Masa nifas (puerperium)dimulai setelah lahirnya pasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah
lahirnya pasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Sekitar 50% kematian ibu
terjadi dalam 24 jam pertama post partum sehingga pelayanan pasca persalinan yang
berkualitas harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
(Vivian, 2016).
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6
berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap bersih dan boleh bekerja setelah
40 hari.
(Anggraeni, 2010).
C. Etiologi
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
e. Induksi partus
Perubahan fisiologis pada masa nifas menurut Walyani & Purwoastuti (2015), yaitu :
a. Sistem kardiovaskuler
1) Volume darah
2) Cardiac output
Puncaknya selama masa nifas dengan tidak memperhatikan tipe persalinan dan
b. Sistem haematologi
2) Leukosit selama 10-12 hari setelah persalinan umumnya bernilai antar 20.000-
25.000/mm3.
plasenta.
thrombosis (nyeri, hangat dan lemas, vena bengkak kemerahan yang dirasakan
persalinan.
c. Sistem reproduksi
2) Lochea adalah cairan secret ysng berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa
nifas.
a) Lochea rubra : darah segar, sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks
b) Locheasanguinolenta : berwarna kuning berisi darah dan lender, hari 3-7 post
partum.
c) Locheaserosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, hari ke 7-14 post
partum.
e) Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tengah, setelah 6 minggu persalinan serviks
menutup.
4) Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
seelama proses melahirkan bayi, dalam beberapa hari pertama setelah partus
keadaan vulva dan vagina masih kendur, setelah 3 minggu secara perlahan-lahan
bayi dan tampak terdapat robekan jika dilakukan episiotomi yang akan terjadi
vascular sementara, air susu saat diproduksi disimpan di alveoli dan harus
dikeluarkan dengan efektif dengan cara didisap oleh bayi untuk pengadaan dan
keberlangsungan laktasi.
d. Sistem perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam, urin dalam jumlah besar akan
dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan. Keadaan ini menyebabkan
dieresis, ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.
e. Sistem gastrointestinal
Kerapkali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal,
namun asupan makan kadang juga mengalami penurunan selama 1-2 hari, rasa sakit
f. Sistem endokrin
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post partum,
progesterone turun pada hari ke 3 post partum, kadar prolaktin dalam darah
berangsur-angsur hilang.
g. Sistem musculoskeletal
Abulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam post partum, ambulasi dini sangat
Perubahan psikologis pada masa nifas menurut Walyani & Purwoastuti (2015), yaitu:
a. Fase taking in
Fase taking in yaitu periode ketergantungan, berlangsung dar hari pertama sampai
hari kedua setelah melahirkan, pada fase ini ibu sedang berfokus terutama pada
dirinya sendiri, ibu akan berulang kali menceritakan proses persalinan yang
Fase taking hold adalah periode yang berlangsung atara 3-10 hari setelah
melahirkan, pada fase ini timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
c. Fase letting go
Fase letting go adalah periode menerima tanggung jawab akan peran barunya
Menurut Gibson (2013) anatomi organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi
Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit
jaringan ikat yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari
melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b) Labia Mayora (bibir besar)
berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Kedua bibir ini di
1) Bagian luar: tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris.
rangsangan.
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas
orifisium vagina.
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki.
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil,
bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil. Pada
vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua
lubang saluran Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah
robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang
dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila himen tertutup seluruhnya
menstruasi.
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4cm.Terdapat otot-
otot yang penting yaitu sfingter anus eksternadaninterna serta dipersyarafi oleh
Purwoastuti dan Walyani. (2015). Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui.Yogyakarta: