Anda di halaman 1dari 14

INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi, 6 (2) 283-296

e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X
DOI: 10.32697/integritas.v6i2.668
©Komisi Pemberantasan Korupsi

Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial


(Si Pansos) di Indonesia: Rumusan Konsep dan Pengaturan

Juan Maulana Alfedo1, Rama Halim Nur Azmi2


12Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

1alfedojuan73@gmail.com, 2halimrama16@gmail.com

Abstract
The Covid-19 pandemic that occurred in almost all countries has caused an economic crisis for various
countries, including Indonesia. To maintain the level of consumption and minimize the increase in poverty
due to the pandemic, the government provides social assistance for people who are affected economically.
However, social assistance which is supposed to be a means of stabilizing the people’s economy is misused.
Various problems occurred in the distribution of social assistance, starting from the unqualified recipient
chosen, the reduced value of the cash, corruption, and embezzlement. The author designed Si Pansos as
an electronic-based information system website containing information management, distribution, and
reports regarding to the social assistance. Si Pansos is an application employing the principles of
accountability and transparency in public services. The method used in this paper is a normative juridical
approach to legislation, a case approach, and a conceptual approach.

Keywords: Social Assistance, Economy, Covid-19 pandemic, Si Pansos

Abstrak
Pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh negara telah menimbulkan krisis ekonomi bagi suatu
negara termasuk Indonesia. Guna menjaga tingkat konsumsi dan meminimalisasi meningkatnya angka
kemiskinan akibat pandemi maka Pemerintah memberikan bansos bagi masyarakat yang terdampak
perekonomiannya. Namun, bansos yang seharusnya menjadi sarana stabilisasi perekonomian
masyarakat rentan untuk disalahgunakan. Pelbagai problematika terjadi dalam penyaluran bansos
tersebut mulai dari penerima bansos tidak tepat sasaran, pengurangan nominal bansos, korupsi,
hingga tidak diberikannya kepada masyarakat. Penulis menggagas Si Pansos sebagai suatu sistem
informasi elektronik berbasis website yang berisi pengelolaan informasi, penyaluran dan pelaporan
bansos. Si Pansos merupakan bentuk penerapan asas akuntabilitas dan keterbukaan dalam pelayanan
publik. Metode yang digunakan dalam tulisan ini yakni yuridis normatif dengan pendekatan peraturan
perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual.

Kata Kunci: Bansos, Ekonomi, Pandemi Covid-19, Si Pansos

283
Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia:
Rumusan Konsep dan Pengaturan

Berdasarkan hasil survei yang


Pendahuluan
dilakukan oleh Yayasan Wahana Visi
Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia di 14 provinsi, 37 kabupaten,
Republik Indonesia Tahun 1945
dan 47 desa dengan 900 kepala keluarga,
(selanjutnya disebut UUD NRI 1945)
943 anak, serta 15 informan kunci sebagai
sebagai staatsfundamentalnorm telah
responden diperoleh data bahwa pandemi
memberikan landasan bagi
Covid-19 di Indonesia telah memberikan
penyelenggaraan kehidupan
dampak serius pada beberapa aspek.
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Adapun 3 (tiga) aspek yang terdampak
Alinea keempat Pembukaan UUD NRI
paling besar yakni pendapatan, makanan,
1945 secara eksplisit telah menyatakan
dan pendidikan. (Zulfikar, 2020).
secara jelas bahwa salah satu cita-cita
Direktur Jenderal Pajak
bangsa Indonesia ialah memajukan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
kesejahteraan umum. Guna mencapai cita-
Suryo Utomo menyatakan bahwa pandemi
cita tersebut, Pemerintah harus
Covid-19 telah memberikan dampak besar
menyiapkan segala cara untuk memajukan
bagi perekonomian Indonesia yang
kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
berujung pada krisis. Menurutnya saat ini
Berbicara mengenai masalah
pandemi telah menyebabkan runtuhnya
kesejahteraan tentunya tidak dapat
konsumsi rumah tangga atau daya beli
dilepaskan dari problematika kemiskinan.
yang merupakan penopang 60 persen
Kemiskinan dan kesejahteraan layaknya
terhadap ekonomi nasional. Argumentasi
dua sisi mata uang yang tidak dapat
tersebut didukung pada data yang dirilis
dipisahkan. Kemiskinan merupakan
oleh BPS yakni konsumsi rumah tangga
realita sosial yang lumrah terjadi dalam
turun dari 5,02 persen pada kuartal I 2019
negara berkembang termasuk Indonesia
ke 2,84 persen pada kuartal I tahun ini
(Selviana, Akib, & Risfaisal, 2016).
(Zuraya, 2020).
Menurut data Badan Pusat Statistik
Berdasarkan hasil survei yang
(BPS) pada September 2019 angka
dikeluarkan oleh BPS, terjadi penurunan
kemiskinan di Indonesia sebesar 9,22%.
pendapatan masyarapat dengan
Angka tersebut mengalami penurunan
pendapatan kurang dari Rp 1,8 juta per
sebesar 0,19 dibandingkan Maret 2019
bulan, 7 dari 10 orang mengalami
(Fauzia, 2020). Namun, angka kemiskinan
penurunan pendapatan. Hal serupa juga
di Indonesia mengalami kenaikan pada
terjadi bagi masyarakat yang
Maret 2020.
berpendapatan tinggi diatas Rp 7,2 juta
Berdasarkan data BPS per Maret
per bulan, 3 dari 10 orang mengaku hal
2020 angka kemiskinan di Indonesia
yang sama (Nasution, 2020b). Wakil
meningkat sebesar 0,56% dibandingkan
Presiden Ma’ruf Amin juga mengatakan
September 2019. Kepala BPS Suhariyanto
bahwa akibat pandemi saat ini potensi
menyatakan bahwa peningkatan angka
peningkatan angka kemiskinan mencapai
kemiskinan di Indonesia terjadi
11,5 persen pada akhir tahun 2020.
dikarenakan merebaknya Corona Virus
Menurutnya pasca diberlakukannnya
Disease (yang selanjutnya disebut Covid-
pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
19) di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan
di beberapa daerah, sebagai upaya
adanya kenaikan harga sembako
memutus penyebaran Covid-19, jumlah
khususnya bahan pokok yang menjadi
warga miskin di Indonesia bertambah
kebutuhan primer masyarakat selama
lebih dari 1,6 juta orang dari data
pandemi Covid-19 (Nasution, 2020).

