INSTANSI
PEMERINTAH
Tahun 2018
i
masyarakat; (4) Meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam
mewujudkan keluarga sehat.
Kami menyadari bahwa untuk melaksanakan visi dan misi dibidang kesehatan
yang diamanahkan oleh Pemerintah Kota Tangerang dan masyarakat tidak lepas
dari kekurangan–kekurangan dan kendala–kendala yang dihadapi, namun dengan
mengajak peran serta aktif seluruh masyarakat Kota Tangerang, maka dapat
terwujud kondisi yang lebih baik bagi masyarakat.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran pegawai dan
karyawan Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang telah membantu dalam proses
penyusunannya.
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2018 ini disusun sebagai wujud
pertanggungjawaban atas pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan saasaran sebagaimana
telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2014-2018.
Didalamnya memuat gambaran mengenai pencapaian sasaran-sasaran strategis
tahunan yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan.
Pada tahun 2018, pengukuran kinerja dilakukan terhadap sasaran strategis
dengan 6 indikator yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2018.
Dari 6 indikator ada 5 indikator yang melampaui target (>100%) dan 1 indikator
(66.67%) belum mencapai target. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator
setiap sasaran startegis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut:
iii
Kondisi ini menunjukkan bahwa peran penolong kelahiran sangat penting bagi
keselamatan bayi dan ibu yang melahirkan. Indikator ini cukup memegang peranan
penting dalam melihat kondisi kesehatan untuk menggambarkan tingkat kemajuan
pelayanan kesehatan terutama pada saat kelahiran dimana risiko kematian sangat
tinggi, faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi nutrisi/gizi ibu dan bayi.Faktor
biologis yaitu usia ibu saat hamil, jarak kehamilan, penyakit yang menyertai yang
dapat menyebabkan kompilkasi kehamilan, Cakupan K4 yang belum optimal,
dimana ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan antenatal secara lengkap dan
Kurangnya fasilitas ICU di Rumah Sakit.
iv
masyarakat yang tergabung dalam FOPKIA (Forum Peduli Kesehatan Ibu dan
Anak)
Pembentukan 273 Kelas Ibu hamil dan 68 Kelas Ibu Balita tersebar di seluruh
wilayah se-Kota Tangerang untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan
ibu balita.
Pendampingan Ibu hamil dan balita resiko tinggi (Resti) oleh Kader
Kesehatan SRIKANDI (Sedari Dini Kawal Ibu Hamil dan Balita) dan juga
berbagai inovasi kesehatan yang mendukung penurunan angka kematian ibu
dan bayi oleh puskesmas
v
Daftar Isi
BAB IV – PENUTUP.............................................................................................. 45
vi
Daftar Tabel
vii
Daftar Grafik
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I
PENDAHULUAN
2
Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas
otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota
sebagimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas kesehatan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan di bidang
kesehatan;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah di bidang kesehatan;
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
Pelaksanan ketatausahaan kedinasan;
Pengelolaan UPT; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional;
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;
Seksi Kefarmasian dan Pangan.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang
membawahkan:
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
Seksi Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan;
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Bidang Sumber Daya Kesehatan, yang membawahkan:
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan.
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat, yang terdiri dari 36 Puskesmas
UPT Instalasi Farmasi;
UPT Laboratorium Kesehatan Daerah;
UPT Balai Pengobatan;
Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 1.1
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB. BAG.
SUB. BAG. SUB. BAG.
UMUM DAN
KEUANGAN PERENCANAAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG
PENCEGAHAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT PELAYANAN KESEHATAN SUMBER DAYA KESEHATAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
PROMOSI KESEHATAN DAN
KESEHATAN GIZI PELAYANAN KESEHATAN SURVEILANS, IMUNISASI DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT RUJUKAN KRISIS KESEHATAN
MASYARAKAT
SEKSI
SEKSI SEKSI
SEKSI PENCEGAHAN DAN
KEFARMASIAN DAN PANGAN PEMBIAYAAN DAN JAMINAN
KESEHATAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KESEHATAN
TIDAK MENULAR
UPT PUSKESMAS
UPT INSTALASI FARMASI
UPT LABKESDA
UPT BALAI PENGOBATAN
4
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi, Dinas Kesehatan
dibantu oleh 803 orang pegawai dari berbagai keahlian dan latar belakang
pendidikan.
Adapun sumber daya yang mendukung dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Tangerang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1.1
Pegawai Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Berdasarkan Jabatan Dan Pendidikan Terakhir Tahun 2018
Nama Status
Kualifikasi Pendidikan (Terakhir) Golongan/Pangkat Diklat Struktural
Jabatan Jabatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kepala Dinas
1 1 1 1
Kesehatan
Sekretaris
Dinas 1 1 1 1
Kesehatan
Kepala Sub
Bagian Umum
1 1 1 1
dan
Kepegawaian
Kepala Sub
Bagian 1 1 1 1
Keuangan
Kepala Sub
Bagian 1 1 1
Perencanaan
Kepala Bidang
Bina
1 1 1 1
Kesehatan
Masyarakat
Kepala Seksi
Kesehatan 1 1 1 1
Keluarga
Kepala Seksi
Peningkatan
1 1 1
Gizi
Masyarakat
Kepala Seksi
Kesehatan
Lingkungan
1 1 1 1
dan
penyehatan
Pangan
Kepala Bidang
Pelayanan 1 1 1 1
Kesehatan
Kepala Seksi
Pelayanan
Kesehatan
1 1 1 1
Primer &
Kesehatan
tradisional
Kepala Seksi
Pelayanan
1 1 1 1
Kesehatan
rujukan
