Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan 7 Mata Kuliah Hygiene Indsutri

Inspeksi K3

Nama : Nadya Tiolona Nainggolan


NIM : N1A118084

Buatlah sebuah Resume dari dua Artikel yang sudah di kirimkan tersebut seperti pada format tabel
di bawah ini
No Uraian Penjelasan
I PROGRAM INSPEKSI K3 DALAM PENCAPAIAN BUDAYA K3 DI
INDUSTRI MIE PT. ABC SEMARANG
1 Sampaikan apa Adapun program inspeksi K3 yang telah diterapkan, yaitu:
program inspeksi 1. Inspeksi Informal
yang dilakukan yang Pelaksana Inspeksi Informal atau sering disebut dengan
ada pada jurnal inspeksi dadakan di perusahaan dilakukan oleh manajer
tersebut atau SHE Officer yang telah memiliki sertifikat ahli K3
Umum. Dilakukan dengan cara berkeliling perusahaan
untuk hanya mengamati kondisi seluruh area kerja,
peralatan kerja yang digunakan dan cara kerja yang
dilakukan oleh pekerja telah sesuai dengan prosedur atau
belum. Waktu pelaksanaan tidak terjadwal, hanya
bergantung pada waktu yang dimiliki petugas inspeksi.

2. Inspeksi Terencana
Inspeksi Umum/Rutin di perusahaan disebut dengan safety
patrol. Safety patrol dilakukan rutin setiap satu bulan
sekali pada minggu ketiga. Pelaksanaan Safety Patrol
dilakukan oleh tim safety patrol yang telah dibentuk oleh
SHE berdasarkan persetujuan pihak manajemen dan
pekerja. Tim safety patrol telah mendapatkan training
secara internal oleh perusahaan mengenai potensi bahaya
di perusahaan dan cara pengisian checklist.
Adapun proses Pelaksanaan Safety Patrol adalah sebagai
berikut : tahap persiapan dengan menyiapkan pena dan
checklist safety patrol sesuai dengan area yang akan
diinspeksi. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan dengan
berkeliling area kerja sesuai bagian setiap tim safety patrol
berpedoman pada checklist. Lalu menilai sudah sesuai
dengan kriteria dalam checklist atau belum seperti kondisi
house keeping, ketersediaan APD dan warning sign dan
lain sebagainya. Tahap pelaporan, hasil safety patrol dari
keempat tim dilaporkan kepada SHE. Jika terdapat
ketidaksesuaian, maka hasil tersebut dirangkum dalam satu
laporan dan disosialisasikan pada pihak yang bertanggung
jawab yaitu supervisor setiap area agar segera melakukan
perbaikan sesuai dengan rekomendasi sebelum batas waktu
yang telah ditentukan.
3. Inspeksi Khusus
Pelaksana Inspeksi Khusus dilaksanakan oleh SHE staff
yang telah bersertifikat ahli K3 Umum. Proses Pelaksanaan
Inspeksi Khusus dilakukan dengan Tahap Persiapan yaitu
menyiapkan kamera dan alat tulis sebagai alat untuk
dokumentasi dan mencatat apabila terdapat ketidaksesuaian
pada saat inspeksi sedang berlangsung. Tahap Pelaksanaan
inspeksi khusus dilakukan dengan cara berkeliling area
kerja (produksi, werehouse, teknik, PDQC dan human
resource) lalu menilai kondisi objek kerja tertentu yang
berisiko bahaya tinggi mencakup mesin yang digunakan
dalam proses produksi & komponennya (seperti conveyor,
mesin packing dan lain sebagainya), peralatan kerja serta
B3 yang digunakan untuk uji kualitas mie, proses
pengolahan limbah cair dan limbah B3 yang dihasilkan.
Tahap Pelaporan, jika terdapat ketidaksesuaian, kondisi
tersebut didokumentasikan dan dilampirkan di laporan
inspeksi khusus sebagai bukti.

2 Apa Temuan yang 1. Inspeksi Informal


peroleh dari kegiatan Inspeksi Formal dilakukan oleh manajer bersertifikat ahli
inspeksi tersebut K3 Umum. Kegiatan inpeksi ini telah sesuai dengan PP
No. 50 Tahun 2012 lampiran I bagian 5 mengenai
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja. Pemeriksaan
dilaksanakan oleh petugas berkompeten dan berwenang
dalam identifikasi bahaya (sudah sesuai dengan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi RI No.
PER 03./MEN/1978). Pelaksanaan inspeksi dilakukan
dengan observasional dan terjadwal maupun tidak
terjadwal. Inspeksi dilaporkan kepada petugas yang
bertanggungjawab dan tindakan secara langsung (sesuai PP
No. 50 Tahun 2012 Lampiran II elemen 7 Mengenai
Standar Pemantauan).

