Nim : 16 01 01 059
BAB 1
PENDAHULUAN
lemak, dan sedikit serat. Pergeseran pola makan ini banyak dibicarakan oleh para
ahli kesehatan dan dihubungkan dengan timbulnya berbagai penyakit, salah satu
yang tinggi dalam darah menyumbang 56% dari kasus penyakit jantung koroner
di seluruh dunia dan menyebabkan sekitar 4,4 juta kematian setiap tahunnya.
darah ke miokardium (Dewi, 2019). Menurut hasil survei Riset Kesehatan Dasar
rendah kolesterol, jika diet ini gagal dilakukan maka dilakukan terapi obat anti
hiperlipidemia (Dipiro dkk, 2011). Obat yang paling efektif dalam mengurangi
efek merugikan yaitu menyebabkan miopati bercirikan miaglia hebat serta rasa
Tingginya harga obat sintesis dan adanya efek samping yang merugikan
secara alami atau back to nature menjadi fenomena yang sering dibicarakan
dalam beberapa tahun terakhir ini. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat
jeruk nipis, nanas, madu, dan rosela) terbukti mempunyai khasiat menurunkan
kadar kolestrol dalam tubuh dengan hasil rerata nilai rasio LDL/HDL jus herbal
kombinasi 5,4 ml/kgbb dan rasa jus herbal kombinasi ini dapat diterima oleh
masyarakat dan efektif terhadap nilai rasio LDL/HDL yang rendah (Andriliya,
2018).
Jus herbal kombinasi pada penelitian ini tidak menggunakan bahan pengawet
platelet (Bhattacharyya, 2008). Cuka apel (apple cider vinegar) adalah cairan
fermentasi buah apel yang difermentasi oleh khamir dan bakteri asam asetat. Zat
yang terkandung dalam cuka apel yaitu flavonoid memiliki aktivitas antibakteri
radikal bebas (Fajrilah dkk, 2013). yang digunakan sebagai bahan pengawet alami
penyakit kolesterol, jus herbal sangat aman untuk dikonsumsi dan dapat
dipasaran, apabila jus herbal kombinasi sudah di olah dan di jadikan produk yang
bisa dipasarkan, tetapi belum dikonsumsi oleh masyarakat, maka produk ini dapat
pada jus herbal berupa faktor intrinsik yaitu sifat fisika, kekentalan, pH,
organoleptik, faktor entrinstik yaitu kondisi lingkungan seperti suhu, susunan gas,
serta kelembapan, faktor implisif yaitu sifat yang dimiliki mikroba dan faktor
efektifitas karena memiliki zat kimia seperti pada penelitian (Rizal dkk, 2016)
konsentrasi CMC 0,2% mampu menghasilkan minuman probiotik sari buah nanas
pada suhu dingin selama 1 bulan. Menurut (Wulandari, 2017) waktu penyimpanan
masa simpan 1 bulan dengan 2 perlakuan yaitu pada suhu ruang dan suhu lemari
suhu ruang (25-30ºC) dan suhu lemari pendingin (5-13ºC) selama 1 bulan.
1. Apakah jus herbal kombinasi (cuka apel, jeruk nipis, nanas, madu, dan rosela)
kombinasi (cuka apel, jeruk nipis, nanas, madu, dan rosela) selama masa
3. Pada penyimpanan manakah antara suhu ruang atau suhu dingin yang
Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara ilmiah apakah jus herbal
kombinasi rosela, nanas, jeruk nipis, cuka apel, dan madu akan tetap memberikan
efektifitas anti kolesterol pada suhu ruang dan suhu dingin selama masa
penyimpanan 1 bulan.
apel, jeruk nipis, nanas, madu, dan rosela) apakah masih memiliki efektivitas
kombinasi
1.5 Hipotesis
herbal kombinasi cuka apel, jeruk nipis, nanas, madu, dan rosela pada masa
kombinasi cuka apel, jeruk nipis, nanas, madu, dan rosela pada masa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk, panjang daun 6-15
cm dan lebar 5- 8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4-7 cm
Ekstrak rosella memiliki rasa yang asam. Rasa asam tersebut disebabkan
karena adanya dua komponen senyawa asam yang dominan yaitu asam askorbat
(vitamin C), asam sitrat dan asam malat (Mulyawan, dkk, 2015). Rosela memiliki
theflavin, katekin dan antosianin (Widyanto dan Nelistya, 2008). Setiap 100 g
ilmiah sudah dibuktikan bahwa rosela dapat menurunkan kadar kolesterol total
(Chairunnisa, 2015). Tananam rosela sudah di uji klinik bahwa tanaman rosela
dapat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, serta dapat
nanas sekitas 50-150 cm. Daun berbentuk pedang, tebal ujung daun nanas lancip,
tepi daun memiliki duri, dan warna hijau. Bentuk buah yaitu bulat panjang, warna
danging nanas muda berwarna hijau dan warna daging nanas tua atau masak
berwarna kuning. Apabila buah telah tumbuh maksimal (tua) dan sejalan dengan
(Zuhrawati, 2014).
