NIM : 1913016092
RESUME MATERI
FARMAKOLOGI SAINS II
1. Obat-obat nyeri
1.1. Nyeri
Nyeri dapat diartikan sebagain perasaan sensoris serta emosional yang tidak
nyaman dan berkaitan dengan kerusakan pada jaringan. Nyeri dapat
diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :
a. Akun yang ringan, sedang ataupun berat
b. Kronik
c. Superficial
d. Somatic
e. Visceral (Nyeri dalam)
1.2.3. Tramadol
Tramadol adalah obat yang memiliki kegunaan klinisseperti
meringankan sakit yang ringan hingga sedang, biasanya digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri setelah persalinan. Dosen yang disarankan
untuk penggunaan tramadol ini adalah 50-100 mg/4-6 jam, atau 400
mg/hari. Cara kerja dari tramadol adalah tramadol merupakan agonis
reseptor μ lemah, inhibisi dari NE dan serotonin yang merangsang
reseptor α2 adrenergic. Efek samping dari pengunaan tramadol adalah
mual, konstipasi, mulut kering, sakit kepala, sedatif, kejang dan
diaphoresis.
1.2.4. Capsaicin
Capsaicin adalah zat yang terdapat pada cabe merah. Kegunaan dari
capsaicin ini adalah sebagai penginhibisi reseptor rasa sakit, serta distropi
refleks simpatik. Cara kerja dari capsaicin adalah substansi P yang
dilepaskan oleh capsaicin akan memperpanjang jalur rasa sakit akibat
adanya vasodilatasi. Efek samping yang diakibatkan oleh capsaicin adalah
timbulnya rasa terbakar atau pedih, erithema, serta lecet pada kulit.
2. Obat-obatan depresi
2.1. Depresi
Depresi merupakan gangguan jiwa yang paling umum didunia yang
penderitanya mencapai 340 juta. Teori monoamin menunjukanpenyebab
depresi adalah terganggunya keseimbangan antara neurotransmitter pada otak.
Dan juga depresi adapt diakibatkan oleh kekurangan serotonin atau
noradrenalin. Beberapa jenis dari depresi adalah :
a. Depresi situasional : depresi yang diakibatkan oleh peristiwa sedih
yang berat atau traumatik
b. Holidays blue : depresi yang terjadi disaat berlibur, sedang
merayakan momen sedih atau mengenang perisitwa masa lalu yang
pahit.
c. Depresi endogenois : merupakan depresi tanpa penyebab yang
muncuk secara tiba-tiba.
d. Depresi psikotik : penderitanya akan mengalami delusi atau
halusinasi
e. Depresi vegetatif : adalah depresi yang membuat penderitanya
cenderung menarik diri dari hal-hal sosial
f. Depresi agitatif : depresi yang mengakibatkan penderitanya merasa
gelisah, cemas dan tidak bisa diam
g. Depresi distrimik : depresi ini memiliki hubungan dengan
perubahan kepribadian. Penderitanya akan tampak lusuh, muram,
pesimis dan tidak suka bercanda. Dia akan bersifat introvert dan
pikirannya akan dipenuhi dengan pikiran negatif
2.2.2. MAO-blocker
Fenelzin, trancycypromin, trytofan, oksitriptan dan pridoksin adalah
contoh dari MAO-blocker. Obat ini bekerja dengan cara menghambat
enzin monoamin-oksidase yang terdapat dalam dua bentuk, MAO-A dan
MAO-B. efek dari obat ini bersifat irreversible dan hanya digunakan bila
obat yang lain tidak ampuh. Moclobeminda berkhasiat sebagai
penghambat MAO-B ecara reversible. Efek sampingnya adalah gangguan
tidur,, mual, nyeri kepala dan pusing. Dosis awalnya adalah 300.mg.
