Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 6

KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN


(Pratiwi Badu)

1. Pengertian
Ada banyak definisi riset. Yang paling dasar akan dikaji secara hati-hati’ (Burns dan
Grove, 1993, p. 3), tetapi kebanyakan definisi diperluas untuk menguraikan beberapa
penjelasan seperti ditunjukkan berikut ini :
o Metodologi :
a. Metodos : Cara
b. Logos : Ilmu
o Metodologi adalah ilmu tentang cara kerja untuk memahami phenomena alam di sekitar
manusia.
▪ Riset (penelitian) adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan didasarkan atas
penemuan hubungan atau fakta baru melalui suatu proses penyelidikan ilmiah yang
sistematis (Macleod Clark dan Hockey 1996, p. 4)
▪ Riset (penelitian) adalah suatu penyelidikan secara sistematis yang menggunakan metode
ilmiah untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan (Polit dan Hungler
1997, p. 467)
▪ Penelitian (riset) adalah pemeriksaan secara sistematis dan tegas dengan
menyelenggarakan pada suatu skala dan metode penggunaan yang setaraf dengan isu
menyelidiki, dan merancang memimpin ke arah konstribusi ke pengetahuan
generalizable’ Departemen Kesehatan 1993, p. 6)
o Penelitian (Research / Riset ) : Upaya menemukan ilmu pengetahuan secara sistematis,
ilmiah melalui pengkajian terhadap materi alam di sekitar manusia. Untuk kepentingan
itu perlu dipahami Ilmi dan Pengetahuan, serta benda alam dan hakikatnya.
Sebagaimana penelitian di bidang lain, penelitian kebidanan merupakan suatu way of
thingking, yakni cara bagaimana menilai suatu fenomena problematik dengan
menggunakan teori yang ada, sehingga teridentifikasi dan terumuskan permasalahan
utama yang dihadapi peneliti, bagaimana mengembangkan dan merumuskan hipotesis
yang relevan dalam rangka menjawab permasalahan tersebut, dan bagaimana suatu model

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

rancangan penelitian dipilih dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis dan mencari
jawaban yang akurat bagi permasalahan tersebut.
Metode penelitian sebagai salah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, pada dasarnya menggunakan metode ilmiah.
Menurut Almack (1939) membuat batasan bahwa metode ilmiah adalah suatu cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan
kebenaran.
“Kebenaran ilmiah Adalah hasil penelitian yang telah diungkapkan dan diterangkan
melalui metode ilmiah, disertai dnegan bukti-bukti empiris atau yang dapat diterima akal
sehat “CommonSense”

2. Ilmu dan Penelitian


Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan khasanah ilmu dengan
memperoleh pengetahuan serta fakta baru, sehingga dapat disuse teori, konsep, hukum,
kaidah atau metodologi yang baru, dan dapat diperoleh masalah baru yang kelak harus
dipecahkan dengan penelitian pula.
Ilmu (science) dan penelitian (research) tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidak dapat
berkembang tanpa penelitian, sebaliknya penelitian tidak akan ada bila tidak berada di dalam
kerangka ilmu tertentu. Meskipun banyak definisi tentang ilmu dan penelitian, namun secara
umum dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan filosofi sedangkan penelitian merupakan
suatu tindakan (action) yang akan berguna untuk membangun serta mengembangkan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan akumulasi pengetahuan yang diperoleh dengan
metode ilmiah, dengan menggunakan teori-teori yang ada.

3. Sifat Kebenaran Ilmiah


a. Koheren (Konsisten) : Pernyataan dianggap benar, bila pernyataan tersebut
konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
b. Koresponden : Pernyataan dianggap benar bila materi pengetahuan yang terkandung
dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai korespondensi dengan objek
yang dituju oleh pernyataan tersebut.

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

c. Pragmatis : Pernyataan dipercayai benar karena mempunyai sifat fungsional dalam


kehidupan praktis, atau suatu kesimpulan dianggap benar jika pernyataan tersebut
mempunyai sifat fragmatis dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasan metode ilmiah sekurang-kurangnya mencakup dua hal yakni menyangkut
masalah kriteria dan langkah-langkah.

