Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KRITISI ARTIKEL ANEMIA APLASTIC (AA) DENGAN JURNAL :

KEMAJUAN PENGOBATAN TRADISIONAL TIONGKOK DALAM


PENGOBATAN APLASTIK ANEMIA

Disusun Oleh :
Kelompok 1
ALEX : P2002005
EVA RAPPAN : P2002018
EVI INDRIANI M. : P2002019
M.NOVAN AHADINATA : P2002037
NOVI TRISNAWATI : P2002046
NUR AZIFATULLAILIA : P2002047
SUSILAWATI : P2002059
SYAHDAN : P2002060

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021
TELAAH ARTIKEL

1. Apakah penelitian relevan dengan praktek?


Ya, relevan karena dilaporkan bahwa formula tersebut dapat secara signifikan
memperbaiki gejala anemia pasien.
2. Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan oleh perawat?
Ya, hasil dapat diaplikasikan karena terapi Tonifying limpa merupakan
tindakan kolaborasi dan juga pada hasil menunjukkan perubahan pada
perbaikan gejala anemia.
3. Apakah keuntungan penelitian lebih besar daripada resikonya jika hasil
penelitian diaplikasikan oleh perawat?
Ya, karena pada penelitian ini tidak terdapat risiko tinggi pada
pengaplikasiannya, efek positif yaitu membuat kondisi yang lebih baik
terhadap fungsi utama limpa untuk mengontrol darah dan transformasi.
4. Kemukakan tentang pendapat anda mengenai hasil penelitian ini, apakah
dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan anda saat ini, jika ya
kemukakan alasannya dan jika tidak kemukakan alasannya.
Ya, karena pada klien anemia aplastik butuh tindakan keperawatan dan
kolaborasi yang berkaitan dengan memperbaiki gejala anemia pasien, pada hasil
penelitian terapi Tonifying Limfa ini ketika diaplikasikan dapat meningkatkan
indeks hemogram, secara nyata mengurangi CD8 + dan meningkatkan kadar CD3 +,
serta meningkatkan pemulihan kadar CD4 + dan rasio CD4 + / CD8 +.

Cara pengaplikasian terapi Tonifying Limfa :


KASUS KELOLAAN
ANEMIA APLASTIC (AA)

1. RESUME KASUS
BIODATA PASIEN
Nama / Inisial : TN D Usia : 60 Tahun JK : laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaaan :-
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 11116545
Diagnosa Medis : Anemia
Tanggal Masuk RS : 12 januari 2021
Alamat : Jl. Kedondong

ANAMESA (PENGKAJIAN AWAL)


1. Keluhan Utama
pusing
2. Riwayat Kesehatan/Pengobatan Perawatan Sekarang :
Klien riwayat penyakit jantung dengan obat obat pengencer darah dan baru saja
PCI sebulan yang lalu, klien mengeluh pusing sejak 4 hari yang lalu, wajah pucat
sehingga klien di bawa ke rs, dan klien harus rawat inap dan rencana transfusi
darah. Td 110/70 HR 76 x RR 23x Suhu 36ºc

Hasil laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 6,5 11-16 g/dl
WBC 28.2 4-10 103/ul
Hematokrit 20,5 37-54%
Trombosit 279 150-400 103/ul

Terapi Yg di dapat
Tranfusi PRC 1 kolf/hari
Inj omeprazole 2 x 40 mg iv
2. Kemajuan pengobatan tradisional tiongkok dalam pengobatan aplastik
anemia
a. Latar Belakang
Anemia aplastik (AA) adalah penyakit disfungsi hematopoietik sumsum
tulang yang disebabkan oleh satu atau lebih faktor, yang ditandai dengan
proliferasi sel berinti tulang rendah. dan pansitopenia darah perifer, tanpa
infiltrasi sel abnormal atau mielofibrosis (Killick SB et al, 2016).
Hingga saat ini, standar Camitta masih digunakan secara internasional.
Tingkat keparahan AA ditentukan menurut parameter hitung darah dan temuan
sumsum tulang, yang dapat dibagi menjadi anemia aplastik sangat parah
(VSAA), anemia aplastik berat (SAA) dan anemia aplastik non-parah (NSAA)
(Chin J Hematol 2017).
Menurut perkembangan penyakit, anemia aplastik dibagi lagi menjadi
anemia aplastik akut dan anemia aplastik kronis di Cina. Klasifikasi Camitta
menekankan tingkat keparahan kegagalan hematopoietik, sedangkan standar
domestik juga menekankan kemajuan dari kegagalan tersebut (Lin SY, 2016).

b. Metode
studi eksperimental

c. Hasil
Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah besar studi eksperimental telah
memberikan dasar yang obyektif untuk pengobatan anemia aplastik dengan
TCM. Namun masih terdapat beberapa kekurangan dan permasalahan, seperti
pembahasan dan induksi etiologi dan patogenesis PTC yang kurang
komprehensif, metode penelitian yang kurang obyektif. Sejumlah besar data
penelitian klinis masih diperlukan untuk mekanisme terapeutik dan teori
sinergis dan pelemahan toksisitas. Kajian prospektif, acak, dan multisenter
merupakan arah utama penelitian kedepannya. Inovasi dibutuhkan dalam
penelitian ilmiah di TCM. Penelitian TCM yang memenuhi kebutuhan klinis,
bertujuan untuk meningkatkan tingkat pencegahan dan pengobatan penyakit
utama di Tiongkok.

d. Diskusi
e. Rekomendasi

3. Kelemahan dan Keunggulan


a. Kelemahan
Menurut teori TCM, fungsi utama ginjal adalah menyimpan esensi, mengontrol
perkembangan dan reproduksi, mendominasi tulang dan memproduksi
sumsum. Esensi dan darah berasal dari sumber yang sama, dan esensi dapat
berubah menjadi darah. Kemajuan pengobatan TCM anemia aplastik itu karena
kekurangan ginjal yang dingin membeku dalam denyut nadi; karenanya, aliran
darah menjadi stagnan. Penyebab kedua adalah qi patogen. Qi patogenik
diserap ke dalam uap dan mencekik darah atau mengganggu aliran darah (Liu
YF, 2016). Darah statis dapat muncul pada setiap proses patogenesis aplastik
telah menyetujui bahwa semua pasien AA dengan patogenesis yang berbeda
mungkin memiliki mikrosirkulasi kuku yang abnormal. Sebagai produk
patologis AA, stasis darah dapat terjadi pada setiap tahap penyakit, yang dapat
menjadi faktor patogen yang memperburuk perdarahan. Sebab, bila kondisi
penyakit tidak stabil, darah statis akan sulit disembuhkan.
b. Keunggulan
Studi tersebut melaporkan bahwa tingkat kejadian infeksi pada pasien dengan
anemia aplastik selama rawat inap mencapai 46,4%, dan infeksi saluran
pernapasan bagian atas sering terjadi (Tao LJ et al, 2010) Invasi bakteri dan
virus dapat memicu ekspresi faktor inflamasi, dan fungsi hematopoietik
sumsum tulang kembali dikejutkan. Pasien dengan anemia aplastik memiliki
pemulihan trombosit terendah dan risiko perdarahan jangka panjang. Mengikuti
prinsip terapi sindrom dan diferensiasi penyakit, pengobatan yang didasarkan
pada tonifikasi limpa dan ginjal dapat meningkatkan kemampuan pasien dalam
menginvasi, mengurangi timbulnya pilek, dan secara efektif mengurangi
berbagai gejala perdarahan.

4. Implikasi Jurnal dalam Keperawatan


DAFTAR PUSTAKA

Killick SB, Bown N, Cavenagh J, Dokal I, Foukaneli T, Hill A, dkk. Pedoman diagnosis
dan pengelolaan anemia aplastik dewasa. Br J Haematol 2016; 172: 187-207.

China tentang diagnosis dan pengobatan anemia aplastik. Chin J Hematol 2017; 38: 1-5.

Lin SY. Pengobatan anemia aplastik dengan pengobatan Cina dan barat terintegrasi. Chin
J Pract Internal Med 2016; 36: 358-60

Tao LJ, Chen SQ, Wang XC. Infeksi Nosokomial untuk Anemia Aplastik dan Faktor
Risikonya. Chin J Nosocomiol 2010; 20: 342-4.

LiuYF. Diskusi tentang etiologi dan patogenesis Deng YA kronis, Yan WR, Gao D, et al.
anemia aplastik. Guangxi J Tradit Chin Med 2016; 39: 48-9.

Anda mungkin juga menyukai