Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Membahas motor tak lepas dari sistem penghenti laju kendaraan alias rem. Untuk era
sekarang teknologi pengereman kendaraan sudah berkembang pesat, sudah ada teknologi
sensor yang menjamin ban tidak selip. Bahkan kabarnya sudah ada teknologi pengereman
otomatis, kendaraan akan berhenti sendiri ketika sensornya menangkap ada objek di
depannya.

B. Rumusan masalah
1. Sejarah Sistem Rem Sepeda Motor Dari Kayu Sampai ABS
2. Sistem Rem Sepeda Motor

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui Sejarah Sistem Rem Sepeda Motor Dari Kayu Sampai ABS
2. Mengetahui Sistem Rem Sepeda Motor

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Sistem Rem Sepeda Motor Dari Kayu Sampai ABS


Terlepas dari teknologi pengereman yang sudah 'canggih', sebenarnya seperti apa sejarah
dari rem itu sendiri? Khususnya untuk sepeda motor.
Di mulai tahun 1890an teknologi pengereman kendaraan masih sangat sederhana, hanya
berbentuk balok kayu yang ditempelkan ke roda, sehingga menimbulkan gesekan untuk
memperlambat kendaraan. Karena saking sederhananya jadi teringat ketika ada anak
yang naik sepeda yang tidak ada remnya, maka untuk menghentikan sepeda tersebut ia
menggesekan sandalnya ke roda depan.
Selang sepuluh tahun kemudian, pada 1902, Louis Renault menemukan pengereman
tromol atau rem drum. Sistem penghentiannya dengan sepatu rem di dalam tabung yang
membuat sistem pengereman ini sangat efektif di zamannya. Bahkan untuk sejumlah
motor yang beredar di pasaran tanah air sekarang ini masih menggunakan pengereman
ini.

Masih di tahun yang sama,


William Lanchester dari
Inggris mematenkan jenis rem
baru yakni cakram. Modelnya
lebih sederhana dan mampu
membuang panas lebih cepat.
Sayangnya, pada saat itu
konsep tersebut belum bisa
diterima, karena pengereman
cakram dengan bentuk terbuka
membuat debu mudah
mengotori sepatu rem,
lagipula ketika itu belum
diperlukan rem yang mampu
melepas panas secara cepat.
Kemudian memasuki era 1910-an, kegilaan orang akan balap mulai berkembang. Sistem
rem pun lantas mengalami lompatan yang signifikan di tahun 1918, Malcolm Loughead,
salah satu pendiri Lockheed Aircraft Corporation menemukan sistem hidrolik.

2
Memanfaatkan hukum bejana dari Bernoulli, Sistem rem hidrolik memungkinkan kita
mengerem dengan tenaga lebih sedikit.
Memasuki era 1950-an pabrikan mobil Chrysler pun menjadi pabrikan pertama yang
mengaplikasikan rem cakram yang digabung dengan sistem hidraulis. Sistem pengereman
ini menjadi perangkat yang sangat mumpuni di eranya sampai sekarang.

Sistem pengereman cakram dengan


hidrolik untuk sepeda motor
tergolong sangat lambat, pasalnya
baru di tahun 1969 pengereman ini
diterapkan untuk kendaraan roda
dua. Sebagai pendobrak pertama
kali motor berperangkat rem cakram
adalah Honda CB750 pada tahun
1969. CB750 adalah motor racing
pertama yang memakai sistem
cakram buat pengereman namun
pada waktu itu piringan cakramnya
belum ada lubangnya.
Seiring dengan perkembangannya, teknologi pengereman pun terus berkembang dari
cakram dengan satu kaliper kita bisa empat bahkan lebih. Sampai pada teknologi Anti-
lock braking system (ABS) yang kini mulai diwajibkan untuk motor baru di sejumlah
negara.

B. Sistem Rem Sepeda Motor

Sepeda motor yang sedang melaju akan cenderung terus melaju walaupun katup gas
ditutup secara penuh dan pemindah daya tidak dihubungkan lagi dengan mesin. Untuk
dapat mengurangi atau bahkan menghentikan laju sepeda motor yang sedang berjalan
maka dibutuhkan sistem rem sepeda motor. Sistem rem sepeda motor dirancang untuk
mengatur laju sepeda motor sehingga laju sepeda motor dapat dikendalikan dan akan
tercipta keselamatan pada saat berkendara.
Pada dasarnya, prinsip kerja sistem rem berbanding terbalik dengan prinsip kerja mesin.
Jika pada mesin, energi panas dirubah menjadi energi gerak, pada sistem rem berlaku
sebaliknya yaitu energi gerak dirubah menjadi energi panas. Efek pengereman akan
diperoleh dari gesekan yang ditimbulkan 2 buah benda. Menurut konstruksinya, sistem
rem sepeda motor dibagi menjadi dua yaitu:

3
1. Rem Tromol
Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman
diperoleh dari sepatu rem yang menekan
permukaan tromol yang berputar. Kelebihan dari
rem tromol yaitu adanya self energizing effect yag
memperkuat daya pengereman. Kekurangan dari
rem tromol adalah konstruksinya yang tertutup
menyebabkan proses pelepasan panas yang
ditimbulkan akibat dari gesekan kurang baik. Rem
tromol banyak digunakan pada sepeda motor
berkapasitas kecil. Konstruksi rem tromol
umumnya terdiri dari komponen - komponen seperti sepatu rem (brake shoe), tromol
(drum), pegas pengembali (returns spring), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol
(backplate) dan nok (cam) penggerak. Rem tromol pada sepeda motor dioperasikan
secara mekanik yang terdiri dari pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak. 
Keterangan:
1. Brake shoe
2. Return spring
3. Back plate
4. Operating cam
5. Washer
6. Seal
7. Operating lever
8. Pinch bolt
Pada saat kabel atau batang
penghubung tidak ditarik,
tromol dan sepatu rem tidak saling kontak sehingga tromol akan berputar bebas
mengikuti roda. tetapi pada saat kabel rem atau batang penghubung ditarik , lengan rem
atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem
sehingga septu rem menjadi mengembang dan kanvas
remnya bergesekan dengan tromol sehingga akan
menahan atau menghentikan putaran roda.
Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, rem tromol
sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