4. Kriteria Metode Ilmiah :


a. Berdasarkan fakta : Hasil yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisis harus berdasarkan fakta-fakta yang nyata, bukan
berdasarkan pemikiran-pemikiran sendiri atau dugaan-dugaan.
b. Bebas dari prasangka (bias) : Penggunaan fakta atau data, hendaknya berdasarkan
bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari pertimbangan-pertimbangan subjektif.
c. Menggunakan prinsip analisis : Dalam memahami serta memberi arti terhadap
fenomena yang kompleks, digunakan prinsip analisis, yakni semua masalah harus
dicari penyebabnya serta pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis.
d. Menggunakan hipotesis : Suatu dugaan sementara untuk memandu jalan pikiran
kearah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang akan diperoleh mengenai
sasaran yang tepat.
e. Menggunakan ukuran obyektif : Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus
menggunakan ukuran-ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dinyatakan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan subjektif (pribadi)
f. Gunakan teknik kuantifikasi : Untuk data kuantitatif gunakan ukuran yang lazim
dipakai dan sifatnya baku, atau dengan menggunakan skala pengukuran variabel yang
telah baku (nominal, interval, atau ratio).

5. Fungsi Dan Tujuan Penelitian


Mengkaji fenomena alam sekeliling manusia dengan menggunakan metode ilmiah untuk
kepentingan kesejahteraan manusia.
a. Mengkaji, mengungkapkan, mengembangkan potensi-potensi, fenomena alam dengan
menggunakan metode-metode ilmiah.
b. Mengkaji secara ilmiah (metode ilmiah) fenomena alam yang belum diketahui.
Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)
2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

c. Membantu manusia untuk dapat mengerti dan menerangkan segala sesuatu (fenomena
alam) disekelilingnya (ciri manusia).

6. Sistematika Langkah-Langkah Penelitian


Suatu penelitian ilmiah memerlukan rencana kerja yang terdiri atas langkah-langkah
menurut pola tertentu. Langkah-langkah itu disusun secara sistematis sebagai berikut :
1. Memilih atau mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian dimulai dengan
observasi suatu fenomena yang disusun dengan suatu pertanyaan.
2. Menetapkan tujuan penelitian
Setelah masalah penelitian ditetapkan, selanjutnya tujuan penelitian dirumuskan. Tujuan
penelitian pada hakikatnya adalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang
akan digali melalui penelitian tersebut.
3. Studi Literatur
Untuk memperoleh dukungan teoritis terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka
peneliti perlu banyak membaca buku-buku literatur, dapat berupa buku teks (teori)
maupun hasil-hasil penelitian orang lain, majalah, jurnal, dan sebagainya. Dari studi
literatur atau sering juga orang menyebut tinjauan teoritis, yakni mempelajari literatur
dalam usaha mengumpulkan data/pengetahuan yang sudah diketahui dan diteliti oleh para
peneliti sebelumnya, akan mempermudah dalam merumuskan kerangka konsep
penelitian. Kerangka konsep pada hakikatnya adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-
konsep serta variabel-variabel yang akan diukur atau diteliti. Kerangka konsep
dirumuskan agar memperoleh gambaran secara jelas kearah mana penelitian itu berjalan,
atau data apa yang dikumpulkan.
4. Memformulasikan hipotesisi
Berdasarkan fakta/data yang terkumpul dan kemampuan berfikir dan kreativitas peneliti,
agar analisis penelitian terarah, maka perlu dirumuskan hipotesis terlebih dahulu.
Hipotesis pada hakikatnya adalah dugaan sementara terhadap terjadinya hubungan
variabel yang akan diukur (diteliti), untuk menjelaskan masalahnya.
5. Merumuskan metode penelitian

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

Dalam merumuskan metode penelitian ini mencakup jenis dan metode penelitian yang
akan digunakan, populasi dan sampel penelitian, cara (metode) dan alat ukur (pengumpul
data), serta rencana analisis data.
6. Mengumpulkan data
Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpul data.
7. Mengolah, menganalisis dan memberikan interpretasi
Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data.
Pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan
komputer.
8. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data yang di dalamnya akan disajikan
data hasil penelitian.

7. Sikap Ilmuan
Menurut Ary, dkk (1993). Seorang ilmuan memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a. Seorang ilmuan adalah bersikap peragu, yang memelihara sikap skeptic secara tinggi
terhadap data dari ilmu. Penemuan akan dihargai sementara oleh ilmuan jika data tersebut
belum diuji (verifikasi). Dalam hal ini,verifikasi memerlukan adanya observasi dan
perncapaian hasil yang sama. Ilmuan selalu ingin mencoba pendapat dan permasalahan
berkaitan dengan hubungan diantara beberapa fenomena alamiah.
b. Ilmuan bersikap objektif dan tidak memihak (imfartial). Dalam melakukan odservasi dan
penafsiran data, ilmuan tidak mencoba untuk membuktikan pendapat. Ilmuan harus
melakukan kewaspadaan tertentu terutama dalam pengumpulan data dengan cara tertentu.
Ilmuan menjaga kebenaran dan menerima fakta-fakta bahkan bila data yang dikumpulkan
mendukung atas suatu teori yang dikenal, lalu ada bukti yang menyampingkan/menolak,
maka teori tersebut harus dimodifikasi sesuai data factual.
c. Ilmuan menangani fakta bukan nilai. Ilmuan tidak bekerja dalam hal menyatakan implikasi
moral tertentu dari penemuannya, karena itu mereka tidak membuat keputusan apa yang
baik atau apa yang buruk, akan tetapi memberikan data mengenai hubungan yang eksis
diantaranya peristiwa yang terjadi. Suatu penemuan ilmuan mungkin saja merupakan kunci

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

penting dalam menemukan solusi nilai keputusan yang mencakup berbagai data dan tidak
menghukum pertimbangan nilai.
d. Ilmuan senantiasa tidak puas dengan data yang asing tetapi mencari secara sitematik bai
penemuan mereka. Ilmuan meletakkan penemuan mereka dalam suatu system yang teratur,
kemudian dalam hal teori keilmuan ilmuan membawa penemuan empiric kedaam pola
yang bermakna, bagaimanapun, ilmuan menghargai teori sebagai penemuan
tentative/sementara atau provisional dari suatu pokok masalah yang kemudian diperbaiki
bila suatu bukti baru ditemukan.
8. Pendekatan-Pendekatan Penelitian
1) Pengertian Penelitian Kualitatif
Mengacu kepada Straus dan Corbin ( 1990) penelitian kualitatif adalah suatu jenis
penelitian yang prosedur penemuan yang di lakukan tidak menggunakan prosedur statistic
atau kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kulitatif adalah penelitian tentang kehidupan
seseorang cerita, prilaku, dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan social, atau hubungan
timbal balik.
2) Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu.
Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa
yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itupengamat mulai mencatat atau menghitung dari
satu, dua, tiga, dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian
peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif didasarkan atas perhitungan persentase,
rata-rata, kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain, penelitian
kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas.

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN


(Moh. Zainal Ruchban)

1. Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan upaya untuk mendapatkan nilai kebenaran, tetapi bukan satu-satunya
cara untuk mendapatkannya. Beberapa teori tentang cara yang dapat ditempuh untuk
mencapai nilai kebenaran, diantaranya:
a. Teori empirisme dikembangkan oleh john lock dari inggris. Teorinya menyatakan bahwa
nilai kebenaran dapat dicapai melalui pengalaman empiris, pengalaman yang diperoleh
secara inderawi, pengalaman melalui pengamatan.
b. Teori rasionalisme, dikembangkan antara lain oleh Leibniz dari jerman. Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui proses berpikir yang
menghasilkan kesimpulan rasional, kesimpulan berdasarkan pertimbangan akal.
c. Pragmatisme dikembangkan antara lain oleh Charles sander fierce dari amerika. Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui penyelidikan yang beroientasi
pada kepentingan masa kini dan masa datang. Oleh sebab itu, nilai kebenaran akan
berkembang sesuai dengan kondisi tempat dan proses.
Pada pokoknya penelitian merupakan usaha sistematik dalam menjawab suatu
permasalahan. Tuckman menjelaskan, tegasnya penelitian adalah proses pemecahan
masalah secara ilmiah. Sehubungan dengan hal diatas, Hadjar menjelaskan informasi dan
pengetahuan pendidikan yangdiperoleh melalui pengetahuan mempunyai tingkat
keshahihan yang lebih bias diandalkan dan dari hasil penelitian ini semakin banyak
digunakan dalam menetapkan kebijakan baru dalam dunia pendidikan.
Kegiatan penelitian dibidang pendidikan, social, ekonomi, politik dan keagamaan
semakin berkembang secara intensif sesuai dengan kebutuhan informasi yang akurat,
untuk dasar pembuatan keputusan atau kebijakan dalam semua masalah kehidupan, tak
terkecuali pendidikan.

