Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan yang dolakukan untuk mengangkat diagnosa miastenia gravis yaitu :

1. Tes Farmakologi
Pada kondisi normal asetelkolin diurai ditautan neuromuscular oleh enzim
asetilkolinerase. Diagnosis klinis miastenia gravis dapat ditegaskan
berdasarkan kembalinya kekuatan otot setelah pemberian intravena obat
yang encegah aktivitas asetilkolinerase sehingga memperpanjang waktu
paruh asetilkolin. Edrofonium klorida atau tensilon merupakan
kolineterase inhibitor dengan cara kerja short acting yang memungkinkan
asetilkolin untuk berikatan dengan reseptornya sehingga untuk sementara
dapat terjadi kontraksi otot volunteer
2. Pemeriksaan dengan menggunakan es
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara pasien diminta untuk
memegang ice packs lalu pasien diminta untuk menutup mata selama satu
sampai dengan dua menit dan diobservasi adanya ptosis yang bertambah .
3. Pemeriksaan serum antibodi reseptor asetlkolin.
Keberadaan antibody ini terjadi pada sebagian bear kasus miastenia gravis.
Pada miastenia gravis yang berhubungan dengan timoma, antibody
Muscle-Specific Kinase ( MuSK ) lebih sering ditemukan .
4. Pemeriksaan radiografi seperti CT-Scan atau MRI di area mediastinum
dapat dilakukan untuk screaning timoma .
5. Pengukuran elektromiografi (EMG) potensial aksi otot rangka
memperlihatkan penurunan amplitude pada stimulasi neuron motoric .
Pemeriksaan dengan menggunakan EMG dapat menghasilkan hasil negatif
terutama pada miastenis gravis ocular .

DAFPUS :
Tri Antika Rizki Kusuma Putri, FIK UI, 2017 : Analisis praktik residensi
keperawatan medical bedah dengan kasus miastenia gravis .

Anda mungkin juga menyukai