triptofan adalah obat yang memiliki efek antidepresif dan sedatif. Efek
sampingnya adalah mual serta muntah. Dosis yang digunakan untuk
mengatasi depresi adalah 0,5-1 gram/hari. Piridoksin memiliki efek
samping berupa gangguang lambung dan usus. Dosis yang digunakan
untuk mengatasi depresi adalah 1 dd 100-200 mg dan untuk PMS 1 dd 50-
100mg. dan yang terakhir adalah tingtur hyperici yang diolaah dari daun,
batang dan bunga dari tumbuh Hypericum perforatum yang terdapat di
eropa. Obat ini memiliki efek antidepresan dan analgesik yang bekerja
dengan cara menghambat MAO-A secara reversible. Efek samingnya
adalah meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari. Dan dosis yang
digunakan adalah 2 dd 250 mg dalam bentuk ekstrak atau 3 dd 20 tetes
tingtur, dan efeknya baru akan keluar setelah 10-14 hari.
3.2.2. SSRI
Contoh dari obat SSRI adalah sitalopram, esitalopram, fluoksetin,
fluvoksamin, paroksetin dan sertalin. Cara kerja dari obat jenis ini adalah
dengan enghambat reuptake serotonin secara selektif. Dosis alprazolam
yang digunakan untuk depresi mayor adalah 10mg/hari, maksimalnya
20mg/hari dengan lama penggunaan 2-4 minggu. Untuk fluoksetin, jika
digunakan untuk depresi 20mg/hari, bulimia nervosa 60mg/hari, obsesif
kompulsif 20 hingga 60mg/haro. Untuk fluvoksamin, 100-300mg/hari.
Untuk paroksetin, 20-50mg/hari. Dan untuk sitalopram, jika digunakan
untuk 20-60mg.
3.2.3. Benzodiazepin
Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas asam gamma-
aminobutirat atau GABA. GABA adalah senyawa komunikasi anat sel
saraf yang dapat mengurangi aktivitas otak. Aktivitas otak yang
berlebihan dapat menyebabkan kecemasan. Contohnya adalah
alprazolam, lorazepam, midazolam dan diazepam. Dosis untuk
alprazolam adalah 0,25-0,5mg sebanyak 3 kali sehari. Dosis ditingkatkan
menjadi 3-4 kali sehari dengan dosis maksimum 4mg jika perlu.
Lorazepam memiliki dosis sebanyak 2-4 mg sehari yang digunakan
sebelum operasi. Midazolam digunakan dalam bentuk injeksi intravena
sebanyak 2mg dan ditingkatkan 0,5-1mg setelah 2 menit. Diazepam
digunakan secara oral sebanyak 5 mg sebelum pembedahan atau 10-20mg
dalam bentuk injeksi intravena.
4. Obat-obat sakit kepala dan migrain
4.1. Definisi
Nyeri kepala adalah rasa tidak nyaman yang dialami didaerah kepala.
Nyeri kepala dibagi menjadi dua, primer yang bukan disebabkan oleh penyakit
lain dan sekunder yang merupakan nyeri akibat penyakit lain. Etilogi dari nyeri
kepala adalah :
a. Stress
b. Eye strain
c. Kelelahan
d. Kecemasan
e. Ketidakseimbangan neurotransmitter
Yang menjadi faktor resiko dari nyeri kepala adalah usia atau jenis kelamin,
tidak bisa relaks setelah stres dan gangguan tidur.
4.3. Terapi
5. Obat-obat kejang-demam
5.1. Definisi
Kejang demam adalah kejang yang terjadi oleh kenaikan suhu tubuh
yang disebabkan proses ekstrakranium. Kejang demam dapat terjadi akibat
proses intrakranial ataupun ekstrakranial. Kejang diklasifikasikan menjadi
dua, kejang sederhana yang terjadi dengan waktu yang singkat dan tidak
berulang dalam sehari. Dan kejang demam kompleks yang dapat berulang
hingga dua kali dalam satu hari.