bulat sampai bulat telur, segmen buah berdaging hijau kekuning-kuningan, rasa
asam, mengandung banyak sari buah yang harum baunya (Arbain dkk, 2014).
nipis juga mengandung asam sitrat, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin A,B, serta C
dosis 4,5 ml/kgbb dapat menurunkan kadar kolesterol darah sedangkan pada
penelitian (Elon dan Polancos, 2015) menunjukkan hasil bahwa buah jeruk nipis
density lipoprotein (LDL). Selain itu, ekstrak daun jeruk nipis dapat berkhasiat
lain sebagai antidiabetik dan dapat menghambat pertumbuhan larva aedes spp
Cuka apel merupakan hasil fermentasi asam asetat dan alkohol dari buah apel.
Asam asetat adalah komposisi kimia yang paling mendominasi didalam cuka apel
(Johnston dkk, 2006). Komposisi zat yang terkandung dalam cuka apel yang
efek perlindungan efektif terhadap penyakit jantung, asma dan kolesterol dengan
cara menekan enzim HMG-KoA. Cuka apel yang kaya serat membantu menyerap
air, lemak, racun, dan kolesterol dari saluran pencernaan dan membuangnya
keluar dari tubuh. Cuka apel yang kaya serat membantu menurunkan kolesterol
dengan cara mengikat kolesterol tersebut bersama serat, dan kemudia dibuang
pemberian kombinasi antara madu dan cuka apel dosis 0,5 ml/kgbb menunjukan
Madu merupakan substansi alam yang diproduksi oleh lebah madu yang
berasal dari nektar bunga atau sekret tanaman yang dikumpulkan oleh lebah
madu, diubah dan disimpan di dalam sarang lebah untuk dimatangkan. Madu
khasiat penyembuhan penyakit seperti infeksi pada saluran cerna dan pernapasan
serta meningkatkan kebugaran tubuh (Elsi dkk, 2014). Madu memiliki kandungan
antioksidan serta penangkap radikal bebas (Fajrilah dkk, 2013). Penelitian lain
senyawa yang berperan sebagai antioksidan yang terkandung di dalam madu dan
2.2 Rendemen
Jumlah Sampel
Obat herbal adalah yang berasal dari tumbuhan yang di proses atau di ekstrak
sedemikian rupa senhingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya
tidak mengandung zat kimia. Obat herbal digolongkan menjadi jamu, obat herbal
minim karna dibuat dari bahan bahan alam, tidak seperti obat-obat sintesis yang
ataupun setelah jangka waktu yang lama. Berdasarkan penelitian (Upia, 2017) dan
(Herpi, 2017) sediaan jus herbal yang mengandung rosela, nanas, bawang putih,
jahe merah, jeruk nipis, cuka apel dan madu merupakan obat tradisional karena
Meskipun jus herbal ini mengandung cuka apel yang diproduksi oleh industri dan
memperbaiki rasa dari formula jus herbal kombinasi (Rosela, Nanas, Jeruk Nipis,
Cuka Apel, dan Madu), memiliki efek antihiperlipidemia dan pengaruh nilai rasio
dibagi 4 kelompok, kelompok kontrol negatif, positif, jus herbal kombinasi dosis
2,7 dan 5,4 ml/kgbb. Sediaan uji di berikan selama 10 hari, setelah itu dilakukan
presipitasi, dan GPO-PAP serta penentuan nilai LDL, nilai rasio LDL/HDL pada
hari ke 11. Dengan hasil bahwa jus herbal kombinasi pada dosis 5,4 ml/Kgbb
lebih efektif memperbaiki profil lipid darah dan menyebabkan nilai rasio
Bahan jus herbal kombinasi yang digunakan dalam kondisi segar mempunyai
dibandingkan dengan sampel yang sudah kering. Kemudian jus herbal kombinasi
dilakukan pemanasan dengan suhu sekitar 40-60℃ selama 3-5 menit untuk
2.5 Kolesterol
mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan
Tabel 2.1 Klasifikasi Kolesterol Total, LDL, HDL dan Trigliserida (PPK 2014)
Kolesterol Total Keterangan
2.6 Hiperkolesterolemia
dengan atau sudah melebihi batas normal 200 mg/dl (Guyton dan Hall, 2012).