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

Penelitian juga dilaksanakan untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi


manusia dalam kehidupannya seperti halnya dalam ekonomi, politik, agama, social
budaya dan pendidikan.
Melakukan penelitian ilmiah adalah merupakan keterampilan yang menjadikan
seorang calon sarjana memahami proses kerja ilmiah. Untuk mencapai keterampilan ini
diperlukan proses transformasi pengetahuan tentang metode penelitian terhadap
mahasiswa yang memiliki tugas penelitian ini dengan meletakkan penelitian ilmiah
mencapai 6 SKS. Itu berarti penyelesaian tugas akhir penulisan skipsi tidak boleh
dianggap pekerjaan ringan dan dikerjakan asal jadi saja. Karena itu klimaks penyelesaian
tugas penulisan skripsi dengan inti kegiatan penelitian ilmiah harus dipersiapkan
sedemikian rupa, tidak hanya penguasaan pengetahuan dan keterampilan tetapi yang tak
kalah pentingnya adalah terbentuknya mental keingin tahuan yang kuat supaya para
sarjana nantinya mau mencari kebenaran ilmiah untuk memecahkan persoalan social,
ekonomi, keagamaan, dan pendidikan yang dihadapinya di masyarakat.
2. Sikap Ilmuan
Menurut Ary, dkk (1993). Seorang ilmuan memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a. Seorang ilmuan adalah bersikap peragu, yang memelihara sikap skeptic secara tinggi
terhadap data dari ilmu. Penemuan akan dihargai sementara oleh ilmuan jika data tersebut
belum diuji (verifikasi). Dalam hal ini,verifikasi memerlukan adanya observasi dan
perncapaian hasil yang sama. Ilmuan selalu ingin mencoba pendapat dan permasalahan
berkaitan dengan hubungan diantara beberapa fenomena alamiah.
b. Ilmuan bersikap objektif dan tidak memihak (imfartial). Dalam melakukan odservasi dan
penafsiran data, ilmuan tidak mencoba untuk membuktikan pendapat. Ilmuan harus
melakukan kewaspadaan tertentu terutama dalam pengumpulan data dengan cara tertentu.
Ilmuan menjaga kebenaran dan menerima fakta-fakta bahkan bila data yang dikumpulkan
mendukung atas suatu teori yang dikenal, lalu ada bukti yang menyampingkan/menolak,
maka teori tersebut harus dimodifikasi sesuai data factual.
c. Ilmuan menangani fakta bukan nilai. Ilmuan tidak bekerja dalam hal menyatakan implikasi
moral tertentu dari penemuannya, karena itu mereka tidak membuat keputusan apa yang
baik atau apa yang buruk, akan tetapi memberikan data mengenai hubungan yang eksis
diantaranya peristiwa yang terjadi. Suatu penemuan ilmuan mungkin saja merupakan kunci
Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)
2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

penting dalam menemukan solusi nilai keputusan yang mencakup berbagai data dan tidak
menghukum pertimbangan nilai.
d. Ilmuan senantiasa tidak puas dengan data yang asing tetapi mencari secara sitematik bai
penemuan mereka. Ilmuan meletakkan penemuan mereka dalam suatu system yang teratur,
kemudian dalam hal teori keilmuan ilmuan membawa penemuan empiric kedaam pola
yang bermakna, bagaimanapun, ilmuan menghargai teori sebagai penemuan
tentative/sementara atau provisional dari suatu pokok masalah yang kemudian diperbaiki
bila suatu bukti baru ditemukan.
3. Cara Memperoleh Pengetahuan
Manusia mampu melihat dunia ini dengan perspektif yang amat beragam, dengan
kemampuan nalarnya, manusia mampu melihat dunia sekelilingnya dengan mekanisme
yang unik, bahkan multi dimensi. Hal itu dikarenakan manusia memiliki rasa ingin tahu
yang amat besar. Awalnya, ras ingin tahu itu berkembang dengan cara yang amat
sederhana ketika sesuatu kejadian terjadi manusia masih hanya mencoba
memperhatikannya, tetapi lama kelamaan, manusia mengembangkan rasa ingin tahu
dengan mencoba mencari jawaban dibalik kejadian tersebut. Demikianlah maka ilmu
pengetahuan manusia semakin banyak dan semakin beragam. Dalam kehidupannya
manusia memang selalu ingin menemukan jawaban. Proses perkembangan kemudian
membawa manusia kedalam jawaban-jawaban yang sifatnya sederhana sampai kemudian
yang rumit dan kompleks. Pencarian jawaban yang benar-benar kebeneran inilah yang
menjadi hakikiat ilmu pengetahuan manusia.
4. Pendekatan-Pendekatan Penelitian
A. Penelitian kualitatif
1) Pengertian Penelitian Kualitatif
Mengacu kepada Straus dan Corbin ( 1990) penelitian kualitatif adalah suatu jenis
penelitian yang prosedur penemuan yang di lakukan tidak menggunakan prosedur statistic
atau kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kulitatif adalah penelitian tentang kehidupan
seseorang cerita, prilaku, dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan social, atau hubungan
timbal balik.

