DEPARTEMEN
KEPERAWATAN ANAK
OLEH :
FHARIDA YUNIAR
202010461011038
LAPORAN PENDAHULUAN
BBLR (BERAT BAYI LAHIR RENDAH)
DIRUANGAN CUT NYAK DIEN RSUD KANJURUHAN
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN ANAK
KELOMPOK 02
FHARIDA YUNIAR
202010461011038
(Fharida Yuniar)
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. LAPORAN PENDAHULUAN...................................................................1
A. Definisi...................................................................................................................1
B. Etiologi...................................................................................................................1
C. Klasifikasi Berat Bayi Lahir Rendah..............................................................2
D. Patofisiologi Berat Bayi Lahir Rendah..........................................................2
E. Pathway Berat Bayi Lahir Rendah..................................................................5
F. Fokus Pengkajian Yang Dilakukan.................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
iii
BAB I. LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bila berat badannya kurang dari
2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR
umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru sehingga
dapat mengakibatkan pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan,
bahkan dapat menggangu kelangsungan hidupnya. BBLR dapat terjadi pada
bayi kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine
growth restriction) (Prawirohardjo, 2017).
B. Etiologi
Beberapa faktor penyebab yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir Rendah
(Betz dan Sowden, 2012), yaitu:
1. Faktor ibu
a. Penyakit
1) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan
antepartum, preekelamsi berat, eklamsia, infeksi kandung kemih.
2) Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual, hipertensi,
HIV/AIDS, TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan
Herpes simplex virus), danpenyakit jantung.
3) Penyalahgunaan obat, merokok, konsumsi alkohol.
b. Ibu
1) Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah kehamilan pada usia < 20
tahun atau lebih dari 35 tahun.
2) Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek (kurang dari 1 tahun).
3) Mempunyai riwayat BBLR sebelumnya.
c. Keadaan sosial ekonomi
1) Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini
dikarenakan keadaan gizi dan pengawasan antenatal yang kurang.
2) Aktivitas fisik yang berlebihan
3) Perkawinan yang tidak sah.
2. Faktor janin Faktor janin meliputi : kelainan kromosom, infeksi janin kronik
(inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat janin, dan kehamilan kembar.
3. Faktor plasenta Faktor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta
previa, solutio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik),
ketuban pecah dini.
4. Faktor lingkungan Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal
di dataran tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.
BBLR
Permukaan tubuh Jaringan lemak sub Prematuritas Fungsi organ-organ belum baik
relative lebih luas kutan lebih tipis
Pemaparan dengan Kehilangan panas Penurunan daya tahan Hati Usus Otak Mata Kulit Ginjal
suhu luar melalui kulit tubuh
Retrol Sekunder
Mudah Pengosongan entral Resiko
Hipotermia Hiperbilirubin Regulasi terapi
kembung lambung fibropl infeksi
pernafasan
belum baik asia pioderma
Ikterus
Gangguan Pernafasan Retinopaty Sepsis
pencernaan dan periodic
Paru
penyerapan
Pola Nafas Tidak
Daya kembang Otot pernafasan Efektif Pernafasan Gangguan
lemah Pertumbuhan dinding Integritas Kulit
paru bioc
dada belum sempurna Resiko Defisit Reflek menelan dan Jaringan
Nutrsi blm sempurna
Gangguan
Apnea, asfiksia Penyakit membrane
pertukaran
hialin
gas
5 | Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2020/2021
F. Fokus Pengkajian Yang Dilakukan
Fokus pengkajian yang dapat dilakukan sesuai standar yang ditetapken
oleh PPNI menurut SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) (2016),
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) (2017), dan SLKI (Standar
Luaran Keperawatan Indonesia) (2018) :
1. Biodata
Terjadi pada bayi prematur yang dalam pertumbuhan di dalam kandungan terganggu
2. Keluhan utama
Menangis lemah, reflek menghisap lemah, bayi kedinginan atau suhu tubuh
rendah
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Lahir spontan, SC umur kehamilan antara 24 sampai 37 minnggu ,berat
badan kurang atau sama dengan 2.500 gram, apgar pada 1 sampai 5 menit, 0
sampai 3 menunjukkan kegawatan yang parah, 4 sampai 6 kegawatan sedang, dan 7-
10 normal
5. Riwayat penyakit dahulu
Ibu memliki riwayat kelahiran prematur,kehamilan ganda,hidramnion
6. Riwayat penyakit keluarga
Adanya penyakit tertentu yang menyertai kehamilan seperti DM,TB Paru,
tumor kandungan, kista, hipertensi
7. ADL
a. Pola Nutrisi : reflek sucking lemah, volume lambung kurang, daya
absorbsi kurang atau lemah sehingga kebutuhan nutrisi terganggu
b. Pola Istirahat tidur: terganggu oleh karena hipotermia
c. Pola Personal hygiene: tahap awal tidak dimandikan
d. Pola Aktivitas : gerakan kaki dan tangan lemas
e. Pola Eliminasi: BAB yang pertama kali keluar adalah mekonium, produksi
urin rendah
8. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Umum
1) Kesadaran compos mentis
2) Nadi : 180X/menit pada menit, kemudian menurun sampai 120-
140X/menit
3) RR : 80X/menit pada menit, kemudian menurun sampai 40X/menit
4) Suhu : kurang dari 36,5 C
b. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem sirkulasi/kardiovaskular : Frekuensi dan irama jantung rata-rata
120 sampai 160x/menit, bunyi jantung (murmur/gallop), warna kulit bayi
sianosis atau pucat, pengisisan capilary refill (kurang dari 2-3 detik).
2) Sistem pernapasan : Bentuk dada barel atau cembung, penggunaan
otot aksesoris, cuping hidung, interkostal; frekuensi dan keteraturan