Anda di halaman 1dari 29

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STEI)

1969

1
VISI
‘Menjadi salah satu lembaga
Pendidikan tinggi ekonomi
dan bisnis yang unggul dan
bermartabat di ASEAN pada
tahun 2030’

2
PERENCANAAN BISNIS

3
PENGANTAR
CAPAIAN MATA KULIAH
 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan konsep
perencanaan bisnis (M1)
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi peluang untuk
menjadi ide kreatif dalam bisnis (M2)
 Mahasiswa mampu menganalisa SWOT pada bisnis (M3)
 Mahasiswa mampu menjelaskan strategi generik Porter
pada persaingan bisnis (M4)
 Mahasiswa mampu menjelaskan aspek pasar, aspek
operasi, dan aspek organisasi (M5)
 Mahasiswa mampu menjelaskan sumber-sumber
pendanaan pada bisnis (M5)
 Mahasiswa mampu menghitung pro-forma laporan
keuangan (neraca, laba-rugi, dan arus kas) (M5)
 Mahasiswa mampu menganalisis kriteria investasi (M5)
 Mahasiswa mampu menguraikan hal-hal yang terkait
dalam penyusunan proposal perencanaan bisnis (M6)
 Mahasiswa mampu merancang perencanaan bisnis
dalam bentuk proposal dan mempresentasikannya (M7)

4
PENGANTAR
SISTEM PERKULIAHAN
Kuliah dilaksanakan dalam 3 bentuk :
 Tatap Muka dilaksanakan di kelas dengan
bobot 3 SKS @50 Menit
 Belajar terstruktur dilaksanakan di rumah
dengan arahan dosen dengan memberikan
tugas-tugas yang dikerjakan mahasiswa (3
jam/minggu)
 Belajar mandiri dilaksanakan oleh mahasiswa
secara mandiri (3 jam/minggu)

5
PENGANTAR
ATURAN & DISIPLIN PERKULIAHAN
 Mahasiswa wajib mengikuti tatap muka 100%

 Mahasiswa dilarang merokok, memakai


sandal, kaos oblong, mengobrol, makan &
minum saat proses pembelajaran berlangsung

 Mematikan alat komunikasi kecuali atas


perintah dosen untuk mendukung proses
pembelajaran

6
PENGANTAR
CARA PENILAIAN (EVALUASI BELAJAR)
 Tatap Muka/Partisipasi kelas 10%
 Tugas-tugas terstruktur/makalah,
presentasi 20%
 Ujian Tengah Semester 30%
 Ujian Akhir Semester 40%

7
PENGANTAR
KERANGKA MATERI PERKULIAHAN
 Pendahuluan perencanaan bisnis
 Langkah-langkah dalam menyusun
perencanaan bisnis
 Aspek pasar
 Aspek operasi
 Aspek manajemen
 Aspek keuangan
 Analisis kriteria keuangan

8
PENGANTAR
LITERATUR
 British Council. Business Planning and
Financial Forecasting (BC)
 Rogoff, E. G (2007). Bankable Business Plan,
Edisi 2. New York: Rowhouse Publishing (R)
 Elkin, P. (2007). Mastering Business Planning
And Strategy. London: Thorogood
Publishing (E)

9
TM 1 : (PENGANTAR PERENCANAAN BISNIS)

10
Tujuan Pembelajaran
• Mampu membuat suatu Perencanaan Bisnis
dengan menuangkan ide bisnis dalam bentuk
dokumen sederhana yang tertulis

11
PENDAHULUAN

12
Pengertian Bisnis
Kata “Bisnis” berasal dari bahasa inggris “busy”,
yang artinya “sibuk”, sedangkan “business”
artinya “kesibukan”. Bisnis dalam arti luas
adalah keseluruhan kegiatan yang direncanakan
dan dijalankan oleh perorangan atau kelompok
secara teratur dengan cara menciptakan,
memasarkan barang maupun jasa, baik dengan
tujuan mencari keuntungan maupun tidak
bertujuan mencari keuntungan.

