PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Membahas motor tak lepas dari sistem penghenti laju kendaraan alias rem. Untuk era
sekarang teknologi pengereman kendaraan sudah berkembang pesat, sudah ada teknologi
sensor yang menjamin ban tidak selip. Bahkan kabarnya sudah ada teknologi pengereman
otomatis, kendaraan akan berhenti sendiri ketika sensornya menangkap ada objek di
depannya.
B. Rumusan masalah
1. Sejarah Sistem Rem Sepeda Motor Dari Kayu Sampai ABS
2. Sistem Rem Sepeda Motor
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui Sejarah Sistem Rem Sepeda Motor Dari Kayu Sampai ABS
2. Mengetahui Sistem Rem Sepeda Motor
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Memanfaatkan hukum bejana dari Bernoulli, Sistem rem hidrolik memungkinkan kita
mengerem dengan tenaga lebih sedikit.
Memasuki era 1950-an pabrikan mobil Chrysler pun menjadi pabrikan pertama yang
mengaplikasikan rem cakram yang digabung dengan sistem hidraulis. Sistem pengereman
ini menjadi perangkat yang sangat mumpuni di eranya sampai sekarang.
Sepeda motor yang sedang melaju akan cenderung terus melaju walaupun katup gas
ditutup secara penuh dan pemindah daya tidak dihubungkan lagi dengan mesin. Untuk
dapat mengurangi atau bahkan menghentikan laju sepeda motor yang sedang berjalan
maka dibutuhkan sistem rem sepeda motor. Sistem rem sepeda motor dirancang untuk
mengatur laju sepeda motor sehingga laju sepeda motor dapat dikendalikan dan akan
tercipta keselamatan pada saat berkendara.
Pada dasarnya, prinsip kerja sistem rem berbanding terbalik dengan prinsip kerja mesin.
Jika pada mesin, energi panas dirubah menjadi energi gerak, pada sistem rem berlaku
sebaliknya yaitu energi gerak dirubah menjadi energi panas. Efek pengereman akan
diperoleh dari gesekan yang ditimbulkan 2 buah benda. Menurut konstruksinya, sistem
rem sepeda motor dibagi menjadi dua yaitu:
3
1. Rem Tromol
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman
diperoleh dari sepatu rem yang menekan
permukaan tromol yang berputar. Kelebihan dari
rem tromol yaitu adanya self energizing effect yag
memperkuat daya pengereman. Kekurangan dari
rem tromol adalah konstruksinya yang tertutup
menyebabkan proses pelepasan panas yang
ditimbulkan akibat dari gesekan kurang baik. Rem
tromol banyak digunakan pada sepeda motor
berkapasitas kecil. Konstruksi rem tromol
umumnya terdiri dari komponen - komponen seperti sepatu rem (brake shoe), tromol
(drum), pegas pengembali (returns spring), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol
(backplate) dan nok (cam) penggerak. Rem tromol pada sepeda motor dioperasikan
secara mekanik yang terdiri dari pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.
Keterangan:
1. Brake shoe
2. Return spring
3. Back plate
4. Operating cam
5. Washer
6. Seal
7. Operating lever
8. Pinch bolt
Pada saat kabel atau batang
penghubung tidak ditarik,
tromol dan sepatu rem tidak saling kontak sehingga tromol akan berputar bebas
mengikuti roda. tetapi pada saat kabel rem atau batang penghubung ditarik , lengan rem
atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem
sehingga septu rem menjadi mengembang dan kanvas
remnya bergesekan dengan tromol sehingga akan
menahan atau menghentikan putaran roda.
Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, rem tromol
sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
4
a. Tipe single leading shoe
Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya
mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakan dua buah sepatu rem. Pada
ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.
b. Tipe two leading shoe
Jika
dibandingkan
dengan rem
tromol
tipe single
leading shoe,
rem tromol
tipe two leading
shoe menghasilk
an gaya pengereman yang lebih besar yaitu sekitar satu setengah kali lebih besar. Rem
tipe ini memiliki dua cam/nok dan ditempatkan di masing - masing ujung dari leading
shoe dan trailling shoe. Kedua cam tersebut dihubungkan dengan batang penghubung
yang bisa disetel dan kedua cam tersebut akan bergerak secara bersamaan ketika
digunakan.
5
adanya tekanan yang diteruskan ini, piston pada caliper akan
mendorong pad sehingga pad bergerak mencengkram piringan cakram dan terjadilah
pengereman.
Rem cakram terdiri dari beberapa komponen yaitu:
a. Master cylinder
Master cylinder berfungsi
untuk mengubah gerak pedal
atau tuas rem menjadi tekanan
hidrolik. Master cylinder terdi
ri dari reservior tank tempat
yang berisi minyak rem,
piston dan silinder.
d. Caliper
6
Caliper atau sering disebut juga silinder bodi berfungsi untuk memegang piston - piston
dan dilengkapi dengan saluran minyak rem.
e. Pipa/selang rem
f. Minyak rem
Minyak rem, merupakan fluida yang berfungsi sebagai media
penerus gaya pengereman dalam bentuk tekanan hidrolis
(hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper.
Minyak Rem
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak
bumi, sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia
dan ester.
Persyaratan kualitas yang diperlukan pada minyak rem :
1. Titik didih yang tinggi, agar tidak mudah mendidih oleh temperatur yang tinggi
akibat proses kerja pengereman. Minyak rem yang mendidih akan menyebabkan
berkurangnya gaya pengereman karena timbul gelembung - gelembung udara di
dalam saluran minyak rem (Vapour lock).
2. Kemampuan mencegah karat pada logam dan karet. Kerapatan akan berkurang
bila minyak rem merusak seal, dan ini akan menyebabkan kebocoran yang
berdampak hilangnya tenaga hidrolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis
dengan maksud agar tidak merusak karet, dan menghindari karat pada logam.
7
3. Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscosity) tertentu untuk meneruskan
tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.
Hal - hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem:
1. Jangan mencampur minyak rem yang memiliki kemampuan berbeda,
2. Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyak lain yang tidak
sejenis,
3. Menyimpan minyak rem yang tidak digunakan di dalam tempat kemasan yang
tertutup rapat.
Kesalahan penanganan minyak rem akan menyebabkan komposisinya berubah,
menurunkan titik didih maupun mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya
menurun.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membahas motor tak lepas dari sistem penghenti laju kendaraan alias rem. Untuk era
sekarang teknologi pengereman kendaraan sudah berkembang pesat, sudah ada teknologi
sensor yang menjamin ban tidak selip. Bahkan kabarnya sudah ada teknologi pengereman
otomatis, kendaraan akan berhenti sendiri ketika sensornya menangkap ada objek di
depannya.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://keluargasepuh86.blogspot.com/2020/10/sistem-rem-sepeda-motor.html
https://www.otosia.com/berita/sejarah-sistem-rem-sepeda-motor-dari-kayu-sampai-abs.html
10