Anda di halaman 1dari 28

Gangguan Tidur

oleh : Sari Meisyayati, M.Si, Apt

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi

terganggunya pola kebiasaan


tidur yang berlangsung minimal
1 bulan meliputi berkurangnya
atau berlebihnya durasi tidur
atau bentuk lain yang
menyebabkan penurunan
kualitas hidup penderita.
.

Gangguan Tidur
JENIS
GANGGUAN TIDUR
GANGGUAN TIDUR PRIMER

Disomnia
Insomnia primer, hipersomnia primer, narkolepsi, apnea
tidur, gangguan ritme sirkadian (jet lag, fase tidur
tertunda, shift work
Parasomnia
Mimpi buruk, teror tidur, tidur berjalan

GANGGUAN TIDUR BERKAITAN GANGGUAN


MENTAL

GANGGUAN TIDUR BERKAITAN PENYAKIT ATAU


KONSUMSI ZAT-ZAT TERTENTU
PERAN TIDUR BAGI MANUSIA
Memiliki peran sangat vital pada kehidupan manusia

1 PEMULIHAN

2 PEREMAJAAN DAN REVITALISASI

3 PENYIMPANAN MEMORI

PEMULIHAN KEPEKAAN RESEPTOR


4 NORADRENERGIK
SIKLUS TIDUR
FASE NON REM (Rapid Eye Movement)

Tahap I
gerakan bola mata melambat

Tahap II
bola mata tidak bergerak, mulai muncul gelombang theta pada EEG

Tahap III
Bola mata tidak bergerak, mulai muncul komplek K, mulai fase tidur
nyenyak

Tahap IV
Bola mata tidak bergerak, fase tidur nyenyak dan dominan
gelombang delta

FASE REM
Bola mata bergerak cepat, fase bermimpi
Your Picture Here

Siklus Tidur
Normal
Berlangsung selama 4-6 siklus (7-8 jam)

Dimulai dari fase non rem dilanjutkan


fase rem dan berulang ke fase non rem
Siklus Tidur Berbagai Usia
Bayi dan Anak-Anak
Manula
Add Contents Title Add Contents Title

PowerPoint Presentation PowerPoint Presentation


Get a modern PowerPoint
Get a modern PowerPoint
Contents Title

Add Contents Title

PowerPoint Presentation
Get a modern PowerPoint
Contents Title

Remaja & Dewasa


SLEEP-WAKE REGULATING SYSTEM

Neuron-neuron GABAergik/Galaninergic
pada area ventro lateral preoptic (VLPO) (memicu tidur)

neuron-neuron hipocretin/orexin, histaminergik, zat P dan faktor


pelepas kortikotropin
pada hipotalamus (pemicu bangun dan kondisi wakefulness

norepinefrin dan asetilkolin


Pada korteks(pemicu bangun dan kondisi wakefulness

sistem dopamin

di ventral tegmental A10 dan A 11 masing-masing berperan


(mengontrol kewaspadaan dan gerakan (motor)
sistem serotonergik
( mengontrol motor di daerah nucleus hypoglossal (upper airway)
EPIDEMIOLOGI

 manula lebih banyak


mengalami gangguan tidur
 wanita lebih banyak
mengalami insomnia
 pria lebih sering mengalami
gangguan tidur terkait
gangguan saluran pernafasan
ETIOLOGI

lingkungan (buruknya higiene tidur,


perubahan zona waktu,perubahan pola
tidur, pergantian waktu kerja)
fisiologis (kehamilan, meningkatnya umur)
stress hidup (kehilangan kerabat, ujian)
psikiatrik (ansietas akut,depresi,mania)
fisik (nyeri,atrhitis, nokturia, gangguan sal.
cerna)
farmakologis (kafein, stimulan, alkohol)
Diagnosa
Tahap I
: mengidentifikasi keluhan dengan memberikan sejumlah pertanyaan

Tahap II
: pemeriksaan laboratorium ; dengan polisomnografi untuk mengetahui siklus tidur
pasien yaitu : pemeriksaan electrooculogram, electromiogram
dan electroenchepalogram

Tahap III
: uji multiple latency, menilai kemampuan penderita dalam
menjalankan aktivitas kesehariannya
Pertanyaan untuk mengidentifikasi keluhan
● Sudah berapa lama gangguan tidur berlangsung?
● Bagaimana pola tidur sehari-hari dan apakah hal
tersebut berubah belakangan ini?
● Berapa lama waktu yang biasa dibutuhkan untuk tidur?
apakah tiap malam tidur pada jam yang sama?biasa
tidur siang?
● Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat
tertidur?seberapa sering terbangun di waktu malam?
jam berapa terbangun? Apakah dapat tidur kembali?
● Apakah ada masalah lain sehingga menggangu tidur?
(nyeri, khawatir, stress, pekerjaan, keluarga)
Apakah menderita penyakit fisik / kejiwaan?
Apakah mengkonsumsi obat, alkohol atau minuman/makanan yang mengandung
kafein
Apakah istri/anggota keluarga mendengar adanya dengkuran atau melihat adanya
gerakan yang aneh sewaktu tidur?
Bagaimana perasaan setelah bangun dan sepanjang hari:lelah, tertekan, mengantuk,
lekas marah?
Adakah anggota keluarga lain yang juga mengalami gangguan tidur?
Adakah hal-hal lain yang dapat membantu gangguan tidur yang dialami:obat tidur,
olahraga, tidur di ruangan yang berbeda?
INSOMNIA
Manifestasi Klinis :
sulit memulai tidur
sulit mempertahankan waktu tidur
tidak merasa nyenyak

