Anda di halaman 1dari 6

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, Vol. 5, No.

2, November 2018

BERMAIN PERAN BERSAMA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ARUS


SEARAH LOOP SEDERHANA UNTUK PROGRAM LINTAS MINAT FISIKA

IDA SRI HENDRAYANI, M.Pfis.


idasri508@gmail.com

SMAN I Rancah, Ciamis

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas XII
IPS 3 SMAN I Rancah Ciamis. Kelas ini merupakan kelas program lintas minat fisika. PTK dilakukan
dalam 2 siklus, dengan pendekatan bermain peran dan berkelompok. Bermain peran yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah, siswa berperan menjadi besaran-besaran fisika yang ada dalam arus searah
loop sederhana. Ketika arus sedang berjalan tersebut akan bertemu dengan hambatan dan GGL
kemudian memberlakukan hukum II Kirchoof. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah nilai
kognitif siswa mencapai lebih besar atau sama dengan nilai KKM, 74 dengan ketuntasan kelas
minimal 80%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pendekatan bermain peran dalam kelompok
dapat meningkatkan nilai kognitif peserta didik pada pokok bahasan arus searah loop sederhana bagi
program lintas minat fisika kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Rancah tahun ampunnilai rata-rata kognitif
meningkat dari 34 pada pretest menjadi 81 setelah siklus II. Dan ketuntasan belajar kelas mencapai
81%.

Kata Kunci: Bermain Peran, Kelompok, Arus Searah Loop Sederhana, Progam Lintas Minat

ABSTRACT
This study is a Classroom Action Research (CAR). The research subjects were XII IPS 3 grade
students of SMAN I Rancah Ciamis. This class is a class of cross-interest physics programs.
PTK is conducted in 2 cycles, with a role playing and group approach. Playing the role referred
to in this study is, students play a role as physical quantities that exist in simple direct current
loops. When the current is running it will meet with obstacles and GGL then enforce the law II
Kirchoof. The indicator of the success of this study is the cognitive value of students reaching
greater or equal to the KKM value, 74 with a minimum grade completeness of 80%. The results
showed that the use of role playing approaches in groups could improve the cognitive value of
students on the subject of simple loop direction for cross-interest physics courses in class XII
IPS 3 Public High School 1 Scenario of year cognitive average score increased from 34 at
pretest to 81 after cycle II. And class learning completeness reaches 81%.

Keywords: Role Playing, Groups, Simple Loop Current, Cross Interest Program

A. PENDAHULUAN Program lintas minat fisika diambil oleh


Dalam kurikulum 2013, lintas minat siswa bukan jurusan IPA tetapi ingin
merupakan program kurikuler yang mempelajari fisika. Program ini harus bisa
disediakan untuk mengakomodasi menarik minat peserta didik. Minat peserta
perluasan pilihan minat dan / atau didik berkaitan erat dengan kualitas
kemampuan akademik peserta didik pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan
dengan orientasi penguasaan kelompok kualitas pembelajaran guru seringkali
mata pelajaran keilmuan di luar pilihan menggunakan beberapa metode yang
minat. bervariasi. Pemilihan berbagai metode
pembelajaran yang banyak jenisnya tentu