5.2. Terapi
Terapi yang dapat dilakukan disaat kejang adalah :
a. Diazepam supp 0,5-0,7/mg/kgBB/kali
b. Diazepam IV 0,2-0,5mg/kgBB
c. Fenitonin per IV 15mg/kgBB
d. Pentobarbital 50mg IM dan ventilator B/P
6. Obat-obat insomnia
6.1. Insomnia
Insomnia adalah keluhan dalam kesulitan untuk tidur yang berlangsung selama
satu bulan dan akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Jenis dari insomnia itu
sendiri adalah tidak dapat tidur, terbangunketika tidur dan tidur yang gelisah.
Penyebab dari terjadinya insomnia diantaranya adalah :
a. Stress
b. Konsumsi kafein
c. Perubahan lingkungan
d. Depresi atau kecemasan
e. Kondisi mendis
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Gangguan mental
d. Stress
e. Jet lag
a. Sulit tidur
b. Sulit mempertahankan tidur atau terus terbangun
c. Aktivitas sehari-hari terganggu
d. Tidur yang gelisah
e. Lelah fisik dan mental
f. Depresi
g. Cemas
6.2. Penatalaksanaan
Hal yang bisa dilakukan untuk mengatur gaya hidup dan pengobatan yang
dapat dilakukan di rumah adalah :
a. Mengatur jadwal tidur
b. Tidak berada di tempat tidur ketika sedang tidak tidur
c. Tidak memaksakan diri untuk tidur
d. Membatasi tidur siang
e. Relaksasi
6.3. Relaksasi
Hal yang bisa dilakukan untuk merelaksasikan diri diantaranya adalah :
a. Mencari suasana lingkungan yang nyaman
b. Merelakskan otot tubuh secara sadar
c. Memusatkan diri pada perangkat mental selama 10-20 menit
d. Bersikap pasif terhadap pikiran yang bergejolak
e. Mengatur nafas
6.4. Pengobatan
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia adalah
dengan cara mengonsumsi antidepresan
Epilepsi
1. Definisi
Epilepsi adalah salah satu contoh gangguan pada saraf kronik dimana
terjadinya kejang yang bersifat reccurent. Kejang itu sendiri adalah manifestasi
klinik oleh aktivitas neuron cortical yang berlebihan pada korteks serebral yang
ditandai oleh adanya perubahan aktifitas elektrik saat dilakukan pemeriksaan
EEG. Manifestasi klinik tersebut bervariasi tergantung daerah otak yang terlibat
2. Epidemiologi
Setiap tahunnya bisa terjadi sekitar 125.000 kasus epilepsi baru di amerika
serikat dan 30% terjadi pada pasien dengan usia kurang dari 18 tahun. Estimasi
jumlah kasus sulit untuk dihitung karena ada penderita yang memiliki epilepsi
tanpa serangan
3. Etiologi
a. Gangguan dari pelepasan neuron
b. Birth trauma
c. Cedera kepala
d. Tumor otak
e. Penyakit cerebrovaskular
f. Genetik
g. Idiopatik
4. Patofisiologi
Kejang diakibatkan oleh adanya ketidakseimbangan antara pengaruh
inhibisi dan eksitalori oleh otak yang terjadi akibat kurangnya transmisi
inhibitori serta peningkatan aksi eksitatori. Pasien baru bisa didiagnosa epilepsi
jika mengalami serangan yang berulang, dan untuk mengidentifikasi jenis
epilepsinya, dapat digunakan berbagai alat seperti :
a. EEG
b. CT-scan
c. MRI
5. Klasifikasi
Kejang dapat dibagi menjadi :
a. Kejang umum : jika aktivasi terjadi di kedua hemisfere otak secara
bersamaan
b. Kejang parsial : jika dimulai di daerah otak yang tertentu
a. Tonic-clonic convulsion
b. Abscence attacks
c. Myoclonic seizure
d. Atonic seizure
6. Obat epilepsi
6.1. Fenitonin
Mekanisme : menghambat voltage-gated sodium channel sehingga
mengurangi bangkitan kejang
RP : oral
Efek samping : ataksia serta pengelihatan yang kabur
Dosis : 10-15 mg/kgBB intravena dengan kecepatan 25-50 mg/menit dan
100mg selama 6-8jam setelah itu
6.3. Karbamazepin
MEKANISME : Menyebabkan penghambatan pada voltage-gated sodium
channel
Rp : Oral dan rektal
Indikasi : semua jenis epilepsi, kecuali bangkitan absens serta nyeri neuralgia
Efek samping : ataksia, nystagmus, vertigo dan sedatif
Dosis : dosis awal sebanyak 200 mg oral dua kali atau 100 mg oral 4 kali sehari.
