Anda di halaman 1dari 25

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Data Dasar Keluarga


1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Usia : 50 th
3. Pendidikan : Sarjana
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat / No. Tlp. : Jl. Bendungan Sutami, no 322, Sumber Sari, Malang
Tabel 2.1 Identitas keluarga

Hub
No. Nama Gender . TTL/Umu Pendidikan Pekerjaan Agama
r
dg
KK
1. Tn. L KK 50 S1 Swasta Islam
A
2. Ny. L P Istri 45 SMA Swasta Islam
3. Tn. A L Anak 23 S1 - Islam
4. Tn. G L Anak 17 SMA - Islam

6. Komposisi Keluarga :
Keluarga ini merupakan keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Anak pertama laki-laki Tn. A (23 tahun) dan anak kedua laki-laki Tn. G (17 tahun) .

7. Genogram (gambarkan keluarga klien) :


Keterangan :

= Laki-laki meninggal = Menikah

= Perempuan meninggal = Tinggal serumah

= Perempuan

= Laki-laki

= Klien

8. Tipe Keluarga :
√Keluarga inti Extended Family
Janda/ duda Lain-lain, sebutkan
9. Suku Bangsa : Jawa
10. Agama : Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
o Total pendapatan keluarga per bulan : ± Rp 3.000.000,-
o Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari
√ Ya Tidak
Bila tidak, apa yang dilakukan keluarga :
o Apakah keluarga memiliki tabungan
o √ Ya Tidak
o Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga
Ayah Ibu
 √ Lain-lain, sebutkan : Tidak ada.
12. Aktifitas rekreasi keluarga :
Saat tidak ada aktifitas Ibu.L akan menonton TV sebagai hiburan sekaligus beristirahat. Ibu.L
juga sering berkumpul dengan tetangga lain sambil berbincang-bincang.
13. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
Tahap perkembangan keluarga Ibu L saat ini adalah tahap V yaitu tahap dimulai ketika
anak pertama melewati umur 13 tahun. Anak pertama dam kedua Ibu L masih satu rumah
dengan beliau.
14. Riwayat keluarga inti :

Ibu L mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit Hipertensi sejak 16 tahun yang
lalu akibat pemasangan KB setelah menikah. Sebelum menikah, tekanan darah Ibu L ternilai
rendah, setelah menikah dan memasang KB, tekanan darah Ibu L mulai meningkat dari 130
hingga 180 nilai yang paling tinggi. Semenjak saat itu, dokter yang memeriksa keadaan Ibu
L menyarankan untuk tidak menggunakan KB lagi. Ibu L juga mengatakan mendapatkan
resep obat amlodipine dengan dosis 5 mg yang diminum 2x/hari sesudah makan. Ibu L
mengatakan layanan kesehatan yang di gunakan tidak hanya satu tempat saja. Tergantung
keinginan Ibu L ingin kontrol dimana. Hasil TTV pada Ibu L yaitu didapatkan TD 130/100
mmHg, RR 20x/menit, dan suhu 36,50C.

Untuk Bapak A, Ibu L mengatakan bahwa suami nya memiliki alergi dingin sehingga
suka sesak napas akibat hidung terbuntu karena cuaca atau hawa dingin yang menyerang.
Hasil TTV pada Bapak A yaitu TD 90/60 mmHg, RR 20x/menit, dan suhu 36,20C.

Untuk pola makan sehari-hari keluarga Ibu L, sebelum puasa keluarga Ibu L makan 2-
3x/hari dengan makanan seperti sayur lodeh, ikan/tahu/tempe/ayam goreng dan sambal. Dan
dibulan puasa ini, pola makan keluarga Ibu L menjadi 2x/sehari yaitu sahur dan berbuka
dengan menu makanan lebih mengarah ke goreng-gorengan dan minuman yang manis-
manis. Menu sahur yang sering dimakan oleh keluarga Ibu L yaitu tumis-tumisan dan
ayam/tempe tahu goreng sisa dari menu berbuka.

Selama pandemi Covid-19 ini, keluarga Ibu L tidak terlalu menjalani protokol kesehatan.
Keluarga Ibu L hanya memakai masker jika berpergian saja, tetapi jika mengunjungi
tetangga dan saudara, keluarga Ibu L tidak pernah memakai masker. Bahkan saat pengkajian
berlangsung keluarga Ibu L akan memakai masker bila di ingatkan.