69
P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, Vol. 5, No. 2, November 2018

harus dipertimbangkan sebelum disertai dengan penjelasan lisan. Dengan


digunakan. metode demonstrasi, proses penerimaan
siswa terhadap pelajaran akan lebih
Oleh karena itu, perlu diberikan suatu berkesan secara mendalam sehingga
penyegaran penggunaan metode belajar membentuk pengertian dengan baik dan
dimana mengalihkan pusat pembelajaran sempurna
dari pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi pembelajaran yang berpusat pada Siawa, dalam bermain peran sangat
siswa. Metode bermain peran dan memerlukan partner dalam kelompok yang
demonstrasi menjadi alternatif dari sama-sama berkepentingan dalam
perubahan tersebut. Bermainan peran pembelajaran. Menurut Lie (2008: 28)
dapat merubah suasana kelas menjadi lebih “falsafah yang mendasari penerapan
santai dan manyenangkan bagi siswa pembelajaran cooperatif learning dalam
pendidikan adalah manusia sebagai
B. KAJIAN TEORI DAN METODE makhluk sosial, sehingga kerja sama
1. Bermain Peran merupakan kebutuhan yang sangat penting
Bermain peran adalah suatu metode bagi kelangsungan hidup”. Jadi siswa
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui dituntut kekompakannya untuk
pengembangan imajinasi dan penghayatan bekerjasama satu dengan yang lainnya dan
siswa (Komalasari, 2010 :80). Pada saling bertanggung jawab. Jadi
metode ini melibatkan interaksi antara dua keberhasilan belajar dalam pendekatan ini
siswa atau lebih tentang suatu topik. bukan hanya ditentukan oleh kemampuan
Metode ini berhubungan dengan studi individual secara utuh. Melainkan
kasus mengenai sebuah peristiwa yang perolehan itu akan berhasil bila dilakukan
disajikan dalan bentuk permainan peran. bersama-sama dalam kelompok kecil yang
Para siswa yang berpartisipasi sebagai terstruktur dengan baik.
pemeran dengan cara tertentu atau sebagai
pengamat bergantung pada tujuan yang Bermain peran dalam pembelajaran,
ingin dicapai. penting untuk memilih topik pembelajaran
yang sesuai dengan sifat bermain peran.
Gerak tubuh (Gesture) merupakan cara Materi loop sesuai dengan sifat tersebut.
bagaimana seorang siswa men-unjukan
pendapat mereka dan dapat kita gunakan 2. Meteri arus searah loop sederhana
untuk mengamati pemikiran siswa dan Meteri arus searah loop sederhana
membentuk respon pedagogik yang menggunakan Hukum II Kirchoff dalam
efektif. Gestures, merupakan gerakan menyelesaikan permasalahan. Hukum
spontan tangan atau tubuh yang umumnya Kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert
terjadi saat pembicaraan tatap muka Kirchoff yang merupakan ahli fisika asal
berlangsung. Hal ini memungkinkan Jerman. Kirchoff menjelaskan hukumnya
komponen pen-ting terjadi pada ke dalam dua bagian yaitu Hukum I
komunikasi antar individu. Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum
ini pada dasarnya menjelaskan rangkaian
Djamarah dan Zain (2006:78) menyatakan sederhana yang terdiri dari lampu, baterai
bahwa Metode demonstrasi adalah cara dan saklar yang terhubung satu sama lain.
penyajian bahan pelajaran dengan Saat sakelar dalam keadaan terbuka, arus
memeragakan atau mempertunjukkan listrik belum mengalir dan lampu tetap
kepada siswa suatu proses, situasi, atau padam. Saat sakelar dalam keadaan
benda yang sedang dipelajari, baik disambungkan, arus listrik akan mengalir
sebenarnya ataupun tiruan, yang sering

70
P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, Vol. 5, No. 2, November 2018

dari kutub positif ke kutub negatif baterai sebagai GGL. Dan ada siswa yang
sehingga lampu akan menyala. bertugas menuliskan semua kejadian.
Dengan penjelasan di atas, menjadi suatu
Hukum II Kirchoff berlaku pada rangkaian hal yang menarik untuk diteliti, apakah
yang tidak bercabang yang digunakan pendekatan bermain peran dalam
untuk menganalisis beda potensial kelompok dapat meningkatkan nilai
(tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. kognitif fisika pada pokok bahasan arus
Hukum II Kirchoff biasa disebut Hukum searah loop sederhana pada program
Tegangan Kirchoff atau Kirchoff’s Voltge lintas minat fisika?
Law (KVL). Bunyi Hukum II Kirchoff:
Total beda potensial (tegangan) pada suatu 3. Metodologi
rangaian tertutup adalah nol. Versi lain Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
Hukum II Kirchoff yaitu pada rangkaian dalam 2 siklus di kelas 12 IPS 3 SMAN I
tertutup jumlah aljabar GGL (ε) dan Rancah, semester 1 tahun pelajaran 2018-
jumlah penurunan potensial (IR) sama 2019. Masing-masing siklus terdiri atas 1
dengan nol. kali pertemuan @ (1 x 45 menit) sesuai
jadwal pelajaran.

Dengan materi pembelajaran yang sama


untuk siklus 1 dan siklus 2. Yang berbeda
adalah pendekatannya.
Pada siklus 1:
Peserta didik melakukan literasi materi
pelajaran selama 15 menit dilanjutkan
pretest. Kemudian peserta didik
berkelompok. Setiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang. Secara klasikal
Gambar 1. Hukum II Kirchoff
dengan dibimbing guru, peserta didik
melakukan diskusi dan informasi cara
Berdasarkan gambar di atas, total tegangan
menyelesaikan arus searah pada loop
pada rangkaian adalah Vab + Vbc + Vcd +
sederhana. Dilanjutkan dengan diskusi
Vda = 0. Hukum II Kirchoff ini
kelompok mengisi lembar kerja (LK)
menjelaskan bahwa jumlah penurunan
dengan metode bermain peran. Dalam tiap
beda potensial sama dengan nol artinya
kelompok, ada yang berperan menjadi
tidak ada energi listri yang hilang dalam
arus, menjadi hambatan, menjadi GGL dan
rangkaian atau semua energi listrik diserap
satu orang menjadi penulis. Diakhiri
dan digunakan. Secara matematis dapat
dengan postest siklus I
dirumuskan sebagai:
Pada siklus II:
Rumus : ∑ + ∑IR = 0
Keterangan ∑ : jumlah GGL Peserta didik duduk bersama kelompok.
sumber arus (V) Dengan dibimbing guru, peserta didik
∑IR : jumlah penurunan berdiskusi untuk menyelesaikan
tegangan (V) miskonsepsi pada siklus I. Kemudian
I : Arus listrik (A) setiap kelompok diberi 1 buah soal yang
R : Hambatan () berbeda dengan kelompok lain, untuk
diselesaikan. Tahap berikutnya berputar ke
Bermain peran dalam pembelajaran ini,ada kelompok lain menyelesaikan soal
siswa yang berperan sebagai arus, siswa kelompok lain tersebut, untuk kemudian
lain sebagai hambatan, siswa berikutnya diberi point oleh kelompok yang

71
P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, Vol. 5, No. 2, November 2018

dikunjunginya, jika benar mengerjakan Peserta 27 100%


soal milik kelompok yang dikunjungi didik
tersebut. Jika sudah selesai di satu dinyatakan
kelompok dilanjut pada kelompok tidak
berikutnya hingga semua kelompok tuntas
dikunjungi untuk dikerjakan soalnya.
Untuk mengumpulkan banyak point. Data pada tabel 4.1, menggambarkan
Setiap kelompok tetap menggunakan bahwa seluruh peserta didik tidak mampu
metoda bermain peran dalam tuntas dalam memahami konsep fisika
menyelesaikan soal loop sedehana ini. loop sederhana dengan maklumat yang
Siklus II ditutup dengan postest siklus II. diperoleh dengan belajar mandiri melalui
literasi teks pelajaran.
Penelitian difokuskan kepada hasil
kognitif siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan akhir dari siklus I adalah postest
Untuk hasil belajar, penulis mengadopsi siklus I. Data kognitif peserta didik
apa yang dikemukakan oleh H. Erman melalui postest tersebut adalah sebagai
(2003:11)dalam R. Gita Ardhy Nugraha berikut:
(2014),”ketuntasan belajar suatu kelas Tabel 2
belum mencapai 80% perlu diadakan Distribusi ketuntasan postest siklus I
diagnostik dan remidial sebelum materi peserta didik (N = 27)
dilanjutkan”. Sehingga target hasil belajar Kriteria Juml Jlh/N Ket
dalam penelitian tindakan kelas kali ini ah x
adalah banyaknya peserta didik yang (oran 100%
memenuhi dan atau melampaui kriteria g)
ketuntasan minimal (KKM) yaitu nilai 74, Peserta didik 10 63% Rerata
paling sedikit harus 80%. Dan target inilah dinyatakan 73
yang merupakan tujuan dari penelitian ini. tuntas
Peserta didik 17 37%
C. HASIL PENELITIAN DAN dinyatakan
PEMBAHASAN tidak tuntas
1. HASIL
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal Komparasi data tabel 4.1 dan 4.2 Terdapat
(KKM) 74. Peserta didik yang mendapat peningkatan ketuntasan belajar. Dapat
nilai kognitif > KKM dinyatakan „tuntas‟ dirangkum dalam tabel berikut:
dan peserta didik dengan nilai kognitif
dibawah 74 dinyatakan „belum tuntas‟. Tabel 3
Hasil pretest peserta didik berada pada Peningkatan Ketuntasan belajar peserta
rerata nilai kognitif 34, dengan distribusi didik pada siklus I
ketuntasan sebagai berikut: Tind Nilai Peni Tidak Tunt Pening
Tabel 1 akan rerat ngk tuntas as katan
Distribusi ketuntasan pretest peserta a atan ketunt
didik (N = 27) asan
Kriteria Jumlah Jlh/N Ket
(orang) x Pret 34 - 100% 0 -
100% es
Peserta 0 0 Rerata Sikl 73 39 37% 63% 63%
didik 34 us I
dinyatakan
tuntas