284
Juan Maulana Alfedo, Rama Halim Nur Azmi

kemiskinan pada September 2019 titik rawan korupsi yakni pendataan


(Prasetya, 2020). penerima, klarifikasi dan validasi data,
Untuk mengurangi angka belanja barang, distribusi bantuan, dan
kemiskinan tersebut sekaligus sebagai pengawasan (Prasetyo, 2020). Selain itu,
pengejawantahan amanat konstitusi untuk Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
memajukan kesejahteraan umum maka mengungkapkan bahwa setidaknya
Pemerintah mengeluarkan kebijakan terdapat 102 kasus dugaan
pemberian bantuan sosial (yang penyelewengan dana bansos di seluruh
selanjutnya disebut bansos) sebagai Indonesia. Adapun pelaku penyelewengan
respon adanya kondisi pandemi saat ini. tersebut yang saat ini sedang dalam tahap
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri penyelidikan berasal dari pejabat publik
Mulyani menyatakan bahwa pemberian mulai dari tingkat tertinggi hingga
bansos bertujuan untuk membantu terendah (Anonim, 2020).
masyarakat dalam menopang daya beli. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Hal tersebut dikarenakan karena adanya dalam penyaluran bansos oleh pemerintah
pemutusan hubungan kerja (PHK) serta saat ini terdapat sejumlah permasalahan
perekonomian yang terdampak pandemi yang menyertainya. Pada hakikatnya
Covid-19 (Redaksi DDTC News, 2020). dalam penyaluran bansos diperlukan
Dalam pemberian bansos tahap 1 suatu sistem pengawasan yang ketat untuk
terdapat sejumlah permasalahan yang mencegah terjadinya praktik-praktik
terjadi dalam penyaluran bansos tersebut. koruptif oleh pihak yang tidak
Ombudsman Republik Indonesia sebagai bertanggungjawab.
lembaga pengawas penyelenggaraan Pentingnya suatu sistem
pelayanan publik sejak 29 April 2020 telah pengawasan dalam penyaluran dana
membuka pengaduan khusus terkait bansos tentunya tidak dapat dilepaskan
permasalahan yang terjadi dalam dari asas keterbukaan dan akuntabilitas
pelayanan publik selama pandemi. Per 3 dalam pelayanan publik oleh negara.
Juni 2020 tercatat sekitar 1.004 laporan Secara yuridis definisi asas keterbukaan
terkait masalah pelayanan publik selama dan akuntabilitas termaktub dalam Pasal 4
pandemi dan sekitar 81,37% atau sekitar huruf h dan i Undang-Undang Nomor 25
817 laporan merupakan laporan berkaitan Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
dengan permasalahan penyaluran bansos. Menurut Undang-Undang ini asas
Ombudsman RI juga menyampaikan keterbukaan diartikan bahwa setiap
bahwa permasalahan yang terjadi dalam penerima pelayanan dapat dengan mudah
penyaluran bansos adalah penyaluran mengakses dan memperoleh informasi
yang tidak merata baik dalam hal waktu mengenai pelayanan yang diinginkan.
hingga sasaran masyarakat penerima Sedangkan asas akuntabilitas diartikan
bansos. Selain itu, permasalahan juga sebagai proses penyelenggaraan
terjadi ketidakjelasan prosedur, pelayanan harus dapat
persyaratan penerima bantuan dan rentan dipertanggungjawabkan sesuai dengan
terjadinya potensi maladministrasi yang ketentuan peraturan perundang-
membuka peluang terjadinya korupsi undangan (Undang-Undang Republik
(Dewi, 2020). Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Menurut Ipi Maryati selaku Pelayanan Publik, 2009).
Pelaksana Tugas Juru Bicara Komisi Selain itu asas keterbukaan dan
Pemberantasan Korupsi setidaknya akuntabilitas juga dapat ditemukan dalam
terdapat 5 (lima) hal yang dapat menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