13
Pengertian Perencanaan Bisnis

• An organization that provides goods and


services to earn profits.” (Griffin:2002)
• “Activity and enterprise that provides goods
and services that a society needs” (Bovee
et.al : 2004)

14
Pengertian Perencanaan Bisnis
(Con’t)
Menurut Hisrich, Robert dan Peters (2002)
mendefinisikan business plan sebagai dokumen
tertulis yang mendeskripsikan bisnis yang anda
ingin mulai dan bagaimana mengupayakan agar
bisnis itu menguntungkan.
Perencanaan bisnis tersebut memuat kegiatan
operasional dan rencana keuangan, peluang, dan
strategi pemasaran, serta keterampilan dan
kemampuan manajer.

15
Business plan?

“ sebuah proses penentuan visi, misi,tujuan,


strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program
dan anggaran yang diperlukan untuk
menjalankan suatu usaha”

16
Sifat-sifat Perencanaan Bisnis yang Baik

Menurut Kusnendi (2004), suatu perencanaan usaha


yang baik pada umumnya memiliki sifat sebagai berikut:
1. Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat visi, misi
tertentu serta tujuan yang jelas.
2. Rasional dan Faktual, artinya perencanaan usaha
dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal,
realistis, serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
3. Berkesinambungan dan Estimasi, perencanaan
usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan
berkelanjutan.

17
4. Preparasi dan Fleksibel, artinya perencanaan
usaha dibuat sebagai persiapan.
5. Operasional, artinya perencanaan usaha
dibuat sesederhana mungkin, rinci serta
dapat dilaksanakan.

18
Alasan Menyusun Perencanaan Bisnis

Menurut Joseph Hadzima dan MIT Sloan School adalah


sebagai berikut:
Pertama, Pemahaman atas bisnis itu sendiri.
Dengan menyusun business plan yang baik, ternyata
entrepreneur ‘dipaksa’ untuk memahami bisnisnya
sendiri sebelum membuat orang lain paham dan tertarik
dengan bisnis tersebut.
Kedua, kebutuhan untuk pendanaan, pendanaan
atau investasi memerlukan sebuah naskah tertulis untuk
bisa dicermati oleh pihak yang ingin berinvestasi.

19
Ketiga, kemitraan strategis. Saat ingin bermitra,
hal pertama yang bisa anda lakukan adalah
menyodorkan kontak berupa kartu nama.
Keempat, penjelasan kepada pemasok /
pelanggan. Bagi para pemasok dan pelanggan, business
plan dapat mencerminkan tingkat keseriusan Anda
dalam berbisnis.
Kelima, upaya menarik sosok penting. Figur
penting seperti Venture Capitalist (VC), mentor, dan
sebagainya biasanya merupakan sekumpulan orang-
orang sibuk dengan waktu yang terbatas untuk sekedar
berbicang mengenai bisnis tertentu. Business Plan
memudahkan mereka untuk memahami pandangan
Anda, visi dan misi bisnis.

20
MANFAAT BP SECARA UMUM

1. Membantu dalam permodalan

2. Membantu Keputusan setiap langkah

3. Membantu mengembangkan ide

4. Mengetahui kendala bisnis yang dihadapi

5. Memberikan gambaran tujuan yang jelas

6. Memberikan gambaran calon konsumen dan investor

21
Pihak Yang Membutuhkan Manfaat BP
Pegawai

Konsultan Investor

Konsumen Kreditur

Modal
Supplier
ventura

27
Kesalahan-kesalahan Dalam Menyusun
Perencanaan Bisnis
Beberapa resume tentang kesalahan dalam pembuaatan
business plan yang dirangkum oleh Tim Berry. Berikut ini
adalah 10 kesalahan tertinggi yang dituliskannya :
1. Kesalahan Persepsi Business Plan
Kebanyakan calon pengusaha memandang business
plan layaknya dokumen, yang pertama dibuat
kemudian didokumentasikan. Padahal, business plan
adalah rancang bangunan bisnis dari awal, berjalan,
dan kemudian bertahan hingga ujung waktu.