Klasifikasi :
 Insomnia sementara (beberapa hari-minggu)
 utamakan terapi non farmakologi namun
dapat diberikan senyawa hipnotik-sedatif
bila diperlukan
 insomnia kronis (beberapa bulan-tahun)
 tanggulangi penyebab utama dan gunakan
hipnotik-sedatif secara hati-hati untuk
mencegah toleransi dan ketergantungan
ETIOLOGI INSOMNIA
Penatalaksanaan Insomnia
Terapi Non Farmakologi
Higiene Tidur
pengondisian tidur
tempat tidur hanya untuk tidur
tidur hanya jika mengantuk
bangun dari tempat tidur jika dalam 10 menit tidak tidur
waktu bangun dan waktu tidur teratur
suasana kamar dibuat tenang dan nyaman
lakukan relaksasi
aktifitas fisik teratur di siang hari
asupan makanan hangat yang mudah dicerna
Penatalaksanaan Insomnia (lanjutan)
Terapi Farmakologi
senyawa hipnotik non benzodiazepin
 antihistamin (difenhidramin,doxylamin, pyrilamin)
 antidepresan (untuk pasien yang tidak boleh menggunakan benzodiazepin)
 fenotiazin (efek samping antikolinergik dan antiadrenergik berlangsung lama)
 trazodone
 zolpidem (efek samping tidak sebanyak benzodiazepin)
 zaleplon (untuk mengurangi frekuensi terbangun di malam hari)
 herbal valerian (efek sedasi timbul sepanjang hari)

Benzodiazepin
 triazolam memiliki waktu kerja pendek dengan onset cepat
 untuk pasien dengan gejala sulit memulai tidur
 estazolam memiliki waktu kerja menengah
 untuk pasien dengan gejala waktu tidur yang pendek
 flurazepam dan quazepam memiliki waktu kerja panjang
 untuk pasien yang disertai dengan gejala ansietas
BENZODIAZEPIN
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan benzodiazepin

Memiliki efek samping : drowsiness, fungsi kognitif menurun,


inkoordinasi psikomotor

Toleransi : triazolam (setelah 2 minggu), estazolam (3 bulan),


flurazepam, quazepam, temazepam (1 bulan)

Dapat terjadi amnesia anterogade dan insomnia berulang

Flurazepam dan quazepam tidak direkomendasi untuk manula


Sleep Apnea
: terhambatnya aliran udara pada hidung dan mulut lebih dari 10 detik
pada saat tidur

Terbagi menjadi :
Obstruktif sleep apnea (OSA)
Central sleep apnea (CSA)
Obstruktif Sleep Apnea
Etiologi :
 sindroma kraniofasial (pembesaran lidah, mandibular
hipoplasia,maksilar hipoplasia, stenosis faringeal)
 obesitas (paling umum)
Manifestasi klinis:
gangguan pernafasan sewaktu tidur yang berulang
mendengkur dengan keras
kesulitan menghembuskan nafas
tersedak
komplikasi :
mudah mengantuk di siang hari
aritmia
hipertensi
kematian mendadak
Resiko kecelakaan sewaktu berkendara
Penatalaksanaan Obstruktif Sleep Apnea

Terapi Non Farmakologi :


Operasi perbaikan nasal
tonsilectomy
pengurangan berat badan
penggunaan CPAP (continous positif airway pressure)
Hygien tidur (insomnia ringan)

Terapi Farmakologi (pilih salah satu):


Benzodiazepin (estazolam 1-2 mg/eszopiclone 2-3
mg/triazolam 0,125-0,25 mg) bila insomnia
Modafinil100-200 mg/ armodafinil150-250 mg(tidak
memiliki riwayat penyakit jantung) bila narkolepsi
Central Sleep Apnea
diderita < 10% dari penderita sleep apnea
terjadi pengulangan henti nafas (apnea) disebabkan karena hilangnya
kemampuan bernafas secara sementara

komplikasi :
sakit kepala di pagi hari
mudah mengantuk di siang hari
insomnia dan terbangun dengan nafas pendek-pendek atau kesulitan
menghembuskan nafas
Penatalaksanaan Central Sleep Apnea

Terapi Non Farmakologi:


PAP (nasal positive airways pressure)

Terapi Farmakologi:
Asetozolamid/Teofilin (mendilatasi saluran
pernafasan)
Modafinil100-200 mg/ armodafinil150-250
mg(tidak memiliki riwayat penyakit jantung)
bila narkolepsi
Narkolepsi
Manifestasi Klinis :
timbul serangan tidur di siang hari
kelumpuhan sewaktu tidur
penderita sering terjaga di malam hari
Penatalaksanaan Narkolepsi
Bertujuan :
untuk meningkatkan kesadaran selama jam-jam beraktifitas
Terapi Non Farmakologi:
Tidur higienis yang memadai paling sedikit 2x (15 menit)
Terapi Farmakologi :
gejala hipersomnia
modafinil (obat pilihan utama)
amfetamin, metil penidat
gejala kelumpuhan tidur dan katapleksi
imipramin,protryptilin, nortryptilin
selegilin, gama hdroksibutirat
OBAT NARKOLEPSI
ALGORITMA DISOMNIA

Anda mungkin juga menyukai