Skipsi Sonia Ade Putri (LR)
Skipsi Sonia Ade Putri (LR)
ABSTRAK
Bagi remaja, obesitas menjadi permasalahan yang cukup berat karena untuk
tampil sempurna sering disalah artikan dengan memiliki tubuh langsing dan
proporsional. Selain itu berdampak pada fisik, obesitas pada remaja juga berdampak
pada psikologisnya seperti gangguan citra tubuh (body image). Ketidakpuasan
terhadap bentuk tubuh, sering ditemukan pada remaja. Hal ini membuat remaja
menerapkan berbagai cara untuk mendapatkan tubuh yang ideal, dengan melakukan
diet yang terlalu ketat, Remaja sering terjebak pada pola makan yang tidak sehat.
Remaja menginginkan penurunan berat badan secara drastis, sehingga mereka
menerapkan perilaku yang tidak tepat dalam mencapai tubuh ideal. Tujuan penelitian
ini untuk mengumpulkan dan menganalisa jurnal yang berhubungan dengan
obesitas dan body image pada remaja putra dan putri . Metode yang digunakan
dalam penulisan artikel ini adalah literatur riview, yaitu sebuah pencarian literatur
baik internasional maupun nasional yang dilakukan dengan menggunakan
database jurnal scholer dan science direct. Berdasarkan hasil artikel yang
dikumpulkan didapatkan hasil bahwa ada hubungan obesitas dan body image pada
remaja putra dan putri.
ABSTRACT
References : 65 (2007-2020)
KATA PENGANTAR
rahmat dan karunia-Nya serta telah memberi nikmat kesehatan, kekuatan, pikiran
Obesitas Dengan Body Image Pada Remaja Putra Dan Putri ”. Penulisan ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam rangka untuk
arahan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang tulus terutama kepada yang terhormat Ibu
Hj. Adriani, S.KP, M.Kes, selaku pembimbing I dan Ibu Yenni, M.Kep, Ns,
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, Ns, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De
Kock Bukittinggi.
2. Ibu Aria Wahyuni, M.Kep, Ns, Sp.KepMB selaku ketua Program Studi
4. Dan teristimewa dalam hidup penulis, Mak tersayang yang mempunyai dua
peran dalam keluarga baik sebagai ibu dari anak-anaknya dan sebagai
i
pencari nafkah bagi anak-anaknya ananda ucapkan terima kasih Mak telah
ucapkan terima kasih, semoga Mak selalu dalam lindungan Allah S.W.T
dan untuk Bapak ananda mengucapkan terima kasih atas semua perjuangan
Bapak serta adinda Sintia Ardalena si bungsu yang selalu menemani disaat
pembuatan skripsi ini kakak ucapkan terima kasih, terima kasih telah
5. Serta semua sahabat saya 7 curut, teman teman , partner, dan rekan-rekan
yang senasib dan seperjuangan yang tidak disebutkan lagi namanya satu
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................6
C. Tujuan ..................................................................................................6
B. Obesitas
1. Pengertian.......................................................................................12
2. Etiologi...........................................................................................13
3. Gejala..............................................................................................20
4. Klasifikasi.......................................................................................21
5. Pengukuran Obesitas......................................................................22
6. Penatalaksanaan..............................................................................24
7. Pencegahan.....................................................................................25
8. Komplikasi......................................................................................28
C. Citra Tubuh
1. Pengertian.......................................................................................32
2. Komponen-komponen ...................................................................33
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ................................................36
4. Citra Tubuh Remaja........................................................................40
BAB IV HASIL
A. Hasil Pencarian.....................................................................................79
B. Tabel Hasil............................................................................................79
iii
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan Literatur Review..............................................................63
B. Keterbatasan Literatur Review.............................................................78
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................79
B. Saran.......................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan orang tuanya, menuju pribadi yang mandiri. Menurut world Health
pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dengan batasan
usia remaja yaitu, remaja awal (10-14 tahun), remaja akhir (15-20 tahun)
(Rahmadani, 2017).
adalah jenis kelamin, berat badan dan derajat kekurusan atau kegemukan
(obesitas), teman sebaya, konsep diri, dan media masa. Terdapat banyak
mengalami obesitas atau tidak. Namun, metode yang paling berguna dan
Index (BMI) atau yang lebih dikenal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT).
