Disusun Oleh:
Debora Iriani Sanda Pasoro - 2365050018
02 Tinjauan Pustaka
1
Pendahuluan
Pendahuluan
❖ Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terjadi
akibat masuknya patogen pada ginjal, ureter, kandung kemih,
atau uretra.
❖ Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ISK
merupakan infeksi yang paling sering membutuhkan
perawatan medis, dengan angka kunjungan rawat jalan 8,6 juta
pada tahun 2007, dan 23% di antaranya terjadi di unit gawat
darurat.
Enday S. Ilmu penyakit dalam UI: infeksi saluran kemih pasien dewasa. Jilid ke-2. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. 564-8
2
Tinjauan Pustaka
Definisi
Enday S. Ilmu penyakit dalam UI: infeksi saluran kemih pasien dewasa. Jilid ke-2. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. 564-8
Epidemiologi
Sekitar 60% wanita akan terkena ISK simptomatik selama masa hidupnya
Sekitar 10% wanita di Amerika Serikat terkena ISK simptomatik setiap tahunnya.
Wanita usia muda 18-24 tahun dan aktif secara seksual memiliki angka kejadian tinggi
dalam terjadi ISK
25% dapat sembuh sendiri
Prevalensi pada laki-laki lebih rendah daripada wanita
Helen S.Urinary Tract Infection. PSAP 2018 BOOK 1 section Infectious Diseases
Faktor Predisposisi ISK
Helen S.Urinary Tract Infection. PSAP 2018 BOOK 1 section Infectious Diseases
Klasifikasi
Kesimpulan
Kesimpulan
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi yang paling sering menyerang wanita.
ISK sering kali menyertai infeksi vagina dan sering kali disebabkan oleh patogen yang berasal
dari bagian akhir saluran pencernaan.
Bakteriuria asimptomatik tidak selalu memerlukan pengobatan antibiotik
Pada infeksi kronis dan bakteriuria asimptomatik, pengobatan alternatif untuk mengurangi risiko
kekambuhan harus selalu dipertimbangkan.
Untuk infeksi saluran kemih berulang, pencegahan non-antibiotik direkomendasikan sebagai
pengobatan lini pertama, berdasarkan intervensi perilaku dan modulasi sistem kekebalan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Enday S. Ilmu penyakit dalam UI: infeksi saluran kemih pasien dewasa. Jilid ke-2. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. 564-8
2. Torpy JM. Urinary tract infection. JAMA 2012; 307(17) 1877
3. Foxman B. Epidemiology of urinary tract infections: incidence, morbidity, and economic costs. Am J Med 2002; 113: 5–11.
4. Foxman B, Barlow R, D’Arcy H, Gillespie B, Sobel JD. Urinary tract infection: self-reported incidence and associated costs. Ann
Epidemiol 2000; 10: 509–15.
5. Rahn DD. Urinary tract infections: contemporary management. Urol Nurs 2008; 28: 333–41.
6. Basuki, Purnomo B. Dasar dasar urologi: infeksi urogenitalia. Edisi 2. Jakarta CV Sagung Seto; 2008. 564-8
7. Corwin EJ. Handbook of pathophysiology. 3rd edition. Diterjemahkan oleh Nike Budhi Subekti, Egi Komara Yudha (editor).
Jakarta: EGC; 2008. 718
8. Hiep T, Nguyen. Smith’s general urology bacterial infection of the genitourinary tract. 7th ed. New York MC Graw Hill
Lange; 2008. 193-218
9. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC; 2014. 575-6
10. Wong DL, Hockenberry ME, Wilson D, Winkelstein M, Schwartz P. Buku ajar keperawatan pediatrik. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2008
11. Lisa K. Urinary Tract Infection: Pathogenesis and Outlook. 2016.
12. Bonkat et al. European Association of Urology. 2023.
13. Kovacks JS. Urinary tract infections (UTIs) [Internet]. WebMD Medical Reference; 2019 [cited 2021 September 13
14. Sugianli AK, Parwati I, Rachmayati S. Combination of quantitative bacterial and WBC count from urine flowcytometry to estimated
the success of urine culture in symptomatic urinary tract infections. Malays J Microbiol. 2017;13(1):6–12
15. Abdullatif, V. A., Sur, R. L., Eshaghian, E., Gaura, K. A., Goldman, B., Panchatsharam, P. K., et al. (2021). Efficacy of Probiotics as
Prophylaxis for Urinary Tract Infections in Premenopausal Women: A Systematic Review and Meta-Analysis. Cureus 13 (10), e18843.
doi:10.7759/cureus.18843