Anda di halaman 1dari 11

Harrison

FEVER, HYPERTHERMIA, RASH

Suhu/temperature : Pusat termoregulasi hipotalamus menyeimbangkan produksi panas berlebih dari


aktivitas metabolisme di otot dan hati dengan disipasi panas dari kulit dan paru-paru untuk
mempertahankan suhu tubuh normal dengan variasi diurnal

Demam : kenaikan suhu tubuh (lebih dari 37,2 di pagi hari dan lebih dari 37,7 di sore hari) dalam
hubungannya dengan peningkatan set point hypotalamic

Fever of unknown Origin (FUO) : umumnya demam ini lebih dari 38,3 dan terjadi pada periode tertentu
tanpa sebab yang jelas, FUO ada beberapa klasifiksi yaotu:

Classic FUO : Demam selama > 3 minggu dengan tidak ada penyebab yang teridentifikasi setelah 3 hari
evaluasi rumah sakit atau 1 minggu kunjungan rawat jalan

Nosocomial FUO : teridentifikasi setelah 3 hari evaluasi pasien yang telah dirawat di rumah sakit selama
minimal 24 jam . Hal ini umumnya terkait dengan faktor rumah sakit terkait seperti operasi ,
penggunaan kateter urin , perangkat intravaskular ( yaitu " drip " , kateter arteri pulmonalis ) , obat
( Clostridium antibiotik yang disebabkan difficile kolitis , obat demam ) , dan / atau imobilisasi ( ulkus
dekubitus )

Neutropenic jumlah neutrofil adalah 500 per mm3 atau kurang dan yang telah dinilai selama tiga hari
tanpa menetapkan etiologi untuk fever.5 Dalam kebanyakan kasus , demam disebabkan oleh infeksi
bakteri oportunistik . Pasien-pasien ini biasanya diobati dengan antibiotik spektrum luas untuk menutupi
patogen yang paling mungkin. Bisasanya turun 1-2 hari 3 hari investigasi dan 2 hari inkubasi

HIV lebih dari 4 minggu di luar lebih dari 3 hari di rstidak diketahui sebabnya

Hyperpyrexia : temperature daiatas 41,5 yang dapat terjadi karena infeksi tapi lebih sering terjadi pada
hemorrhage CNS

Hypertermia: tidak terkontrolnya suhu tubuh yangmana kemampuan tubuh dalam menyeimbangkan
suhu tanpa perubahan dari set point hipotalamus. Hyperthermia juga tidak dipengaruhi oleh pirogen

Pirogen : zat penyebab demam termasuk pirogen eksogen (toksin, superantigen, lipopolisakarida) dan
pirogen sitokin(IL1,IL6, TNF)
PATOGENESIS

Set pin pada hipotalamus meningkat menyebabkan produksi panas meningkat yaitu ada 3 fase. Fase
pertama yaitu terjadi kontraksi sehingga terjadi vasokontriksi dan biasaanya menggigil lalu fase kedua
yaitu mekaniseme produksi oanas (hasil dari menggigil, dan temogenesis hati) untuk meningkatnkan
suhu tubuh membentuk set poin baru,disini terjadi peningkatan prostaglandin E2 yang menyebabkan
myalgia dan fase terakhir yaitu vasodilatasi adanya keringat dan penurunan set poin

ETIOLOGI

PALING banyak DEMAM berhubungan dengan infeksi DIRI TERBATAS DAN MEMILIKI PENYEBAB YANG
MUDAH diidentifikasi

HIPERTERMIA

paparan panas eksogen(heat stroke) dan produksi panas endogen (drug induced dan hipertermi
ganas)adalah dua mekanisme yang hipertermia dapat menyebabkan suhu internal yang sangat tinggi

heat stroke: kegagalan termoregulari yang berhubungan dengan lingkungan yang pans bisa karenas
exercise (olahraga) bisa karena non exercise yaitu keadaan individu karena lingkungan

Drug-induced: contohnya amphetamine, kokain , monoamine oksidase inhibitor

Malignant Hipertermi : Hyperthermic dan respon sistemik ( rigiditas , rhabdomyolisis(bnyaknya protein


otot pada urin) , ketidakstabilan kardiovaskular ) Poin dengan kelainan genetik yang menyebabkan
peningkatan pesat dalam Intrasel kalsium dalam menanggapi anestesi inhalasi atau suksinilkolin.

