Kritisi Artikel Kelompok 1 Tonifying Limfe
Kritisi Artikel Kelompok 1 Tonifying Limfe
Disusun Oleh :
Kelompok 1
ALEX : P2002005
EVA RAPPAN : P2002018
EVI INDRIANI M. : P2002019
M.NOVAN AHADINATA : P2002037
NOVI TRISNAWATI : P2002046
NUR AZIFATULLAILIA : P2002047
SUSILAWATI : P2002059
SYAHDAN : P2002060
1. RESUME KASUS
BIODATA PASIEN
Nama / Inisial : TN D Usia : 60 Tahun JK : laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaaan :-
Status Pernikahan : Menikah
No RM : 11116545
Diagnosa Medis : Anemia
Tanggal Masuk RS : 12 januari 2021
Alamat : Jl. Kedondong
Hasil laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 6,5 11-16 g/dl
WBC 28.2 4-10 103/ul
Hematokrit 20,5 37-54%
Trombosit 279 150-400 103/ul
Terapi Yg di dapat
Tranfusi PRC 1 kolf/hari
Inj omeprazole 2 x 40 mg iv
2. Kemajuan pengobatan tradisional tiongkok dalam pengobatan aplastik
anemia
a. Latar Belakang
Anemia aplastik (AA) adalah penyakit disfungsi hematopoietik sumsum
tulang yang disebabkan oleh satu atau lebih faktor, yang ditandai dengan
proliferasi sel berinti tulang rendah. dan pansitopenia darah perifer, tanpa
infiltrasi sel abnormal atau mielofibrosis (Killick SB et al, 2016).
Hingga saat ini, standar Camitta masih digunakan secara internasional.
Tingkat keparahan AA ditentukan menurut parameter hitung darah dan temuan
sumsum tulang, yang dapat dibagi menjadi anemia aplastik sangat parah
(VSAA), anemia aplastik berat (SAA) dan anemia aplastik non-parah (NSAA)
(Chin J Hematol 2017).
Menurut perkembangan penyakit, anemia aplastik dibagi lagi menjadi
anemia aplastik akut dan anemia aplastik kronis di Cina. Klasifikasi Camitta
menekankan tingkat keparahan kegagalan hematopoietik, sedangkan standar
domestik juga menekankan kemajuan dari kegagalan tersebut (Lin SY, 2016).
b. Metode
studi eksperimental
c. Hasil
Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah besar studi eksperimental telah
memberikan dasar yang obyektif untuk pengobatan anemia aplastik dengan
TCM. Namun masih terdapat beberapa kekurangan dan permasalahan, seperti
pembahasan dan induksi etiologi dan patogenesis PTC yang kurang
komprehensif, metode penelitian yang kurang obyektif. Sejumlah besar data
penelitian klinis masih diperlukan untuk mekanisme terapeutik dan teori
sinergis dan pelemahan toksisitas. Kajian prospektif, acak, dan multisenter
merupakan arah utama penelitian kedepannya. Inovasi dibutuhkan dalam
penelitian ilmiah di TCM. Penelitian TCM yang memenuhi kebutuhan klinis,
bertujuan untuk meningkatkan tingkat pencegahan dan pengobatan penyakit
utama di Tiongkok.
d. Diskusi
e. Rekomendasi
Killick SB, Bown N, Cavenagh J, Dokal I, Foukaneli T, Hill A, dkk. Pedoman diagnosis
dan pengelolaan anemia aplastik dewasa. Br J Haematol 2016; 172: 187-207.
China tentang diagnosis dan pengobatan anemia aplastik. Chin J Hematol 2017; 38: 1-5.
Lin SY. Pengobatan anemia aplastik dengan pengobatan Cina dan barat terintegrasi. Chin
J Pract Internal Med 2016; 36: 358-60
Tao LJ, Chen SQ, Wang XC. Infeksi Nosokomial untuk Anemia Aplastik dan Faktor
Risikonya. Chin J Nosocomiol 2010; 20: 342-4.
LiuYF. Diskusi tentang etiologi dan patogenesis Deng YA kronis, Yan WR, Gao D, et al.
anemia aplastik. Guangxi J Tradit Chin Med 2016; 39: 48-9.