A. MORTALITAS /KEMATIAN
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu dikenal dengan mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain
dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan masyarakat suatu
wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang
kesehatan. Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan erat
dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab kematian ada yang dapat
diketahui secara langsung dan tidak langsung. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi,
pendapatan perkapita, pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan,
upaya kesehatan dan fertilitas.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu daerah
disebut Angka Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang
10
8
6 6
6 2016
4 2017
4 3 3 3 2018
2 2
2 1 1 1 1 11 11
0 0 0 00 0 000
0
i k n a ya u i r H
ang po ga jay ul ng ang eka LA
e n n la
tiw D da u am ir aw am JU
M
Ja yin ang Suk Pas lag Jay
n W Ta
Pa
Puskesmas Sindangratu Tahun 2016 s/d 2018
Tabel 3.2
Angka Kematian Bayi (AKB) Menurut
Jenis Kelamin di UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2018
JENIS
KELAMIN PENYEBAB
NO DESA JML
KEMATIAN
L P
1 Jatiwangi 1 - 1 LAIN-LAIN : 1
2 Depok - - - -
BBLR 2, ASFIKSI 1, LAIN-LAIN :
3 Panyindangan 2 2 4 1
4 Wangunjaya - - - -
5 Sukamulya - - - -
7 Talagawangi - - - -
8 Jayamekar - - - -
JUMLAH 4 2 6 -
5
4 4
4
3
22 2 L
2 P
Jumlah
1 1 1 1
1
0 000 000 000 0 000 000
0
Tabel 3.3
Angka Kematian Balita (AKABA) 3 Tahun kebelakang per 1000
KH
di UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2016-2018
N TAHUN
DESA
O 2016 2017 2018
1 Jatiwangi - - -
2 Depok - - -
3 Panyindangan - 1 -
4 Wangunjaya - - -
5 Sukamulya - - -
6 Pasirlangu - - -
7 Talagawangi - - -
8 Jayamekar - - -
Grafik 3.3
Angka Kematian Balita (AKABA) menurut jenis kelamin
Grafik 3.4
Jumlah kunjungan pasien Umum dan Bpjs di UPT Puskesmas
Sindangratu Tahun 2018
87396
6464 7608 6583 7562 6811 6269 7004 7449 7835 8077 7907 7827 5783
656 379 455 422 326 326 420 425 572 647 602 553
Bpjs Umum
Grafik 3.5
Jumlah kunjungan Pasien Menurut Jenis Kelamin
di UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2018
50617
42562
4578 4066 4151 4436 4648 3033 3557 4519 4418 4701 4181 4329
2743 3921 2987 3548 2589 3562 3876 3356 3989 4023 4378 3590
ri ri et ril ei ni li us te... er r r h
ua rua ar Ap M Ju Ju st ob be be la
n b M u p t m m m
Ja Fe Ag Se Ok ve se Ju
Laki-laki PerempuanNo De
Grafik 3.6
Jumlah Rujukan Pasien Ke RSU UPT Puskesmas Sindangratu
Tahun 2018
UMUM BPJS
b. 10 Besar Penyakit
Grafik 3.7
10 Besar Penyakit di UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2018
ISPA 3641
TUKAK LAMBUNG 2503
HIPERTENSI PRIMER 1694
ARTRITIS LAINNYA 397
DIARE DAN GASTREONTIRITIS 918
PENYAKIT KULIT 1494
REMATISME TIDAK SPESIFIK 2285
DEMAM YANG TIDAK DIKETAHUI SEBABNYA 2335
MIGREN DAN SINDROME NYERI KEPALA LAINNYA 1509
DERMATITIS LAINNYA TIDAK SPESIPIK 898
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Grafik 3.8
10 Besar Penyakit Peserta BPJS
UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2018
2452
2500
2000 1786
HIPERTENSI 1705
DIABETES MELITUS 201
PENYAKIT TUMOR 0
ASMA 295
POSTEOPOROSIS 0
TUMOR PAYUDARA 0
LESI PRA KANKER LEHER RAHIN 0
CEDERA AKIBAT LAIN 11
Grafik 3.10
Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular (PTM)
Berdasrkan jenis penyakit Hipertensi dan jenis kelamin
Di UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2018
197
158 163
151 155
134 135 141
119 125 122
105 105
89 89 92 91 87
7781 81 LAKI-LAKI
72 72 75 71
62 6356 62 66 68
53 54 51 PEREMPUAN
45 43
JUMLAH
Grafik 3.11
Jumlah Kasus Diare di UPT Puskesmas Sindangratu
Tahun 2016 s/d 2018
1500
918
1000
500
0
2016 2017 2018
Grafik 3.13
Prevalensi Kasus Pneumonia Pada Balita
di UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2016 s.d 2018
247
250
240 231
230
220 211
210
200
190
2016 2017 2018
d) TB Paru ( Tuberculosis)
Penyakit TB Paru merupakan penyakit re emerging
masih terus ditemukan di Provinsi Jawa Barat. Secara
nasional TB Paru merupakan penyakit tropis yang sangat erat
kaitannya dengan kemiskinan. TB Paru merupakan penyakit
yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan merupakan
yang tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan penyakit
TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus
diturunkan selain HIV AIDS dan Malaria. Hasil pengobatan
penderita TB Paru dipakai indikator succses rate, dimana
indikator ini dapat dievaluasi setahun kemudian setelah
penderita ditemukan dan diobati.Sukses rate akan meningkat
bila pasien TB Paru dapat.menyelesaikan pengobatan dengan
baik tanpa atau dengan pemeriksaan dahak. Pada tahun
2018 angka sukses rate sebesar 100%. Gambaran penyakit
TB Paru di UPT Puskesmas Sindangratu seperti terlihat pada
grafik dibawah ini.
Grafik 3.14
Prevalensi Kasus TB Paru ( Tuberculosis )
di UPT Puskesmas Sindangratu Tahun 2016 s.d 2018
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Grafik 3.19
Prevalensi Status Gizi Hasil Bulan Penimbangan (BPB) Berat
Badan Menurut Umur (BB/U) UPT Puskesmas Sindangratu Tahun
2018
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
gi n
po
k ya gi u ya ar as
an ga ja an ng ul ek
an De un la em
tiw nd g a gw si r ka
m am sk
Ja
ny
i an l Pa Su ay Pu
W Ta J
pa
Grafik 3.20
Prevalensi Status Gizi Balita Hasil Peimbangan (BPB)
Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) UPT Puskesmas Sindangratu
Tahun 2018
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
gi n
po
k ya gi u ya ar as
an ng
a ja an ng ul ek
a e
un la m em
tiw nd
D g ag
w
si r ka ya
m sk
Ja i an l Pa Su Ja Pu
ny W Ta
pa
Dari grafik diatas terlihat status gizi pada balita yang ada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Sindangratu masih ada yang kurus
sebanyak 8 orang dan yang obesitas sebanyak 74 orang sedangkan
prevalensi status gizi berdasarkan Tinggi badan menurut umur masih
ada balita yang sangat pendek sebanyak 52 orang.