitari menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu,
letaknya yang berada di tengah bagian bawah otak memiliki peran penting
dalam pengaturan rasa kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh.
➢ Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari letaknya berada di dalam otak,
tepatnya di bawah hipotalamus. Setelah mendapatkan rangsangan dari
hipotalamus, kelenjar hipofisis akan memproduksi hormon yang membantu
mengatur pertumbuhan, produksi dan pembakaran energi, menjaga tekanan
darah, serta berbagai fungsi pada organ tubuh lainnya.

6. Cardiovaskular

Organ utama
➢ Jantung
➢ Pembuluh arteri
➢ Vena
➢ Kapiler
➢ Getah bening
➢ Limfe

Fungsi
➢ Mengedarkan darah keseluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat
gizi ke semua jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan.
➢ Sebagai alat transportasi, mengangkut bahan-bahan yang dibutuhkan sel
seperti oksigen, glukosa, dan lain-lain, serta membawa bahan sisa seperti
CO2, urea untuk dibuang;
➢ Sebagai pengatur/regulasi, yang berperan dalam meyampaikan hormone ke
organ target, serta berperan dalam regulasi suhu;
➢ Sebagai proteksi, ikut berperan dalam sistem imunitas tubuh dan pembekuan
darah.

7. Lymphatic

Organ utama
➢ Sumsum tulang belakang
➢ Limpa
➢ Timus
➢ Kelenjar getah bening
➢ Cairan getah bening
➢ Pembuluh getah bening

Fungsi
➢ Melawan penyebab infeksi
➢ Menangani sel kanker
➢ Menangani produksi sel yang mungkin menyebabkan penyakit atau gangguan
➢ Mengatur keseimbangan cairan tubuh
➢ Menyerap sebagian lemak makanan dalam usus
8. Respitory

Organ utama
➢ Hidung
➢ Mulut
➢ Sinus
➢ Tenggorokan
➢ Trakea
➢ Tabung bronkial
➢ Paru-paru
➢ Diafragma
➢ Alveoli
➢ Bronkus
➢ Bronkiolus

Fungsi
➢ Membuat kita bisa berbicara melalui sesuatu
➢ Mengalirkan udara sesuai suhu tubuh dan melembabkannya sesuai kondisi
tubuh
➢ Melindungi saluran udara dari zat berbahaya dan iritasi
➢ Membantu mengirimkan oksigen ke sel-sel di seluruh bagian tubuh
➢ Membantu untuk mencium sesuatu
➢ Menjaga tingkat kelembapan tubuh
➢ Melindungi saluran udara dari benda denda asing dan zat berbahaya
➢ Membantu pembuangan limbah dari tubuh berupa gas karbondioksida

9. Digestive

Organ utama
➢ Mulut
➢ Faring
➢ Esofagus
➢ Lambung
➢ Usus halus
➢ Usus besar
➢ Rektum
➢ Anus

Fungsi
➢ berfungsi untuk mencerna segala macam makanan dan minuman yang
masuk ke tubuh kita melalui serangkaian proses pencernaan. Makanan yang
awalnya dalam bentuk kasar diubah menjadi bentuk yang lebih halus dengan
bantuan gigi dan enzim.

➢ Menyediakan makanan , air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang di
cerna sehingga siap diabsorpsi

10. Urinary

Organ utama
➢ Ginjal
➢ Ureter
➢ Kandung kemih
➢ Uretra

Fungsinya
➢ Mengatur jumlah air dalam darah
➢ Menyaring zat limbah atau sisa metabolisme tubuh
➢ Menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah
➢ Mengatur pH atau tingkat keasaman darah

11. Male reproductive

Organ utamanya
➢ Tubuh atau batang (penis )
➢ Kelenjar
➢ Skrotum
➢ Testikel
➢ Epididimis
➢ Vas deferens
➢ Uretra
➢ Kelenjar prostat
➢ Kelenjar bulbouretra

Fungsinya
➢ Memproduksi dan menyimpan serta mengantarkan sperma untuk membuahi
sel telur
➢ Untuk organ skrotum berfungsi untuk mengatur suhu testis agar meproduksi
sperma yang baik
➢ Testis berfungsi untuk menghasilkan testosteron yang meupakan hormon
seks
➢ Epididimis berfungsi mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis
12. Female reproductive
➢ vagina
➢ serviks
➢ uterus
➢ tuba falopi
➢ ovarium