Untuk pola tidur, Ibu L dan Bapak A terbiasa tidur sebelum jam 10 malam. Ibu L dan
Bapak A tidak pernah mengekang jam tidur anak-anaknya.

15. Riwayat keluarga sebelumnya :

Ibu L bersaudara ada 6 orang dan beliau anak yang kedua. Dari orangtua Ibu L tidak ada
yang memiliki riwayat Hipertensi dan semua saudara Ibu L cenderung memiliki tekanan
darah yang rendah. Dan dari riwayat Bapak L juga tidak terdapat riwayat penyakit serius.
16. Lingkungan
1. Perumahan
 Jenis rumah : Permanen
 Luas bangunan : 8 x 15 m2
 Luas penerangan : 50% dari luas rumah
 Status rumah
√ Milik pribadi Sewa bulanan
Kontrakan Lain-lain
 Atap rumah
√Genteng Seng/asbes
Sirap/atap Lain-lain
 Ventilasi rumah
√ Ada Tidak ada

 Bila ada, berapa luasnya


>10% luas lantai √ < 10% luas lantai
 Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
√ Ya Tidak
 Penerangan
√ Listrik Petromak
Lampu teplok Lain-lain
 Lantai
√Keramik Ubin Plester
Papan Tanah
 Kebersihan rumah secara keseluruhan
 √ Bersih
 Banyak lalat
 Berdebu
 Banyak lawa-lawa
 Sampah bertebaran
 Lain-lain:
17. Denah rumah

Kamar
Dapur
mandi

Kamar

Ruang Tamu Kamar

Kamar

18. Pengelolaan sampah


a. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
√Ya Tidak

b. Bagaimana cara pengelolaan sampah rumah tangga


Dibuang ke sungai/ got √Diambil petugas
Ditimbun Dibakar
Lain-lain
19. Sumber air
a. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
Sumur gali Pompa tangan/ listrik
Sungai √ PDAM
Lain-lain Air isi ulang

20. Jamban keluarga


a. Apakah keluarga memiliki WC sendiri
√ Ya Tidak
Bila tidak, dimana keluarga buang air besar
b. Bila ya, jenis jamban keluarga
√ Leher angsa Cemplung
Lain-lain
c. Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan
< tinja 10 meter √ > 10 meter
21. Pembuangan air limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor)
Ya, bagaimana kondisinya baik
Kemana pembuangannya
√ Tidak, dimana pembuangannya
Pembuangan air limbah ke saluran tempat pencucian piring
22. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
a. Apakah perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat setempat?
√ Ada, apa jenisnya : pengajian, tahlilan
Tidak ada
b. Adalah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?
Ada, apa jenisnya
√ Tidak ada
c. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
tertentu? √ Ada, apa jenisnya : puskesmas, klinik dan
rumah sakit
Tidak ada
d. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga?
√ Bila ya, dengan kendaraan apa : sepeda motor dan mobil

Bila tidak, bagaimana cara mengatasinya


23. Karakteristik tetangga dan komunitas
Ibu L rajin mengikuti kegiatan-kegiatan disekitar lingkungan, seperti wirid pengajian,
yasinan dan Bapak L suka mengikuti gotong royong. Ibu L juga sering berkumpul bersama
dengan tetangga dekat rumah. Bapak L lebih sering dirumah atau mengurusi ikan-ikan
yang dipelihara. Hubungan antar tetangga keluarga Ibu L baik, saling menghormati,
kerukunan terjaga, bila ada yang kesusahan akan dibantu bersama.
24. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga berhubungan baik dengan tetangga sekitar. Selain ke tetangga Ibu L juga sering
mengunjungi rumah kakak beliau yang jaraknya tidak jauh dari kediaman Ibu L.
Keluarga
Peliharaan YanKes Pekerjaan Sekolah
Besar

Bpk A Ibu L Tn A Tn G

Masyarakat Kegiatan Teman


Rekreasi
Sosial

Keterangan:
: Erat/kuat
: Sedang
: Renggang

25. Sistem pendukung keluarga


Ibu L dan Bapak A menjalani usaha Laundry sebagai pokok utama dalam perekonomian
keluarga dan sekaligus sebagai sistem pendukung keluarga.

B. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang terjalin dalam keluarga Ibu L sangat baik dikarenakan Ibu L dan
Bapak A menjalani usaha Laundry secara bersama-sama dalam satu rumah dan anak-anak
beliau juga tinggal serumah.