28
2. Melakukan semuanya dalam satu waktu
Kesalahan yang sering terjadi bagi para pembuat
business plan adalah menuliskan dan
merencanakannya dalam satu waktu. Untuk
menghinddari pengerjaan yangg satu waktu tersebut,
Anda juga bisa memulai tiap-tiap langkah dari yang
paling Anda kuasai dan sukai. Bisa strateginya,
segmentasi, atau sejenisnya.
3. Selesai Berencana
Sering kali seseorang selesai berencana usai membuat
business plan. Sebenarnya, dalam bisnis tidak ada kata
berhenti berencana meski business plan telah berhasil
dibuat.
4. Menyimpan Rencana Hanya Untuk Anda Saja
business plan adalah tentang visi bisnis Anda. Ketika
team dan anggota kerja tidak mengetahui apa ukuran
dan tujuan bisnis Anda,
29
Maka team dan anggota kerja Anda hanyalah “robot”.
Maka hal tersebut tidak akan baik bagi berjalannya bisnis
Anda. Oleh karena itu, gunakan rasa kebersamaan untuk
membangun kepahaman antar team, dan tetap menjaga
beberapa informasi rahasia, seperti gaji karyawan dan
dana talangan .
5. Kesalahan Persepsi “CASH” dan “PROFIT”
Ada perbedaan yang besar antara kedua kata
tersebut. Profit hanyalah konsep accounting yang
menunjukkan posisi Anda. Anda tidak bisa membiayai
perusahaan Anda dengan profit tapi dengan cash.
Penggunaan inventory akan menyerap “cash” Anda
tanpa mempengaruhi “profit” perusahaan Anda.
Sekali lagi posisikan profit dan cash secara benar
agar tidak terjadi kerancuan dalam bisnis Anda.

30
6. Tujuan yang Terlalu Luas, ketika Anda berbicara fokus
pada sebuah bisnis, itu artinya Anda memiliki prioritas
yang harus dilakukan. Namun, yang seringkali terjadi,
para pebisnis pemula punya banyak visi. Tiga sampai
empat fokus bisnis Anda mungkin masih bisa terima,
tetapi ketika lebih dari itu, Anda akan terlihat justru
tidak memiliki sama sekali tujuan bisnis.
7. Menilai Ide Anda Terlalu Tinggi
Ingat, yang membuat sebuah ide itu bernilai bukanlah
ide itu sendiri, melainkan bisnis yang dibangun dari itu.
Ide baru bernilai apabila sudah terimplementasi dalam
langkah-langkah dan aktivitas bisnis yang
dijalankannya.

31
8. Memalsukan data-data dalam 1 Tahun seperti
keuangan, tanggung jawab, dan sejenisnya. Terutama
sekali rincian arus kas. Tuliskan detail dari semua
sektor, baik itu keuangan, hubungan dengan pembeli,
strategi marketing dan bahkan segmentasi pasar.
9. Menuliskan Detail Tahun-Tahun Yang Akan Datang
Jangan habiskan waktu Anda untuk merancang detail
dari jangka panjang Anda. Anda bisa menuliskan
konsep utama dari bisnis Anda dalam 5, 10, dan 20
tahun yang akan datang. Tetapi, tidak dengan
detailnya baik itu strategi apalagi manajemen arus kas,
biarkan detail untuk jangka pendek dari usaha Anda.

32
10. Membuat Perkiraan Yang Tidak Masuk Akal.
Ketika Anda membuat proyeksi hasil yang tidak realistis
hanya akan membuat mereka tidak mempercayai
kredibilitas Anda. Tidak akan ada yang percaya BEP
dalam waktu singkat, jika Anda membuat business plan
dengan keuntungan berlipat dan BEP singkat, orang juga
akan tahu kalau business plan Anda tidak realistis.

33
end of presentation

34

Anda mungkin juga menyukai