Neuroleptic malignant syndrome :disebabkan karena agen neuroleptic (haloperidol) atau dopaminergic
yang ditadai adanya kekuan otot, disregulasi autonomi dan hipertermia

Serotonin syndrome : menyebabkan selektif serotonin menyerap inhibitoe dan obat serotonergic
Gejala klinis : suhu tinggi, kulit keringm halusinasi, delirium, dilasi pupil, kekakuan otot,

Terapi: pendinginan eksternal(kompres), pendinginan internak (iced saline lambung dan peritoneal
lavage)

-cairan intravena

-hemodialisis dan cardiopulmonary bypass juga dibutuhkan pada kons=disi tertentu

Farmakologi:

Dantrolene

Neuroleptic:levodopa, amentadine

FARMAKOLOGI
SIRS ( SYSTEMIC INFLAMANTORY RESPONS SYNDROM)

Dikatakan sirs bila :

Suhu tubih lebih dari 38 atai kurang dari 36

Takypneu lebih24x permenit

Takikardi lebih dari 90

Leukosit atau leucopenia

SEPSIS: SIRS karena mikroba

SEPTIC SYOK : SEPSIS dengan gejala hipotensi systole kurang dari 90

Etiologi SIRS 20-40 karena sepsis dan 40-70 karena septic syok

Spesies bakyeri;jamur atau poli mikroba

PATOFISIOLOGI

Host memounyai banyak reseptor yang dapat mrngrnali molrkul antogrn sehingga memicu pengeluaran
sitokin dan molekul jos lainnya dan meningkatkan aliran darah dan mograsi neutrofil pada sisi yang
teringeksi

Dan terfapat respon local atau sistemik seperti inytavasular tromnosis uang menvegah inflamasi dan
penyebaran infeksi dan peningkatan anti inflamasi sitokin )IL4 DAN il10
TERAPI

Antibiotic

Drainase sumber infeksi

Henodinamik

Nutrisi suplemen

Propoulatik heparin
LO

Patologi, patofisiologi, neonates, pathogenesis, fisiologi, akut, kronik

Thermoregulasi

Penggolongan suhu

Tipe demam

Penyebab demam

Terapi farmakologi

Terapi non-farmakologi

Etika profesi

Bakteremia dan sepsis

Kaitan dengan kejang

Metabolism protein dan glikogen

Patologi :1. Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sifat esensial penyakit, khususnya perubahan
pada jaringan dan organ tubuh yang menyebabkan atau disebabkan penyakit

2. manifestasi structural dan fungsional penyakit,

Disease/penyakit : penyimpangan dari atau gangguan struktur atau fungsi normal pada bagian tubuh
organ atau sitem yang ditandai dengan sekelompok gejala dan tanda yang khas dan etiologi, patologi,
maupun prognosis bisa diketahui atau tidak

Physiologi;ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi organism hidup serta bagian-bagiannya dan
mempelajari factor fisikaserta kimia dan proses yang terliba

Patofisiologi : faal dari kelainan fungsi

Akut: sindrom yang berat dan perjalanannya singkat

Kronik: menetap untuk periode yang panjang

Neonate/neonates : bayi baru lahir

Neonatal : berhubungan dengan 4 minggu pertama setelah kelahiran


Etiologi demam

Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi.

Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi bakteri
yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain pneumonia, bronkitis,
osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis,
ensefalitis, selulitis, otitis media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain (Graneto, 2010). Infeksi virus yang
pada umumnya menimbulkan demam antara lain viral pneumonia, influenza, demam berdarah dengue,
demam chikungunya, dan virus-virus umum seperti

H1N1 (Davis, 2011). Infeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain coccidioides
imitis, criptococcosis, dan lain-lain (Davis,2011). Infeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan
demam antara lain malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis (Jenson & Baltimore, 2007).Demam akibat
faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan (suhu lingkungan

yang eksternal yang terlalu tinggi, keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus
erythematosus, vaskulitis, dll),keganasan (Penyakit Hodgk in, Limfoma non-hodgkin, leukemia, dll), dan
pemakaian obat

-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin) (Kaneshiro & Zieve, 2010). Selain itu anak-anak
juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama ±1-10 hari
(Graneto, 2010). Hal lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi

penyebab demam adalah gangguan sistem saraf pusat seperti perdarahan otak, status epileptikus,
koma, cedera hipotalamus, atau gangguan lainnya
082231709959

Pak tamam

Anda mungkin juga menyukai