Kepala Seksi
kefarmasian
dan 1 1 1
perbekalan 1
kesehatan
Kepala Bidang
Pencegahan
dan 1 1 1 1
Pengendalian
Penyakit
Kepala Seksi
Pencegahan
dan
1 1 1 1
Pengendalian
Penyakit
Menular
5
Nama Status
Kualifikasi Pendidikan (Terakhir) Golongan/Pangkat Diklat Struktural
Jabatan Jabatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kepala Seksi
Pencegahan
penyakit tidak 1 1 1 1
menular dan
kesehatan jiwa
Kepala Seksi
Surveilanse,
Imunisasi, 1 1 1 1
&Krisis
Kesehatan
Kepala Bidang
Sumber Daya 1 1 1 1
Kesehatan
Kepala Seksi
Pembiayaan &
1 1 1
Jaminan
Kesehatan
Kepala Seksi
Sumber Daya
Manusia & 1 1 1
Sarana
Kesehatan
Kepala Seksi
Promosi
Kesehatan &
Pemberdayaa
1 1 1
n Masyarakat,
Kesehatan
Kerja &
olahraga
Kepala UPT
1 1 1 1
Labkesda
Kepala Tata
Usaha UPT 1
Labkesda
Kepala UPT
1 1 1 1
Kesda
Kepala Tata
Usaha UPT 1 1 1 1
Kesda
Kepala UPT
Instalasi 1 1 1 1
Farmasi
Kepala Tata
Usaha
1 1 1 1
Instalasi
Farmasi
Kepala UPTD
36 0 0 0 2 0 0 0 26 10 0 0 0 0 13 23 25
Puskesmas
Kepala Tata
Usaha UPTD 36 0 0 0 2 0 0 6 22 6 0 0 0 36 28
Puskesmas
Jabatan yang
1
terisi / kosong
50
Fungsional 55 16 246 166 18 39 404 58
1
Staf / 20
1 4 47 4 48 93 8 4 36 164 1
Pelaksana 5
80
Total 1 1 4 106 20 0 294 259 26 0 0 4 75 568 87 0 0 6 68
3
Sumber Daya yang ada tersebut, tersebar di Puskesmas dan di Dinas Kesehatan
Kota Tangerang
6
aset Dinas Kesehatan Kota Tangerang sampai dengan Tahun 2018
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Rekapitulasi Inventaris Aset
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2018
Kondisi
No Aset SKPD Satuan Tahun Perolehan Nilai (Rp)
Baik Sedang Rusak
c Alat - alat Bengkel dan alat Ukur unit 99 4 2007, 2008, 2009, 2010, 702.527.732
2011, 2012, 2013, 2014,
2015, 2016, 2017
d Alat - alat Pertanian/Peternakan unit 0
e Alat - alat Kantor dan Rumah Unit 6382 642 2003, 2004, 2005, 2007, 13.208.330.228
tangga 2008, 2009, 2010,2015,
2016, 2017
f Alat - alat Studio unit 656 77 2003, 2007,2008, 2009, 4.691.158.301
2010, 2011, 2012, 2013,
2014, 2015, 2016,2017
g Alat - alat Kedokteran unit 2810 284 2003, 2004,2006,
2007,2008,2009,2010,
3.254.558.620
2011, 2012, 2013,2015,
2016,2017
h Alat - Alat Laboratorium unit 594 327 2002, 2003, 2005, 2004,
2006, 2007, 2009, 2011, 22.131.158.124
2012,2015, 2016,2017
i. Alat - alat Keamanan unit 2 1 2017,2018 68.969.265
3 GEDUNG DAN BANGUNAN
a. Bangunan Gedung buah 51 1 2003, 2006, 2009, 2010,
83.003.085.670
2011, 2013, 2016, 2017
b. Bangunan Monumen buah
4 JALAN, IRIGASI DAN JEMBATAN -
a. Jalan dan Jembatan -
b. Bangunan Air/Irigasi unit
c. Instalasi buah 18 8 2003, 2016, 2017 3.776.616.650
d. Jaringan - 14 1,162,280,332
5 ASET TETAP LAINNYA
a. Buku Perpustakaan buah
b. Barang Bercorak buah 0 1 2016 7,999,200
Kesenian/Kebudayaan
c. Hewan -
6 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN -
ASET LAINNYA -
a. Aset Tak Berwujud (Software) buah 6 5 2007,2009,2015,2017 466.042.892
b. Aset Tak Berwujud (Kajian) -
c. Kerjasama dengan Pihak Ketiga -
7 BELANJA BARANG DAN JASA
a. Belanja Barang Pakai Habis -
Jumlah 10.846 1.362 1746.222.602.010
Sumber: Sub Bag Umum dan Kepegawaian Dinkes Kota Tangerang, 2018
7
1.3 PERMASALAHAN UTAMA DAN ISU STRATEGIS
Pembangunan kesehatan periode 2015-2019 adalah Program Indonesia
Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan.
Isu strategis yang menjadi sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial
Nasional Kesehatan
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, Obat dan Vaksin
6. Meningkatkan responsivitas system kesehatan.
Untuk itu ditahun 2018 akses dan mutu pelayanan kesehatan lebih
ditingkatkan, dengan pengembangan pelayanan kesehatan ditingkat fasilitas
kesehatan dasar (Puskesmas) serta beberapa kebijakan yang dapat
mendukung terhadap permasalahan dan isu stratregis.
9
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
6. Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan
Kinerja;
7. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Tangerang Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun
2014 Nomor 10) sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kota
Tangerang Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Tangerang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang
Tahun 2014-2018;
8. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
9. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 59 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan;
10. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 125 Tahun 2016 tentang Matriks
Penyelarasan Indikator Sasaran RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-
2016;
11. Keputusan Walikota Nomor: 800/Kep.401-Bapp/2017 tentang
Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun
2014-2018 Di Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang.
.
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 ini, mengacu pada Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
tatacara review atas laporan kinerja instansi pemerintah.
11
Tabel 2.1
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang
12
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Terwujudnya publikasi Membangun dan Menyelenggarakan
informasi advertorial mengembangkan Musyawarah Perenc.
pelayanan SKPD sistem Pemb. Daerah
kepada masyarakat kedisiplinan yang (Musrenbang) yang
pada media massa tegas, objektif, menyeluruh dan
dan konsisten terpadu mulai tingkat
rembug warga sampai
dengan tingkat kota,
dengan melibatkan
segenap pemangku
kepentingan pemb.
Daerah selama tahun
2014-2018 sebanyak
5 kali
Meningkatkan Tersedianya berbagai Meningkatkan Menyelenggarakan
kualitas tata jenis pelaporan kapasitas, Forum SKPD di setiap
kelola capaian kinerja kompetensi, dan tingkatan unit kerja
kelembagaan pelaksanaan kegiatan profesionalitas yang menyeluruh dan
dan keuangan SKPD aparatur SKPD terpadu dengan
melalui berbagai melibatkan segenap
pendidikan dan pemangku
pelatihan kepentingan pemb.
teknis/operasional Daerah selama tahun
dan fungsional 2014-2018 sebanyak
5 kali
Tersedianya Dokumen Membangun dan Menyelenggarakan
Perencanaan- mengembangkan sosialisasi peraturan
Penganggaran, sistem pelayanan kedisiplinan aparatur
Pengendalian, dan pemenuhan SKPD pemerintah
Evaluasi- Pelaporan sarana-prasarana daerah secara intensif
Pemb. Daerah yang dan selama tahun 2014-
disusun secara keadministrasian 2018 sebanyak 50
teknokratis (integratif, perkantoran orang pegawai
komprehensif, holistik), (peralatan dan
koordinatif, dan perlengkapan
partisipatif, serta kerja/kantor)
informative
Membangun dan Menyediakan sarana-
mengembangkan prasarana pendukung
kerjasama kedisiplinan yang
advertorial lengkap dan memadai
dengan media selama tahun 2014-
massa terkait 2018 sebanyak 60
informasi bulan
pelayanan SKPD
Membangun dan Memfasilitasi aparatur
mengembangkan SKPD pemerintah
sistem daerah untuk
pemenuhan dan mengikuti berbagai
pengembangan pendidikan dan
kebutuhan sarana pelatihan teknis/
dan prasarana operasional terkait
perkantoran tupoksi selama tahun
pemerintahan 2014-2018 sebanyak
daerah yang 604 orang
layak dan
memadai
Menyediakan
pelayanan
pemenuhan sarana-
prasarana dan
keadministrasian
perkantoran
(peralatan dan
perlengkapan
kerja/kantor) selama
tahun 2014-2018
sebanyak 60 bulan
Tersedianya Menyediakan
Data/Informasi pelayanan
Perencanaan Pemb. barang/jasa
Daerah yang lengkap, keadministrasian
valid, terbaharui, perkantoran
13
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
terstandar, serta berdasarkan standar
terpublikasi dalam selama tahun 2014-
jaringan internet yang 2018 sebanyak 60
mudah diakses oleh bulan
public
Melaksanakan
kerjasama advertorial
dengan media massa
melalui publikasi
informasi pelayanan
SKPD selama tahun
2014-2018 sebanyak
60 kali
Menyediakan
pelayanan
pemenuhan dan
pengembangan
kebutuhan sarana
dan prasarana
perkantoran
pemerintahan daerah
yang layak dan
memadai sesuai
dengan standar yang
disepakati selama
tahun 2014-2018
sebanyak 60 bulan
Terwujudnya Menyediakan
peranserta/partisipasi pelayanan
kelompok masyarakat pemenuhan dan
sebagai stakeholder pengembangan
dalam perencanaan kebutuhan pelayanan
pembangunan daerah jasa rehabilitasi
sarana dan prasarana
aparatur pemerintah
daerah selama tahun
2014-2018 sebanyak
60 bulan
14
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Tersedianya Peningkatan Meningkatkan
Puskesmas Perawatan fasilitas dan alat profesionalisme SDM
Kategori PONED dan bahan dalam pengendalian
(Pelayanan Obstetrik deteksi dini faktor faktor risiko penyakit
Neonatus Emergensi risiko penyakit tidak menular
Dasar). tidak menular
Optimalisasi Mengembangkan dan
pemanfaatan memperkuat sistem
sumberdaya surveilans
kesehatan untuk epidemiologi faktor
penanggulangan risiko dan sistem
krisis kesehatan informasi PTM
akibat bencana
Meningkatnya status Pemantapan dan Meningkatkan
akreditasi seluruh Pemeliharaan pemantauan program
Puskesmas Manajemen pengendalian faktor
Pelayanan risiko PTM
Kesehatan
melalui
peningkatan
kualitas dan
kapasistas SDM,
Sistem kerja dan
sarana prasarana
pelayanan
kesehatan
Mantap dan Peningkatan Meningkatkan
berkembangnya Kualitas UPTD pengetahuan
pemenuhan kebutuhan melalui akreditasi masyarakat akan
dan kualtias sarana secara bertahap penyakit tidak
dan praasaran menular
kesehatan
Penyediaan Penanggulangan
Puskesmas krisis kesehatan
PONED dan akibat bencana
peningkatan kelas dengan
puskesmas yang memperhatian tingkat
telah ada keparahan masing-
masing wilayah
Penyediaan Mengelola dan
sarana dan Meningkatkan
prasarana Kualitas Manajemen
kesehatan yang Pelayanan Kesehatan
memadai terutama pada
peningkatan
kemampuan teknis
penatalaksanaan bagi
seluruh sarana
kesehatan
Seluruh Puskesmas
di Kota Tangerang
memiliki status
terakreditasi sampai
dengan tahun
perencanaan
Pembangunan
Puskesmas PONED
sebanyak 2 unit.
Penyediaan sarana
dan prasarana
kesehatan
Mewujudkan Meningkatkan Menurunnya Jumlah Penurunan Peningkatan
Upaya kualitas upaya Kasus Penyakit Jumlah Kasus Pencegahan dan
Pengendalian pengendalian dan Menular Penyakit Menular Penangulangan
Penyakit dan penanggulangan Melalui Penyakit terutama
penanggulangan penyakit menular Peningkatan Pada TB, Kusta,
masalah Aktivitas DBD dan HIV/AIDS
kesehatan yang Pemantauan,
efektif berbasis Pencegahan dan
Lingkungan dan Penanggulangan
masyarakat Penyakit
15
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Peningkatan Peningkatan Status
Status Gizi pada Gizi pada Keluarga
Keluarga dan dan Masyarakat
Masyarakat terutama pada
melalui keluarga dan
peningkatan masyarakat yang
kesadaran dan rentan -
peningkatan berpendapatan
pemantauan serta rendah
perawatan
Peningkatan Meningkatkan
Kesehatan Ibu pelayanan kesehatan
melalui ibu dan anak dengan
pemanfaatan prioritas pada
berbagai potensi peningkatan
sumberdaya keselamatan ibu dan
kesehatan anak
Meningkatkan Meningkatnya deteksi Peningkatan Meningkatkan kualitas
kualitas upaya dini faktor risiko kualitas pelayanan kesehatan
pengendalian dan penyakit tidak menular pelayanan anak dan balita
penanggulangan kesehatan anak dengan prioritas
penyakit tidak dan balita melalui intervensi dini tumbuh
menular optimalisasi kembang anak
pelayanan
posyandu
Peningkatan Meningkatkan kualitas
kualitas pelayanan kesehatan
pelayanan prausila dan usila
prausila dan usila
melalui
optimalisasi
pelayanan
posbindu
Menurunnya jumlah Peningkatan Meningkatkan
kasus penyakit tidak Kualitas Kesehtan Kesadaran dan
menular (degeneratif) Lingkungan Partisipasi
Melalui Masyarakat
Peningkatan Pengawasan
Kesadaran dan Terutama Pada
Partisipasi Kualitas Air dan
Masyarakat Lingkungan
Dalam Pemukiman
Pemeliharaan Perumahan dan
dan Pengawasan pengelolaan makanan
Kesehatan
Lingkungan serta
Pengawasan dan
Pengendalian
pengelolaan
makanan
Meningkatkan Meningkatnya Gizi Meningkatkan kualitas
kualitas gizi Keluarga dan pelayanan individu
masyarakat Masyarakat dan masyarakat
dengan prioritas
kemitraan pelayanan
kesehatan dengan
mengeutamakan
penguatan kapasitas
tenaga kesehatan
Meningkatkan Meningkatnya Optimalisasi
kualitas Pelayanan Kesehatan kemitraan
kesehatan Ibu, Ibu pelayanan
anak dan balita kesehatan
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan
anak dan balita
Meningkatnya
pelayanan kesehatan
usila
16
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya
Pelayanan Kesehatan
Individu dan Keluarga
Meningkatkan Tertanggulanginya
kualitas krisis kesehatan akibat
pelayanan bencana
kesehatan bagi
masyarakat
korban bencana
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya Peningkatan Meningkatkan
kesadaran dan perilaku hidup kesadaran masyarakat Perilaku Hidup kerjasama lintas
perilaku bersih dan sehat dalam berperilaku Sehat di sektor dan partisipasi
masyarakat masyarakat hidup bersih dan sehat Masyarakat dan masyarakat dalam
dalam Institusi melalui promosi kesehatan
mewujudkan KIE serta pemberdayaan
keluarga sehat masyarakat
17
TABEL 2.2
Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Tahun 2018
18
Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja
penerima amanah;
Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2018
No Program Anggaran
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 20,107,816,567.00
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp. 16,971,944,475.00
Aparatur
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 444,180,000.00
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Rp. 289,770,000.00
Aparatur
19
No Program Anggaran
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Rp. 301,270,300.00
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp. 9,534,538,417.00
7 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp.
189,217,519,912.00
8 Program Pengawasan Obat dan Makanan Rp. 254,165,000.00
9 Program Promosi Kesehatan dan Rp. 12,976,476,250.00
Pemberdayaan Masyarakat
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam perjanjian kinerja Dinas
Kesehatan Kota Tangerang tahun 2018 terdapat 6 indikator.
20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2018
Indikator
Realisasi
No Sasaran Strategi Kinerja Satuan Target Realisasi % Program Kegiatan Output
Anggaran
utama
Meningkatnya
Indeks Program Pengawasan
1 Aksessibitisas Point 79,11 79,12 100,01
Kesehatan Obat dan Makanan
Kesehatan
1. Jumlah Pseserta KIE
Keamanan Pangan dan
Evaluasi Keamanan
Pangan bagi Petugas
Puskesmas
Peningkatan Pengawasan 2. Jumlah Peserta
Keamanan Pangan dan 169.165.000 Penyuluhan Keamanan
Bahan Berbahaya Pangan bagi
Sekolah/Pesantren di
wilayah Kota Tangerang
3. Jumlah Sampel
Pangan Jajanan Anak
Sekolah yang diuji
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Survey Prilaku Hidup Terselenggaranya survey
117.378.000
Bersih dan Sehat PHBS Rumah Tangga
1. Disiminasi Pemetaan
Kelurahan Siaga Aktif
2. Penguatan Forum
Kelurahan Siaga aktif
3. Rakor Kelurahan Siaga
Penguatan Kelurahan Aktif Tingkat Kota
11.013.278.000
Siaga Aktif 4. Evaluasi Kelurahan
Siaga Aktif
5. Pemenuhan Indikator
Kelurahan Siaga Aktif
melalui Penguatan
Posyandu Aktif
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
Jumlah Penderita DBD
Pengendalian Penyakit
356.740.750 yang ditemukan dan
Bersumber Binatang
ditangani
Program Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan
Jaringannya
21
Indikator
Realisasi
No Sasaran Strategi Kinerja Satuan Target Realisasi % Program Kegiatan Output
Anggaran
utama
1. Jumlah IPAL yang
terbangun
Pembangunan/Pengadaan
1.826.724.000 2. Jumlah Dokumen
Sarana IPAL
Perencanaan dan
Pengawasan
Program pengawasan dan
pengendalian kesehatan
makanan
1. Jumlah Peserta
Bimtek Keamanan
Pangan Bagi Pemilik atau
Penanggung Jawab
Industri Rumah Tangga
Pangan di wilayah kota
Pembinaan teknis
Tangerang,
penatalaksanaan
2. Jumlah sampel
makanan dan minuman 22.410.000
pangan industri rumah
hasil produksi industri
Tangga pangan yang
rumah tangga
diuji kandungan bahan
tambahan pangannya
(BTP)
3. Jumlah Peserta
Workshop PIRT dan
Evaluasi Binwas PIRT
Banyaknya Penjamah
Kursus Higine dan Sanitasi
49.847.500 Makanan yang
Makana Bagi Penjamah
mendapat Sertifikat
Banyaknya
Pemilik/Penanggung
Penyuluhan Keamanan
40.010.000 Jawab Industri Rumah
Pangan
Tangga Pangan yang
mendapatkan sertifikat
Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
Jumlah tenaga
puskesmas yang dilatih
dalam meningkatkan
cakupan kunjungan ibu
hamil K4 dan kunjungan
bayi, Jumlah kader yang
mengikuti workshop
pendampingan ibu hamil
( SRIKANDI ), Jumlah
Peningkatan Pelayanan
dokumen pelaksanaan
Kesehatan Ibu Melahirkan 174.773.500
kegiatan Peningkatan
dan Anak
Pelayanan Kesehatan
Ibu Melahirkan dan Anak
Angka
Program Upaya Kesehatan
2 Harapan Point 71,42 71,43 100,01
Masyarakat
Hidup
1. Tersedianya
Perangkat Sistem
Informasi dan
Komunikasi Untuk
PSC/SPGDT Kota
Tangerang
2. Jumlah Perawat
Ambulans Gratis yang
Sistem Penanggulangan dilatih Kursus Basic
465.839.500
Gawat Darurat Terpadu Cardiac Trauma Life
Support (BCTLS
3. Jumlah Peserta In
house training Penolong
Pertama
kegawatdaruratan (first
responder) bagi Lintas
sektor dan masyarakat
umum
22
Indikator
Realisasi
No Sasaran Strategi Kinerja Satuan Target Realisasi % Program Kegiatan Output
Anggaran
utama
4. Dokumen Laporan
Kegiatan Sistem
Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
1. Jumlah Puskesmas
yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini FR
PTM
2. Jumlah
Desa/Kelurahan yang
melaksanakan kegiatan
posbindu terpadu PTM
3. Jumlah Puskesmas
yang melaksanakan
kegiatan Pandu PTM
4. Jumlah Sekolah yang
yang melaksanakan
Posbindu PTM Sekolah
Pengendalian Faktor 5. Pertemuan Evaluasi
Resiko Penyakit Tidak 336.567.500 Faktor Resiko PTM
Menular dalam Program CERDIK
sekolah dan UBM bagi
guru dan murid SLTA
6. Jumlah Peserta
Penguatan Faktor Resiko
PTM dalam program
cerdik disekolah bagi
guru dan murid
7. Jumlah peserta
Penguatan Kompetensi
Pandu PTM Puskesmas
8. Jumlah peserta
pemantauan faktor
resiko Penyakit Tidak
Menular
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Menular
1. Jumlah kelurahan
Universal Child
Peningkatan Imunisasi 145.495.000 Immunization (UCI)
2. Pelaksanaan
Imunisasi Anak Sekolah.
Jumlah Program Peningkatan
3 Kematian Point 4 6 66,76 Keselamatan Ibu
Ibu Melahirkan dan Anak
Jumlah tenaga
puskesmas yang dilatih
dalam meningkatkan
cakupan kunjungan ibu
hamil K4 dan kunjungan
Peningkatan Pelayanan bayi, Jumlah kader yang
Kesehatan Ibu Melahirkan 174.773.500 mengikuti workshop
dan Anak pendampingan ibu hamil
( SRIKANDI ), Jumlah
dokumen pelaksanaan
kegiatan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Ibu Melahirkan dan Anak
Jumlah Program Peningkatan
4 Kematian Point 64 49 130,61 Keselamatan Ibu
Bayi Melahirkan dan Anak
Jumlah tenaga
puskesmas yang dilatih
dalam meningkatkan
cakupan kunjungan ibu
hamil K4 dan kunjungan
bayi, Jumlah kader yang
Peningkatan Pelayanan
mengikuti workshop
Kesehatan Ibu Melahirkan 174.773.500
pendampingan ibu hamil
dan Anak
( SRIKANDI ), Jumlah
dokumen pelaksanaan
kegiatan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Ibu Melahirkan dan Anak
23
Indikator
Realisasi
No Sasaran Strategi Kinerja Satuan Target Realisasi % Program Kegiatan Output
Anggaran
utama
Program Pencegahan dan
Prevalensi
5 Point 75,02 100,67 134,19 Penanggulangan Penyakit
Penyakit
Menular
Pengendalian Penyakit Jumlah penderita baru
406.507.500
Menular Langsung TB dan diobati
Presentase Program Perbaikan Gizi
6 Point 0,08 0,02 358,43
Gizi Buruk Masyarakat
Jumlah balita gizi buruk
Pemberian Makanan
299.549.250 (BB/TB) yang diberi
Tambahan dan Vitamin
makanan tambahan
Tabel 3.2.
Evaluasi Pencapaian Indikator Sasaran
Angka harapan Point 71,09 71,29 71,34 71,38 71,42 71,43 100,01
hidup (AHH)
24
3.2.1.1 Indikator Kinerja Sasaran : Indeks Kesehatan
Grafik 3.1.
Indeks Kesehatan
27
Perawatan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium dengan anggaran
Rp72.500.000,- yaitu terselenggaranya survailen sistem manajemen
mutu laboratorium UPT Labkesda sesuai dengan ISO 17025:2017 dan
Kepmenkes RI No.298/MENKES/SK/III/2008
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Instalasi Farmasi dengan anggaran
Rp150.000.000,- yaitu terlaksananya kegiatan resertifikasi ISO
9001:2015 pada UPT Instalasi Farmasi
Perawatan Manajemen Mutu Akreditasi Puskesmas dengan anggaran
Rp140.000.000,- dilakukan terhadap 27 Puskesmas yang sudah
terakreditasi
Akreditasi Puskesmas (DAK Non Fisik) dengan anggaran
Rp1.392.000.000 sasaran kegiatan ini adalah 8 Puskesmas di Kota
Tangerang mendapatkan sertifikat akreditasi pada tahun 2018.
Belanja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di 33 UPT Puskesmas
dengan anggaran Rp60.576.076.752,- yang bertujuan untuk
peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Belanja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di UPT Labkesda
dengan anggaran Rp1.280.375.640,- yang bertujuan untuk peningkatan
pelayanan di Laboratorium Kesehatan Daerah Terpadu dengan
Laboratorium Halal
Survey Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan anggaran
Rp117.378.000,- yang dilakukan terhadap Rumah Tangga yang
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan sasaran 10.400 Rumah
Tangga
Penguatan Kelurahan Siaga Aktif dengan anggaran Rp11.013.278.000,-
yang dilakukan di Kelurahan, Kecamatan, Puskesmas, Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dan Posyandu se-Kota Tangerang
Pembinaan Forum Kota Tangerang dengan anggaran Rp733.352.500,-
yang dilaksanakan di 62 Kampung / RW di Kota Tangerang
28
c. Permasalahan yang dihadapi
Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi terkait pencapaian
indikator sasaran Indeks Kesehatan, seperti:
Kemiskinan di Kota Tangerang masih tinggi
Kondisi sanitasi dimana belum semua kecamatan Open Defecation Free
(ODF) yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS).
Sanitasi Lingkungan.
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang belum membudaya
29
meningkat selama periode tahun 2014-2018, yaitu 71,09 tahun pada tahun
2014 meningkat menjadi 71,43 pada tahun 2018. Artinya, rata-rata bayi yang
lahir di Kota Tangerang pada tahun 2018 memiliki harapan hidup hingga usia
71,43 tahun.
Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata hidup yang masih akan
dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai usia X pada suatu tahun
tertentu dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
AHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya. AHH yang rendah di suatu daerah harus
diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya
termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program
pemberantasan kemiskinan.
Gambaran Angka Harapan Hidup di Kota Tangerang dalam 5 (lima)
tahun terakhir dapat di lihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 3.2.
Angka Harapan Hidup
Rata-rata capaian indikator pada capaian ini telah memenuhi target capaian
kinerja angka harapan hidup tahun 2018 telah mencapai 100.01 %. Secara umum
capaian indikator pada sasaran tercapai sesuai target.
30
Sasaran Angka Harapan Hidup adalah terwujudnya kualitas hidup masyarakat
Kota Tangerang. Usia harapan hidup dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan
masyarakat dan penyakit. Maka sangatlah wajar jika pergerakan angka harapan
hidup sangat lambat. Namun demikian Pemerintah Daerah perlu memacu dan
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk merumuskan program bidang
kesehatan di masa yang akan datang guna meningkatkan usia harapan hidup.
31
Pengendalian Penyakit IMS,HIV-AIDS dengan anggaran
Rp306.040.000,- terhadap Populasi resiko tinggi (Ibu hamil,Pasien IMS,
Pasien TB, Waria, Pengguna Napza, WBP) yang dilakukan di
Puskesmas, Klinik PTRM, Rumah Sakit dan koordinasi Lintas Program
dan Lintas Sektoral Dinas Kesehatan
Peningkatan Imunisasi dengan anggaran Rp145.495.000,- yaitu 104
kelurahan Universal Child Immunization (UCI) serta 32.000 bayi dan
60.000 anak SD/MI di imunisasi
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan dengan anggaran
Rp155.000.000,- sasaran kegiatan ini adalah murid PAUD, masyarakat
yang berkunjung ke Balai pengobatan Gigi ( BPG ), bayi dan balita
dengan malnutrisi, murid sekolah TK dan SD peserta Program Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha kesehatan Gigi Taman
Kanak - Kanak (UKGTK), Masyarakat pasien Home care di wilayah kerja
Puskesmas, Masyarakat yang mengakses sarana kesehatan swasta,
masyarakat pengunjung Posyandu
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu dengan anggaran
Rp465.839.500,- kegiatan ini meliputi pengadaan perangkat sistem
informasi dan komunikasi untuk PSC/SPGDT Kota Tangerang, pelatihan
Kursus Basic Cardiac Trauma Life Support (BCTLS) untu 36 orang
perawat Ambulans Gratis dan 140 orang peserta In house training
penolong pertama kegawatdaruratan (first responder) bagi lintas sektor
dan masyarakat umum
Penanggulangan Krisis Akibat Bencana dengan anggaran
Rp181.395.500,- yaitu pengadaan alat dan bahan pendukung
penanggulangan.krisis kesehatan akibat bencana
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja dengan anggaran
Rp216.358.000,- dengan sasaran Siswa SMP dan Siswa SMA, Remaja,
Guru BK, Tenaga Kesehatan, Forum Remaja Kota Tangerang melalui
kegiatan pelayanan kesehatan remaja pada program kesehatan remaja
di FKTP Puskesmas
Peningkatan Kapasitas Program Kesehatan Jiwa dengan anggaran
Rp120.000.000,- yang tersebar di 36 puskesmas di Kota Tangerang
32
Peningkatan Kesehatan Anak Balita dengan anggaran Rp61.691.500,-
melalui kegiatan pelatihan Stimulasi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang ( SDIDTK ) anak pra sekolah kepada guru TK dan Tenaga
kesehatan
Pelayanan pemeliharaan kesehatan dengan anggaran Rp300.909.000,-
untuk sasaran Usia Lanjut, Kader Lansia dan Petugas Puskesmas
Peningkatan surveillance epideminologi dan penanggulangan wabah
dengan anggaran Rp186.090.000,- yang dilakukan di Puskesmas,
Rumah Sakit dan Masyarakat Kota Tangerang
Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
bagi 66 0rang Petugas Pengawas Pangan Puskesmas, 500 orang siswa
Pesantren/Sekolah, Kepala Sekolah/Guru dan 2508 sampel Pedagang
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dengan anggaran
Rp169.165.000,-
33
Melaksanakan pelayanan kesehatan secara komprehensif baik Promotif,
Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif, serta Edukatif melalui Cageur Jasa
(Colaborasi Kunjungan Rumah Integrasi Keluarga Sehat)
Melakukan kegiatan-kegiatan inovasi guna mendukung pelaksanaan
Program Program Kesehatan, seperti; SISEKSI (Sistem Monitoring di
Seluruh Siklus Kehidupan), Babar Bahagia (Bayi dan Ibu Cageur, Bawa
Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, dan Kartu Indonesia Sehat), Cageur
Jasa (Colaborasi Kunjungan Rumah Integrasi Keluarga Sehat), Sisrute
(Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi).
Fasilitas Ambulance Gratis Pemerintah Kota Tangerang yang siaga 24
jam dengan nomor telepon (021) 55771135 untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat Kota Tangerang agar mudah mengakses
fasilitas kesehatan yang dibutuhkan
Melakukan peningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
melaksanakan program-program kesehatan yang terpadu di semua
bidang dan sektor terkait.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan
puskesmas
34
kematian ibu. Kota Tangerang akan terus berkomitmen dalam gerakan
penyelamatan ibu dan bayi baru lahir menuju Kota Tangerang yang zero death.
Grafik di bawah ini menggambarkan jumlah kematian ibu yang terjadi di
Kota Tangerang dalam lima tahun terakhir.
Grafik 3.3.
Jumlah Kematian Ibu
35
Klinik Pratama dengan sasaran POKJA sistem rujukan maternal dan
neonatal, Ibu hamil, bayi, dan PUS ( SIJARIEMAS)
Penunjang Kesehatan Nasional di FKTP dengan anggaran
Rp814.137.500,- yaitu pelayanan kesehatan non kapitasi bagi
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan untuk peserta JKN
antara lain pelayanan persalinan di 11 Puskesmas Persalinan di Kota
Tangerang
Pertolongan persalinan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
dengan anggaran Rp168.074.000,- melalui kegiatan Peningkatan
kompetensi kebidanan dan cakupan pelayanan ibu bersalin dan nifas
bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak dengan
anggaran Rp174.773.500,- melalui kegiatan workshop pendampingan
ibu hamil (SRIKANDI) bagi petugas puskesmas dan kader dengan
tujuan untuk meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil K4 dan
kunjungan bayi
36
Mengoptimalkan persalinan oleh tenaga kesehatan, dengan mendekatkan
akses pelayanan kesehatan melalui pelayanan persalinan di puskesmas.
Menggalakan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) dalam
rangka pemenuhan gizi ( mencegah malnutrisi) bagi ibu hamil sampai anak
usia 2 tahun
Dinas Kesehatan telah melakukan upaya peningkatan cakupan komplikasi
kebidanan dan bayi baru lahir melalui “Gerakan Penyelamatan Ibu
Melahirkan dan Bayi Baru Lahir” yang terfokus pada Penanganan
Kegawatdaruratan ibu melahirkan dan bayi baru lahir memalui jejaring
dengan 32 Rumah Sakit, 36 Puskesmas dan Bidan praktek Mandiri se Kota
Tangerang. Sebagai komitmen dalam penguatan Sistem Rujukan Ibu dan
Bayi Lahir di Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang mengeluarkan
Peraturan Walikota No. 5 tahun 2016 tentang Pedoman Pelayanan
Rujukan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Pada tanggal 24
febuari 2016, Dinas Kesehatan meluncurkan program Sistem Rujukan Ibu
dan Bayi “SIJARIEMAS” (Sistem Jejaring Rujukan Expanding Maternal
and Neonatal Survival) yang mengawal rujukan kegawatdaruratan maternal
neonatal selama 24 jam 7 hari seminggu. Dengan adanya sistem dan Call
Center SIJARIEMAS, maka diharapkan mampu mengurangi rujukan touring
hospital dan dapat menjembatani komunikasi antara perujuk dan tempat
rujukan.
Upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir di Kota Tangerang juga
memerlukan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu juga
sudah di lakukan penggalangan komitmen bersama dengan berbagai pihak
Antara lain Rumas Sakit, Puskesmas, Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial kesehatan (BPJS Kesehatan), Palang Merah Indonesia (PMI),
Organisasi Profesi, dan unsur masyarakat yang tergabung dalam FOPKIA
(Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak)
Pembentukan 273 Kelas Ibu hamil dan 68 Kelas Ibu Balita tersebar di
seluruh wilayah se-Kota Tangerang untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil dan ibu balita.
Pendampingan Ibu hamil dan balita resiko tinggi (Resti) oleh Kader
Kesehatan SRIKANDI (Sedari Dini Kawal Ibu Hamil dan Balita) dan juga
37
berbagai inovasi kesehatan yang mendukung penurunan angka kematian
ibu dan bayi oleh puskesmas
38
c. Permasalahan yang dihadapi
Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi terkait menurunkan
Jumlah Kematian Bayi diantaranya:
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) berkaitan dengan kekurangan gizi pada
saat ibu hamil.
Prematuritas yang disebabkan komplikasi pada ibu.
Kematian yang disebabkan oleh karena usia ibu yang resti
Kelainan bawaan.
Keterlambatan penanganan bayi baru lahir dengan komplikasi.
Kurangnya sarana penanganan komplikasi pada bayi baru lahir di rumah
sakit
39
dalam kurun waktu yang sama, dan dari hasil sweeping menjaring terdapat
sebanyak 1.961 orang penderita TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati di
Kota Tangerang selama 1 tahun. Pencapaian ini didukung dengan upaya
penemuan secara aktif dan masif penderita TBC melalui kegiatan ketuk pintu
yaitu kegiatan investigasi kontak erat TBC oleh petugas kesehatan dan kader
kesehatan, juga melalui kewajiban lapor seluruh fasilitas pelayanan kesehatan
baik rumah sakit, klinik dan dokter praktik mandiri yang menemukan dan
mengobati penderita TBC.
Grafik 3.5.
Prevalensi Penyakit
(Cakupan Penanganan Penemuan dan Penanganan Pasien Baru TB)
80,00%
60,00% 51,28%
47,08%
40,00%
20,00%
0,00%
2014 2015 2016 2017 2018
40
Angka putus berobat dari pasien tinggi (lama pengobatan 6 bulan).