Fungsinya
➢ Memproduksi sel telur untuk pembuahan
➢ Tempat berkembangnya janin
➢ Serviks berfungsi untuk melindungi rahim& sebagai jalan masuk sperma saat
berhubungan seksual
➢ Tuba falofi tempat terjadinya pembuahan
➢ Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks perempuan
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
“CAIRAN TUBUH”

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Adien Rahma Andini (P17335120001) Putri Nur Aini (P17335120057)


Andien Puty Audia (P17335120007) Sri Ayuningsih (P17335120071)
Puji Nadiya Nurdini (P17335120055)

Kelas : 1A
Dosen Pembimbing : Apt. Widyastiwi, M.Si.
Apt. M.H. Roseno, M.Si.
Tanggal Praktikum
aktikum : Selasa, 3 November 2020
Tanggal Pengumpulan Laporan : Rabu, 4 November 2020

Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia


Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Bandung
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Prinsip
- Ukuran Partikel
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi.
- Ketebalan Membran
Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
- Luas Suatu Area
Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
- Jarak
Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
- Suhu
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.

2. Tujuan Umum :
1. Setelah mengikuti mata kuliah ini , peserta didik mampu memahami anatomi dan
faal tubuh manusia yang penting dalam hubungannya dengan absorpsi,
metabolisme , transformasi aksi dan reaksi obat.
2. Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat menunjukkan letak organ-
organ tubuh. Serta dapat menjelaskan sistem transpor dalam tubuh

3. Tujuan khusus
1. Mahasiswa mampu memahami tentang prinsip proses transport antar sel
BAB II
TEORI

1. Teori

Pada praktikum anatomi fisiologi yang kami lakukan yaitu melakukan uji difusi
dan osmosis yang termasuk ke dalam proses transport pasif. Difusi merupakan proses
perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu
difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein
transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated
difusion). Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul-molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi yaitu :

Ukuran Partikel
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan Membran
Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
Luas Suatu Area
Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak
Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Sedangkan Osmosis adalah perpindahan zat pelarut dari konsentrasi rendah ke


konsentrasi tinggi.
Larutan Isotonik adalah larutan yang memiliki tekanan osmosis yang sama, jadi
apabila memiliki larutan A dan B dimana kedua larutan tersebut memiliki tekanan
osmosis yang sama, maka dikatakan larutan A isotonik dengan larutan B.
Larutan Hipotonik adalah larutan dengan konsentrasi terlarut rendah, memiliki
lebih banyak molekul air yang bebas, sehingga lebih banyak molekul air yang
bebas.
Larutan Hipertonik adalah larutan yang memiliki konsentrasi terlarut tinggi,
sebagian besar molekul air terikat atau tertarik ke molekul gula (terlarut), sehingga
hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran.
2. Alat dan Bahan

No. Alat Bahan


1. Beaker Glass Glukosa
2. Tabung Reaksi Putih Telur
3. Kantong Selofan Air atau Aquadest
4. Tali Agar
5. Penangas Air Kristal KmnO4
6. Pipet Tetes Larutan Benedict
7. Batang Pengaduk Larutan Sukrosa 20%
8. Alat Pelubang Larutan Sukrosa 40%
9. Penjepit Tabung Larutan Sukrosa 60%
10. Cawan Petri Air Suling Hangat
11. Larutan Agar
12. HNO3
13. Zat Pewarna

3. Prosedur Percobaan
1. Percobaan difusi
i. Difusi Sederhana
- Dimasukan beberapa butir kristal KMnO4 ke dalam gelas kimia
- Diisi setengahnya dengan air
- Dilakukan pengamatan selama 1 jam
- Diulangi percobaan menggunakan air hangat
- Diamati perbedaannya (kecepatan difusi pada suhu yang berbeda.

ii. Difusi Agar


- Siapkan agar berwarna putih bening
- Didihkan agar tersebut sampai diperoleh larutan bening
- Larutan agar dituangkan ke dalam cawan petri atau mangkuk dan dibiarkan
memadat
- Buat 1 lubang pada agar yang telah memadat
- Letakkan pewarna berbentuk serbuk atau kristal pada lubang tersebut
- Lalu amati apa yang terjadi pada agar tersebut?