1
2
obesitas meningkat dua kali lipat pada usia 12-19 tahun. Peningkatan
obesitas anak dan remaja sejajar dengan orang dewasa (S. Utami, 2016).
berumur ≤ 15 tahun kelebihan berat badan dan sebanyak 400 juta orang
gemuk (obesitas) dan di perkirakan lebih dari 700 juta orang dewasa akan
2013 (26,6%), dan di tahun 2018 meningkat (31.0%) dan ( usia > 18
tahun) di tahun 2007 (10,5%), di tahun 2013 (14.8%), dan di tahun 2018
Barat (usia ≤ 15 tahun ) 33% dan Prevelensi Obesitas pada remaja ( usia >
Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap masalah gizi. Masalah
2
3
atas bentuk tubuh yang dimiliki disebut dengan citra tubuh. Menurut
Schilder (dalam Bell & Rushforth, 2008) citra tubuh adalah gambaran
tentang tubuh seseorang yang terbentuk dalam pikiran individu itu sendiri,
atau dengan kata lain gambaran tubuh individu menurut individu itu
tidak puas dengan keadaan fisiknya. Cara diet yang dilakukan remaja putri
yang dilakukan di suatu SMA yang ada di Surabaya pada 100 remaja
(Wardani, 2015).
salah satu perubahan fisik adalah berubahnya bentuk tubuh atau obesitas.
3
4
dibandingkan pada saat masa anak-anak. Remaja akan lebih sadar diri dan
terhadap citra tubuh tersebut akan lebih lebih besar pada remaja putri.
adalah gangguan konsep diri, seperti gangguan body image (citra diri), dan
gangguan harga diri. Citra diri (self-image, body image, citra tubuh,
dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran
dan bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu
( Utami, 2016).
obesitas pasti akan mengalami distres karena pada masa tersebut remaja
sangat memperhatikan gambaran dirinya agar tidak gemuk dan lebih fokus
terhadap penampilan fisik seperti bentuk tubuh yang ideal, wajah yang
ketidakpuasan terhadap citra tubuhnya dan memiliki harga diri yang lebih
Hal ini diakibatkan oleh adanya ciri masa remaja sebagai masa pencarian
4
5
permasalahan obesitas tidak hanya mengenai keadaan fisik saja tetapi lebih
bertubuh kurus atau langsing, ideal atau berotot kekar merupakan sosok
yang wajib dimiliki sebagai salah satu faktor penunjang dalam interaksi
kecenderungan untuk mengalami rasa putus asa yang besar atau kurang
(Rupang, 2013).
Remaja yang memiliki citra tubuh yang positif akan merasa puas
tubuh yang negatif akan merasa dirinya sangat jauh dari harapan atau
gambaran idealnya. Remaja yang merasa dirinya sangat jauh dari harapan
kemudian akan berdampak pada penilaian yang baik terhadap diri remaja
remaja, karena dapat terjadi penurunan rasa percaya diri pada seseorang
5
6
pada remaja, maka remaja tersebut akan tumbuh menjadi remaja yang
mempunyai citra tubuh yang kurang, harga diri yang rendah dan kurang
percaya diri pada dirinya sendiri sehingga beberapa remaja depresi hanya
sehat yang berdampak buruk pada kesehatan remaja itu sendiri, sebagian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
putri
2. Tujuan Khusus
6
7
7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian
remaja madya (15-18 tahun) dan remaja akhir (19-22 tahun). Sementara
masa “Strome & Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis
8
9
keputusan yang di ambil dalam konflik tidak tepat, mereka akan jatuh ke
RI).