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

Faisal (1990) berpendapat bahwa dalam mempelajari prilaku manusia di perlukan


penelitian mendalam sampai ke perilaku intinya (Inner behavior) secara holistic dan
bertolak dari sudut pandang manusia prilaku manusia.
Aktivitas penelitian kualitatif yang dilaksanakan ini memiliki cirri cirri sebagai mana
dikemukakan Beogedan dan Biglend (1982) yaitu :
1. Latar alamiah sebagai sumber data
2. Penelitian adalah instrument kunci
3. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil
4. Penelitian dengan pendekatan kualitatif cenderung menganalisis data secara induktif
5. Makna yang dimiliki pelaku yang mendasari tindakan tindakan mereka merupakan aspek
esensial dalam penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif mencakup berbagai jenis penelitian yang mempunyai karakteristik
yang sama atau bersama. Para antropolog telah mengembangkan dan menggunakan
pendekatan ini dalam bentuk metode etnografis dengan disiplin dan tata cara yang tertentu.
Para antropolog dan sosiolog juga telah mengkombinasikan teknik- teknik survey dengan
pendekatan – pendekatan naturalistik untuk mengembangkan pendekan observasi berperan
serta ( Dimana subjek yang diteliti diperlukan sebagai peserta peneliti) dalam penelitian
lapangan.
2) Karakterisktik penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki cirri-ciri yang membedakannya dengan penelitian lainnya.
Berikut adalah uraian yang merupakan hasil pengkajian dan sintesis dari pendapat Bogdan
dan Biklen dengan Lincoln dan Guba :
• Latar alamiah, penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau
pada konteks dari suatu keutuhan.
• Manusia sebagai alat,
• Metode kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen
• Analisis data secara induktif,
• Teori dari dasar,
• ive yang berasal dari data.
• Deskriptif,
• Lebih mementingkan proses daripada hasil
Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)
2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

• Adanya batas yang ditentukan oleh focus,


• Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data,
• Desain yang bersifat sementara, dengan disesuaikan melalui kenyataan dilapangan.
• Hasil penelitian dirundingkan dengan bersama.
B. Penelitian Kuantitatif
1) Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu.
Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa
yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itupengamat mulai mencatat atau menghitung dari
satu, dua, tiga, dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian
peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif didasarkan atas perhitungan persentase,
rata-rata, kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain, penelitian
kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas.
Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis,
terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi masalah-
masalah pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan
tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian tersebut nantinya dapat
berkembangkan secara luas sesuai dengan keadaan di lapangan. Pendekatan kualitatif
adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.
2) Karakteristik Penelitian Kuantitatif
• Dilihat dari desain
a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah
• Dari segi tujuan
a. Menunjukkan antara variabel
b. Menguji teori
Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)
2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)
KELOMPOK 6

c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif


• Dari segi teknik pengumpulan data
a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara tersturktur
• Dari segi instrument penelitian
a. Test, angket, wawancara terstruktur.
b. Instrument yang telah standar
• Dari segi data
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrument
• Dari segi sampel
a. Besar
b. Representative
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal
• Dari segi analisis
a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistic untuk menguji hipotesis
• Dari segi hubungan dengan responden
a. Dibuat berjarak bahkan sering tanpa kontak supaya objektif
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis sampai hipotesis dapat dibuktikan

Nama Kelompok : 1) Pratiwi Badu (184042004)


2) Moh. Zainal Ruchban (184042029)

Anda mungkin juga menyukai