iii. Difusi Melalui Membran


- Dibuat larutan koloidal yang terdiri dari putih telur, natrium klorida 0,9%
dan glukosa 5%
- Dimasukkan larutan koloidal ke dalam kantong selofan ¾ penuh
- Diikat kantong selofan dengan rapat
- Digantungkan kantong selofan pada batang pengaduk dengan tali
- Kemudian dicelupkan ke dalam gelas piala berisi air suling dalam posisi
melayang
- Didiamkan selama 1 jam
- Diuji air suling dengan gelas piala terhadap adanya NaCl, albumin dan
glukosa setelah 1 jam untuk uji difusi melalui membran ini, siapkan 9 buah
tabung reaksi, beri nomor 1 sampai 9

iv. Uji terhadap NaCl


- Siapkan 9 tabung reaksi
- Tabung reaksi 1 dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari beaker glass di
atas
- Tabung reaksi 2 dimasukkan 3 ml air suling atau aquadest
- Tabung reaksi 3 dimasukkan 3 ml larutan nacl 0,9%
- Amati perbdaan yang terjadi pada ketiga tabung (pada tabung yang mana
terdapat endapan putih?)

v. Uji Terhadap Glukosa


- Siapkan 3 tabung reaksi 4, 5, dan 6
- Tabung reaksi 4 dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari cairan yang
berisi Glukosa, Albumin, dan Putih Telur seperti di atas
- Tabung reaksi 5 dimasukkan 3 ml air suling atau aquadest
- Tabung reaksi 6 dimasukkan 3 ml larutan glukosa
- Lalu tabung 4, 5, dan 6 ditambahkan 3 ml larutan benedict, lalu dipanaskan
- Tunggu beberapa menit kemudian didinginkan
- Lalu amati perbedaan yang terjadi pada ketiga tabung tersebut, apakah
terjadi endapan atau tidak?

vi. Uji terhadap Albumin


- Tabung reaksi 7 dimasukkan 3 ml cairan yang berasal dari beaker glass
diatas
- Tabung reaksi 8 dimasukkan 3 ml air suling
- Tabung reaksi 9 dimasukkan 3 ml putih telur
- Tabung 7, 8, dan 9 ditambahkan beberapa tetes HNO3
- Amati perbedaan yang terjadi pada ketiga tabung (pada tabung mana yang
terdapat kekeruhan)

2. Percobaan Osmosis

1) Siapkan 5 kantong selofan dengan ukuran yang sama


2) Masing-masing kantong selofan diisi :
• Kantong 1 : air hangat 10 ml
• Kantong 2 : larutan sukrosa 20% 10 ml
• Kantong 3 : larutan sukrosa 40% 10 ml
• Kantong 4 : larutan sukrosa 60% 10 ml
• Kantong 5 : air suling hangat 10 ml
3) Kantong selofam ditutup dan diikat dengan tali sehingga tidak terdapat udara
4) Ditimbang bobot tiap kantong selofan
5) Dicelupkan ke dalam beaker glass yang berisi air hangat pada kantong 1
sampai 4
6) Dicelupkan ke dalam beaker glass yang berisi larutan sukrosa 60% pada
kantong 5
7) Setelah 15 menit, kantong-kantong itu diangkat dan dikeringkan bagian
luarnya
8) Ditimbang bobot tiap kantong
9) Dicelupkan kembali kantong-kantong ke dalam beaker glass masing-masing
10) Diulangi pada menit ke-30, 45, 60, dan 75

4. Hasil Percobaan
a. Percobaan Difusi Sederhana
Pada proses percobaan difusi sederhana dimana percobaan menggunakan air
hangat dan air biasa maka terdapat perbedaan

ket gambar : kiri (air dingin) kanan (air hangat)

Air dingin biasa Air hangat

- Kecepatan difusi lambat - Kecepatan difusi cepat


- Warna air mulai berubah dalam - Warna air mulai berubah dalam
waktu yang lama waktu yang singkat
b. Percobaan Difusi Agar

Awal 1 Jam 2 Jam


Belum ada Terjadi sedikit Adanya penyebaran warna
perubahan penyebaran lebih banyak dari sebelumnya

c. Percobaan Terhadap Ovalbumin

ket gambar : kiri ovalbumin , tengah cairan beaker glass, kanan aquadest

Ovalbumin + asam nitrat Cairan beaker glass + Aquadest + HNO3


(HNO3) HNO3

- Menggumpal - Tidak terjadi - Tidak terjadi


- Air menjadi keruh perubahan warna perubahan warna
- Denaturasi - Tetap beniing - Tetap bening
d. Percobaan Glukosa