Resistensi terhadap obat TBC akibat pengobatan yang tidak optimal
Masih kurangnya tenaga kesehatan terlatih
41
Sampai dengan akhir Desember 2018, Persentase balita gizi buruk
(BB/TB) dari target sebesar 0,08% dapat terealisasi sebesar 0,02% dimana
dari 120.970 seluruh balita di Kota Tangerang, sampai dengan dengan akhir
2018 terdapat 27 Balita yang berstatus gizi buruk (BB/TB). Bila dibandingkan
dengan tahun 2017 (44 balita gizi buruk BB/TB), jumlahnya menurun di tahun
2018.
Grafik 3.6.
Persentase Balita Gizi Buruk (BB/TB)
0,05%
0,04% 0,04%
0,04%
0,03%
0,02% 0,02%
0,01%
0,00%
2014 2015 2016 2017 2018
42
b. Upaya Yang Telah Dilakukan
Upaya yang telah dilakukan untuk menekan Gizi Buruk di Kota Tangerang
antara lain melalui kegiatan:
Pemberian makanan tambahan dan vitamin dengan anggaran
Rp299.549.250,- yang dilakukan melalui pengadaan 630 sachet formula
WHO untuk sasaran 91 balita gizi buruk
Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi,
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya dengan anggaran Rp281.321.600,-
yang dilakukan di 1.078 Posyandu dengan tujuan 14.670 bayi mendapat
kapsul vitamin A dosis 100.000 IU dan 106.500 balita usia 6-59 bulan
mendapat kapsul vitamin A dosis 200.000 IU
Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
dengan anggaran Rp160.000.000,- melalui kegiatan pelatihan 91 orang
kader sebagai pendamping dan seminar 1000 Hari Pertama Kehidupan
untuk 360 orang peserta
43
Kegiatan Pos Gizi yaitu intervensi bagi balita kurang gizi untuk
menaikkan status gizinya. Berkumpul bersama selama 10 hari berturut-
turut (3 sesi) di tempat yang terdekat dengan masyarakat untuk belajar
bersama mulai dari pemilihan, pengolahan, pemberian makan, berlajar
menjaga kebersihan, tumbuh kembang, kesehatan diri, kesehatan gigi,
dan lain lain. Harapannya anak naik status gizinya dan mencegah turun
status gizinya ke gizi buruk.
Kegiatan Laksa Gurih (Tata Laksana Gizi Buruk Agar Segera Pulih) yaitu
pendampingan satu balita yang sudah berstatus gizi buruk oleh satu
orang kader pendamping yang terdekat domisilinya dan terlatih.
Dipantau setiap hari mulai dari asupan makan, pola asuh, kebersihan,
dipantau pertumbuhannya secara rutin, didampingi ke puskesmas, ke
rumah sakit bila perlu sampai balita tersebut naik status gizinya.
Gebyar Keluarga Sadar Gizi berupa kampanye gizi seimbang untuk
masyarakat luas.
44
BAB IV
PENUTUP
Dari seluruh uraian yang telah disimpulkan dari bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa secara umum dinas kesehatan kota tangerang telah
memperlihatkan pencapaian sasaran sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan
dalam sasaran rencana strategisnya.
Berdasarkan hasil evaluasi tahun 2018, dari jumlah 6 indikator yang telah
ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2018, 1 indikator tidak mencapai
target yaitu Jumlah Kematian Ibu disebabkan oleh:
1. Preeklampsia eklamsi, dimana salah sau pemicunya adalah hipertensi dalam
kehamilan yang sering kali tidak terprediksi dan tidak ada tes efektif yang
dapat memprediksi kapan preeklamsi eklamsi akan terjadi, dan tidak ada
perawatan khusus untuk mencegah terjadinya preeklamsia eklamsi.
2. Faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi nutrisi/gizi ibu dan bayi.
3. Faktor biologis yaitu usia ibu saat hamil, jarak kehamilan, penyakit yang
menyertai yang dapat menyebabkan kompilkasi kehamilan
4. Cakupan K4 yang belum optimal, dimana ibu hamil tidak melakukan
pemeriksaan antenatal secara lengkap.
5. Kurangnya fasilitas ICU di Rumah Sakit.
Demikian laporan ini disusun sebagai bahan masukan bagi semua pihak yang
berkepentingan dan menjadi bahan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kota
Tangerang. Semoga LKIP Dinas Kesehatan Tahun 2018 dapat menjadi referensi dan
menjadi bahan acuan dalam perbaikan di masa selanjutnya.
46
PROVINSI BANTEN
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG
PROVINSI BANTEN
NOMOR 68 TAHUN 2018
TENTANG
WALIKOTA TANGERANG,
MEMUTUSKAN :
Bagian Kedua
Tujuan dan Ruang Lingkup
Pasal 2
Pasal 4
BAB II
DASAR KEGUNAAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pasal 5
BAB III
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pasal 6
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 7
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Pasal 9
Ditetapkan di Tangerang
pada tanggal 23 Juli 2018
WALIKOTA TANGERANG,
Cap/Ttd
H. ARIEF R. WISMANSYAH
Diundangkan di Tangerang
pada tanggal 23 Juli 2018
Cap/Ttd
DADI BUDAERI
Misi 1: Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan didukung dengan struktur birokrasi yang
berintegritas, kompeten, dan professional
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
1 Meningkatnya Jumlah pendapatan asli Rp. Triliun Jumlah pendapatan asli daerah (PAD) Badan Pengelolaan Jumlah pendapatan asli daerah
Kemandirian Keuangan daerah (PAD) yang diterima oleh Pemerintah Kota Keuangan Daerah (BPKD) (PAD) yang terdiri dari pajak
Daerah Tangerang. dan Badan Pendapatan daerah; retribusi daerah; hasil
Daerah (BPD) pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan; dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah
2 Meningkatnya Opini BPK terhadap WTP/ WDP/ Opini BPK terhadap laporan keuangan Badan Pengelolaan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK
Akuntabilitas Kinerja laporan keuangan TMP pemerintah daerah Keuangan Daerah (BPKD) RI
Birokrasi pemerintah daerah
Nilai evaluasi AKIP A, BB, B, CC, Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kota Bappeda Nilai Evaluasi AKIP Kota
pemerintah daerah C, D Tangerang Tangerang diukur sesuai dengan
Permenpan No. 25/2012 tentang
Pedoman atas Implementasi
SAKIP serta perubahannya
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
3 Terwujudnya pelayanan Persentase integrasi % Jumlah sistem informasi dan aplikasi Dinas Komunikasi dan Integrasi sistem merupakan
publik yang berbasis aplikasi penyelenggaraan pemerintah daerah Informatika proses membangun suatu
teknologi informasi penyelenggaraan yang telah terintegrasi dibagi Jumlah kesatuan sistem informasi dari
pemerintah daerah sistem informasi dan aplikasi komponen-komponen perangkat
penyelenggaraan pemerintah daerah lunak, perangkat keras dan
yanga ada jaringan yang berbeda
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
4 Terwujudnya Jumlah penanaman Rp. Triliun Jumlah nilai penanaman modal Dinas Penanaman Modal Penanaman modal adalah segala
peningkatan investasi modal (investasi) (investasi) PMA dan PMDN dan Pelayanan Terpadu bentuk kegiatan menanam modal,
dan kemudahan Satu Pintu (DPMPTSP) baik oleh penanam modal dalam
perijinan negeri maupun penanam modal
asing untuk melakukan usaha di
wilayah Kota Tangerang
Persentase perizinan % Jumlah perjinan yang diterbitkan tepat Dinas Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan
tepat waktu waktu sesuai peraturan yang berlaku dan Pelayanan Terpadu Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dibagi Jumlah permohanan perijinan Satu Pintu (DPMPTSP) (DPMPTSP) menargetkan seluruh
yang memenuhi syarat lengkap sesuai pelayanan izin sesuai waktu
peraturan berlaku sehingga target yang harus
dicapai adalah 100%
5 Meningkatnya Jumlah kunjungan Orang Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dinas Kebudayaan dan Kunjungan Wisatawan terdiri dari
kepariwisataan wisatawan Kota Tangerang Pariwisata Wisatawan Mancanegara dan
Wisatawan Nusantara
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
Rata-rata lama Hari Jumlah lamanya hari tamu yang Dinas Kebudayaan dan Untuk mengetahui berapa lama
kunjungan wisatawan menginap di hotel (hari) dibagi Jumlah Pariwisata seorang tamu menginap di suatu
(Rata-rata lama tamu yang menginap di hotel (orang) akomodasi pada suatu waktu
menginap di hotel) tertentu
6 Terwujudnya industri Nilai PDRB sektor Rp. Milyar Nilai PDRB Atas Harga Konstan 2010 BPS, Dinas Perindustrian Sektor industri pengolahan
yang maju industri (ADHK) pada sektor industri pengolahan dan Perdagangan merupakan lapangan usaha
terbesar yang berperan dalam
perekonomian Kota Tangerang.
