1. Pengertian
Ada banyak definisi riset. Yang paling dasar akan dikaji secara hati-hati’ (Burns dan
Grove, 1993, p. 3), tetapi kebanyakan definisi diperluas untuk menguraikan beberapa
penjelasan seperti ditunjukkan berikut ini :
o Metodologi :
a. Metodos : Cara
b. Logos : Ilmu
o Metodologi adalah ilmu tentang cara kerja untuk memahami phenomena alam di sekitar
manusia.
▪ Riset (penelitian) adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan didasarkan atas
penemuan hubungan atau fakta baru melalui suatu proses penyelidikan ilmiah yang
sistematis (Macleod Clark dan Hockey 1996, p. 4)
▪ Riset (penelitian) adalah suatu penyelidikan secara sistematis yang menggunakan metode
ilmiah untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan (Polit dan Hungler
1997, p. 467)
▪ Penelitian (riset) adalah pemeriksaan secara sistematis dan tegas dengan
menyelenggarakan pada suatu skala dan metode penggunaan yang setaraf dengan isu
menyelidiki, dan merancang memimpin ke arah konstribusi ke pengetahuan
generalizable’ Departemen Kesehatan 1993, p. 6)
o Penelitian (Research / Riset ) : Upaya menemukan ilmu pengetahuan secara sistematis,
ilmiah melalui pengkajian terhadap materi alam di sekitar manusia. Untuk kepentingan
itu perlu dipahami Ilmi dan Pengetahuan, serta benda alam dan hakikatnya.
Sebagaimana penelitian di bidang lain, penelitian kebidanan merupakan suatu way of
thingking, yakni cara bagaimana menilai suatu fenomena problematik dengan
menggunakan teori yang ada, sehingga teridentifikasi dan terumuskan permasalahan
utama yang dihadapi peneliti, bagaimana mengembangkan dan merumuskan hipotesis
yang relevan dalam rangka menjawab permasalahan tersebut, dan bagaimana suatu model
rancangan penelitian dipilih dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis dan mencari
jawaban yang akurat bagi permasalahan tersebut.
Metode penelitian sebagai salah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, pada dasarnya menggunakan metode ilmiah.
Menurut Almack (1939) membuat batasan bahwa metode ilmiah adalah suatu cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan
kebenaran.
“Kebenaran ilmiah Adalah hasil penelitian yang telah diungkapkan dan diterangkan
melalui metode ilmiah, disertai dnegan bukti-bukti empiris atau yang dapat diterima akal
sehat “CommonSense”
c. Membantu manusia untuk dapat mengerti dan menerangkan segala sesuatu (fenomena
alam) disekelilingnya (ciri manusia).
Dalam merumuskan metode penelitian ini mencakup jenis dan metode penelitian yang
akan digunakan, populasi dan sampel penelitian, cara (metode) dan alat ukur (pengumpul
data), serta rencana analisis data.
6. Mengumpulkan data
Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpul data.
7. Mengolah, menganalisis dan memberikan interpretasi
Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data.
Pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan
komputer.
8. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data yang di dalamnya akan disajikan
data hasil penelitian.
7. Sikap Ilmuan
Menurut Ary, dkk (1993). Seorang ilmuan memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a. Seorang ilmuan adalah bersikap peragu, yang memelihara sikap skeptic secara tinggi
terhadap data dari ilmu. Penemuan akan dihargai sementara oleh ilmuan jika data tersebut
belum diuji (verifikasi). Dalam hal ini,verifikasi memerlukan adanya observasi dan
perncapaian hasil yang sama. Ilmuan selalu ingin mencoba pendapat dan permasalahan
berkaitan dengan hubungan diantara beberapa fenomena alamiah.
b. Ilmuan bersikap objektif dan tidak memihak (imfartial). Dalam melakukan odservasi dan
penafsiran data, ilmuan tidak mencoba untuk membuktikan pendapat. Ilmuan harus
melakukan kewaspadaan tertentu terutama dalam pengumpulan data dengan cara tertentu.
Ilmuan menjaga kebenaran dan menerima fakta-fakta bahkan bila data yang dikumpulkan
mendukung atas suatu teori yang dikenal, lalu ada bukti yang menyampingkan/menolak,
maka teori tersebut harus dimodifikasi sesuai data factual.
c. Ilmuan menangani fakta bukan nilai. Ilmuan tidak bekerja dalam hal menyatakan implikasi
moral tertentu dari penemuannya, karena itu mereka tidak membuat keputusan apa yang
baik atau apa yang buruk, akan tetapi memberikan data mengenai hubungan yang eksis
diantaranya peristiwa yang terjadi. Suatu penemuan ilmuan mungkin saja merupakan kunci
penting dalam menemukan solusi nilai keputusan yang mencakup berbagai data dan tidak
menghukum pertimbangan nilai.
d. Ilmuan senantiasa tidak puas dengan data yang asing tetapi mencari secara sitematik bai
penemuan mereka. Ilmuan meletakkan penemuan mereka dalam suatu system yang teratur,
kemudian dalam hal teori keilmuan ilmuan membawa penemuan empiric kedaam pola
yang bermakna, bagaimanapun, ilmuan menghargai teori sebagai penemuan
tentative/sementara atau provisional dari suatu pokok masalah yang kemudian diperbaiki
bila suatu bukti baru ditemukan.
8. Pendekatan-Pendekatan Penelitian
1) Pengertian Penelitian Kualitatif
Mengacu kepada Straus dan Corbin ( 1990) penelitian kualitatif adalah suatu jenis
penelitian yang prosedur penemuan yang di lakukan tidak menggunakan prosedur statistic
atau kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kulitatif adalah penelitian tentang kehidupan
seseorang cerita, prilaku, dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan social, atau hubungan
timbal balik.
2) Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu.
Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa
yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itupengamat mulai mencatat atau menghitung dari
satu, dua, tiga, dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian
peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif didasarkan atas perhitungan persentase,
rata-rata, kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain, penelitian
kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas.
1. Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan upaya untuk mendapatkan nilai kebenaran, tetapi bukan satu-satunya
cara untuk mendapatkannya. Beberapa teori tentang cara yang dapat ditempuh untuk
mencapai nilai kebenaran, diantaranya:
a. Teori empirisme dikembangkan oleh john lock dari inggris. Teorinya menyatakan bahwa
nilai kebenaran dapat dicapai melalui pengalaman empiris, pengalaman yang diperoleh
secara inderawi, pengalaman melalui pengamatan.
b. Teori rasionalisme, dikembangkan antara lain oleh Leibniz dari jerman. Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui proses berpikir yang
menghasilkan kesimpulan rasional, kesimpulan berdasarkan pertimbangan akal.
c. Pragmatisme dikembangkan antara lain oleh Charles sander fierce dari amerika. Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui penyelidikan yang beroientasi
pada kepentingan masa kini dan masa datang. Oleh sebab itu, nilai kebenaran akan
berkembang sesuai dengan kondisi tempat dan proses.
Pada pokoknya penelitian merupakan usaha sistematik dalam menjawab suatu
permasalahan. Tuckman menjelaskan, tegasnya penelitian adalah proses pemecahan
masalah secara ilmiah. Sehubungan dengan hal diatas, Hadjar menjelaskan informasi dan
pengetahuan pendidikan yangdiperoleh melalui pengetahuan mempunyai tingkat
keshahihan yang lebih bias diandalkan dan dari hasil penelitian ini semakin banyak
digunakan dalam menetapkan kebijakan baru dalam dunia pendidikan.
Kegiatan penelitian dibidang pendidikan, social, ekonomi, politik dan keagamaan
semakin berkembang secara intensif sesuai dengan kebutuhan informasi yang akurat,
untuk dasar pembuatan keputusan atau kebijakan dalam semua masalah kehidupan, tak
terkecuali pendidikan.
penting dalam menemukan solusi nilai keputusan yang mencakup berbagai data dan tidak
menghukum pertimbangan nilai.
d. Ilmuan senantiasa tidak puas dengan data yang asing tetapi mencari secara sitematik bai
penemuan mereka. Ilmuan meletakkan penemuan mereka dalam suatu system yang teratur,
kemudian dalam hal teori keilmuan ilmuan membawa penemuan empiric kedaam pola
yang bermakna, bagaimanapun, ilmuan menghargai teori sebagai penemuan
tentative/sementara atau provisional dari suatu pokok masalah yang kemudian diperbaiki
bila suatu bukti baru ditemukan.
3. Cara Memperoleh Pengetahuan
Manusia mampu melihat dunia ini dengan perspektif yang amat beragam, dengan
kemampuan nalarnya, manusia mampu melihat dunia sekelilingnya dengan mekanisme
yang unik, bahkan multi dimensi. Hal itu dikarenakan manusia memiliki rasa ingin tahu
yang amat besar. Awalnya, ras ingin tahu itu berkembang dengan cara yang amat
sederhana ketika sesuatu kejadian terjadi manusia masih hanya mencoba
memperhatikannya, tetapi lama kelamaan, manusia mengembangkan rasa ingin tahu
dengan mencoba mencari jawaban dibalik kejadian tersebut. Demikianlah maka ilmu
pengetahuan manusia semakin banyak dan semakin beragam. Dalam kehidupannya
manusia memang selalu ingin menemukan jawaban. Proses perkembangan kemudian
membawa manusia kedalam jawaban-jawaban yang sifatnya sederhana sampai kemudian
yang rumit dan kompleks. Pencarian jawaban yang benar-benar kebeneran inilah yang
menjadi hakikiat ilmu pengetahuan manusia.
4. Pendekatan-Pendekatan Penelitian
A. Penelitian kualitatif
1) Pengertian Penelitian Kualitatif
Mengacu kepada Straus dan Corbin ( 1990) penelitian kualitatif adalah suatu jenis
penelitian yang prosedur penemuan yang di lakukan tidak menggunakan prosedur statistic
atau kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kulitatif adalah penelitian tentang kehidupan
seseorang cerita, prilaku, dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan social, atau hubungan
timbal balik.