Ket gambar: kiri glucose , tengah cairan beaker glass, kanan aquadest

Glucose Cairan Beaker Glass Aquadest


- Terjadi perubahan - Terjadi perubahan - Terjadi perubahan warna
warna menjadi warna warna menjadi warna menjadi muda
merah bata biru bening

e. Uji terhadap NaCl

Ket gambar : kiri NaCl, tengah cairan beaker glass, kanan aquadest
NaCl Cairan Beaker Glass Aquadest
- Terjadi pengendapan - Terjadi pengendapan - Tidak jadi perubahan
putih putih atau tetap
f. Percobaan Osmosis

Terdapat data pada percobaan osmosis adalah sebgai berikut

Bahan Uji Bobot Kantong (gr)ke-


0 15 30 45 60 75
Beaker 1 (air hangat)+ kantung air 2.5673 2.7445 2.6674 2.7395 2.6475 2.7535
hangat

Beaker 2 (air hangat)+ kantung 2.3567 2.4864 3.2673 3.4646 3.6436 3.8543
sukrosa 20%

Beaker 3 (air hangat)+ kantung 2.5436 2.8463 3.4653 3.9447 4.4637 4.8978
sukrosa 40%

Beaker 4 (air hangat) + kantung 3.6435 4.5468 5.4678 5.9325 6.4623 6.9533
sukrosa 60%
Beaker 5 (sukrosa 60%) + kantung air 3.4566 3.3566 2.6743 2.3584 2.0465 1.7446
hangat

5. Pembahasan
1. Percobaan Difusi Sederhana
a) Percobaan Pada Air Dingin
Pada praktikum ini, air dingin dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan KMnO4. Setelah dilakukan praktikum dan diamati, cairan tidak
langsung berubah warna menjadi warna ungu, akan tetapi mengendap di dasar
larutan. Karena pada suhu yang rendah difusi cenderung lambat bereaksi.

b) Percobaan Pada Air Hangat


Air hangat dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan KMnO4.
Setelah diamati, larutan pada air hangat ini langsung bercampur dengan
KMnO4 dan berubah warna menjadi warna ungu. Hal tersebut terjadi karena
suhunya yang tinggi, maka akan mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu
menjadi semakin cepat.
2. Difusi Agar
Pada percobaan praktikum difusi agar, dengan melarutkan agar hingga mendidih
dan didinginkan, lalu dibuat 1 lubang untuk memasukkan zat pewarna. Setelah
diamati, zat pewarna itu menyebar ke area lain. Hal ini disebabkan karena ukuran
partikel dari lubang tersebut, yang semakin kecil ukuran partikel maka akan
semakin cepat partikel itu bergerak ke area lain.

3. Uji terhadap NaCl


a) Cairan dalam Beaker Glass + AgNO3
Pada percobaan ini, cairan dari beaker glass mengalami perubahan yaitu
adanya endapan putih pada caira tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pada
percobaan ini, cairan positif mengandung larutan NaCl. Hal tersebut terjadi
karena molekul NaCl kecil, sehingga dapat melewati pori-pori membran yang
kecil tanpa membutuhkan transporter.

b) Aquadest + AgNO3
Pada percobaan ini cairan tetap bening setelah ditambahkan cairan dari Beaker
Glass yang mengandung larutan koloidal. Hal ini terjadi karena Aquadest tidak
mengandung Nacl.

c) Larutan NaCl 0,9% + AgNO3


Pada percobaan ini, cairan NaCl setelah ditambahkan cairan dari Beaker Glass
mengalami perubahan dengan dilihat dari adanya endapan putih pada cairan
tersebut. membentuk endapan putih karena larutan NaCl menjadi terlalu jenuh
dengan zat terlarut yaitu AgNO3.
Reaksi yang terjadi : NaCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3

4. Uji terhadap Glukosa


a) Cairan mengandung Glukosa + Larutan Benedict
Setelah cairan glukosa yang berada di dalam tabung reaksi ditambahkan
larutan benedict, kemudian dipanaskan dan pada saat dipanaskan terjadi
perubahan warna menjadi merah bata. Hal ini terjadi dikarenakan terjadi reaksi
pada cairan tersebut.
Reaksi yang terjadi :
Monosakarida / gula pereduksi + ion tembaga dari reagen benedict =
Karboksilat + tembaga (I) oksida

b) Cairan Aquadest + Larutan Benedict


Pada percobaan ini cairan tetap berwarna biru setelah dipanaskan. Karena
Aquadest tersebut tidak mengandung glukosa.

c) Cairan dalam Beaker Glass + Larutan Benedict


Pada percobaan ini cairan tetap berwarna biru karena molekul glukosa besar,
sehingga tidak dapat melewati membran yang berpori-pori kecil dengan
bantuan trasnsporter.

5. Uji terhadap Ovalbumin


a) Ovalbumin + HNO3
Pada percobaan ini setelah HNO3 dimasukkan ke dalam cairan ovalbumin,
terjadi pengendapan putih dan air menjadi keruh akibat denaturasi. Reaksi
yang terjadi ialah nitrasi pada inti Benzen yang terdapat pada molekul protein.
Jadi, reaksi tersebut menandakan bahwa larutan tersebut positif mengandung
albumin atau protein.

b) Cairan dalam Beaker Glass + HNO3


Pada percobaan ini, setelah cairan dari Beaker Glass ditetesi oleh HNO3, tidak
menunjukkan terjadinya perubahan warna, warna larutan tetap bening. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak adanya protein pada larutan tersebut, dikarenakan
molekul protein adalah molekul yang besar dan tidak dapat menembus
membran yang memiliki pori-pori kecil. Protein dapat menembus membran
apabila menggunakan bantuan transporter (protein pembawa).

c) Aquadest + HNO3
Pada percobaan ini, tidak terjadi perubahan warna dan tetap bening karena
Aquadest tidak mengandung albumin atau protein, sehingga tidak ada reaksi
yang terjadi setelah ditambahkan HNO3.

6. Percobaan Osmosis
a) Beaker 1 (Air Hangat) + Kantung Air Hangat
Pada percobaan pertama, keduanya bersifat isotonis. Artinya tekanan osmosis
pada kantung sama dengan tekanan osmosis pada beaker glass. Akibatnya
bobot pada kantung 15 menit pertama meningkat, dan 15 menit selanjutnya
menurun. Hal ini terjadi karena keduanya memiliki konsentrasi dan suhu yang
sama, sehingga menyebabkan tidak adanya pergerakan pada keduanya.

b) Beaker 2 (Air Hangat) + Kantung Sukrosa 20%


Pada percobaan 2, terlihat bobot kantung berisi sukrosa 20% bertambah terus-
menerus, hal ini menunjukkan peristiwa osmosis yaitu cairan hipotonik/encer,
dimana air hangat akan berpindah ke cairan yang bersifat hipertonik/pekat
yaitu sukrosa 20%.

c) Beaker 3 (Air Hangat) + Kantung Sukrosa 40%


Pada percobaan 3, bobot kantung sukrosa 40% semakin bertambah.
Penambahan semakin besar dibanding percobaan ke-2. Hal ini menunjukkan
peristiwa osmosis yaitu berpindahnya cairan yang bersifat hipotonik/encer ke
cairan yang bersifat hipersonik/pekat. Penambahan bobot lebih banyak, karena
konsentrasi larutan hipersonik lebih tinggi dibandingkan percobaan ke-2.

d) Beaker 4 (Air Hangat) + Kantung Sukrosa 60%


Pada percobaan ke-4, bobot kantung sukrosa 60% semakin bertambah,
penambahan semakin besar dibandingkan dengan pecobaan ke-2 dan ke-3. Hal
ini menunjukkan peristiwa osmosis yaitu berpindahnya cairan bersifat
hipotonik/encer ke cairan yang bersifat hipersonik/pekat. Penambahan bobot
lebih banyak, karena konsentrasi larutan hipersonik lebih tinggi dibandingkan
dengan percobaan ke-2 dan ke-3.

e) Beaker 5 (Sukrosa 60%) + Kantung Air Hangat


Pada percobaan ke-5, bobot kantung semakin berkurang. Hal ini terjadi karena
adanya peristiwa osmosis yaitu berpindahnya cairan bersifat hipotonik/encer
yaitu air hangat yang ada pada kantung, ke cairan yang bersifat
hipertonik/pekat yaitu larutan sukrosa 60% pada luar kantung atau pada beaker
glass.
BAB III

