Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vita Sophia Ningrum

NIM : 201810230311424

Kelas : AIK 3 Psikologi Mubtadiin F

K.H Ahmad Dahlan  adalah putra dari K.H. Abu Bakar yang merupakan
seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.
K.H Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta pada  tanggal 1 Agustus 1868 dan meninggal pada
tanggal 23 Februari 1923 di usia 54 tahun. Nama kecil K.H. Ahmad Dahlan
adalah Muhammad Darwis dan beliau termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana
Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran
agama Islam di Jawa. Pada umur 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di Mekah selama
lima tahun dan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam.
Kemuadian pada tahun 1888 beliau pulang kembali ke kampungnya dan berganti nama
menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903, beliau bertolak kembali ke Mekah dan menetap
selama dua tahun dan sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari
pendiri NU, KH. Hasyim Asyari.

Pada tahun 1912, beliau mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman,


Yogyakarta untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara dalam cara
berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam dan ingin mengajak umat Islam
Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Sejak awal Dahlan
telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan
bergerak di bidang pendidikan. Pada tanggal 20 Desember 1912, Ahmad Dahlan mengajukan
permohonan kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan badan hukum.
Permohonan itu baru dikabulkan pada tahun 1914 namun dibatasi hanya berlaku dan bergerak
untuk daerah Yogyakarta. Untuk mengatasinya, maka KH. Ahmad Dahlan menyiasatinya
dengan menganjurkan agar cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain.

Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan oleh Ahmad Dahlan dengan


mengadakan tabligh ke berbagai kota, di samping juga melalui relasi-relasi dagang yang
dimilikinya. Gagasan ini ternyata mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat di
berbagai kota di Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1921 Dahlan mengajukan
permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang
Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia
Belanda pada tanggal 2 September 1921. Sebagai seorang yang demokratis dalam
melaksanakan aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, beliau juga memfasilitasi para
anggota Muhammadiyah untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam
Muhammadiyah. Selama hidupnya dalam aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, telah
diselenggarakan dua belas kali pertemuan anggota (sekali dalam setahun), yang saat itu
dipakai istilah AIgemeene Vergadering (persidangan umum).
Cara membentuk dan memgembangkan karakter positif

Karakter identik dengan akhlak yang merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
meliputi seluruh aktivitas manusia, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama dan budaya. Dalam masa
tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa banyak sekali perubahan yang terjadi dalam
kepribadian diri yang disebabkan oleh lingkungan sekitar maupun dari dalam diri setiap
individu itu sendiri. Untuk itu membentuk dan mengembangkan karakter yang positif perlu
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.


2. Menggali dan mengeksresikan potensi yang ada dalam diri sendiri untuk
menunjang kehidupan di masa yang akan datang.
3. Bersosialisasi dengan orang yang memiliki wawasan luas sehingga dapat
memengaruhi polah pikir kita agar lebih baik lagi.
4. Pandai dalam bergaul dan memilih teman agar tidak terjerumus ke dalam
perbuatan yang dimurkai oleh Allah SWT.
5. Mengeluarkan diri dari zona nyaman untuk mendapatkan pengalaman baru yang
bermanfaat serta berdampak positif.
6. Berani mengambil resiko untuk membentuk karakter yang lebih kuat serta
menjadi dorongan untuk diri sendiri agar tetap semangat ketika menghadapi
kegagalan.
7. Berani untuk mengakui kesalahan dan minta maaf atau memaafkan orang lain.
8. Komitmen dan bersungguh-sungguh dalam melakukan segala sesuatu.
9. Menghargai diri sendiri dan orang lain.
10. Dapat mengendalikan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
11. Terus belajar dan meningkatkan skill yang dimiliki.
12. Memperhitungkan setiap tindakan yang akan diambil dan berani menentukan
keputusan untuk diri sendiri.
13. Menjadikan diri sebagai pribadi yang disiplin, jujur, dan bertanggungjawab.
14. Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
15. Mengikuti berbagai kegiatan yang bermanfaat.
16. Percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.
17. Selalu bersyukur dengan apa yang telah dimiliki hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai