Inspeksi K3
Buatlah sebuah Resume dari dua Artikel yang sudah di kirimkan tersebut seperti pada format tabel
di bawah ini
No Uraian Penjelasan
I PROGRAM INSPEKSI K3 DALAM PENCAPAIAN BUDAYA K3 DI
INDUSTRI MIE PT. ABC SEMARANG
1 Sampaikan apa Adapun program inspeksi K3 yang telah diterapkan, yaitu:
program inspeksi 1. Inspeksi Informal
yang dilakukan yang Pelaksana Inspeksi Informal atau sering disebut dengan
ada pada jurnal inspeksi dadakan di perusahaan dilakukan oleh manajer
tersebut atau SHE Officer yang telah memiliki sertifikat ahli K3
Umum. Dilakukan dengan cara berkeliling perusahaan
untuk hanya mengamati kondisi seluruh area kerja,
peralatan kerja yang digunakan dan cara kerja yang
dilakukan oleh pekerja telah sesuai dengan prosedur atau
belum. Waktu pelaksanaan tidak terjadwal, hanya
bergantung pada waktu yang dimiliki petugas inspeksi.
2. Inspeksi Terencana
Inspeksi Umum/Rutin di perusahaan disebut dengan safety
patrol. Safety patrol dilakukan rutin setiap satu bulan
sekali pada minggu ketiga. Pelaksanaan Safety Patrol
dilakukan oleh tim safety patrol yang telah dibentuk oleh
SHE berdasarkan persetujuan pihak manajemen dan
pekerja. Tim safety patrol telah mendapatkan training
secara internal oleh perusahaan mengenai potensi bahaya
di perusahaan dan cara pengisian checklist.
Adapun proses Pelaksanaan Safety Patrol adalah sebagai
berikut : tahap persiapan dengan menyiapkan pena dan
checklist safety patrol sesuai dengan area yang akan
diinspeksi. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan dengan
berkeliling area kerja sesuai bagian setiap tim safety patrol
berpedoman pada checklist. Lalu menilai sudah sesuai
dengan kriteria dalam checklist atau belum seperti kondisi
house keeping, ketersediaan APD dan warning sign dan
lain sebagainya. Tahap pelaporan, hasil safety patrol dari
keempat tim dilaporkan kepada SHE. Jika terdapat
ketidaksesuaian, maka hasil tersebut dirangkum dalam satu
laporan dan disosialisasikan pada pihak yang bertanggung
jawab yaitu supervisor setiap area agar segera melakukan
perbaikan sesuai dengan rekomendasi sebelum batas waktu
yang telah ditentukan.
3. Inspeksi Khusus
Pelaksana Inspeksi Khusus dilaksanakan oleh SHE staff
yang telah bersertifikat ahli K3 Umum. Proses Pelaksanaan
Inspeksi Khusus dilakukan dengan Tahap Persiapan yaitu
menyiapkan kamera dan alat tulis sebagai alat untuk
dokumentasi dan mencatat apabila terdapat ketidaksesuaian
pada saat inspeksi sedang berlangsung. Tahap Pelaksanaan
inspeksi khusus dilakukan dengan cara berkeliling area
kerja (produksi, werehouse, teknik, PDQC dan human
resource) lalu menilai kondisi objek kerja tertentu yang
berisiko bahaya tinggi mencakup mesin yang digunakan
dalam proses produksi & komponennya (seperti conveyor,
mesin packing dan lain sebagainya), peralatan kerja serta
B3 yang digunakan untuk uji kualitas mie, proses
pengolahan limbah cair dan limbah B3 yang dihasilkan.
Tahap Pelaporan, jika terdapat ketidaksesuaian, kondisi
tersebut didokumentasikan dan dilampirkan di laporan
inspeksi khusus sebagai bukti.
2. Inspeksi Terencana
Inspeksi Terencana atau sering disebut dengan Inspeksi
Safety Patrol dilakukan rutin setiap bulan sekali pada
minggu ketiga (sesuai PP No. 50 Tahun 2012 lampiran II
Elemen 7 Mengenai Standar Pemantauan). Pelaksana
safety patrol dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh SHE
berdasarkan persetujuan pihak manajemen dan pekerja.
