Anda di halaman 1dari 2

FISIOLOGI (1) URINE FORMATION

Minggu, 03 Januari 2021

FUNGSI GINJAL KESEIMBANGAN CAIRAN


- Ginjal berperan utama dalam menjaga keseimbangan cairan ekstrasel (CES).
Ginjal berperan penting dalam mempertahankan homeostasis. Di mana CES terdiri atas plasma dan cairan interstisial.
Yaitu menjaga agar lingkungan internal tetap stabil. Di mana, - Yang mana cairan yang masuk harus SAMA dengan cairan yang keluar.
kondisi tersebut dibutuhkan sel untuk melakukan berbagai - Ginjal tidak dapat mengembalikan volume cairan yang hilang. Namun, ginjal
aktivitasnya. hanya dapat mempertahankan volume cairan yang akan dikeluarkan
(retensi) dengan menurunkan filtrasi dan meningkatkan rasa haus (intake >)
Dalam hal tersebut, ginjal berperan mengontrol beberapa
hal berikut:
- Volume total cairan tubuh terutama cairan ekstrasel KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
- Komposisi elektrolit dalam CES, seperti: ion Na+, Cl-, - Ginjal mengontrol keseimbangan elektrolit
K+, HCO3-, Ca2+, Mg2+, SO42-, PO43-, dan H+ ⇒ yang ada di CES yaitu K+, Na+, HCO3-, dan Cl-.
mengatur osmolalitas cairan tubuh. - Keseimbangan K+ dan Na+ terutama atas
- Keseimbangan asam-basa dengan menyesuaikan bantuan hormon Aldosteron (dihasilkan oleh
pengeluaran ion H+ dan HCO3- di urin. korteks adrenal) dengan targetnya ialah ginjal.
- Tekanan darah dengan menghasilkan enzim renin. - Ion K+ banyak di dalam sel, sedangkan Na+
banyak di luar sel.
- Aldosteron menstimulasi sekresi K+ sekaligus
Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mengekskesikan meningkatkan reabsorbsi Na+. Jadi, jika kadar
beberapa substansi berikut: K+ > dalam plasma dan Na+ < maka aldosteron
- Limbah endogen yaitu produk akhir akan dirilis agar ginjal mengurangi rilis K+
metabolisme tubuh seperti urea (dari protein), dalam plasma dan meningkatkan reabsorbsi
kreatinin (dari kreatin otot), asam urat (dari Na+ sehingga kadar keduanya dpt menjadi
asam nukleat), dan bilirubin (dari hemoglobin) normal kembali.
- Substansi eksogen yaitu senyawa asing seperti
obat-obatan, aditif makanan, peptisida, dan KESEIMBANGAN ASAM-BASA
bahan eksogen tak bernutrisi lain yang masuk ke - pH plasma berkisar 7,38 - 7,42
tubuh - Dalam menjaga keseimbangan pH maka ada yg disebut 'Buffer' seperti
HCO3- (dalam CES); protein, Hb, fosfat (dalam sel); fosfat dan amonia
(dalam urine).
NEFRON = UNIT FUNGSIONAL GINJAL
- Sistem pernafasan dan juga ginjal berperan dalam keseimbangan asam -
Susunan nefron di dalam ginjal basa. Terutama pernafasan. Ginjal mengontrol dengan cara pengeluaran
menghasilkan dua regio yaitu: H+ dalam urine jika pH plasma terlalu asam.
- Regio luar disebut korteks
renalis yang tampak granular
Tiga proses dasar terlibat dalam pembentukan urin meliputi:
- Regio dalam disebut medula
1. Filtrasi Glomerulus terjadi di glomerulus. Di mana, plasma yang
renalis yang tersusun oleh
bebas protein terfiltrasi melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsula
segitiga-segitiga bergaris lurus,
Bowman.
yaitu piramid ginjal.
2. Reabsorpsi Tubulus. Sewaktu filtrat melewati tubulus, bahan-bahan
Setiap nefron terdiri dari komponen
yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler
vaskular dan komponen tubular yang
peritubulus yang selanjutnya akan diteruskan ke sistem vena renalis
berkaitan erat secara struktural dan
kemudian ke jantung untuk diedarkan.
fungsional.
3. Sekresi Tubulus yaitu perpindahan selektif zat-zat yang tidak
terfiltrasi dari darah kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus.
4. Pemekatan dan dilusi urine.
FILTRASI GLOMERULUS
Cairan yang difiltrasi dari glomerulus ke dalam kapsula Bowman harus melewati
tiga lapisan yang menyusun membran glomerulus, yaitu:
1. Dinding kapiler glomerulus terdiri dari selapis sel endotel gepeng.
Lapisan ini dilubangi oleh banyak pori besar yang memungkinkan
fenetrasi cairan. Karena tersusun atas endotel maka sel darah tentunya
tidak dapat melewatinya.
2. Membran basalis adalah lapisan gelatinosa aselular yang tersusun atas
kolagen dan glikoprotein. Glikoprotein inilah yang berperan menghambat
filtrasi protein plasma kecil. Hal ini dapat terjadi karena baik albumin
maupun protein plasma lain bermuatan negatif sehingga glikoprotein
dapat menolaknya.
3. Lapisan dalam kapsula Bowman terdiri dari sel-sel epitel podosit yang
memiliki banyak prosesus kaki. Celah sempit di antara prosesus inilah
sebagai celah filtrasi.