2. Karakteristik Perkembangan
a. Perkembangan Fisik
sangat pesat. Masa yang pertama terjadi pada fase pranatal dan bayi.
terutama tampak jelas pada hidung, kaki dan tangan. Pada masa remaja
9
10
c. Perkembangan Emosi
emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat
emosinya.
d. Perkembangan Sosial
10
11
e. Perkembangan Moral
kedisiplinan.
f. Perkembangan Kepribadian
(Praditasari, 2018). .
11
12
(Claudia, 2016).
3. Problema Remaja
mulus atau steril dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan
individu tidak selalu berlangsung secara mulus atau steril dari masalah .
dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur
yang linier , lurus atau searah dengan potensi , harapan dan nilai-nilai yang
B. Obesitas
1. Pengertian
gangguan kronik baru yang segera menjadi pandemik glonal yang cukup
12
13
tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal
13
14
a. Genetik
b. Lingkungan
c. Psikologi
rangsangan dari luar seperti iklan makanan atau kenyataan bahwa ini
d. Fisiologi
dibutuhkan.
14
15
Cause) (Moore,1993).
Faktor resiko obesitas dpat bersumber dari satu atau lebih dari
a. Genetik
2018).
15
16
b. Perilaku
yakni hidup tidak aktif, perilaku makan tidak sehat, dan merokok.
1) Kurang aktivitas
Jika hidup tidak aktif, hanya sedikit kalori yang terbakar. Gaya
3) Merokok
c. Lingkungan
kehidupan yang sehat dan bugar. Hanya saja manusia kurang mampu
16
17
waktu diperjalanan.
17
18
besar juga menjadi gemuk. Dari segi ekonomi, masyarakat yang kaya
e. Faktor Umur
18
19
g. Faktor Medis
1) Obat-obatan
2) Kehamilan
cairan tubuh. Hanya saja kenaikan berat badan ini bisa menetap
19
20
h. Faktor Psikologi
3. Gejala Obesitas
yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan
20
21
sedap. Pada laki-laki, penis tampak kecil karena terbenam dalam jaringan
4. Klasifikasi Obesitas
yaitu di pinggul dan paha, obesitas tipe buah pear disebut juga
21
22
anak.
Obesitas ini terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar
penyakit ( Alian,2008).
5. Pengukuran Obesitas
22
23
tingkat obesitas adalah BMI (Body Mass Index) atau IMT (Indeks Massa
Tubuh), yang didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan
IMT = BB (kg
(TB)² (m)
Keterbatasannya :
d. Wanita hamil.
tersendiri untuk penduduk Asia. Hasil studi di Singapura dengan IMT 27-
dengan IMT 30. Pada orang India, peningkatan IMT dari 22 menjadi 24
23
24
prevelensi ini naik menjadi 3 kali lipat pada orang dengan IMT 28.
Tabel 2.2 Klasifikasi berat badan menurut IMT untuk regio Asia
6. Penatalaksanaan Obesitas
dan menurunkan gejala klinis yang timbul karena obesitas. Yang kedua,
a. Kelaparan
b. Olahraga
24
25
aktivitas sedang 3,5-7,0 kcal/ menit, pada aktivitas berat 7,4 kcal/
c. Pembedahan
25
26
c. Modifikasi perilaku
atau situasi apa yang dapat membuat berat badan menjadi berlebih
d. Obat antiobesitas
jika:
2) Nilai BMI lebih dari 27 dan ada komplikasi medis dari obesitas,
Ada dua jenis obat yang telah disetujui oleh Food and Drug
1) Sibutramin
26
27
insomnia.
2) Orlistat
27
28
e. Tindakan pembedahan
dipertimbangkan jika:
(Bustan, 2015).
8. Komplikasi Obesitas
28
29
29
30
tersebut tidak selalu timbul jika seseorang tidak kelebihan berat badan.
bagian dalam kelompok faktor risiko utama yang sering terlihat untuk
fungsi insulin, gula tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga tetap beredar
dalam darah. Ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang meningkat.
