Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan 7 Mata Kuliah Hygiene Indsutri

Inspeksi K3

Nama : RATI ANDRIANI


NIM : N1A118072

Buatlah sebuah Resume dari dua Artikel yang sudah di kirimkan tersebut seperti pada format tabel
di bawah ini
No Uraian Penjelasan
I PROGRAM INSPEKSI K3 DALAM PENCAPAIAN BUDAYA K3 DI
INDUSTRI MIE PT. ABC SEMARANG
1 Sampaikan apa 1. Inspeksi Informal
program inspeksi a. Pelaksana Inspeksi Informal atau sering disebut dengan
yang dilakukan yang inspeksi dadakan di perusahaan dilakukan oleh manajer atau SHE
ada pada jurnal Officer yang telah memilikisertifikat ahli K3 Umum.
tersebut b. Proses Pelaksanaan Inspeksi Informal dilakukan berkeliling
perusahaan untuk hanya mengamati kondisi seluruh area kerja,
peralatan kerja yang digunakan dan cara kerja yang dilakukan oleh
pekerja telah sesuai dengan prosedur atau belum.

2. Inspeksi Terencana
a. Inspeksi Umum/Rutin di perusahaan disebut dengan safety
patrol. Safety patrol dilakukan rutin setiap satu bulan sekali pada
minggu ketiga.
1) Pelaksana Safety Patrol dilakukan oleh tim safety patrol yang
telah dibentuk oleh SHE berdasar persetujuan pihak manajemen
dan pekerja. Tim safety patrol telah mendapatkan training secara
internal oleh perusahaan mengenai potensi bahaya di perusahaan
dan cara pengisian checklist.
2) Proses Pelaksanaan Safety Patrol
a) Tahap Persiapan dengan menyiapkan pena dan checklist safety
patrol sesuai dengan area yang akan diinspeksi.
b) Tahap Pelaksanaan dilakukan dengan berkeliling area kerja
sesuai bagian setiap tim safety patrol berpedoman pada checklist.
Lalu menilai sudah sesuai dengan kriteria dalam checklist atau
belum seperti kondisi house keeping, ketersediaan APD dan
warning sign dan lain sebagainya.
c) Tahap Pelaporan hasil safety patrol dari keempat tim dilaporkan
kepada SHE. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka hasil tersebut
dirangkum dalam satu laporan dan disosialisasikan pada pihak
yang bertanggung jawab yaitu supervisor setiap area agar segera
melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi sebelum batas
waktu yang telah ditentukan. Hasil safety patrol juga akan menjadi
bahan evaluasi penerapan K3 di sidang P2K3 rutin setiap
akhir bulan.
d) Tindakan Perbaikan harus selesai sebelum batas waktu yang
ditentukan dan selalu dipantau hingga perbaikan selesai dilakukan.
Lalu diverifikasi oleh SHE untuk memastikan keefektifannya.
b. Inspeksi Khusus
1) Pelaksana Inspeksi Khusus dilaksanakan oleh SHE staff yang
telah bersertifikat ahli K3 Umum.
2) Proses Pelaksanaan Inspeksi Khusus
a) Tahap Persiapan dengan menyiapkan kamera dan alat tulis
sebagai alat untuk dokumentasi dan mencatat apabila terdapat
ketidaksesuaian pada saat inspeksi sedang berlangsung.
b) Tahap Pelaksanaan inspeksi khusus dilakukan dengan cara
berkeliling area kerja (produksi, werehouse, teknik, PDQC dan
human resource) lalu menilai kondisi objek kerja tertentu yang
berisiko bahaya tinggi mencakup mesin yang digunakan dalam
proses produksi & komponennya (seperti conveyor, mesin packing
dan lain sebagainya), peralatan kerja serta B3 yang digunakan
untuk uji kualitas mie, proses pengolahan limbah cair dan limbah
B3 yang dihasilkan. Selain itu, inspeksi ini juga menilai kondisi
tempat kerja seperti house keeping, warning sign dan lain
sebagainya.
c) Tahap Pelaporan jika terdapat ketidak sesuaian, kondisi tersebut
di dokumentasikan & dilampirkan di laporan inspeksi khusus
sebagai bukti. Laporan disampaikan kepihak yang
bertanggungjawab. Hasil inspeksi khusus juga menjadi bahan
evaluasi penerapan K3 pada sidang P2K3 rutin setiap akhir bulan.
d) Tindakan Perbaikan harus selesai sebelum batas waktu yang
telah ditentukan. Kemudian dilakukan verifikasi/cek lapangan oleh
SHE untuk memastikan keefektifan tindakan perbaikan.
2 Apa Temuan yang Program inspeksi K3 di industri mie PT. ABC Semarang telah
peroleh dari kegiatan memenuhi peraturan yang berlaku, namun belum maksimal dalam
inspeki tersebut pelaksanaanya misal: tidak sesuai dengan jadwal dan perusahaan
belum membuat checklist untuk inspeksi khusus. Pelaksanaan
inspeksi K3 sering kali tidak sesuai dengan jadwal dikarenakan
kurang optimal dalam pembagian tugas dan asumsi bahwa hasil
inspeksi akan sama dengan hasil sebelumnya.
Budaya K3 di perusahaan termasuk dalam kategori budaya K3
yang baik dimana perusahaan telah berupaya menekankan
pengetahuan tenaga kerja terkait dengan isu K3, metode K3,
kebijakan K3 dan standar K3. Namun, sikap dan perilaku pekerja
terhadap keselamatan kerja masih kurang. Hal ini terlihat dari hasil
wawancara dan observasi yang menunjukkan sebagian tenaga
kerja telah menggunakan APD sesuai dengan ketentuannya,
sebagian besar menggunakan APD belum sesuai dengan
ketentuan, dan terdapat yang tidak menggunakan APD.
Program inspeksi K3 yang telah dilaksanakan pihak perusahaan
telah berdampak positif terhadap budaya K3 ditandai dengan
adanya penurunan angka kecelakaan kerja yang terjadi di
lingkungan perusahaan.
Apa kesimpulan dan Kesimpulan :
rekomendasi yang di Perusahaan telah menerapkan program inspeksi K3 sesuai dengan
peroleh peraturan yang berlaku dan pendapat para ahli mulai dari
pelaksana, pelaksanaan inspeksi, checklist yang digunakan,
laporan inspeksi, penetapan penanggung jawab tindakan perbaikan
sampai pemantauan tindakan perbaikannya. Namun, dalam
pelaksanaanya sering kali tidak sesuai dengan jadwal yang
ditentukan dan perusahaan belum membuat checklist untuk
inspeksi khusus. Program inspeksi K3 terlaksana dengan baik dan
telah berdampak positif terhadap budaya K3 tetapi masih
diperlukan peningkatan lebih lanjut karena masih ditemukan
tindakan tidak aman serta tingkat kesadaran K3 masih kurang.
Rekomendasi :
1. Sebaiknya jadwal yang telah disepakati tim dilegalkan hingga
pimpinan tertinggi, jika ada petugas yang tidak sesuai jadwal
dikenai sanksi.
2. Perusahaan sebaiknya membuat checklist inspeksi sesuai
regulasi dan kebutuhan perusahaan.
3. Sebaiknya peningkatan peran petugas inspeksi K3 selain
menilai juga sebagai motivator tenaga kerja agar berperilaku
aman dan lebih mentaati SOP yang ada, dan memberikan sanksi
pada yang melanggarnya.
II PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SEBAGAI TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA DI PT.
COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA

1 Sampaikan apa a. Inspeksi Harian (Daily Inspection)


program inspeksi Inspeksi harian di PT. Coca-cola Bottling Indonesia adalah:
yang dilakukan yang 1). Pengambilan sampel makanan kantin
ada pada jurnal Inspeksi ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila terjadi
tersebut keracunan pada karyawan PT. Coca-cola Bottling Indonesia.
Inspeksi ini dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab
dengan cara mengambil sampel makanan dari kantin setiap hari
sebelum jam makan atau istirahat (+ jam 11.30 WIB).
2). Inspeksi House Keeping
Inspeksi house keeping adalah program inspeksi keselamatan kerja
yang dilakukan setiap hari. Di PT. CCBI pelaksanaan inspeksi
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang tetap bersih
sehingga tenaga kerja terbebas dari penyakit akibat kerja dan
penyakit umum. Pelaksanaanya dilakukan oleh pihak ketiga di
mana PT. CCBI bekerjasama dengan PT. ISS.
Tindakan yang dilakukan antara lain:
a). Pembersihan toilet
b). Pengambilan sampah,
c). Gardening,
d). Glass cleaning,
e). Wall cleaning and washing,
f). Pembersihlan lantai dan furniture,
g). Pembersihan selokan.

b. Inspeksi Bulanan (Monthly Inspection)