Materi KP Page 1
Proses filtrasi terjadi akibat adanya gaya yang mendorong sebagian plasma agar
menembus membran glomerulus. Tidak ada energi lokal yang digunakan. Tetapi gaya
fisik pasiflah. Ada tiga gaya fisik yang terlibat, yaitu:
1. Tekanan darah kapiler glomerulus cenderung mendorong cairan keluar dari
glomerulus menuju kapsula Bowman akibat banyaknya darah yang dibawa masuk
oleh arteriol afferen.
2. Tekanan osmotik koloid-plasma yang ditimbulkan oleh distribusi plasma yang tak
merata di sepanjang glomerulus akibat tidak dapat difiltrasi yaitu protein plasma.
Konsentrasi H2O yang lebih tinggi di kapsula Bowman daripada di kapiler
glomerulus memungkinkan H2O cenderung menuruni gradien konsentrasinya
sendiri. Dengan osmosis melawan filtrasi glomerulus.
3. Tekanan hidrostatik kapsula Bowman yang cenderung melawan filtrasi yaitu
dengan mendorong cairan agar keluar dari kapsula Bowman.

LAJU FILTRASI GLOMERULUS (GFR)


Adalah volume plasma yg difiltrasi nefron per unit waktu.
GFR = Kf × Tekanan Filtrasi Netto

Kf : koefisiensi filtrasi kapiler (dipengaruhi permeabilitas dan luas area)


GFR (n) : 125 ml/menit atau 180 L/hari
Fraksi filtrasi : GFR = 20% dari plasma yang terfiltrasi

REGULASI FILTRASI GLOMERULUS


1. Nervus Simpatis >> mengurangi GFR dengan konstriksi arteriol afferen dan efferen
2. Hormon dan Autacoids dpt mempengaruhi GFR
3. NO Endotelia >> vasodilatasi arteri renalis, mempertahankan GFR, air, dan sodium tetap normal.

AUTOREGULASI GFR DAN ALIRAN DARAH RENAL


- Merupakan feedback intristik ginjal (tanpa melibatkan sistem saraf) untuk menjaga aliran darah renal dan GFR tetap konstan meskipun
tekanan darah arteri berubah.
- Range 70 mmHg - 160 mmHg.
- Tanpa auto regulasi, perubahan sedikit dari tekanan darah arteri dpt menyebabkan perubahan yg signifikan pada GFR.
- Mekanismenya:
a. Mekanisme Miogenik sebagai respon jika GFR meningkat akibat tekanan darah meningkat sehingga semakin banyak darah yg
masuk ke dalam glomerulus. Sehingga kompensasinya arteriol afferen konstriksi akhirnya GFR berada dalam rentang normal
kembali.
b. Feedback Tubuloglomerular sebagai respon jika GFR menurun akibat tekanan darah menurun sehingga makula densa di kolektifus
memberi signal (oleh rangsangan penurunan Na+) sehingga >> meningkatkan tekanan darah >> arteriol kontriksi >> GFR diperbaiki

REABSORPSI DAN SEKRESI TUBULUS


- Reabsorpsi berperan penting dalam menentukan total urine final yg akan
dieksresikan.
- Dua proses ini terjadi secara selektif sesuai kebutuhan tubuh saat itu.
- Pada tubulus proksimal terjadi reabsorbsi Na+, asam amino, glukosa, H2O, PO4^2-,
Ca2+, Cl-; serta sekresi H+ dan K+.
- Mekanisme transport yang terjadi:
○ Na+ dan K+ (primary active transport) melalui pompa Na-K (Na+ keluar, K+
masuk)
○ K+ dapat keluar melalui ion channel yg selalu terbuka (difusi pasif)
○ Glukosa (secondary active transport) masuk bersamaan dengan Na+ sehingga
ada maksimum transportnya
○ Cl- keluar melalui celah antar sel (difusi pasif)
○ H2O keluar secara mudah menembus sel (difusi pasif)

PEMEKATAN DAN DILUSI URINE


- Adalah proses yang menggunakan energi untuk
menghasilkan gradien osmotik yang memungkinkan
tubuh menyerap kembali air dari cairan tubular dan
menghasilkan urine yang pekat.
- Mekanisme ini mencegah dihasilkan urin yang terlalu
encer setiap harinya agar tubuh tetap terhidrasi.
- Mekanisme ini terjadi terutama di lengkung Henle secara
bertingkat-tingkat mulai dari descendens hingga
ascendens untuk meningkatkan gradien osmotik dalam
memekatan urine.

Materi KP Page 2

Anda mungkin juga menyukai