Disusun oleh:
Sukmawati (PO71200190046)
Tingkat: 2 B Keperawatan
1. Korupsi
A. Defenis
Pengertian korupsi secara umum adalah suatu tindakan penyalahgunaan jabatan atau
wewenang yang dilakukan oleh seorang pejabat demi mendapatkan keuntungan
pribadi.
B. Ciri-ciri
a. Korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang
b. Korupsi biasanya dilakukan secara rahasia kecuali korupsi itu telah
merajalela.
c. Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik.
Kewajiban dan keuntungan itu tidak selalu berupa uang.
d. Mereka yang mempraktekkan cara-cara korupsi biasanya berusaha
untuk menyelubungi perbuatannya dengan berlindung di balik
pembenaran hukum.
e. Mereka yang terlibat korupsi menginginkan keputusan yang tegas
dan mampu untuk memengaruhi keputusan-keputusan itu.
f. Setiap perbuatan korupsi mengandung penipuan, biasanya dilakukan
oleh badan publik atau umum (masyarakat).
g. Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatan kepercayaan.
C. Modus korupsi
A. Penyalahgunaan anggaran
B. Modus mark up
C. Modus suap
D. Modus pengelapan
E. Modus pungutan liar
F. Modus penyalahguanaan wewenang
G. Modus gratifikasi
H. Modus pemotongan anggaran
I. Modus anggaran dana
J. Modus proyek fiktif
K. Modus mark down
D. Pola korupsi
(1) pola korupsi berkaitan dengan perizinan—sektor pertambangan dan migas,
kehutanan, tata ruang dan pertanahan.
(2) pola korupsi berkaitan dengan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD)—legislasi, anggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan.
(3) pola korupsi berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
(4) pola korupsi berkaitan dengan promosi, mutasi dan suap jabatan.
(5) pola korupsi berkaitan dengan dana desa—merupakan pola mutakhir
E. korupsi dalam berbagai aspek
1) Dampak Korupsi Terhadap Aspek Ekonomi
2) Dampak Korupsi Terhadap Aspek Sosial dan Kemiskinan Masyarakat
3) Dampak Korupsi Terhadap Aspek politik dan demokrasi
4) Dampak Korupsi Terhadap Aspek penegakan hukum
5) Dampak Korupsi Terhadap Aspek Pertahanan dan Keamanan
6) Dampak Korupsi Terhadap Aspek Lingkungan
Lembaga anti korupsi harus di luar. Sehingga presiden bisa diusut para menteri
bisa diusut, DPR bisa diusut, karena jaman dulu polisi tidak berani mengusut
pejabat-pejabat. Apalagi pejabat-pejabat dulu itu mempunyai hubungan dengan
presiden, entah itu hubungan keluarga, hubungan saudara, hubungan perkoncoan,
ya seperti itu," katanya.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, otoritas dan dukungan kepada KPK
semakin ditingkatkan lagi. Upaya pelemahan KPK oleh berbagai pihak juga
diblok oleh Jokowi.
"Saya kira Jokowi berusaha untuk menghilangkan itu dengan memberi otoritas
dan berusaha terus mendukung upaya-upaya KPK. Upaya Pelemahan KPK juga
coba di blok oleh Jokowi," katanya.
"Artinya wilayah Indonesia itu terlalu luas dibandingkan dengan jumlah KPK-
nya, dan juga sistem yang masih memungkinkan orang untuk melakukan KKN,
karena ada yang mengatakan teori korupsi itu jika ada kesempatan, artinya sistem
yang kita bangun itu masih memberi kesempatan," katanya.
3. Dampak korupsi
a) Lambatnya Pertumbuhan ekonomi dan Investasi
b) Turunya Produktifitas
c) Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa
d) Menurunnya Pendapatan Negara dari Sektor Pajak
e) Meningkatnya Hutang Negara
SUMBER
https://www.kompasiana.com/ftl/58249af5c6afbd1b63337e55/7-dampak-masif-
korupsi?page=all