2. Inspeksi Terencana
Inspeksi Terencana atau sering disebut dengan Inspeksi
Safety Patrol dilakukan rutin setiap bulan sekali pada
minggu ketiga (sesuai PP No. 50 Tahun 2012 lampiran II
Elemen 7 Mengenai Standar Pemantauan). Pelaksana
safety patrol dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh SHE
berdasarkan persetujuan pihak manajemen dan pekerja.
Tim berjumlah 4 dan mendapatkan training internal oleh
perusahaan mengenai potensi bahaya (sesuai PP No. 50
Tahun 2012 Lampiran II elemen 7 mengenai standar
Pemantauan) dan cara pengisian checklist. Pelaksanaan
dilakukan dengan berkeliling area sesuai dengan area kerja
lalu menilai apakah sesuai dengan kriteria checklist atau
belum seperti house keeping, APD, dan warning sign dll
(sesuai PP No 50 Tahun 2012 lampiran II elemen 7). Tahap
pelaporan dari keempat tim dilaporkan kepada SHE. Jika
ada ketidaksesuaian maka hasil dirangkum dalam satu
laporan. Hasil safety patrol akan menjadi bahan evaluasi
penerapan K3 di sidang P2K3 rutin setiap bulan (sesuai PP
No. 50 Tahun 2012).

3. Inspeksi Khusus
Inspeksi Khusus dilaksanakan oleh staff SHE yang telah
bersertifikat ahli K3 Umum (sesuai PP No. 50 Tahun 2012
lampiran I bagian 5). Tahap persiapan yaitu menyiapkan
kamera dan alat tulis untuk dokumentasi dan mencatat
apabila ada ketidaksesuaian namun belum memiliki
checklist (belum sesuai dengan PP 50 Tahun 2012
lampiran II elemen 7). Tahap pelaksaan dilakukan dengan
cara berkeliling area kerja (produksi, warehouse, teknik,
PDQC
3 Apa kesimpulan dan Kesimpulan:
rekomendasi yang di Program inspeksi K3 di industri mie PT. ABC Semarang
peroleh memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku, namun belum
maksimal dalam pelaksanaanya missal : tidak sesuai
dengan jadwal dan perusahaan belum membuat checklist
untuk inspeksi khusus. Pelaksanaan inspeksi K3 sering kali
tidak sesuai dengan jadwal dikarenakan kurang optimal
dalam pembagian tugas dan asumsi bahwa hasil inspeksi
akan sama dengan hasil sebelumnya. Namun, sikap dan
perilaku pekerja terhadap keselamatan kerja masih kurang.
Hal ini terlihat dari hasil wawancara dan observasi yang
menunjukkan sebagian tenaga kerja telah menggunakan
APD sesuai dengan ketentuannya, sebagian besar
menggunakan APD belum sesuai dengan ketentuan, dan
terdapat yang tidak menggunakan APD. Hal tersebut
belum sesuai pendapat Ferraro (2002).
Rekomendasi:
 Jadwal yang telah disepakati tim sebaiknya dilegalkan
bahkan sampai kepada pimpinan tertinggi, dan jika ada
petugas yang tidak sesuai jadwal akan dikenakan sanksi.
 Sebaiknya perusahaan membuat checklist inspeksi sesuai
regulasi dan kebutuhan perusahaan.

II PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


SEBAGAI TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA DI PT.
COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA

1 Sampaikan apa 1. Inspeksi Harian


program inspeksi a. Pengambilan sampel makanan kantin dilakukan oleh
yang dilakukan yang petugas dengan cara mengambil sampel makanan dari
ada pada jurnal kantin setiap hari sebelum jam makan atau istirahat
tersebut (11.30 WIB).
b. Inspeksi House Keeping dilakukan setiap hari
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang tetap
bersih sehingga tenaga kerja terbabas dari penyakit
akibat kerja dan penyakit umum. Pelaksanaannya
dilakukan oleh pihak ketiga yaitu PT. CCBI
bekerjasama dengan PT. ISS. Kegiatan yang
dilakukan PT. ISS adalah pembersihan toilet,
pengambilan sampah, gardening, glass cleaning, wall
cleaning and washing, pembersihan lantai dan
furniture, dan pembersihan selokan.