peningkatan kadar kolesterol total dan kadar kolesterol LDL (Low Density
diserap dalam bentuk kilomikron. Zat sisa dari pemecahan kilomikron diedarkan
menuju hati lalu dipilah-pilah menjadi kolesterol. Sebagian kolesterol ini dibuang
melalui empedu sebagai asam empedu dan sebagian lagi bersama-sama dengan
Very Low Density Lipoprotein (VLDL), yang selanjutnya dipecah oleh enzim
bertahan 2-6 jam karena langsung akan diubah menjadi (LDL) (Guyton dan Hall,
2012).
kadar kolesterol darah. Di samping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel
perusak yang dapat merusak LDL. Melalui jalur sel-sel perusak ini molekul LDL
akan dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah.
Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel
kolesterol pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Kemudian plak
akan bercampur dengan protein dan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium. Hal ini
2012).
2.7 Propiltiourasil
2016).
intensitas sinar utraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel.
(Dachriyanus, 2004).
peningkatkan konsentrasi kilomikron dalam plasma sebesar 1-2 persen dari total
plasma dalam waktu satu jam setelah makan. Kilomikron memiliki fungsi yang
sangat penting untuk mengangkut lipid yang terbentuk dari proses pencernaan dan
jantan galur Wistar, karena sifat dari farmakologis manusia hampir sama dengan
tikus tersebut. Tikus yang digunakan tikus jantan karena tidak terkait dengan
berusia 2-3 bulan karena pada usia tersebut pertumbuhan tikus masih dalam tahap
optimal yaitu dengan kemampuan metabolisme dan fungsi organ masih normal
PAP) ini digunakan untuk mengukur kadar kolesterol total dan koleterol HDL.
prinsipnya adalah kolesterol ester pada lipoprotein dipecah oleh enzim kolesterol
trigliserida akan dihidrolisis oleh enzim lipase menghasilkan gliserol dan asam
dihidroksi aseton fosfat dan peroksida (H2O2). Peroksida yang dihasilkan akan
2.12 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jus herbal (BPOM
RI, 2010)
dimaksud adalah:
1. Identifikasi
tidak menggunakan bahan tanaman yang salah. Menggunakan sediaan herbal yang
2. Peralatan
email atau stainless steel. Gunakan pisau atau spatula/ pengaduk yang terbuat dari
bahan kayu atau baja, saringan dari bahan plastik atau nilon. Jangan menggunakan
peralatan dari bahan aluminium karena dapat bereaksi dengan kandungan kimia
ukur lebih akurat. Ukuran gram atau liter lebih mudah dan lebih umum digunakan
jumlah yang sedikit/kecil seperti 10g, maka dapat dilakukan dengan penimbangan
obat, derajat kehalusan merupakan hal yang terpenting. Derajat kehalusan bukan
tetapi jumlah dan sifat alami dari bahan pendamping/metabolit primer lain yang
5. Penyimpanan
Sediaan yang berbeda dapat bertahan untuk jangka waktu yang berbeda
infus atau dekok didalam lemari pendingin atau pada tempat yang teduh. Infus harus
dibuat segar setiap hari (24 jam) dan dekok harus digunakan dalam waktu 48 jam.
1. Faktor intrinstik, merupakan sifat fisik, kimia dan struktur yang dimiliki oleh
diatmosfer.
3. Faktor implisit, merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba itu sendiri.
1. Suhu
bakteri. Terdapat beberapa jenis bakteri yang dapat hidup pada kisaran suhu
yang luas, dan ada juga bakteri jenis lainnya yang hanya dapat hidup pada
2. Zat Makanan
Sebagian besar yang hidup bebas dapat tumbuh baik pada ekstrak
ragi, bakteri parasit membutuhkan zat-zat khusus yang hanya terdapat dalam
darah atau dalam ekstrak jaringan hewan. Banyak organisme, satu senyawa
seperti asam amino dapat berlaku sebagai sumber energy, sumber karbon dan
yang digunakan zat makanan tertentu, zat makanan tersebut harus disediakan
3. Oksigen
atau disebut anaerob adalah kelompok bakteri yang tidak dapat tumbuh
4. Kelembapan
mycoplasma dan bakteri yang mengalami kerusakan dinding sel, tidak toleran
2012)
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan April
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang tikus, juicer
kaca 100 ml, beaker gelas (Approx®), erlenmeyer (Pyrex®), corong kaca (Iwaki®),
vial, sonde oral (Marmony Medica®), gelas ukur (Pyrex®), spuit (®Gid Care®),
tabung reaksi (Iwaki®), rak tabung (Pesona Scientific®), vortex portable mixer
(Thermo Scientific®).
3.2.2 Bahan
rosela,nanas, jeruk nipis, madu (kembang joyo®), cuka apel (Tahesta®), aquadest
(Airmas Sakti®), OGB propiltiourasil (PTU) (Dexa Medica®) 0,01%, pakan tinggi
total.
(t-1) x (n-1) ≥ 15
(4-1) x (n-1) ≥ 15
3n-3 ≥ 15
3n ≥ 18
n ≥6
Keterangan:
t = Banyaknya kelompok
Jadi, jumlah tikus yang digunakan untuk tiap kelompok terdapat 6 ekor dan ada 4
rosela, nanas, jeruk nipis, cuka apel, dan madu yang telah dilakukan peneliti
sebelumnya, Andriliya (2018). Penelitian ini akan melakukan uji efektifitas anti
hiperkolesterol jus herbal kombinasi rosela, nanas, jeruk nipis, cuka apel, dan
madu yang sudah diolah menjadi 3 sediaan jus herbal yaitu jus herbal segar dan
jus herbal yang dilakukan penyimpanan selama 1 bulan pada suhu ruangan dan
suhu dingin.
Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan yang dibagi secara
perlakuan Na CMC 0,5%, kelompok hewan yang diberi Jus herbal yang sudah
disimpan 1 bulan pada suhu ruangan (25-30ºC), kelompok hewan yang diberi Jus
herbal yang sudah disimpan 1 bulan pada suhu dingin (5-13ºC) dan kelompok
hewan yang diberi Jus herbal segar, dengan masing-masing diberi jus herbal
kombinasi pada dosis 5,4 ml/kgbb. Semua hewan uji diinduksi dengan
propiltiourasil 0,01%, diberikan pakan tinggi lemak dan diberikan sediaan uji
Pengambilan sampel darah melalui vena ekor tikus pada seluruh kelompok
dengan pengukuran kadar kolesterol total setelah perlakuan pada H11 dengan
jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan madu yang digunakan sebagai sampel
2. Cuka apel (Malus domestica sp) yang juga digunakan sebagai sampel
Selatan.
lingkungan baru. Kemudian cek kadar kolesterol awal tikus lalu timbang dan
2 Sari nanas 90 ml
3 Sari jeruk nipis 30 ml
4 Cuka apel 30 ml
5 Madu kembang joyo 240 ml
Bersihkan bunga rosela, nanas dari kulitnya, jeruk nipis kemudian cuci bersih
dengan air matang. Lalu diekstraksi kelopak bunga rosella mengunakan alat
juicer lalu diambil ekstrak sebanyak 60 ml, buah nanas diekstraksi menggunakan
alat juicer lalu diambil ekstrak sebanyak 90 ml, jeruk nipis diperas lalu saring
menit kemudian dinginkan lalu tambahkan cuka apel 30 ml dan madu 240 ml.
dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman
sebagai berikut :
1. Jus herbal pada suhu kamar yang sudah dibuat di masukan kedalam wadah
botol kaca sebanyak 150 ml, tutup rapat botol pastikan tidak ada tempat
oksigen untuk masuk. Setelah tertutup rapat jus herbal disimpan pada suhu
2. Jus herbal pada suhu dingin yang sudah dibuat dimasukan kedalam wadah
botol kaca sebanyak 150 ml, tutup rapat botol pastikan tidak ada tempat
oksigen untuk masuk. Setelah tertutup rapat jus herbal disimpan pada suhu
Jus herbal dibuat pada saat pelaksanaan penelitian, jus herbal yang sudah
dibuat dimasukan kedalam wadah botol kaca sebanyak 150 ml, tutup rapat
botol pastikan tidak ada tempat oksigen untuk masuk. Jus herbal segar ini
g/hari (Andriliya, 2018). Komposisi pakan tinggi lemak untuk 10 hari di buat 600
gram untuk satu tikus dengan dosis : lemak sapi, minyak jelantah, telur puyuh,dan
Siapkan alat dan bahan dicuci semua alat, lemak sapi dipanaskan dengan
minyak jelantah hinggga lemak sapi larut, tambahkan telur puyu dan pur 551. Di
liter aquadest.
lingkungan barunyan. Kemudian cek kadar kolesterol awal tikus lalu timbang dan
pakan tinggi lemak, propiltiourasil dan perlakuan sediaan uji dosis tunggal satu
kali sehari selama 10 hari berturut-turut secara per oral yaitu kelompok hewan
yang diberi perlakuan Na CMC 0,5%, kelompok hewan yang diberi Jus herbal
yang sudah disimpan 1 bulan pada suhu kamar (25-30ºC), kelompok hewan yang
diberi Jus herbal yang sudah disimpan 1 bulan pada suhu dingin (5-13ºC) dan
kelompok hewan yang diberi Jus herbal segar, dengan masing-masing diberi jus
Selanjutnya pada hari ke-11, semua tikus diambil kembali sampel darah
melalui ekor tikus dengan menggunakan pipet heparin untuk pemeriksaan kadar
perlakuan. Sampel darah data hasil pengukuran kadar kolesterol dianalisa secara
statistik.
sebanyak 1000 uL, lalu di vortek agar homogen. Selanjutnya diinkubasi pada suhu
25oC selama 0 menit atau pada suhu 37oC selama 5 menit. Absorbansi dapat
Data hasil penelitian berupa kadar kolesterol total hari ke-0 dan ke-11, persen
penurunan kadar kolesterol total yang telah diukur pada hari ke-11 disajikan
dalam bentuk tabel dan diagram batang. Data yang diperoleh diolah dengan
program komputer SPSS versi 22. Data tersebut diuji normalitasnya dengan uji
Shapiro Wilk karena jumlah subyek kurang dari 50. Homogenitas data varians
diukur dengan Levene Test. Jika data terdistribusi normal digunakan uji statistik
DAFTAR PUSTAKA
Allo, I.G., Pemsi, M.W., dan Henoch, A., (2013), Uji Efek Ekstrak Etanol Daun
Jambu Biji (Psidium guajava L) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus
Wistar (Rattus norvegicus), Jurnal e-Biomedik.
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
BPOM RI. (2010). Acuan sediaan herbal (Edisi 1, volume IV). Jakarta: Direktorat
OAI, Deputi II, Badan POM RI.
Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G. and Posey L.M.,
2011, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 8th ed., Mc Graw
Hill, United State of America
Dewi, P. (2019). Pengaruh Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis (citrus aurantifolia
swingle) Terhadap Kadar Kolesterol Pada Mencit Hiperkolesterolemia.
Jurnal Riset Hesti Medan 4(1)
Elon, Y. dan Polancos, J. (2015). Manfaat jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan
olahraga untuk menurunkan kolesterol total klien dewasa. Jurnal
SKOLASTIK Keperawatan. 1(2) ISSN 2443-0935 E-ISSN 2443-1699
Fathiyah, Ujang, S, Ikeu, T. (2015), Analisis Pengetahuan Gizi dan Produk Jus
Herbal Kemasan Dihubungkan Dengan Merek Yang Dikonsumsi Pada
Mahasiswa IPB. (Skripsi) Institute Pertanian Bogor.
Fitri, K.Y. (2015). Dried Rosella (Hisbiscus sabdarifa) Petals Influenceon Serum
Cholesterol Level. J. Majority. 4(2)
Francisco, J., Rendodol, F., Grau, M., dan Fernandez, D. (2013). Cholesterol and
cardiovascular disease in the elderly, facts and gaps. Aging and Disease
Journal, 4(3), 154-169.
Goodman & Gilman, (2012), Farmakologi Dasar Terapi, Edisi 10, Editor Joel. G.