285
Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia:
Rumusan Konsep dan Pengaturan

tentang Penyelenggaraan Negara yang tersebut. Sistem tersebut disebut sebagai


Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Si Pansos (Sistem Informasi Pencegahan
Nepotisme. Dalam undang-undang ini asas Korupsi Bantuan Sosial). Si Pansos
keterbukaan dimaksudkan bahwa dalam merupakan bentuk social control dalam
penyelenggaraan pelayanan publik oleh penyaluran bansos sekaligus upaya
negara masyarakat berhak untuk preventif terhadap korupsi. Melalui sistem
memperoleh informasi yang benar, jujur, ini masyarakat dapat mengetahui
dan tidak diskriminatif. Sedangkan asas bagaimana status bansos yang akan
akuntabilitas dimaksudkan bahwa setiap diterimanya kemudian pemerintah juga
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan dapat mengontrol apakah penyaluran
Penyelenggara Negara harus dapat bansos tersebut sudah tepat sasaran atau
dipertanggungjawabkan kepada belum. Hal tersebut bertujuan untuk
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang meminimalisasi praktik-praktik koruptif
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan oleh pihak-pihak tertentu untuk
ketentuan peraturan mengambil manfaat dari penyaluran
perundang-undangan yang berlaku bansos tersebut.
(Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
Rumusan Masalah
Tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Berdasarkan latar belakang yang
Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi,
telah penulis paparkan, adapun rumusan
Dan Nepotisme, 1999).
masalah yang penulis tetapkan dalam
Sebagai bentuk pengejawantahan
artikel ini yakni:
dari asas tersebut maka dalam penyaluran
1. Bagaimana praktik korupsi dalam
dana bansos tentunya diperlukan suatu
penyaluran bansos Covid-19?
sistem informasi terkait keterbukaan data
2. Bagaimana rumusan konsep dan
penyaluran bansos tersebut beserta
pengaturan Si Pansos sebagai sistem
pertanggungjawabannya. Selain itu,
informasi pencegahan korupsi bansos
diperlukan pula mekanimse social control
di Indonesia?
agar pemberian bansos tersebut benar-
benar tepat sasaran. Oleh karenanya, guna Metode
menciptakan suatu pelayanan publik yang Metode yang digunakan dalam
baik dalam penyaluran bansos di tengah penelitian ini adalah yuridis normatif atau
pandemi saat ini diperlukan suatu sistem disebut juga penelitian hukum doctrinal
pengawasan secara terstruktur, sistematis (Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
dan terintegrasi sebagai solusi untuk Intelektual, 2013) yakni penelitian hukum
mencegah terjadinya korupsi bansos. yang dilakukan dengan cara meneliti data
Di era digital saat ini mekanisme sekunder berupa bahan pustaka (Santoso,
pengawasan perlu dilinearkan dengan 2008). Sifat penelitian hukum dalam
pemanfaatan teknologi dan informasi penelitian ini adalah penelitian preskriptif.
yakni berbasis Internet of Things (IoT) Penelitian preskriptif (prescriptive
dalam bentuk website. Sistem tersebut research), yaitu penelitian yang bertujuan
tentunya harus diintegrasikan dengan untuk menemukan cara bagaimana
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mengatasi suatu masalah (Hartono, 2006).
yang merupakan basis data yang selama Pendekatan yang digunakan dalam
ini digunakan untuk pemberian bansos ke penelitian ini adalah pertama, pendekatan
masyarakat sehingga secara mudah dapat perundang-undangan (statute approach),
dideteksi siapa saja yang memenuhi yaitu dengan cara menelaah dan
kualifikasi untuk mendapatkan bansos menganalisis peraturan perundang-

286
Juan Maulana Alfedo, Rama Halim Nur Azmi

undangan terkait (Widnjoesoebroto, dilakukan dalam analisis data penelitian


2002). Kedua, pendekatan kasus (case hukum normatif dengan cara data yang
approach), yaitu dengan menelaah kasus- diperoleh dianalisis secara deskriptif
kasus korupsi yang berkaitan dengan kualitatif yaitu analisa terhadap data yang
penyaluran bantuan sosial. Ketiga, tidak bisa dihitung. Bahan hukum yang
pendekatan konseptual (conseptual diperoleh selanjutnya dilakukan
approach), yaitu dengan menelaah pembahasan, pemeriksaan dan
bagaimana solusi penyelesaian kasus pengelompokan ke dalam bagian-bagian
penyaluran bantuan sosial (Ibrahim, tertentu untuk diolah menjadi data
2007). informasi. Hasil analisa bahan hukum akan
Penelitian ini menggunakan data diinterpretasikan menggunakan metode
sekunder. Data sekunder ialah data yang interpretasi (a) sistematis; (b) gramatikal;
didapatkan oleh suatu organisasi atau dan (c) teleologis (Asshiddiqie, 1997).
perorangan yang berasal dari pihak lain
yang pernah mengumpulkan dan
memperolehnya sebelumnya Pembahasan
(Abdurrahman, 2009). Bahan hukum yang Praktik Korupsi Bantuan Sosial di Masa
digunakan dalam tulisan ini adalah bahan Pandemi Covid-19
hukum primer, bahan hukum sekunder, Dalam pengelolaan dan penyaluran
dan bahan hukum tersier. Teknik bansos acap kali berpotensi terjadinya
pengumpulan data dalam penelitian ini tindak pidana korupsi. Hal ini senada
menggunakan studi kepustakaan yaitu dengan pendapat Peneliti Pusat Kajian
berupa pengumpulan data sekunder Anti Korupsi Universitas Gajah Mada
melalui perpustakaan, e-library dan (Pukat UGM) yang mengungkapkan
beberapa situs yang relevan untuk pemberian dana bansos di situasi bencana
digunakan. Penulis mengumpulkan data rentan membuka celah korupsi
sekunder yang memiliki hubungan dengan (Lumbanrau, 2020). Maraknya kasus
permasalahan yang sedang dikaji. tindak pidana korupsi dana bansos
Bahan hukum yang dikaji dan yang tersebut selalu berkaitan dengan besarnya
dianalisis dalam penelitian hukum jumlah dana yang digelontorkan oleh
normatif, meliputi bahan bukum primer, Pemerintah (Sembiring, 2014). Di masa
sekunder, dan tersier. Teknik untuk pandemi Covid-19 saat ini, Pemerintah
mengkaji dan mengumpulkan ketiga Pusat maupun Pemerintah Daerah telah
bahan hukum itu yaitu menggunakan studi menggelontorkan anggaran dalam rangka
dokumenter. Studi dokumenter penyelenggaraan bantuan sosial sebagai
merupakan studi yang mengkaji tentang bagian dari Jaring Pengaman Sosial (JPS).
berbagai dokumen-dokumen, baik yang Pemerintah Pusat telah menggelontorkan
berkaitan dengan peraturan perundang- anggaran sebesar Rp. 405 Triliun yang
undangan maupun dokumen-dokumen didalamnya meliputi dana bansos sebesar
yang sudah ada (H.S. & Nurbani, 2013). Rp. 110 Triliun. Sedangkan Pemerintah
Pada penelitian hukum normatif, Daerah menggelontorkan anggaran
pengolahan data dilakukan dengan cara sebesar Rp. 67,32 Triliun yang didalamnya
menyusun terhadap bahan-bahan hukum meliputi Rp. 25 Triliun dalam bentuk
tertulis. Sistematisasi berarti membuat bansos yang akan diberikan kepada
klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum masyarakat (Rais, 2020).
tersebut untuk memudahkan pekerjaan Menurut laporan singkat rapat
analisis dan konstruksi. Kegiatan yang dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan

287
Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia:
Rumusan Konsep dan Pengaturan

Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Sulawesi Tengah, dan Polda Nusa


agenda “Langkah-langkah antisipasi KPK Tenggara Timur (Halim, 2020).
dalam melakukan pengawasan terhadap Dalam tataran praktis terlihat
anggaran Covid-19 yang dikeluarkan oleh beberapa kasus konkret terkait dugaan
Pemerintah” dijelaskan bahwa titik rawan korupsi bantuan sosial sebagai berikut:
korupsi penanganan Covid-19 meliputi 1. Kasus Mark-up dana bansos Covid-19
pengadaan barang/jasa, yang dilakukan oleh Kepala Biro
filantropi/sumbangan pihak ketiga, Kesejahteraan Sosial (Kessos)
refocusing dan realokasi anggaran Covid- Pemerintah Provinsi Lampung yang
19, serta penyelenggaraan bantuan sosial menyalahgunakan dana bansos
(social safety net). Selanjutnya dijelaskan berupa sembako untuk masyarakat
juga secara spesifik titik rawan bantuan yang terdampak pandemi Covid-19 di
sosial penanganan Covid-19 ialah fiktif, wilayah Lampung. Modus yang
exclusion error, inclusion error, kualitas dilakukan ialah dengan cara
dan kuantitas (DPR, 2020). melakukan mark up anggaran setiap
Rawannya penyalahgunaan bantuan item barang yang akan
sosial penanganan Covid-19 dapat didistribusikan dan mengondisikan
dibuktikan dengan data yang dirilis oleh pihak ketiga selaku penyedia barang
Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada 3 (Anonim, 2020).
Juli 2020, terdapat total 621 keluhan 2. Kasus korupsi bansos di Jawa Barat
masyarakat terkait penyaluran bantuan yang melibatkan aparatur
sosial. Keluhan tersebut meliputi 268 kewilayahan mulai camat, kepala
laporan tidak menerima bantuan padahal desa, perangkat desa hingga ketua RT
sudah terdaftar, 66 laporan bantuan tidak dengan modus memotong dana yang
dibagikan oleh aparat kepada penerima seharusnya menjadi hak masyarakat
bantuan, 47 laporan bantuan sosial yang yang membutuhkan serta dengan
diterima jumlahnya kurang dari yang mengganti isi dus bansos berupa
seharusnya, 31 laporan penerima fifktif kebutuhan pokok dengan produk
(nama di daftar bantuan tidak tertera), 6 yang lebih rendah kualitas dan nilai
laporan bantuan yang diterima harganya (Redaksi, 2020).
kualitasnya buruk, 5 laporan seharusnya 3. Kasus korupsi bansos yang dilakukan
tidak menerima bantuan tapi oleh Kepala Dusun dan Anggota
kenyataannya telah menerima dan 191 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
beragam laporan lainnya (Hariyanto, di Desa Banpares, Kecamatan Tuah
2020). Negeri, Kabupaten Musirawas,
Sementara itu, menurut laporan dari Sumatera Selatan dengan modus
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi memotong dana bantuan langsung
Humas Polri, pada saat ini terdapat tunai (BLT) miliki warga yang
beberapa kasus dugaan korupsi bansos di terdampak pandemi Covid-19 (Putra,
beberapa daerah di Indonesia yang tengah 2020).
ditangani oleh pihak kepolisian yang Beberapa kasus korupsi bansos
meliputi 38 kasus di Polda Sumatera Utara, tersebut menunjukkan bahwa dana
12 Kasus di Polda Jawa Barat, 8 Kasus di bansos yang seharusnya dialokasikan
Polda Nusa Tenggara Barat, 7 Kasus di kepada masyarakat yang terdampak
Polda Riau, 4 Kasus di Polda Sulawesi pandemi Covid-19 sangat rentan untuk
Selatan, serta masing-masing 3 kasus di disalahgunakan oleh para pihak yang tidak
Polda Banten, Polda Jawa Timur, Polda bertanggungjawab. Menurut Koordinator

288
Juan Maulana Alfedo, Rama Halim Nur Azmi

Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption mencegah korupsi (Harahap, 2020). Oleh
Watch (ICW) menyatakan bahwa karena itu guna mencegah korupsi dana
penyebab terjadinya penyalahgunaan bantuan sosial Covid-19 agar
dana bantuan sosial disebabkan oleh peruntukannya lebih tepat sasaran,
beberapa hal: Pertama, Database yang dibutuhkan suatu sistem pelayanan publik
kacau dimana hal ini terjadi dikarenakan yang transparan dan akuntabel sekaligus
data penerima bantuan sosial yang memberikan pengawasan yang ketat
simpang siur, selalu terjadi penerima dalam proses distribusi bansos hingga
ganda dan data yang fiktif. Kedua, sampai ke tangan masyarakat. Selain itu
lemahnya pengawasan dan audit untuk dibutuhkan juga skema sistem yang
meminimalisasi penyelewengan dana terintegrasi dan koordinatif antar lembaga
bantuan sosial. Hal tersebut disebabkan guna menciptakan sistem pelayanan
karena Pemerintah tidak membuat skema publik dalam penyaluranan dana bansos
yang serius untuk mengawasi dana bansos Covid-19 yang optimal sebagai langkah
mulai penyaluran hingga pelaporannya untuk mencegah terjadinya korupsi.
(Dzulfaroh, 2020).
Rumusan Konsep dan Pengaturan Si
Dalam hal ini penulis berpendapat
Pansos sebagai Sistem Informasi
bahwa, rentannya penyalahgunaan dana
Pencegahan Korupsi Bansos di
bansos di masa pandemi Covid-19 yang
Indonesia
membuka peluang bagi pihak-pihak yang
Pada hakikatnya munculnya gagasan
tidak bertanggungjawab melakukan
Si Pansos tidak bisa dilepaskan dari realita
korupsi ialah karena belum adanya sistem
bahwa banyaknya permasalahan dalam
pelayanan publik yang transparan dan
penyaluran bansos. Padahal eksistensi
akuntabel dalam proses distribusi dana
bansos sangatlah diperlukan bagi
bansos ke masyarakat dari tingkat pusat
masyarakat yang terdampak
hingga daerah.
perekonomiannya akibat pandemi Covid-
Menurut Ombusdman sebagai
19. Apabila bansos tersebut kemudian
lembaga pengawas pelayanan publik,
diselewengkan oleh pihak-pihak yang
pintu masuknya korupsi adalah
tidak bertanggungjawab maka hal
maladministrasi, sehingga memberikan
tersebut tentunya menciderai rasa
pelayanan publik dengan mencegah
keadilan di masyarakat.
maladministrasi akan secara otomatis

Gambar 1. Tampilan Si Pansos

289
Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia:
Rumusan Konsep dan Pengaturan

Si Pansos adalah suatu sistem hambatan atau proses yang tidak


informasi elektronik berbasis website yang wajar seperti adanya pengurangan
berisi pengelolaan informasi, penyaluran nominal bantuan atau apabila
dan pelaporan bansos. Si Pansos masyarakat tersebut seharusnya
merupakan bentuk penerapan asas menerima tetapi oleh pejabat yang
akuntabilitas dan keterbukaan dalam bersangkutan tidak memberikannya.
pelayanan publik. Dalam Sehingga layanan ini juga dapat
pengoperasiannya Si Pansos memiliki menjadi sarana kontrol dari
beberapa layanan sebagai berikut: Pemerintah terhadap penyaluran
a. Info-Bansos bansos. Pemerintah dapat
Si Pansos memberikan informasi mengetahui apakah bansos sudah
mengenai data penerima bansos sampai ditangan masyarakat atau
yang berasal dari Data Terpadu belum. Karena dalam layanan ini
Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang petugas diminta untuk melakukan
telah diselaraskan dengan data dokumentasi terhadap masyarakat
kependudukan Direktorat Jenderal pada saat menerima beserta tanda
Kependudukan dan Pencatatan Sipil bukti terima yang telah ditanda-
Kementerian Dalam Negeri Republik tangani oleh masyarakat yang
Indonesia (Kemendagri). Melalui bersangkutan. Selain itu layanan ini
layanan ini masyarakat dapat juga sebagai langkah preventif agar
melakukan pengecekan besaran tidak terjadi korupsi bansos oleh
dana bansos yang akan diterima pejabat atau petugas yang
dengan cara memasukan nama bersangkutan.
lengkap dan Nomor Induk c. Lapor-Bansos
Kependudukan (NIK) sesuai yang Apabila dalam proses
tertera dalam Kartu Tanda penyaluran bansos tersebut ternyata
Penduduk (KTP). terdapat suatu proses yang tidak
Dengan adanya layanan ini dapat wajar seperti adanya pengurangan
menjadi acuan bagi masyarakat atau tidak diberikannya bantuan
untuk mencocokan apakah besaran maka masyarakat dapat
dana yang tertera di dalam sistem melaporkannya melalui layanan
sesuai dengan dana bansos pada saat yang tersedia dalam Si Pansos. Hal
menerima dari petugas. Layanan ini tersebut bertujuan agar Si Pansos
merupakan bentuk keterbukaan dari tidak hanya sebagai sistem
pemerintah kepada masyarakat pengawasan bansos saja tetapi juga
terkait data penerima bansos. sebagai sarana pelaporan apabila
Sehingga melalui layanan ini dapat terjadi penyelewengan seperti
meningkatkan tingkat kepercayaan dugaan korupsi yang dilakukan oleh
masyarakat kepada pemerintah petugas maupun pejabat yang
terkait dana bansos yang diberikan. bersangkutan.
b. Tracking-Bansos Dalam memberikan laporan, si
Si Pansos dapat digunakan oleh pelapor akan dijamin identitasnya
masyarakat untuk melakukan agar si pelapor merasa aman. Melalui
tracking terhadap status bansos layanan ini masyarakat juga dapat
yang akan mereka terima. Melalui memberikan laporan apabila dalam
layanan ini masyarakat juga dapat proses pelayanan tidak dilayani
mengetahui apabila adanya secara layak. Sehingga melalui