Tetapi dalam masalah pemeliharaan kesehatan Ibu L, tidak ada keluarga yang
mengingatkan Ibu L untuk mengkonsumsi obat amlodipine secara teratur.

2. Struktur kekuatan keluarga

Antar anggota keluarga saling mendukung satu sama lain dan ketika ada anggota
keluarga yang merasa memiliki masalah, anggota keluarga lain pasti membantu dengan
Bapak A yang memegang besar dalam pengambilan keputusan yang telah di bicarakan
bersama.

3. Struktur peran
Dalam keluarga ini yang memiliki peran mencari nafkah adalah Bapak A dan Ibu L, dan
juga sebagai orangtua dari kedua anaknya.

4. Nilai dan norma budaya

Nilai dan budaya yang dianut keluarga nilai dan budaya Jawa.

C. Fungsi Keluarga
1. Fungsi efektif
Ibu L dan keluarga sudah menjalankan fungsi afektif yang baik, dapat dilihat dari
interaksi antara anggota keluarga yang saling menyayangi, saling membantu dan saling
menghargai.
2. Fungsi sosial
Keluarga Ibu L mendidik anak-anaknya dengan disiplin dan sesuai dengan norma yang
ada dalam masyarakat. Keluarga akan saling berbagi dan menceritakan masalah yang
dialami agar dapat dipecahkan bersama- sama.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Sesuai dengan tugas utama keluarga, saat dilakukan pengkajian, Ibu L tau mengenai
penyakit yang ia derita dan apa penyebabnya. Biasanya saat merasa pusing, Ibu L akan
meminta pertolongan anak pertamanya sebagai Mahasiswa Keperawatan untuk
memeriksakan tekanan darah beliau dan akan mengkonsumsi obat amlodipine, jika tidak
ada perubahan baru akan dibawa ke fasilitas kesehatan. Tetapi, Ibu L mengatakan tidak
rutin dalam meminum obat amlodipine karena beliau merasa jika sehat tidak perlu diminum

4. Fungsi Reproduksi
Ibu L dan Bapak A memiliki 2 orang anak laki-laki dan tidak berencana untuk menambah
momongan lagi.

D. Stress dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Ibu L ingin mempunyai nilai tekanan darah yang normal sehingga tidak perlu mengonsumsi
obat lagi
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Kurangnya support keluarga dalam membantu mengatasi masalah kesehatan Ibu L seperti dalam
mengingatkan Ibu L meminum obat secara rutin
3. Strategi koping yang digunakan

Dengan cara membicarakan kepada keluarga dan kepada orang yang bersangkutan dan
tidak boleh ada hal-hal yang ditutup-tutupi yang dianggap akan menghalagi dalam mencari
solusi dari permaaslahan.
E. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keluarga
Dengan adanya asuhan keperawatan keluarga ini, diharapkan mampu memberikan informasi
mengenai kesehatan dan dapat memberikan solusi terhadap masalah kesehatan yang sedang
dialami keluarga saat ini
F. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawat sebagai educator dalam memberikan pendidikan kesehatan. Tidak hanya
mengenai kesehatan keluarga melainkan mengenai kesehatan lingkungan tempat tinggal
keluarga juga.
Tabel 2.2 Analisa Data

No Analisa Data Etiologi Masalah Diagnosa


Keperawatan
1. DS : Kurang Ketidakpatuhan
Ketidakpatuhan
- Ibu L mengatakan Motivasi (D. 0114)
(D. 0114) b.d
malas mengkonsumsi
Kurang Motivasi
obat amlodipine secara
d.d malas
rutin
mengkonsumsi
- Ibu L akan obat amlodipine
mengkonsumsi obat secara rutin,
amlodipine apabila saat mengkonsumsi
terasa pusing akibat obat amlodipine
menaiknya tekanan apabila saat terasa
darah pusing akibat
DO : menaiknya
- TD : 130/100 mmHg tekanan darah
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 0C