Tim berjumlah 4 dan mendapatkan training internal oleh
perusahaan mengenai potensi bahaya (sesuai PP No. 50
Tahun 2012 Lampiran II elemen 7 mengenai standar
Pemantauan) dan cara pengisian checklist. Pelaksanaan
dilakukan dengan berkeliling area sesuai dengan area kerja
lalu menilai apakah sesuai dengan kriteria checklist atau
belum seperti house keeping, APD, dan warning sign dll
(sesuai PP No 50 Tahun 2012 lampiran II elemen 7). Tahap
pelaporan dari keempat tim dilaporkan kepada SHE. Jika
ada ketidaksesuaian maka hasil dirangkum dalam satu
laporan. Hasil safety patrol akan menjadi bahan evaluasi
penerapan K3 di sidang P2K3 rutin setiap bulan (sesuai PP
No. 50 Tahun 2012).
3. Inspeksi Khusus
Inspeksi Khusus dilaksanakan oleh staff SHE yang telah
bersertifikat ahli K3 Umum (sesuai PP No. 50 Tahun 2012
lampiran I bagian 5). Tahap persiapan yaitu menyiapkan
kamera dan alat tulis untuk dokumentasi dan mencatat
apabila ada ketidaksesuaian namun belum memiliki
checklist (belum sesuai dengan PP 50 Tahun 2012
lampiran II elemen 7). Tahap pelaksaan dilakukan dengan
cara berkeliling area kerja (produksi, warehouse, teknik,
PDQC
3 Apa kesimpulan dan Kesimpulan:
rekomendasi yang di Program inspeksi K3 di industri mie PT. ABC Semarang
peroleh memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku, namun belum
maksimal dalam pelaksanaanya missal : tidak sesuai
dengan jadwal dan perusahaan belum membuat checklist
untuk inspeksi khusus. Pelaksanaan inspeksi K3 sering kali
tidak sesuai dengan jadwal dikarenakan kurang optimal
dalam pembagian tugas dan asumsi bahwa hasil inspeksi
akan sama dengan hasil sebelumnya. Namun, sikap dan
perilaku pekerja terhadap keselamatan kerja masih kurang.
Hal ini terlihat dari hasil wawancara dan observasi yang
menunjukkan sebagian tenaga kerja telah menggunakan
APD sesuai dengan ketentuannya, sebagian besar
menggunakan APD belum sesuai dengan ketentuan, dan
terdapat yang tidak menggunakan APD. Hal tersebut
belum sesuai pendapat Ferraro (2002).
Rekomendasi:
Jadwal yang telah disepakati tim sebaiknya dilegalkan
bahkan sampai kepada pimpinan tertinggi, dan jika ada
petugas yang tidak sesuai jadwal akan dikenakan sanksi.
Sebaiknya perusahaan membuat checklist inspeksi sesuai
regulasi dan kebutuhan perusahaan.
2. Inspeksi Bulanan
Program departemen OHS yang melibatkan partisipasi
karyawan dalam lingkungan perusahaan dan dilaksanakan
tiap satu bulan sekali.
a. Inspeksi Fasilitas Pemadam Kebakaran yaitu : Alat
Pemadam Api Ringan, Instalasi Hydrant, Pemeriksaan
Emergency Lamp.
b. Inspeksi Emergency System dilakukan dengan
pemeriksaan insect killer lamp, pemeriksaan shower &
eye wash emergency, inspeksi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
c. Inspeksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d. Inspeksi APD
e. Inspeksi Kotak P3K
III Apa Perbedaan dari dua contoh kasus pada perusahaan tersebut dari segi program
inspeksi yang dilakukan dan temuanya ?
1. PT. ABC Semarang dan PT. CCBI sama-sama memiliki pelanggaran APD
misalnya masih ada tenaga kerja yang tidak menggunakan APD
2. PT. ABC Semarang dan PT. CCBI dalam menerapkan inspeksi, terlebih dahulu
memberikan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal
perusahaan.
3. Pelaksana inspeksi PT. ABC Semarang dan PT. CCBI mempunyai mempunyai
pengalaman dan keahlian yang cukup
4. PT. ABC Semarang dan PT. CCBI melakukan inspeksi satu bulan sekali secara
rutin.