290
Juan Maulana Alfedo, Rama Halim Nur Azmi

laporan dari masyarakat terkait beberapa instansi tersebut bertujuan


beberapa permasalahan dalam untuk menciptakan keselarasan antar data
pelayanan bansos dapat menjadi sekaligus dalam rangka menciptakan
bahan pertimbangan bagi skema kerjasama antar lembaga yang
Pemerintah untuk melakukan maksimal.
penindakan maupun evaluasi. Dalam hal data penerima bantuan
Sehingga dalam hal ini tercipta tentunya DTKS yang dikelola oleh
sinergitas antara Pemerintah dan Kementerian Sosial harus dipadankan
masyarakat untuk bekerjasama dengan data kependudukan yang dimiliki
menciptakan pelayanan publik oleh Kementerian Dalam Negeri
dalam penyaluran bansos dengan (Kemendagri). Kemudian data tersebut
baik dan optimal serta bersinergi harus diselaraskan dengan data di
dalam mencegah terjadinya korupsi. pemerintah daerah (Pemda) agar
d. Warning-Bansos terciptanya suatu sinkronisasi data pusat
Layanan ini dikhususkan kepada dan daerah. Hal ini bertujuan agar tidak
petugas penyalur bansos apabila terjadi pemberian bansos yang tidak tepat
bansos belum di berikan kepada sasaran.
masyarakat melewati jangka waktu Dalam hal sumber keuangan
yang telah ditentukan. Selain itu tentunya bansos tersebut dibebankan
layanan ini juga dalam rangka kepada Anggaran Pengeluaran dan Belanja
menciptakan pelayanan publik yang Negara (APBN). Oleh karenanya, dalam Si
prima dengan cara menyalurkan Pansos nantinya Kementerian Keuangan
bansos ke masyarakat secara cepat (Kemenkeu) perlu dilibatkan pula.
sesuai dengan jangka waktu yang Pelibatan Kemenkeu berkenaan dengan
telah ditentukan. status pencairan apakah bansos tersebut
Layanan ini merupakan bentuk sudah selesai prosesnya di Kemenkeu atau
monitoring dari Pemerintah kepada belum. Selain itu, dikarenakan bansos
petugas dengan memberikan COVID-19 juga mencakup Bantuan
notifikasi yang secara otomatis akan Langsung Tunai (BLT) Desa maka
muncul dalam sistem. Sehingga Kementerian Desa dan Pembangunan
setelah menerima notifikasi dari Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) perlu
Pemerintah petugas yang dilibatkan pula karena BLT Desa
menyalurkan dana bansos dapat bersumber dari dana desa.
segera melaksanakan sesuai yang Berkaitan dengan mekanisme
diperintahkan. Melalui layanan ini pelaporan dan pengawasan dalam Si
juga sebagai sarana memberikan Pansos maka lembaga yang perlu
evaluasi dari Pemerintah kepada dilibatkan yakni Ombudsman dan KPK.
petugas yang bersangkutan dalam Pelibatan Ombudsman bertujuan agar
rangka melakukan perbaikan dalam masyarakat dapat melaporkan terkait
menciptakan pelayanan publik permasalahan dalam pelayanan publik
dalam menyalurkan dana bansos selama penyaluran bansos tersebut.
yang lebih optimal. Sedangkan pelibatan KPK sebagai sarana
pelaporan apabila pejabat yang
Dalam pengoperasiannya tentunya berwenang melakukan korupsi terhadap
Si Pansos harus terintegrasi dengan dana bansos. Selain itu, KPK merupakan
beberapa instansi yang terkait dengan leading sector dalam pengembangan Si
penyaluran bansos. Perlunya integrasi Pansos ini. Hal tersebut bertujuan untuk