- Ibu L mengkonsumsi
obat amlodipine 5 mg
diminum 2x/hari sesudah
makan
2. DS: Ketidakmamp Ketidakmampuan Ketidakmampuan
- Ibu L mengatakan tidak uan orang koping keluarga koping keluarga
ada yang mengingatkan (D.0093) b.d
terdekat (D.0093)
beliau untuk meminum Ketidakmampuan
obat amlodipine secara dalam orang terdekat
rutin mengungkapk dalam
- Ibu L mengatakan jika mengungkapkan
an perasaan
merasa sehat tidak perlu perasaan d.d tidak
meminum obat ada yang
amlodipine tersebut mengingatkan
DO: beliau untuk
- Ibu L mengabaikan meminum obat
pengobatan amlodipine secara
rutin, jika merasa
sehat tidak perlu
meminum obat
amlodipine tersebut

3. DS: Program Manajemen Manajemen


- Ibu L mengatakan Kesehatan Keluarga
pengobatan/pe Kesehatan
paham dengan penyakit Tidak Efektif (D.
rawatan yang Keluarga Tidak
0115) b.d Program
yang diderita dan
terlalu lama Efektif (D. 0115) pengobatan/perawat
makanan apa yang harus an yang terlalu
di hindari tetapi beliau lama d.d paham
dengan penyakit
kadang menyepelekan
yang diderita dan
- Ibu L mengatakan jika makanan apa yang
merasa sehat tidak perlu harus di hindari
meminum obat tetapi beliau kadang
amlodipine tersebut menyepelekan, jika
DO: merasa sehat tidak
- Menu sahur pada tanggal
perlu meminum
25 April 2021 adalah obat amlodipine
sayur lodeh nangka tersebut
dengan lauk ikan
pindang dan sambal
tomat
- Menu sahur berbuka
pada tanggal 24 April
2021 adalah gorengan,
kue lapis dan jus alpukat
yang dibelikan oleh Tn.
A untuk Ibu L
Tabel 2.3 Skala Prioritas

DX : Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (D. 0115) b.d Program


pengobatan/perawatan yang terlalu lama d.d paham dengan penyakit yang diderita
dan makanan apa yang harus di hindari tetapi beliau kadang menyepelekan, jika
merasa sehat tidak perlu meminum obat amlodipine tersebut
No Kriteria Bobot Skore Pembenaran
1 Sifat masalah 1 2/3 x 1 Ibu L masih suka makan
yang bersifat asin dan
 Aktual = 3 = 0.6 kadang suka tidak peduli
dengan apa yaang
 Resiko = 2
dimakan
 Potensial = 1
2 Kemungkinan masalah dapat 2 1/2 x 2 Kurang nya dukungan
dari keluarga dalam
di ubah =1 pemeliharaan kesehatan
 Tinggi = 2
 Sedang = 1
 Rendah = 0
3 Potensial untuk di cegah 1 2/3 x 1 Setelah di beri beberapa
penjelasan mengenai
 Mudah = 3 = 0.6 makanan apa saja yang
harus dihindari, keluarga
 Cukup = 2
Ibu L dapat mengulang
 Tidak dapat = 1 kembali beberapa
penjelasan
4 Menonjolnya masalah 1 2/2 x 1 Terlihat dari tekanan
darah Ibu L yang masih
 Masalah dirasakan, dan =1 naik turun dan mengeluh
perlu segera ditangani pusing saat menaiknya
tekanan darah
=2
 Masalah dirasakan = 1
 Masalah tidak
dirasakan = 0
Total skore 5 3.2
DX : Ketidakmampuan koping keluarga (D.0093) b.d Ketidakmampuan orang
terdekat dalam mengungkapkan perasaan d.d tidak ada yang mengingatkan beliau
untuk meminum obat amlodipine secara rutin, jika merasa sehat tidak perlu
meminum obat amlodipine tersebut

No Kriteria Bobot Skore Pembenaran


1 Sifat masalah 1 3/3 x 1 Kurangnya koping
keluarga yaitu support
 Aktual = 3 =1 system dalam
mengingatkan untuk
 Resiko = 2
minum obat dengan
 Potensial = 1 teratur

2 Kemungkinan masalah dapat 2 2/2 x 2 Terlihat dari keluarga


Ibu L yang paham
di ubah =2 dengan efek buruk yang
 Tinggi = 2 terjadi jika terus saja
dibiarkan
 Sedang = 1
 Rendah = 0
3 Potensial untuk di cegah 1 2/3 x 1 Setelah di beri beberapa
penjelasan, keluarga Ibu
 Mudah = 3 = 0.6 L dapat mengulang
kembali beberapa
 Cukup = 2
penjelasan yang
 Tidak dapat = 1 disampaikan