30
31
d. Gangguan persendian
antara lain, nyeri pada sendi diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga
menjadi kaku tak bisa digerakkan. Yang terparah, penderita tidak sanggup
mungkin perubahan suara menjadi berat seperti suara lelaki (Maria, 2009).
dapat meningkatkan risiko terserang kanker prostat dan kanker usus besar
31
32
(Mansjoer, 1999).
yang paling utama dari komponen konsep diri lainnya, citra tubuh adalah
persepsi individu terhadap dirinya seara sadar ataupun tidak sadar terhadap
penampilan dan potensi tubuh. Gambaran diri atau citra tubuh bersifat
tidak disadari meliputi persepsi masa lalu dan sekarang megenai ukuran,
32
33
sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan
pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dari
pada intinya adalah gambaran diri terhadap dirinya sendiri, gambaran ini
individu baik secara pribadi maupun ketika individu tersebut berada pada
baik untuk dirinya danterlihat baik dimata orang lain yang melihatnya.
33
34
maka akan menimbulkan persepsi yang buruk pula. Hal tersebut akan
Hasil penilaian tinggi berada pada peran lebih penting bagaiman mereka
dan mereka tidak menghabiskan banyak usaha untuk menjadi terlihat baik.
usaha untuk mencapai citra tubuh yang baik yang dapat membuat individu
(Claudia,2016).
34
35
tinggi pada umumnya merasa puas dengan sebagian besar tubuh mereka.
tubuh individu untuk menjadi baik pula. Kepuasan terhadap bagian tubuh
dari hasil penilaian tinggi dan orientasi yang telah dilakukan (Rahmadani,
2017).
melakukan diet ketat, dan membatasi pola makan. Pada usia remaja, sudah
makan agar tidak menjadi gemuk. Mereka berfikir bahwa tubuh yang
35
36
kekurangan berat badan sampai kelebihan berat badan. Penilaian ini terjadi
pada individu itu sendiri terhadap bagaiman keadaan dirinya sendiri dan
jauh dari kata kepuasan untuk mencapai kata ideal. Mereka akan sering
a. Jenis kelamin
36
37
berat badan disebabkan oleh artikel dalam majalah wanita yang sering
b. Usia
ini berdampak pada usaha berlebihan pada remaja untuk mengontrol berat
badan. umumnya lebih sering terjadi pada remaja putri dari pada remaja
putra. Remaja putri mengalami kenaikan berat badan pada masa pubertas
dan menjadi tidak bahagia tentang penampilan dan hal ini dapat
c. Media Massa
37
38
bahwa standart kecantikan perempuan adalah Tubuh yang kurus dalam hal
d. Keluarga
kelamin bayinya dan bagaimana wajah bayinya kelak. Ketika bayi lahir,
sama seperti harapan oanggota keluarga lain yaitu tidak cacat tubuh. Ikeda
and Narworski) menyatakan bahwa komentar yang dibuat orang tua dan
anak- anak. Orang tua yang secara konstan melakukan diet dan berbicara
tentang berat mereka dari sisi negatif akan memberikan pesan kepada anak
38
39
2013).
e. Hubungan interpersonal.
terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang sering membuat orang merasa
daya tarik fisik. Pikiran dan perasaan mengenai tubuh bermula dari adanya
39
40
oleh para remaja. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas
bahwa obesitas adalah sebagai suatu simpanan yang berlebih dalam bentuk
yang serius, seperti tekanan darah tinggi, jantung, diabetes melitus, dan
psikologis(Menezes, 2009).
yang sangat erat antara psikologis dengan obesitas pada remaja, terutama
bentuk tubuh yang ideal dan kenyataan yang ada. Depresi terjadi sebagai
akibat gangguan citra tubuh (sering berupa distorsi, bila melihat didepan
realitas). Bagi remaja putri yang mengalami obesitas, masalah yang sering
40
41
kali muncul adalah kepercayaan diri yang rendah dan kondisi ini berbeda
ejekan dan penampilan yang gemuk selalu di ejek dan dianggap sebagai
hal yang lucu yang dapat membuat orang lain tertawa dan dianggap jelek.