2. Inspeksi Bulanan
Program departemen OHS yang melibatkan partisipasi
karyawan dalam lingkungan perusahaan dan dilaksanakan
tiap satu bulan sekali.
a. Inspeksi Fasilitas Pemadam Kebakaran yaitu : Alat
Pemadam Api Ringan, Instalasi Hydrant, Pemeriksaan
Emergency Lamp.
b. Inspeksi Emergency System dilakukan dengan
pemeriksaan insect killer lamp, pemeriksaan shower &
eye wash emergency, inspeksi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
c. Inspeksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d. Inspeksi APD
e. Inspeksi Kotak P3K

3. Inspeksi Tahunan dilakukan setiap tahun atau dua kali


dalam setahun.
a. Inspeksi personil dilakukan setahun sekali yang berupa
general check up dan pemantauan kesehatan mata dan
THT khusus inspector
b. Inspeksi Lingkungan dilakukan pihak ketiga setiap 6
bulan sekali. Berupa pemeriksaan kebisingan,
pemeriksaan kadar gas dan debu, pemeriksaan ISBB,
pemeriksaan air limbah
c. Inspeksi Mesin dilakukan setiap dua tahun sekali oleh
pihak ketiga PT. Sucofind untuk motor diesel, bejana
tekan dan ketel uap. Sedangkan pesawat angkut dan
angkat dilakukan satu tahun sekali.
2 Apa Temuan yang Inspeksi keselamatan kerja di PT. CCBI telah berjalan dengan baik
peroleh dari kegiatan dan dilakukan secara rutin, hal ini sesuai dengan No. Per-
inspeki tersebut 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja lampiran II bagian 7 tentang Standar
Pemantauan, (7.1) mengenai pemeriksaan bahaya yang
menyebutkan bahwa inspeksi tempat kerja dan cara kerja
dilaksanakan secara teratur.
a. Inspeksi Sample Makanan masih terdapat kelalaian
personil ataupun faktor lain.
b. Inspeksi house keeping yaitu pelaksanaannya setiap hari
dengan berkunjung ke setiap area untuk mengecek hasil
pekerjaan karyawan dan melihat kondisi
c. Inspeksi APAR dengan pemeriksaan berat tabung APAR
yang berisis CO2 tidak dilakukan penimbangan, hal ini
tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. PER-04/MEN/1980 pasal 12 disebutkan
bahwa untuk alat APAR jenis CO2 harus diperiksa dengan
cara menimbang serta mencocokkan beratnya dengan berat
yang tertera pada APAR tersebut. Bila terdapat kekurangan
berat sebesar 10 %, tabung APAR tersebut harus diisi
kembali sesuai dengan berat yang ditentukan.
d. Inspeksi Emergency System dengan Shower & Eye wash
emergency dilakukan untuk mengetahui kondisi dari
Shower & eye wash emergency di tempat kerja, karena alat
tersebut merupakan sarana untuk tindak awal apabila
terjadi kecelakaan ringan. Untuk shower emergency
digunakan untuk mencuci tangan bila terkena tumpahan
bahan kimia dan eye wash emergency digunakan bila mata
atau muka terkena cipratan atau terkena gas dari bahan
kimia. Kemudian Inspeksi Insect Killer Lamp untuk
mengetahui kondisi insect killer lamp apakah masih dalam
keadaan layak atau baik, karena alat tersebut merupakan
salah satu alat untuk memenuhi salah satu syarat tempat
kerja.
e. Inspeksi Keselamatan Kerja dilakukan setiap bulan secara
rutin dengan membawa checklist serta visit ke setiap
ruangan hal ini Sesuai dengan Permenakertrans No. Per-
05/MEN/1996 tentang sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja lampiran II bagian 7.1 mengenai
pemeriksaan bahaya yang menyebutkan bahwa inspeksi
tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
f. Inspeksi APD dan Kotak P3K dilaksanakan dengan baik
dan secara rutin, hal ini sesuai dengan Permenakertrans
No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja lampiran II bagian 7
tentang Standar Pemantauan, (7.1) mengenai pemeriksaan
bahaya yang menyebutkan bahwa inspeksi tempat kerja
dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
g. Inspeksi Personil dengan pemeriksaan berkala bagi
karyawan telah dilaksanakan secara rutin setiap satu tahun
sekali, hal ini telah sesuai dengan Permenakertrans No.
Per- 02/MEN/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja pasal 2
dan 3 tentang pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga
kerja.
h. Inspeksi Lingkungan dan Inspeksi Mesin dilakukan oleh
pihak ketiga yaitu PT. Sucofindo secara rutin sesuai
dengan jadwalnya sehingga mampu mengadakan koreksi
terhadap lingkungan dan mesin yang ada di PT. CCBI dan
dapat tercipta lingkungan dan mesin yang aman dan
nyaman.
3 Apa kesimpulan dan Kesimpulan:
rekomendasi yang di PT. CCBI telah melaksanakan inspeksi keselamatan dan
peroleh kesehatan kerja secara rutin dan teratur yang terdiri dari 3
macam inspeksi yaitu inspeksi harian, bulanan, dan
tahunan sebagai tindakan untuk mendeteksi sedini
mungkin potensi dan bahaya di tempat kerja. Selain itu,
inspeksi APAR telah berjalan baik tetapi pengecekan
tabung CO2 tidak dilakukan penimbangan sehingga tidak
sesuai dengan Permenakertrans No. Per-04/MEN/1980
pasal 12. Dari segi pelaksana inspeksi, PT. CCBI dari
pihak intern telah memperoleh pelatihan keselamatan dan
kesehatan kerja. Kemudian hasil temuan dilaporkan kepada
manajemen untuk dilakukan tindak lanjut berupa CAP hal
ini sesuai dengan permenakertrans No. Per-05/MEN/1996.
Akan tetapi, berdasarkan hasil pemeriksaan PT. CCBI
terdapat pelanggaran terhadap pemakaian APD, misalnya
masih terdapat tenaga kerja yang tidak menggunakan APD
sesuai yang diharuskan.
Rekomendasi:
 Inspeksi yang telah dilakukan PT. CCBI berjalan dengan
baik, tetapi Inspeksi tersebut harus dilakukan dengan lebih
teratur lagi supaya lebih menjamin terwujudnya
keselamatan dan kesehatan kerja.
 Peningkatan kesadaran sangat penting terhadap APD pada
tenaga kerja demi keselamatan bersama. Hal tersebut dapat
dilakukan melalui pengawasan dan sanksi yang lebih ketat,
pemberian training tentang safety awarness dan APD
pemberian penghargaan atau hadiah bagi tenaga kerja
disiplin K3 atau dengan penambahan pemasangan slogan-
slogan dan poster atau foto tentang pentingnya APD di
tempat kerja, misalnya foto kecelakaan yang telah terjadi di
tempat kerja tersebut.