72
P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, Vol. 5, No. 2, November 2018

Refleksi Siklus I us II
Pembelajaran siklus I berkontribusi
signifikan terhadap peningkatan jumlah Refleksi Siklus II
ketuntasan belajar peserta didik, mencapai Pembelajaran siklus II berkontribusi
63%. Masih terdapat 37% peserta didik signifikan terhadap peningkatan jumlah
memerlukan pembelajaran ulang dan ketuntasan belajar peserta didik mencapai
pendalaman materi. Sehingga peserta didik 85%, dengan rerata kognitif kelas pada
akan beralih ke siklus II untuk mencapai nilai 81 dari nilai maksimal 100.
target penelitian ini, yaitu ketuntasan
belajar kelas adalah 80%. 2. PEMBAHASAN
Indikator keberhasilan penelitian
Pada siklus II, Peserta didik duduk ini adalah nilai kognitif siswa mencapai
bersama kelompok, berdiskusi untuk lebih besar atau sama dengan nilai KKM,
menyelesaikan miskonsepsi pada siklus I. 74 dengan ketuntasan kelas minimal 80%.
Masing-masing kelompok mendapat 1 Hasil penelitian menunjukkan penggunaan
buah soal yang berbeda dengan kelompok pendekatan bermain peran dalam
lain. Setelah menyelesaikan soal masing- kelompok dapat meningkatkan nilai
masing, kemudian berlanjut menyelesaikan kognitif peserta didik pada pokok bahasan
soal kelompok lain untuk menjajal arus searah loop sederhana bagi program
kemampuannya. Diakhiri dengan postes lintas minat fisika kelas XII IPS 3 SMA
siklus II. Dengan data sebagai berikut : Negeri 1 Rancah tahun ajaran 2018-2019.
Tabel 4 Hipotesis penelitian pun terbukti.
Distribusi ketuntasan postest siklus II Bahwa “penggunaan bermain peran dalam
peserta didik (N = 27) kelompok dapat meningkatkan nilai
Kriteria Jumlah Jlh/N x Ket kognitif belajar fisika pada pokok bahasan
(orang) 100% loop sederhana arus searah bagi siswa
Peserta didik 23 85% Rera kelas XII IPS 3 SMA Negeri I Rancah
dinyatakan ta 81 tahun pelajaran 2018/2019”.
tuntas Dengan ketuntasan belajar suatu
Peserta didik 4 15% kelas telah mencapai 80% maka materi
dinyatakan dapat dilanjutkan ke kompetensi dasar
tidak tuntas berikutnya. Untuk siswa sejumlah 15%
peserta didik kelas XII IPS 3 yang belum
Komparasi data tabel 4 Terdapat tuntas dalam pembelajaran loop sederhana
peningkatan ketuntasan belajar. Dapat akan dilakukan remedial teaching dan
dirangkum dalam tabel berikut: remedial tes yang pelaksanaanya di luar
Tabel 5 jam pembelajaran.
Peningkatan Ketuntasan belajar peserta KESIMPULAN
didik pada siklus II disimpulkan bahwa penggunaan
Tind Nilai Peni Tida Tunt Peningk pendekatan bermain peran dalam
akan rerat ngkat k as atan kelompok dapat meningkatkan nilai
a an tunta ketuntas kognitif peserta didik pada pokok bahasan
rerat s an arus searah loop sederhana bagi program
a lintas minat fisika kelas XII IPS 3 SMA
nilai Negeri 1 Rancah tahun pelajaran 2018-
Pret 34 - 100 0 2019.
es %
Sikl 73 39 37% 63% 63%
us I
Sikl 81 8 15% 85% 22%

73
P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, Vol. 5, No. 2, November 2018

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsismi.(2006). Penelitian
tindakan kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Lie, Anita. (2006). Cooperative learning.
Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Zamarah, Zain. (2006). Strategi belajar
mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Komalasari. (2010). Pembelajaran
kontekstual konsep dan aplikasi.
Bandung: PT. Refika Aditama.

74

Anda mungkin juga menyukai