4 Menonjolnya masalah 1 2/2 x 1 Ibu L menyampaikan


secara langsung bahwa
 Masalah dirasakan, dan =1 tak ada anggota keluarga
perlu segera ditangani yang mengingatkan
untuk minum obat
=2
 Masalah dirasakan = 1
 Masalah tidak
dirasakan = 0
Total skore 5 4.6
DX : Ketidakpatuhan (D. 0114) b.d Kurang Motivasi d.d malas mengkonsumsi
obat amlodipine secara rutin, mengkonsumsi obat amlodipine apabila saat terasa
pusing akibat menaiknya tekanan darah
No Kriteria Bobot Skore Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3/3 x 1 Ibu L mengatakan malas
untuk minum obat dan
 Aktual = 3 =1 hanya di konsumsi jika
tekanan darah meningkat
 Resiko = 2
 Potensial = 1
2 Kemungkinan masalah dapat 2 1/2 x 2 Terlihat dari keluarga
Ibu L yang paham
di ubah =1 dengan efek buruk yang
 Tinggi = 2 terjadi jika terus saja
dibiarkan
 Sedang = 1
 Rendah = 0
3 Potensial untuk di cegah 1 3/3 x 1 Setelah di beri beberapa
penjelasan, keluarga Ibu
 Mudah = 3 =1 L dapat mengulang
kembali beberapa
 Cukup = 2
penjelasan yang
 Tidak dapat = 1 disampaikan

4 Menonjolnya masalah 1 2/2 x 1 Ibu L menyampaikan


secara langsung bahwa
 Masalah dirasakan, dan =1 tak ada anggota keluarga
perlu segera ditangani yang mengingatkan
untuk minum obat
=2
 Masalah dirasakan = 1
 Masalah tidak
dirasakan = 0
Total skore 5 4
Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas:
1. Ketidakmampuan koping keluarga (D.0093) b.d Ketidakmampuan orang terdekat dalam
mengungkapkan perasaan d.d tidak ada yang mengingatkan beliau untuk meminum obat
amlodipine secara rutin, jika merasa sehat tidak perlu meminum obat amlodipine tersebut

2. Ketidakpatuhan (D. 0114) b.d Kurang Motivasi d.d malas mengkonsumsi obat
amlodipine secara rutin, mengkonsumsi obat amlodipine apabila saat terasa pusing
akibat menaiknya tekanan darah
3. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (D. 0115) b.d Program
pengobatan/perawatan yang terlalu lama d.d paham dengan penyakit yang diderita
dan makanan apa yang harus di hindari tetapi beliau kadang menyepelekan, jika
merasa sehat tidak perlu meminum obat amlodipine tersebut
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN SLKI SIKI
1. Ketidakmampuan koping keluarga Setelah dilakukan tindakan Dukungan Koping Keluarga (1.09260)
(D.0093) b.d Ketidakmampuan keperawatan selama 1x24 jam Observasi
maka Status Koping Keluarga - Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
orang terdekat dalam
(L.09088) Membaik dengan - Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan
mengungkapkan perasaan d.d tidak kriteria hasil : tenaga kesehatan
ada yang mengingatkan beliau untuk - Komitmen pada perawatan
Terapeutik
dan pengobatan meningkat
meminum obat amlodipine secara - Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga
(1)
rutin, jika merasa sehat tidak perlu - Komunikasi antara anggota - Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
keluarga meningkat (1) peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan keputusan
meminum obat amlodipine tersebut
perawatan pasien
- Perilaku sehat membaik (5)
Edukasi
- Informasikan kemajuan pasien secara berkala

2. Setelah dilakukan tindakan Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (1.12361)


Ketidakpatuhan (D.
keperawatan selama 1x24 jam Observasi
0114) b.d Kurang maka Tingkat Kepatuhan - Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
Motivasi d.d malas (L.12119) Meningkat dengan Terapeutik
mengkonsumsi obat kriteria hasil :
- Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
- Verbalisasi mengikuti
amlodipine secara rutin, - Buat jadwal pendampingan keluarga untuk menemani pasien
anjuran meningkat (5)
selama menjalani program pengobatan
mengkonsumsi obat - Perilaku mengikuti anjuran
- Libatkan keluarga untuk mendukung pengobatan yang dijalani
amlodipine apabila saat membaik (5)
Edukasi
terasa pusing akibat - Informasikan program pengobatan yang harus dijalani
menaiknya tekanan darah - Informasikan manfaat yang diperoleh jika menjalani program
pengobatan
-