berbeda dan aneh dibandingkan dengan orang lain. Tubuh yang kurus
bukan hanya dianggap menarik, tetapi tubuh yang gemuk dianggap sesuatu
banyak usaha yang dilakukan para remaja putri untuk membentuk tubuh
yang ideal agar menjadi kurus. Pada umumnya mereka melakukan diet,
dan lain-lain. Sejauh ini remaja putri lebih menyukai diet untuk
menurunkan berat badan. Tidak berbeda dengan remaja putri, remaja putra
pun sebagian mengalami masalah berat badan. Bagi mereka yang memiliki
berat untuk mendapatkan perhatian dari lawan jenis. Banyak remaja putera
yang berharap dapat membuat tubuh mereka sedikit kekar atau berotot dan
41
42
penampilan fisik yang terlalu gemuk (obesitas) adalah hal yang sangat
Menurut Cash & Pruzinsky citra tubuh merupakan sikap yang dimiliki
menarik hanya pada wanita saja tetapi para pria pun terkadang
perhatian terhadap citra tubuh seseorang sangat kuat terjadi pada remaja
yang berusia 12 hingga 18 tahun, baik pada remaja puteri maupun remaja
putera, pada masa remaja, biasanya mulai bersibuk diri dengan penampilan
fisik mereka dan ingin mengubah penampilan mereka. Fokus utama dari
perhatian para remaja adalah tubuh mereka. Remaja putri sering sekali
BAB III
METODE PENELITIAN
42
43
adalah pubmed, yaitu basis data gratis yang digunakan untuk mencari
43
44
MEDLINE.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
https://www.sciencedirect.com/.
http://sinta.ristekbrin.go.id/journals.
44
45
seperti diagram.
berdasarkan judul, abstrak, dan kata kunci. (Polit and Beck, 2008).
45
46
yaitu proses review artikel yang telah sesuai tersebut (Polit and
Beck, 2008).
F. Prisma Diagram
BAB IV
HASIL LITERATUR REVIEW
46
47
A. Hasil Pencarian
B. Tabel Hasil
hubungan obesitas dengan body image pada remaja putra dan putri.
Tabel 4.1
Hasil Penelitian dari Artikel Literatur/ jurnal Review
Nanik Penelitian ini Penelitian ini Populasi dalam Hasil Remaja yang
Setyo bertujuan bersifat penelitian ini penelitian dalam masa
Agustin, untuk deskriptif adalah seluruh menunjukkan pubertas
Rina Nur mengetahui korelasi, siswa siswi p=0.018 banyak yang
Hidayati, hubungan dengan kelas VII yang (p<0.05), mengalami
Naning obesitas pendekatan mengalami sehingga H1 obesitas.
Puji dengan citra waktu cross obesitas di diterima Dimana
Suryanti tubuh pada sectional SMPN 1 artinya responden
ni (2017) siswa siswi Mojoanyae terdapat obesitas
kelas VII di Kabupaten hubungan paling
Jurnal SMP N 1 Mojokerto antara banyak
Keperaw Mojoanyar yaitu sebanyak obesitas adalah remaja
atan Kabupaten 224 siswa dengan citra perempuan.
Komunit Mojokerto. siswi dan tubuh pada Didapatkan
as . didapatkan siswa siswi di bahwa
Volume sampel SMPN 1 mumnya
47
48
48
49
49
50
tinggi badan
dan berat
badan yang
ditentukan
Mc,nemar
50
51
51
52
Negar Therefore, This cross- was done on The results Final results
Yazdani, this study sectional 124 morbid showed a indicated that
PhD aimed study, using obese patients significant body image
Candidat to assess the simple who referred to relationship defects
e; Sayed relationship random obesity clinic between body caused by
Vahid between body sampling in Shiraz from image and obesity could
Hosseini, image and method, 2016 to 2017. psychological lie in
MD; psychological The data were wellbeing negative
Masood well-being in collected by (r=0.43) psychological
Amini, morbid obese body image (P<0.001), well-being in
MD; patients index and and between all aspects.