291
Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia:
Rumusan Konsep dan Pengaturan

menciptakan proses penyaluran bansos dalam Si Pansos. Selain itu perlu juga
yang transparan, akuntabel, dan bebas direncanakan kerangka dan teknis
Korupsi. pengoperasian serta keamanan data
Sejatinya mekanisme integrasi data yang tersimpan dalam Si Pansos agar
melalui aplikasi seperti ini bukanlah hal dalam pengaplikasiannya tingkat
baru bagi KPK dan lembaga negara. Hal keamanan dapat terjamin.
tersebut dikarenakan KPK juga pernah • Tahap Legal Framework
menggagas Online Single Submission (OSS) Adanya pengaturan yang
dalam proses perizinan. Esensi dari Si menjadi dasar hukum penerapan Si
Pansos tentunya tidak jauh berbeda dari Pansos juga diperlukan demi
eksistensi OSS yang telah hadir terjaminnya perlindungan hukum
sebelumnya yakni meminimalisasi adanya dalam penerapannya di masyarakat.
praktik korupsi yang mana dalam hal ini Sehingga dalam penerapan nantinya
berhubungan dengan penyaluran dana memiliki dasar hukum yang jelas.
bansos. Rumusan pengaturan yang menjadi
Dalam pengimplementasiannya, dasar hukum penerapan Si Pansos
terdapat beberapa tahapan yang harus harus mengakomodasi beberapa
dilakukan sebagai berikut (lihat Gambar aspek penting seperti pihak-pihak
2): yang terlibat, teknis dan mekanisme
pengoperasian, prosedur dan bentuk
• Tahap Planning.
layanan yang diberikan dan materi-
Dalam merancang suatu sistem
materi muatan yang dianggap
pelayanan publik tentunya
penting dalam mendukung
dibutuhkan perencanaan yang
penerapan Si Pansos di masyarakat.
matang terlebih dahulu. Dalam
Sehingga dalam penerapan nantinya
pembentukan Si Pansos nantinya
dapat meminimalisasi permasalahan
diperlukan proses perencanaan
yang terjadi baik secara pengaturan
mulai budgeting, funding and
maupun dalam pelaksanaannya.
financing yang bertujuan untuk
menentukan besaran jumlah dana
yang dibutuhkan dalam membuat
dan mengembangka sistem database

292
Juan Maulana Alfedo, Rama Halim Nur Azmi

Planning

Monitoring and Legal


Evaluation Framework

Implementatio Training and


n Education

Gambar 2. Tahapan Penerapan Si Pansos

meminimalisir terjadinya korupsi


• Tahap Training and Education bansos di setiap daerah.
Dalam penerapan nantinya • Tahap Monitoring and Evaluation.
tentunya dibutuhkan sumber daya Dalam tahap ini Pemerintah dan
manusia yang memadai untuk Leading Sector akan melakukan
mengoperasikan Si Pansos. Sehingga monitoring selama penerapan Si
perlu adanya pemberian pelatihan Pansos di masyarakat untuk
kepada petugas yang bersangkutan mengecek apakah mengalami
dalam bentuk video tutorial dan kendala atau tidak. Selain itu proses
buku pedoman pengoperasian agar evaluasi juga akan terus dilakukan
dalam penerapan nantinya berjalan demi penyempurnaan sistem
secara lancar. Selain itu diperlukan pengoperasian Si Pansos yang lebih
juga pemberian edukasi kepada baik lagi sekaligus meminimalisir
masyarakat seperti melalui terjadinya kendala-kendala yang
sosialisasi agar masyarakat memiliki terjadi di lapangan. Sehingga
pemahaman dalam mengoperasikan diharapkan proses pendistribusian
Si Pansos nantinya. dana bansos dapat berjalan secara
• Tahap Implementation lancar dan tepat sasaran dan
Setelah semua proses sudah memastikan bahwa benar-benar
terpenuhi, maka Si Pansos akan tidak terjadi penyalahgunaan dana
mulai diterapkan ke masyarakat bansos oleh oknum-oknum yang
sebagai media pelayanan publik tidak bertanggungjawab untuk
dalam proses pendistribusian dana melakukan praktik korupsi.
bansos sekaligus sebagai media
pencegahan korupsi dana bansos. Si Pansos merupakan jawaban
Dalam proses penerapan Si Pansos dibutuhkannya sistem pelayanan publik
akan dilakukan secara serentak di dalam proses pendistribusian dana bansos
seluruh daerah di Indonesia sekaligus sebagai bentuk preventif
sehingga penyaluran bansos dapat terjadinya korupsi. Dengan hadirnya Si
berjalan secara merata dan Pansos setidaknya dapat meminimalisir

293
Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia:
Rumusan Konsep dan Pengaturan