Hardman & Lee E. Limbird, Konsultan Editor Alfred Goodman Gilman,
Diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB, Penerbit
Gropper,S.S., Smith, J.L. and Groff.J.L. (2009). Advance Nutrition and Human
Metabolism, Wadsworth; USA (5th ed)
Guyton, A. C dan J. E. Hall. (2012). Buku Ajar Fisiogi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Harsa, Made Subhawa., (2014), Efek Pemberian Diet Tinggi Lemak Terhadap
Profil Lemak Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus), Jurnal Ilmiah
Kedokteran.
Herpi, J. (2017). Efek penurunan kadar kolesterol total dan peningkatan cita rasa
modifikasi jus herbal kombinasi buah nanas, bawang putih, jahe merah,
jeruk nipis, cuka apel, madu (Skripsi). Palembang Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Bhakti Pertiwi.
Johnston, C., Kim, C., dan Buller A. (2006). Vinegar improves insulinsensitivity
toa high-carbohydrate meal subjectswith insulis resistance or diabetes.
Diabetes Care.
Katzung, B.G., Masters, S. B., dan Trevor, A. J. (2013). Buku Farmakologi dasar
& klinik (Edisi 12, vol 2). Jakarta : EGC.
Nisa, C.A. dan Rosita, L. (2010). Pengaruh ekstrak etanol bawang merah (Allium
cepa L) terhadap kolesterol total tikus (Rattus norvegcus). Jurnal Mutiara
Medika. 10(1)
Parwata, O.A., Ratnayani K., Listya, A., (2010). Aktivitas Antiradikal Bebas
Serta Kadar Beta Karoten Pada Madu Randu (Ceiba Pentandra) dan Madu
Kelengkeng (Nephelium Longata L.). Jurnal Kimia. 4(1):ISSN 1907-9850
Prijadi, D.K., Wahongan, G.J.P., J.B.B. (2014). Uji efektivitas ekstrak daun jeruk
nipis(Citrus aurantifolia) dalam menghambat pertumbuhan larva Aedes
spp. (Skripsi). Universitas Samratulangi. Manado
Rizal, S., Fibra, N., Meilan, A., (2016). Pengaruh Konsentrasi CMC Dan Lama
Penyimpanan Pada Suhu Dingin Terhadap Karakteristik Organoleptik
Minuman Probiotik Sari Buah Nanas. Jurnal Prosiding Karya Ilmiah, 2:
2460-5506
Siswono. 2012. Kolesterol Tinggi Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta : Agro Media
Pustaka.
Trubus, Redaksi. (2013). My trubus healt life herbal dari kitan suci. Depok : PT
Trubus Swadaya.
Upia, D. (2017). Efek penurunan kadar kolesterol total dan peningkatan cita rasa
modifikasi jus herbal kombinasi terhadap tikus putih jantan galur wistar
yang diinduksi propiltiourasil (Skripsi). Palembang, Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Bhakti Pertiwi.
Widyanto, P.S., dan A. Nelistya., (2008). Rosella. Aneka Olahan, Khasiat dan
Ramuan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Winarso, A., dkk. (2014). Stabilitas Fisik dan Mutu Hedonik Sirup dari Bahan
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Poltekkes Kemenkes Surakarta
Wulandari, D, D., (2017). Kualitas Madu (Keasaman, Kadar Air, Dan Kadar Gula
Pereduksi) Berdasarkan Perbedaan Suhu Penyimpanan. Jurnal Kimia
Riset, 2(1): 16-32
(d) (e)
Keterangan :
Panaskan minyak
jelantah dan lemak sapi
Aklitimasi 7 hari
Kolestrol total
Pengambilan darah melalui
ekor tikus hari ke-0
Kontrol negatif Penyimpanan jus herbal Penyimpanan jus herbal Jus herbal segar
1 bulan pada suhu 1 bulan pada suhu
PTU0.01%, PTL kamar pendingin Dosis 5,4 ml/kgbb
0,5% Na-CMC & PTU 0.01%,
Dosis5,4ml/kgbb Dosis 5,4 ml/kgbb PTL
&PTU0.01%, PTL & PTU0.01%, PTL
Sspektrofotometri UV-VIS
No Bahan Jumlah
1. Minyak Jelantah 900 gram
0,5
x 50 ml = 0,25 g / 250 mg
100
2. Propiltiourasil 0,01%
0,01
= x 2000 ml
100
5,4 ml
= 1000 x 200g = 1,08ml / 200g
Untuk 50 ml sediaan
50ml
= 2ml x 1.08 ml = 27 ml sediaan dilarutkan dalam 50ml Na CMC 0.5%