Inspeksi ini merupakan salah satu program departemen OHS yang
melibatkan partisipasi karyawan dalam lingkungan perusahaan dan
dilaksanakan tiap satu bulan sekali. Inspeksi bulanan yang
dilaksanakan di PT. CCBI adalah:
1). Inspeksi Fasilitas Pemadam Kebakaran (Fire System)
a). Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Inspeksi APAR dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Hal-
hal yang diinspeksi pada peralatan ini adalah:
Data APAR, Perlengkapan APAR, Kondisi tabung, Tanggal
expired
b). Instalasi Hydrant
Hydrant dengan jumlah 12 titik. Box hydrant yang berada di
luar ruangan (Out door) sejumlah 11 buah dan box hydrant di
dalam ruangan (In door) sejumlah 1 buah.
c). Pemeriksaan Emergency Lamp
Emergency lamp berfungsi sebagai penerangan darurat.
Pemeriksaan emergency lamp ini merupakan pemeriksaan
kelayakan nyala lampu darurat yang berjumlah 29 unit di lokasi
PT. CCBI.
2). Inspeksi Emergency System
a). Pemeriksaan insect killer lamp
b). Pemeriksaan shower & eye wash emergency
3). Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Inspeksi ini meliputi pemeriksaan material, pekerja dan cara kerja,
mesin serta lingkungan kerja.
4). Inspeksi APD
meliputi pemeriksaan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD di
tempat kerja atau ruang kerja pada saat bekerja dan pemakaian
helm pada saat berkendaraan.
5). Inspeksi Kotak P3K
Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan isi kotak
P3K serta untuk mengetahui rekapan daftar pemakai dan
penggunanya. Setelah dilakukan inspeksi, petugas mengisi
kembali barang yang sudah habis.

c. Inspeksi Tahunan (Yearly Inspection)


Inspeksi ini dilakukan setiap tahun atau dua kali dalam setahun.
1). Inspeksi Personil
Inspeksi personil ini khususnya pemeriksaan kesehatan karyawan.
Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan setahun sekali yang
berupa general check up yang meliputi pemeriksaan seluruh
badan. juga dilakukan pemantauan kesehatan mata dan THT
khusus bagi inspector.
Di rumah sakit yang telah ditunjuk
2). Inspeksi Lingkungan
Inspeksi dilakukan oleh pihak ketiga (PT. Sucofindo) setiap 6
bulan sekali.
a). Pemeriksaan kebisingan
b). Pemeriksaan kadar gas dan debu
c). Pemeriksaan ISBBd). Pemeriksaan air limbah
3). Inspeksi Mesin
Inspeksi ini dilakukan setiap dua tahun sekali oleh pihak ketiga
(PT. Sucofindo) untuk motor diesel, bejana tekan dan ketel uap.
Sedangkan pesawat angkut (forklift) dan pesawat angkat (lift)
dilakukan satu tahun sekali.

