NOTE
Setiap Penulis wajib mengisi Copyright Transfer Form yang bisa di
download disini. Petunjuk upload bisa dibaca disini.
Abstrak
Peningkatan produksi bawang merah (allium cepa l.) setiap tahun, menyebabkan stok bawang
merah melimpah sehingga harga bawang merah akan turun. Produk olahan bawang merah bertujuan
untuk memperpanjang daya simpan dan meningkatkan nilai tambah. Salah satu metode pengolahan
dan pengawetan bawang merah adalah melalui pengeringan menggunakan Tray Dryer. Pengeringan
bawang merah harus menghasilkan produk sesuai standar bahan kering , namun kadar nutrisinya
tetap dipertahankan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari karakteristik proses pengeringan
bawang merah melalui beberapa tinjauan yaitu kadar air bawang merah setelah pengeringan, laju
pengeringan konstan (Rc), kadar air bebas kritis (Xc) , parameter pengeringan (k) dan profil kurva
laju pengeringan menurun serta nilai difusivitas rata-rata.Pada penelitian ini bawang merah dengan
kadar air awal 82,5%, diiris tipis dengan ukuran 1-2 mm, suhu pengeringan divariasikan pada
rentang 50-70oC , waktu pengeringan 6 jam dan laju udara pengeringan 2,0 m/s. Analisis yang
dilakukan terhadap produk adalah kadar air menggunakan metode Gravimetri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suhu optimum pengeringan bawang merah menggunakan Tray Dryer adalah
70oC dengan kadar air bawang merah setelah pengeringan adalah 8,3896%, nilai Rc yaitu 1,2968
kg/jam.m2, nilai Xc yaitu 2,3044 kg air/kg bahan kering dan nilai k adalah 0,0173 menit -1. Profil
kurva laju pengeringan menurun menunjukkan bahwa perpindahan air terikat dalam bawang merah
terjadi secara difusi dengan nilai difusivitas rata-rata (D L) adalah 1,5556.10-10 m2/detik.
Kata kunci: bawang merah, kadar air, laju pengeringan, Tray Dryer.
Abstract
The increase in production of shallots (allium cepa l.) Every year, causes the stock of shallots to be
abundant so that the price of shallots will decrease. The processed shallot product aims to extend
shelf life and increase added value. One method of processing and preserving shallots is drying using
a Tray Dryer. Drying shallots must produce a product according to dry matter standards, but the
nutritional content is maintained. The purpose of this study was to study the characteristics of the
shallot drying process through several reviews, namely the moisture content of shallots after drying,
constant drying rate (Rc), critical free water content (Xc), drying parameter (k), profile curve of
drying in the Falling-Rate Period and the average diffusivity (D L). In this study, shallots with an
initial moisture content of 82.5%, thinly sliced into 1-2 mm sizes, varied drying temperatures in the
range of 50-70oC, drying time of 6 hours and drying air rate of 2.0 m/s. The analysis carried out on
the product is moisture content using the Gravimetric method. The results showed that the optimum
temperature for drying shallots using a Tray Dryer was 70 oC with the moisture content of shallots
after drying was 8.3896%, the Rc value was 1.2968 kg / hour.m 2, the Xc value was 2.3044 kg of
water / kg of material. Dry and the k value was 0,0173 minute -1.Profile curve of drying in the Falling-
Rate Period shows that the transfer of bound water in shallots occurs diffusion where the average
diffusivity (DL) is
1,5556.10-10 m2/s.