III Apa Perbedaan dari dua contoh kasus pada perusahaan tersebut dari segi program
inspeksi yang dilakukan dan temuanya ?

PT. ABC Semarang menerapkan :


1. Inspeksi berupa inspeksi informal (dadakan), inspeksi terencana, dan inspeksi
khusus.
2. Inspeksi tidak sesuai jadwal atau dadakan dan bersifat observasional.
3. Inspeksi tidak memerlukan pihak ketiga.
Sedangkan, PT. CCBI menerapkan :
1. Inspeksi berdasarkan frekuensi pelaksanaan yaitu inspeksi harian, inspeksi bulanan
dan inspeksi tahunan.
2. Inspeksi sesuai jadwal dan rutin yaitu setiap hari sebelum jam makan atau istirahat
(Inspeksi Harian), satu bulan sekali (inspeksi bulanan), dan dua kali dalam setahun
(inspeksi tahunan)
3. Inspeksi memerlukan pihak ketiga yaitu bekerjasama dengan PT. ISS dalam
melaksanakan inspeksi house keeping.
IV Apa Persamaan dari dua contoh kasus pada perusahaan tersebut dari segi program
inspeksi yang dilakukan dan temuannya ?

1. PT. ABC Semarang dan PT. CCBI sama-sama memiliki pelanggaran APD
misalnya masih ada tenaga kerja yang tidak menggunakan APD
2. PT. ABC Semarang dan PT. CCBI dalam menerapkan inspeksi, terlebih dahulu
memberikan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal
perusahaan.
3. Pelaksana inspeksi PT. ABC Semarang dan PT. CCBI mempunyai mempunyai
pengalaman dan keahlian yang cukup
4. PT. ABC Semarang dan PT. CCBI melakukan inspeksi satu bulan sekali secara
rutin.

Anda mungkin juga menyukai