Lalu dosis lanjutan sebanyak 800-1200 mg/hari. Dosis maksimalnya 1200
mg/hari.
6.4. Etosuksimid
MEKANISME : menghambat aliran kalsium dengan ambang rangsang rendah
Rp : Oral
Indikasi : obat pilihan untuk bangkitan absens sederhana dan sangat baik
ditoleransi untuk anak-anak
Efek samping : gangguan pencernaan, sedasi, ruam pada kulit
Dosis : Untuk anak usia 3-6 tahun, dosisnya adalah 250 mg per hari. Dan untuk
anak usia 6 tahun ke atas serta orang dewasa, dosisnya adalah 500 mg/hari atau
2 kapsul setiap minum
6.5. Vigabatrin
MEKANISME : menghambat GABA secara ireversibel
Rp : Oral
Indikasi : diindikasikan pada epilepsi yg tidak dapat dikontrol secara
memuaskan oleh obat lain
Efek samping : pusing, mengantuk dan depresi
Dosis : dosis awal 1gram/hari, dosis tunggal atau terbagi 2, lalu dinaikkan
sebesar 500 mg sesuai respons. Dosis lazim 2-4 gram/hari sampai di atas 4
gram/hari
6.6. Lamotrigine
MEKANISME : menghambat saluran sodium dan menghambat pelepasan
asam amino eksitatori
Rp : Oral
Indikasi : monoterapi dan terapi tambahan bangkitan parsial dan bangkitan
tonik-tonik klonik umum dan nyeri neuralgia
Efek samping : ruam, demam dan malaise
Dosis : Dosis awal: 25 mg/hari, selama 2 minggu. Lalu 50 mg/hari, selama 2
minggu
6.7. Gabapentin
MEKANISME: bekerja seperti GABA pada SSP, meskipun tidak tampak
memiliki aksi GABA. Efek antiepileptic melibatkan hambatan saluran kalsium
bergerbang tegangan
Rp : Oral
Indikasi : sebagai terapi tambahan untuk epilepsi parsial
Efek samping : mengantuk, pusing dan ataksia
Dosis : Dosis awal: 300 mg oral pada hari pertama, 300 mg oral 2 kali sehari
pada hari kedua, lalu 300 mg oral 3 kali sehari pada hari ketiga. Dosis dapat
ditambah 300 mg.
6.8. Barbiturat
mekanisme : menyebabkan potensiasi arus klorida melalui saluran kompleks
GABAA/Cl
Rp : Oral dan intravena
Indikasi : digunakan dalam segala bentuk epilepsi, termasuk status epileptikus
Efek samping : sedasi dan depresi
Dosis :dosis awal 125 mg/hari, dinaikkan 125 mg tiap 3 hari sampai 500
mg/hari dalam 2 dosis, lalu dinaikkan 250 mg tiap 3 hari sampai maksimal 1,5
g/hari,
6.9. Benzodiazepin
mekanisme : menyebabkan potensiasi arus klorida melalui GABA/kompleks
saluran Cl
Rp : Oral dan intravena
Indikasi :digunakan untuk bangkitan tonik-klonik dan parsial. Lorazepam dan
diazepam efektif untuk pengelolaan status epileptikus
Efek samping : sedasi