3. Manajemen Kesehatan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Koping Keluarga (1.09260)


Keluarga Tidak Efektif keperawatan selama 1x8 jam Observasi
diharapkan “Manajemen - Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
(D. 0115) b.d Program Kesehatan Keluarga - Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan
pengobatan/perawatan Meningkat (L.12105) tenaga kesehatan
meningkat dengan kriteria Terapeutik
yang terlalu lama d.d
hasil : - Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga
paham dengan penyakit - Aktivitas keluarga dalam
- Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
yang diderita dan mengatasi masalah yang
peralatan yang diperlukan untuk mempertahankan keputusan
tepat meningkat (5)
makanan apa yang harus perawatan pasien
- Tindakan untuk mengurangi
Edukasi
di hindari tetapi beliau faktor resiko meningkat (5)
- Informasikan kemajuan pasien secara berkala
kadang menyepelekan,
jika merasa sehat tidak
perlu meminum obat
amlodipine tersebut

Tabel 2.4 Intervensi Keperawatan Keluarga

Tabel 3.4 Intervensi Keperawatan Keluarga

Tabel 2.5 Implementasi Keperawatan Keluarga


No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal

1 Jumat, 23 Ketidakmampuan koping  Mengkaji koping keluarga S:


April keluarga (D.0093) b.d apakah sudah efektif atau
 Ny. L mengatakan
2021 Ketidakmampuan orang tidak
mempunyai obat
terdekat dalam  Menggali pengetahuan dan
amlodipin untuk hipertensi
mengungkapkan perasaan kepercayaan klien tentang
yang diderita tetapi tidak
hipertensi
rutin mengkonsumsinya
 Menentukan dampak
pengalaman kekambuhan O:
yang dirasakan pada kualitas
 Ny. L mampu menjelaskan
hidup seperti tidur, interkasi
tentang hipertensi
dengan orang lain, aktivitas.
 Ny. L mampu menjelaskan
 Menanyakan pada klien faktor
dampak yang dirasakan jika
yang dapat memancing
tekanan darah sedang naik
tekanan darah akan naik
 Menganjurkan klien untuk  TD : 130/100 mmHg
menghindari makanan yang
A:
mengandung asin dan
berlemak  Masalah belum teratasi
 Memberikan informasi tentang
P:
hipertensi seperti penyebab,
bagaimana akan berkurang  intervensi dilanjutkan
dan cara penanganannya

Jumat, 23 Ketidakpatuhan (D. 0114)  Mengidentifikasi faktor S :


April b.d Kurang Motivasi internal atau eksternal yang
Ny.L dan Keluarga
2021 dapat meningkatkan atau
mengatakan sudah
mengurangi motivasi untuk
mengetahui prilaku
berprilaku sehat
kesehatan yang cendrung
 Menentukan pengetahuan
beresiko
kesehatan dan gaya hidup
O:
perilaku saat ini pada
 Keluarga menyebutkan
individu, keluarga, atau
perilaku kesehatan yang
kelompok sasaran
cendrung beresiko
 Menekankan manfaat
 Keluarga memutuskan
kesehatan positif yang
standar untuk melakukan
langsung atau (manfaat)
perawatan hipertensi.
jangka pendek yang bisa A:
diterima oleh perilaku gaya
Masalah belum teratasi
hidup positif dari pada
(menekankan pada) P :
manfaat jangka panjang
 Intervensi dilanjutkan
atau efek negatif dari
ketidakpatuhan
 Menjelaskan kepada klien
dan keluarga, dapak lanjut
dari Hipertensi

 Memberikan materi
pendidikan tertulis yang
tersedia dan sesuai dengan
audiens (yang menjadi)
sasaran
 Melakukan kan diskusi
kelompok dengan Ny. L dan
keluarga dan bermain peran
untuk mempengaruhi
keyakinan terhadap kesehatan,
sikap dan nilai-nilai
 Menekankan pentingnya pola
makan yang sehat, tidur,
berolahraga, dan lain-lain bagi
individu, keluarga dan
kelompok yang meneladani
nilai dan perilaku ini dari
orang lain.