4
a. Tipe single leading shoe
Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya
mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakan dua buah sepatu rem. Pada
ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.
b. Tipe two leading shoe
Jika
dibandingkan
dengan rem
tromol
tipe single
leading shoe,
rem tromol
tipe two leading
shoe menghasilk
an gaya pengereman yang lebih besar yaitu sekitar satu setengah kali lebih besar. Rem
tipe ini memiliki dua cam/nok dan ditempatkan di masing - masing ujung dari leading
shoe dan trailling shoe. Kedua cam tersebut dihubungkan dengan batang penghubung
yang bisa disetel dan kedua cam tersebut akan bergerak secara bersamaan ketika
digunakan.

2. Rem Cakram (Disc Brake)


Rem cakram bekerja mengurangi atau
menghentikan putaran roda dengan cara
menjepit piringan cakram (disc) oleh dua
sepatu rem (brake pad). Rem cakram
terdiri dari sebuah plat piringan (disc)
yang terbuat dari stainless steel yang
dipasangkan pada roda. Menurut
mekanisme penggeraknya, rem cakram
dibedakan menjadi dua tipe yaitu rem
cakram mekanik dan rem cakram
hidrolik dan yang paling banyak
digunakan adalah rem cakram hidrolik.
Pada rem cakram tipe hidrolik, gerakan menekan dari handel rem diteruskan oleh minyak
rem menuju ke brake pad. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam master silinder akan
terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder. Tekanan ini diteruskan minyak rem
melalui selang rem untuk mendorong piston yang berada di dalam silider caliper. Dengan

5
adanya tekanan yang diteruskan ini, piston pada caliper akan
mendorong pad sehingga pad bergerak mencengkram piringan cakram dan terjadilah
pengereman.
Rem cakram terdiri dari beberapa komponen yaitu:
a. Master cylinder
Master cylinder berfungsi
untuk mengubah gerak pedal
atau tuas rem menjadi tekanan
hidrolik. Master cylinder terdi
ri dari reservior tank tempat
yang berisi minyak rem,
piston dan silinder.

b. Piringan cakram (Disc brake)


Piringan cakram biasanya terbuat dari besi tuang 
yang dilubangi pada permukaan geseknya.
Lubang - lubang ini berfungsi sebagai ventilasi
dan menampung kotoran/debu yang menempel
pada permukaan cakram dan pad.

c. Brake pad/disc pad


Brake pad terbuat dari campuran metalic
fiber dan sedikit serbuk besi (biasa
disebut semi metalic disc pad). Pada
beberapa pad penggunaan metalic plate (anti-
sque shim) dipasangkan pada sisi piston
dari pad untuk mencegah bunyi pada saat
pengereman.

d. Caliper

6
Caliper atau sering disebut juga silinder bodi berfungsi untuk memegang piston - piston
dan dilengkapi dengan saluran minyak rem. 

e. Pipa/selang rem

Pipa/selang rem, merupakan saluran yang berfungsi


menyalurkan tekanan hydraulic fluida dari master
cylinder  ke  caliper.

f. Minyak rem
Minyak rem, merupakan fluida yang berfungsi sebagai media
penerus gaya pengereman dalam bentuk tekanan hidrolis
(hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper.
Minyak Rem
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak
bumi, sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia
dan ester.
Persyaratan kualitas yang diperlukan pada minyak rem :
1. Titik didih yang tinggi, agar tidak mudah mendidih oleh temperatur yang tinggi
akibat proses kerja pengereman. Minyak rem yang mendidih akan menyebabkan
berkurangnya gaya pengereman karena timbul gelembung - gelembung udara di
dalam saluran minyak rem (Vapour lock). 
2. Kemampuan mencegah karat pada logam dan karet. Kerapatan akan berkurang
bila minyak rem merusak seal, dan ini akan menyebabkan kebocoran yang
berdampak hilangnya tenaga hidrolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis
dengan maksud agar tidak merusak karet, dan menghindari karat pada logam.

7
3. Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscosity) tertentu untuk meneruskan
tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.
Hal - hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem:
1. Jangan mencampur minyak rem yang memiliki kemampuan berbeda,
2. Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyak lain yang tidak
sejenis,
3. Menyimpan minyak rem yang tidak digunakan di dalam tempat kemasan yang
tertutup rapat.
Kesalahan penanganan minyak rem akan menyebabkan komposisinya berubah,
menurunkan titik didih maupun mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya
menurun.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Membahas motor tak lepas dari sistem penghenti laju kendaraan alias rem. Untuk era
sekarang teknologi pengereman kendaraan sudah berkembang pesat, sudah ada teknologi
sensor yang menjamin ban tidak selip. Bahkan kabarnya sudah ada teknologi pengereman
otomatis, kendaraan akan berhenti sendiri ketika sensornya menangkap ada objek di
depannya.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://keluargasepuh86.blogspot.com/2020/10/sistem-rem-sepeda-motor.html
https://www.otosia.com/berita/sejarah-sistem-rem-sepeda-motor-dari-kayu-sampai-abs.html

10

Anda mungkin juga menyukai