KESIMPULAN

Difusi terjadi karena adanya perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi ke rendah.
Pada percobaan yg kami lakukan yaitu :

- Percobaan difusi sederhana menunjukkan pengaruh suhu terhadap kecepatan difusi,


yaitu semakin tinggi suhu semakin cepat difusi berlangsung.
- Percobaan difusi agar menunjukkan pengaruh ukuran partikel terhadap kecepatan
difusi, semakin kecil partikel, maka semakin cepat difusi.
- Percobaan membran menunjukkan pengaruh ketebalan membran, semakin tipis
membran maka semakin cepat difusi berlangsung, begitu pun sebaliknya.
- Sedangkan osmosis yaitu peristiwa berpindahnya pelarut dari konsentrasi tinggi ke
rendah
- Pada percobaan yg kami lakukan bisa disimpulkan bahwa terjadi perpindahan pelarut
dari cairan yg bersifat hipotonik ke cairan yg bersifat hipertonik yang ditandai dengan
perubahan bobot pada kantung.
DAFTAR PUSTAKA

Widyastiwi, Roseno, dan Dicki. 2020. Penuntun praktikum anatomi dan fisiologi manusia.
Bandung.
SISTEM
LIMFATIK
BY GROUP 8
1A
D3 FARMASI
01 04
GROUP 8

ADIEN RAHMA ANDINI PUTRI NUR AINI

02 05
P17335120001 P17335120057

ANDIEN PUTY AUDIA SRI AYUNINGSIH


P17335120071

03
P17335120007

PUJI NADIYA NURDINI


P17335120055

2
DEFINISI SITEM
LIMFATIK

Sistem limfatik adalah suatu


kumpulan jaringan yang terdiri dari
pembuluh limfatik yang
dihubungkan oleh nodus limfatikus

Sistem limfatik ada pada seluruh tubuh.


Tetapi, sistem limfatik tidak ada pada
struktur yang tidak ada pembuluh darah
• Epidermis
• Rambut
• Kuku
• Kartilago
• kornea.
3
FUNGSI UTAMA SISTEM Sebagai fungsi pertahanan
LIMFATIK tubuh dengan cara
memproduksi ,
mempertahankan, dan
mendistribusikan limfosit.
Memproduksi dan
menyimpan Sebagian
besar limfosit tubuh.
Terdapat di tonsil,
limpa dan timus

Terlibat dalam
transfer limfa antara
jaringan dan aliran
darah

4
Fungsi
Nodus Limfa
Memfiltrasi limfe / cairan sebelum masuk ke vena
dan Aktivasi sistem imun
1. Kapsul Nodus Limfa => Berfungsi untuk
melindungi bagian dalamnya.
2. Subkapsula Nodus Limfa => Ruangan untuk
memudahkan pergerakan cairan limfa.
3.Korteks Nodus Limfa
• Bagian luar korteks disusun oleh sel limfosit B
yang membentuk folikel.
• Bagian dalam korteks disusun oleh sel limfosit T.
• Berperan penting saat terjadinya infeksi.
4. Medulla Nodus Limfa
• Terdiri dari:
• pembuluh darah,
• Saluran sinus
• Struktur seperti batang berisi sel yang 5
mensekresikan antibodi.
Fungsi Limpa
● Menyimpan Fe yang didaur ulang
dari sel darah merah.
● Menginisiasi respon imun (sel B
dan sel T) terhadap antigen yang
beredar di darah
● Menyingkirkan sel dan komponen
darah abnormal : Fagositosis

Terdiri atas :
A. Bagian merah (red pulp):
mengandung banyak RBC. Banyak
limfosit tersebar.
B. Bagian putih (white pulp) :
mengandung banyak sel. Limfoid
(makrofag dan sel dendritik)
6
2. Timus
Fungsi timus:
• Tempat pematangan sel AGE: 25 - 35
limfosit T GENDER: Female
• Mengeluarkan hormone ALLERGIES: None
timosin untuk pematanga
lifosit.

Fungsi Korteks Timus: Jupiter is a gas giant and the Saturn is the ringed one. It’s a
Tempat awal terbentuknya sel T biggest planet in our Solar gas giant, composed mostly
System of hydrogen and helium
Fungsi Medula:
Tempat pembentukan sel T
lanjutan.
Fungsi Septa:
Sebagai penyekat atau pemisah
antar lobule 2005 2008 2014
Lobule 7

Anda mungkin juga menyukai