 Menciptakan lingkungan
perawatan kesehatan dimana
pasien dengan permasalahan
memahami aksara dapat
mencari bantuan tanpa merasa
malu atau merasa dicela
 Menggunakan komunikasi
yang sesuai dan jelas.
 Menggunakan bahasa
sederhana.
 Memberikan informasi
penting secara tertulis maupun
lisan pada pasien sesuai
dengan bahasa utamanya
 Memberikan pendidikan
kesehatan satu per satu atau
konseling jika memungkinkan
 Menggunakan strategi untuk
meningkatkan pemahaman
Memotivasi individu untuk
mengajukan pertanyaan dan
meminta penjelasan
Jumat, 23 Manajemen Kesehatan  Melakukan kan diskusi S:
April
Keluarga Tidak Efektif (D. kelompok dengan Ny. L dan
2021 Ny.L dan Keluarga
0115) b.d Program keluarga dan bermain peran
mengatakan sudah
pengobatan/perawatan yang untuk mempengaruhi
mengetahui prilaku
terlalu lama keyakinan terhadap
kesehatan yang cendrung
kesehatan, sikap dan nilai-
beresiko
nilai
O:
 Menekankan pentingnya
 Keluarga menyebutkan
pola makan yang sehat,
perilaku kesehatan yang
tidur, berolahraga, dan lain-
cendrung beresiko
lain bagi individu, keluarga
 Keluarga memutuskan
dan kelompok yang
standar untuk melakukan
meneladani nilai dan
perawatan hipertensi.
perilaku ini dari orang lain.
A:
 Menentukan pengetahuan
kesehatan dan gaya hidup  Masalah belum
perilaku saat ini pada teratasi
individu, keluarga, atau
P:
kelompok sasaran
 Intervensi dilanjutkan
2 Rabu, 28  Ketidakmampuan koping  Memberikan deskripsi detail S :
April keluarga (D.0093) b.d terkait intervensi senam
 Ny. L dan Keluarga
2021 Ketidakmampuan orang ergonomik yang dipilih untuk
mengatakan sudah
terdekat dalam mengontrol tekanan darah
mengetahui dampak lanjut
mengungkapkan  Memberikan edukasi tentang
dari Hipertensi seperti
perasaan makanan/minuman yang
penyakit Stroke.
 Ketidakpatuhan (D. dihindari dan yang di anjurkan
0114) b.d Kurang  Mengidentifikasi faktor
O:
Motivasi internal atau eksternal yang

 Manajemen Kesehatan dapat meningkatkan atau  Keluarga menyebutkan


Keluarga Tidak Efektif mengurangi motivasi untuk akibat lanjut dari hipertensi

(D. 0115) b.d Program berprilaku sehat  Keluarga memutuskan


pengobatan/perawatan  Menentukan pengetahuan standar untuk melakukan

yang terlalu lama kesehatan dan gaya hidup perawatan hipertensi.


perilaku saat ini pada individu, A:
keluarga, atau kelompok
Masalah tertatasi
sasaran
sebagian
 Menekankan manfaat
kesehatan positif yang langsung P :
atau (manfaat) jangka pendek
yang bisa diterima oleh perilaku  Intervensi dilanjutkan
gaya hidup positif dari pada mandiri
(menekankan pada) manfaat
jangka panjang atau efek
negatif dari ketidakpatuhan
 Menjelaskan kepada klien dan
keluarga, dapak lanjut dari
Hipertensi
 Memberikan materi
pendidikan tertulis yang
tersedia dan sesuai dengan
audiens (yang menjadi)
sasaran
 Melakukan kan diskusi
kelompok dengan Ny. L dan
keluarga dan bermain peran
untuk mempengaruhi
keyakinan terhadap kesehatan,
sikap dan nilai-nilai
 Menekankan pentingnya pola
makan yang sehat, tidur,
berolahraga, dan lain-lain bagi
individu, keluarga dan
kelompok yang meneladani
nilai dan perilaku ini dari
orang lain.
 Menciptakan lingkungan
perawatan kesehatan dimana
pasien dengan permasalahan
memahami aksara dapat
mencari bantuan tanpa merasa
malu atau merasa dicela
 Menggunakan komunikasi
yang sesuai dan jelas.
 Menggunakan bahasa
sederhana.
 Memberikan informasi penting
secara tertulis maupun lisan
pada pasien sesuai dengan
bahasa utamanya
 Memotivasi individu untuk
mengajukan pertanyaan dan
meminta penjelasan

Anda mungkin juga menyukai