sekaligus mengatasi berbagai mencegah praktik-praktik korupsi bansos


permasalahan yang terjadi dalam di tengah pandemi Covid-19. Grand Design
penyaluran dana bansos di tengah dari penulis sendiri Si Pansos dapat
Pandemi Covid-19 saat ini. Sehingga beroperasi secara futuristik sehingga tidak
melalui Si Pansos dapat terpenuhinya hanya digunakan di masa pandemi saja
kewajiban negara dalam melayani setiap namun juga menjadi sistem informasi
warga negaranya melalui kerangka pencegahan korupsi bansos pasca
pelayanan publik yang merupakan amanat pandemi di Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Referensi
Abdurrahman, M. (2009). Sosiologi dan
Penutup Metode Penelitian Hukum. UMM
Merebaknya pandemi Covid-19 di Press. Malang.
Indonesia telah memberikan implikasi
secara kompleks di berbagai aspek Anonim. (2020). Terduga Korupsi Bansos
kehidupan. Tingkat kesejahteraan Corona dari Wali Kota Hingga Ketua
masyarakat juga mengalami penurunan RT. CNN Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/nasio
seiring dengan menurunya tingkat
nal/20200730203801-12-
perekonomian negara selama masa 530862/terduga-korupsi-bansos-
pandemi Covid-19. Salah satu langkah corona-dari-wali-kota-hingga-ketua-
yang dilakukan Pemerintah dalam rt. August 6, 2020.
memenuhi kesejahteraan masyarakat
ialah dengan memberikan bansos. Namun Asshiddiqie, J. (1997). Teori & Aliran
Penafsiran Hukum Tata Negara.
acapkali proses pendistribusian bansos
Ind.Hill.Co. Jakarta
tidak berjalan lancar. Banyak kendala yang
dihadapi mulai pelayanan publik yang Dewi, R. S. (2020). Evaluasi Penyaluran
tidak optimal hingga munculnya potensi Bantuan Sosial (Bansos) Tahap Satu,
penyalahgunaan dana bansos untuk Covid-19. Ombudsman RI.
praktik korupsi oleh pihak-pihak yang https://ombudsman.go.id/artikel/r/a
tidak bertanggungjawab. rtikel--evaluasi-penyaluran-bantuan-
sosial-bansos-tahap-satu-covid-19.
Dengan adanya Si Pansos yang
August 6, 2020.
penulis gagas diharapkan dapat
menciptakan pelayanan publik yang prima Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
dalam proses pendistribusian dana bansos Intelektual. (2013). Buku Panduan
dari Pemerintah serta sebagai upaya Hak Kekayaan Intelektual. Direktorat
preventif terhadap korupsi. Melalui Si Jenderal Kekayaan Intelektual
Pansos ini diharapkan dapat membantu Kementerian Hukum dan HAM.
Tangerang.
Pemerintah dalam melaksanakan tujuan
dalam meningkatkan kesejahteraan Fauzia, M. (2020). Turun Tipis, Jumlah
masyarakat melalui pemberian bansos. Orang Miskin di Indonesia Capai
Gagasan ini juga diharapkan dapat 24,79 Juta. Kompas.
menjadi bahan pertimbangan sekaligus https://money.kompas.com/read/20
diimplementasikan oleh Pemerintah dan 20/01/15/173644026/turun-tipis-
jumlah-orang-miskin-di-indonesia-
Leading Sector sebagai bentuk
capai-2479-
pengimplementasian asas keterbukaan juta#:~:text=JAKARTA%2C
dan akuntabilitas dalam pelayanan publik KOMPAS.com - Badan,setara dengan
serta sebagai langkah nyata untuk 24%2C97 orang. August 29, 2020.

294
Juan Maulana Alfedo, Rama Halim Nur Azmi

Redaksi DDTC News. (2020). Pemberian


H.S., S., & Nurbani, E. S. (2013). Penerapan Bansos Dampak Covid-19
Teori Hukum Pada Penelitian Tesis Diperpanjang Sampai Desember
dan Disertasi. RajaGrafindo Persada. 2020. DDTC News.
Jakarta. https://news.ddtc.co.id/pemberian-
bansos-dampak-covid-19-
Hartono, S. (2006). Penelitian Hukum di diperpanjang-sampai-desember-
Indonesia pada Akhir Abad Ke-20. 2020-21302. August 6, 2020.
Alumni. Bandung.
Santoso, B. (2008). Pengantar Hak
Ibrahim, J. (2007). Teori dan Metodologi Kekayaan Intelektual. Pustaka
Penelitian Hukum Normatif. Penerbit Magister. Semarang.
Banyumedia. Malang.
Selviana, Akib, I., & Risfaisal. (2016).
Nasution, D. D. (2020a). Angka Bantuan Langsung Tunai. Jurnal
Kemiskinan di Indonesia Melonjak. Equilibrum Pendidikan Sosiologi,
Republika. III(2), 126–135.
https://republika.co.id/berita/qdi2j7
383/angka-kemiskinan-di-indonesia- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 199.
melonjak. August 29, 2020. Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
_________________ (2020b). Pandemi Covid-19 Nepotisme.
Jadi Penyebab Kemiskinan Meningkat.
Republika. Undang-Undang Republik Indonesia
https://republika.co.id/berita/qdi4h5 Nomor 25 Tahun 2009. Pelayanan
370/pandemi-covid19-jadi-penyebab- Publik. , Pub. L. No. 25 (2009).
kemiskinan-meningkat. September Indonesia.
29, 2020.
Widnjoesoebroto, S. (2002). Hukum,
Prasetya, E. (2020). Wapres Akui Angka Paradigma, Metode, dan Dinamika
Kemiskinan Meningkat Akibat Masalahnya. ELSAM-HUMA. Jakarta.
Pandemi Covid-19. Detik.com.
https://www.merdeka.com/peristiwa Zulfikar, M. (2020). Wahana Visi Indonesia
/wapres-akui-angka-kemiskinan- Paparkan Dampak Sosial Ekonomi
meningkat-akibat-pandemi-covid- Akibat COVID-19. Antaranews.
19.html. September 29, 2020. https://www.antaranews.com/berita
/1556452/wahana-visi-indonesia-
Prasetyo, A. (2020). Empat Potensi paparkan-dampak-sosial-ekonomi-
Korupsi Pemberian Bansos Covid-19. akibat-covid-19. August 29, 2020.
Hukumonline.com.
https://www.hukumonline.com/berit Zuraya, N. (2020). Tiga Dampak Besar
a/baca/lt5ec3d74c94cf4/empat- Pandemi Covid-19 bagi Ekonomi RI.
potensi-korupsi-pemberian-bansos- Republika.
covid-19. August 6, 2020. https://republika.co.id/berita/qdgt5
p383/tiga-dampak-besar-pandemi-
covid19-bagi-ekonomi-ri. September
29, 2020.

295
Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia:
Rumusan Konsep dan Pengaturan

296

Anda mungkin juga menyukai