2 Apa Temuan yang 1. Masih terdapat banyak pekerja yang kurang disiplin dalam
peroleh dari kegiatan pemakaian APD pada saat bekerja, misalnya di ruang filling
inspeki tersebut pekerja ada yang tidak menggunakan ear plug serta sarung tangan
2. Masih ada pekerja yang menggerinda di ruang workshop
hanya menggunakan gogles dari plastik dan tidak memakai masker
atau tameng muka dan sarung tangan.
3. Garis batas untuk forklift dan pejalan kaki ada yang sudah
tidak jelas.
4. Forklift dioperasikan dengan kecepatan yang tinggi dan masih
terdapat pengemudi yang tidak memakai APD sesuai dengan
ketentuan, misalnya tidak menggunakan topi, helmet dan ear plug.
5. Di ruang bengkel forklift terdapat pekerja yang tidak
menggunakan sepatu safety pada saat bekerja.
3 Apa kesimpulan dan Kesimpulan:
rekomendasi yang di 1. PT. CCBI telah melaksanakan inspeksi keselamatan dan
peroleh kesehatan kerja sebagai tindakan untuk mengidentifikasi sedini
mungkin adanya potensi dan faktor bahaya di tempat kerja dan
segera melakukan tindak lanjut dan perbaikan sebelum potensi
bahaya tersebut dapat menimbulkan kerugian, kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja.
2. PT. CCBI telah melaksanakan inspeksi keselamatan dan
kesehatan kerja secara rutin dan teratur yang terdiri dari 3 macam
inspeksi, yaitu inspeksi harian, inspeksi bulanan dan inspeksi
tahunan. Hal ini telah sesuai dengandengan Permenakertrans No.
Per-05/MEN/1996 Lampiran II bagian 7 tentang pelaksanaan
inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
3. Inspeksi APAR telah berjalan dengan baik, akan tetapi pada
pengecekan isi atau berat tabung CO2 tidak dilakukan
penimbangan. Hal ini tidak sesuai dengan Permenakertrans No.
Per-04/MEN/1980 pasal 12.
4. Pelaksana inspeksi di PT. CCBI berasal dari pihak intern
perusahaan yaitu personil dari OHS departemen dan telah
memperoleh pelatihan keselamatandan kesehatan kerja serta
mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidangnya.
5. Hasil temuan inspeksi telah dilaporkan oleh OHS departemen
kepada manajemen untuk dilakukan tindak lanjut yang berupa
CAP (corrective action plan). Hal ini sesuai dengan
permenakertrans No. Per-05/MEN/1996 Lampiran II tentang
laporan inspeksi diajukan pada manajemen untuk ditindak lanjuti.
6. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pada umumnya di PT. CCBI
terdapat pelanggaran terhadap pemakaian APD, misalnya di ruang
produksi masih terdapat tenaga kerja yang tidak menggunakan
APD sesuai yang diharuskan (ear plug, sarung tangan, sepatu
karet, topi dan kaca mata khusus inspector).
Rekomendasi :
1. Inspeksi yang telah dilakukan di PT. CCBI telah berjalan
dengan baik, tetapi akan lebih baik lagi apabila inspeksi tersebut
dilakukan dengan lebih teratur agar lebih menjamin terwujudnya
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Petugas inspeksi sebaiknya lebih disiplin (tepat tempat, tepat
alat dan tepat waktu) serta objektif dalam melaksanakan tugasnya,
dalam mencari ketidaksesuaian di lapangan.
3. Sebaiknya petugas melaporkan hasil temuan sekecil apapun,
karena meskipun ketidaksesuaian tersebut dalam hal kecil apabila
dibiarkan akan menjadi lebih besar dan dapat menimbulkan
kecelakaan dan kerugian yang besar.
4. Perlu peningkatan kesadaran pentingnya APD pada tenaga kerja
demi keselamatan bersama. Hal tersebut dapat dilakukan melalui
pengawasan dan sanksi yang lebih ketat, pemberian training
tentang safety awarness dan APD pemberian penghargaan atau
hadiah bagi tenaga kerja disiplin K3 atau dengan penambahan
pemasangan slogan-slogan dan poster atau foto tentang pentingnya
APD di tempat kerja, misalnya foto kecelakaan yang telah terjadi
di tempat kerja tersebut.

III Apa Perbedaan dari dua contoh kasus pada perusahaan tersebut dari segi program
inspeksi yang dilakukan dan temuanya ?
1. a. PT. ABC melaksanakan program inspeksi yaitu Inspeksi informal, dan inspeksi
terencana
b. Program inspeksi K3 yang telah dilaksanakan pihak perusahaan telah berdampak
positif terhadap budaya K3 ditandai dengan adanya penurunan angka kecelakaan kerja
yang terjadi di lingkungan perusahaan.

2. a. PT. CCBI telah melaksanakan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja secara rutin
dan teratur yang terdiri dari 3 macam inspeksi, yaitu inspeksi harian, inspeksi bulanan dan
inspeksi tahunan.
b. Masih ada pekerja yang menggerinda di ruang workshop hanya menggunakan gogles
dari plastik dan tidak memakai masker atau tameng muka dan sarung tangan.
c. Garis batas untuk forklift dan pejalan kaki ada yang sudah tidak jelas.
d. Forklift dioperasikan dengan kecepatan yang tinggi dan masih terdapat pengemudi
yang tidak memakai APD sesuai dengan ketentuan, misalnya tidak menggunakan topi,
helmet dan ear plug.
e. Di ruang bengkel forklift terdapat pekerja yang tidak menggunakan sepatu safety pada
saat bekerja.

IV Apa Persamaan dari dua contoh kasus pada perusahaan tersebut dari segi program
inspeksi yang dilakukan dan temuannya ?
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pada umumnya di PT. ABC dan PT. CCBI terdapat
pelanggaran terhadap pemakaian APD
2. Menilai kondisi tempat kerja seperti house keeping bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang tetap bersih sehingga tenaga kerja terbebas dari penyakit akibat kerja dan
penyakit umum.

Anda mungkin juga menyukai