Misi 3: Mengembangkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial demi terwujudnya masyarakat yang
berdaya saing di era globalisasi
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
7 Meningkatnya Indeks pendidikan Point Indeks pendidikan pada Indeks BPS, Dinas Pendidikan Indeks Pendidikan atau Indeks
aksesibilitas Pembangunan Manusia (IPM) Pengetahuan adalah
pendidikan penggabungan dua indikator
pendidikan, yaitu Harapan Lama
Sekolah (HLS) dan Rata-rata
Lama Sekolah (RLS)
8 Meningkatnya Indeks kesehatan Point Indeks Kesehatan pada Indeks BPS, Dinas Kesehatan Indeks Kesehatan atau Indeks
aksesibilitas kesehatan Pembangunan Manusia (IPM) harapan hidup didapat dari angka
harapan hidup, digunakan untuk
mengukur pembangunan di
bidang kesehatan. Meningkatnya
angka harapan hidup dapat
berarti adanya perbaikan
pembangunan di bidang
kesehatan
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
9 Terwujudnya Persentase penurunan % Jumlah PMKS tahun n dikurang Jumlah Dinas Sosial Berdasarkan Permensos RI No 8
pelayanan dan PMKS PMKS tahun n-1 dibagi Jumlah PMKS Tahun 2012 tentang Pedoman
perlindungan tahun n-1 kali 100 persen Pendataan dan Pengelolaan Data
kesejahteraan sosial Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial dan Potensi
dan Sumber Kesejahteraan Sosial
10 Terwujudnya Tingkat Pengangguran % Jumlah angkatan kerja yang tidak BPS, Dinas Angkatan kerja yang tidak bekerja
penciptaan dan Terbuka bekerja atau sedang mencari pekerjaan Ketenagakerjaan atau sedang mencari pekerjaan
perluasan lapangan dibagi jumlah angkatan kerja kali 100 adalah mereka yang belum
kerja persen pernah bekerja sama sekali
maupun yang sudah penah
berkerja, atau sedang
mempersiapkan suatu usaha,
mereka yang tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak
mungkin untuk mendapatkan
pekerjaan dan mereka yang
sudah memiliki pekerjaan tetapi
belum mulai bekerja
11 Terwujudnya Persentase % Jumlah penyelesaian konflik SARA Kantor Kesbang dan Politik SARA adalah berbagai
peningkatan kesadaran penyelesaian konflik yang difasilitasi dibagi Jumlah konflik Dalam Negeri pandangan atau tindakan yang
masyarakat terhadap Suku, Agama, Ras dan SARA yang terjadi didasarkan pada sentimen
kesatuan, kebangsaan, Adat (SARA) identitas yang menyangkut
keturunan, agama, kebangsaan
kepolitikan dan hukum
atau kesukuan dan golongan.
setiap tindakan yang melibatkan
kekerasan dan diskriminasi dan
pelecehan yang didasarkan pada
identitas diri dan golongan dapat
dikatakan sebagai tindakan SARA
Misi 4: Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
12 Terwujudnya Luas genangan dan Ha Luas genangan dan banjir di wilayah Kota Dinas Pekerjaan Umum Penanganan banjir sampai tuntas
pengendalian banjir dan Banjir Tangerang dan Penataan Ruang sehingga luas genangan dan
genangan banjir di wilayah Kota Tangerang
akan berkurang
13 Terwujudnya pelayanan Persentase kemacetan % Jumlah titik kemacetan yang ditangani Dinas Perhubungan Semakin banyak titik kemacetan
tansportasi perkotaan yang tertangani dibagi jumlah titik kemacetan di ruas jalan yang tertangani maka kondisi lalu
terpadu Kota Tangerang kali 100 persen lintas semakin lancar
Misi 5: Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
14 Terwujudnya lingkungan Persentase rumah layak % Jumlah rumah layak huni dibagi Total Dinas Perumahan dan Rumah layak huni adalah suatu
perumahan dan huni jumlah rumah yang ada Permukiman hunian atau tempat tinggal yang
permukiman yang layak layak huni yang telah memenuhi
persyaratan untuk hunian baik
secara teknis maupun non teknis
No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Formulasi/ Cara Pengukuran Sumber Data Keterangan
15 Terwujudnya peningkatan Indeks Kualitas (U, SB, B, C, Nilai indeks kualitas lingkungan hidup Dinas Lingkungan Hidup Ada tiga indikator kualitas
kualitas lingkungan hidup Lingkungan Hidup K, SK, W) (IKLH) lingkungan yaitu kualitas air
sungai, kualitas udara, dan
tutupan hutan
WALIKOTA TANGERANG,
Cap/Ttd
H. ARIEF R. WISMANSYAH
LAMPIRAN II
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG
NOMOR 68 TAHUN 2018
TENTANG
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN 2014 – 2018
Mengingat : 1.
2.
3. Dst……
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Tangerang
pada tanggal ………………..
KEPALA (…nama SKPD……)
Kota Tangerang,
WALIKOTA TANGERANG,
Cap/Ttd
H. ARIEF R. WISMANSYAH
LAMPIRAN III
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG
NOMOR TAHUN
TENTANG
INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH
KOTA TANGERANG
WALIKOTA TANGERANG,
H. ARIEF R. WISMANSYAH