Zahra psychological the total This study
Sobhani, well-being score of the can promote
PhD; questionnaire. body image health
Farkhon Results were and all the clinicians’
deh analyzed using subscales of knowledge in
Sharif, descriptive psychological supporting of
PhD; statistics, well-being mental status
Hajar Pearson except of obese
Khazraei correlation autonomy individuals. It
, PhD coefficient test, and purpose is suggested
(2018) ANOVA, and in life that
Regression (P<0.05). preventing
IJCBNM anal sis. There was and
April also a supporting
2018; significant intervention
52
53
53
54
binomunal kegemukan
dengan tingkat normal 20
kesalahan orang, positif
sebesar 0,05 3 orang,
yaitu sebanyak negatif 2
25 orang, orang.
Jumlah sampel Pengkatagori
pada penelitian an ukuran
ini didapatkan tubuh normal
dengan 22 orang,
menggunakan positif 3
rumus proporsi orang.
binomunal Penilaian
dengan tingkat gejala
kesalahan depresi, 15
sebesar 0,05 orang tidak
yaitu sebanyak menunjukkan
25 orang. gejala
depresi, 8
orang gejala
depresi
ringan, 1
orang gejala
depresi
sedang dan 1
orang gejala
depresi berat.
Kejadian
gangguan
makan, 3
orang
mengalami
gangguan
makan dan
22 orang
tidak
mengalami
gangguan
makan.
Evaluasi
penampilan
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kejadian
gangguan
54
55
makan. p <
0,05, OR =
23, dan
CI95% =
3,382 -
156,396.
55
56
perempuan
(x2=1,45;
r=0,14),
tetapi
mahasiswa
non-obes
memiliki
peluang
hampir 2 kali
untuk merasa
stres
dibandingkan
mahasiswa
obes.
Demikian
juga body
image dan
perasaan stres
tidak
berhubungan
signifikan
pada
mahasiswa
laki-laki
(x2=0,50;
r=0,480) dan
perempuan
(x2=0,55;
r=0,09),
tetapi
mahasiswa
dengan body
image negatif
mempunyai
potensi 1,5
kali lebih
besar untuk
merasa stres
daripada
mahasiswa
dengan body
image positif.
56
57
57
58
58
59
purposive
sampling.
59
60
variabel menjaga
dependen Indeks Massa
adalah body Tubuh agar
image. tetap normal.
Dalam
Rosidaw untuk Desain populasi Hasil penelitian ini
ati, mengetahui penelitian adalah seluruh ditemukan di temukan
Pudjiati, hubungan non siswi SMA ada hubungan ada hubungan
Prayetni IMT dengan eksperimen ( PGRI Lubang bermakna bermakna
(2019) Body Image cross Buaya Jakarta antara IMT antara Indeks
JKEP. sectional), Timur. Dengan dengan Body Massa Tubuh
Vol.4 jumlah sampel Image, tidak (IMT)
No. 2 yang dianalisis ada hubungan dengan body
Nov adalah 202 bermakna image.
2019 responden antara umur Penelitian
Data di dengan body juga
analisis secara image, serta menemukan
univariat, uji ada hubungan ada hubungan
Chi-square bermakna bermakna
dan antara jenis antara jenis
multivariate kelamin kelamin
(Regresi dengan body dengan body
Logistik image. image. dan
Sederhana). tidak
menemukan
ada hubungan
bermakna
antara umur
dengan body
image
responden.
60
61
61
62
Reyhan The aim of The study Turkey with The It was found
Erkaya, this study was 300 pregnant that the
Özlem was to performed unselected women with majority of
Karabulu determine the through a pregnant normal BMI pregnant
tlu , relationship questionnaire women who were more women were
Kıymet between in a state were recruited likely to feel overweight
Yes_ilçiç maternal hospital in from the satisfied. and obese
ek Çalik obesity, self- Trabzon delivery unit. While 56.8% according to
(2018) esteem and As data of the BMI
body collection pregnant and their
Saudi Image tools, Body women average body
Journal Image Scale at normal image and
of (BAS) and weight based self-esteem
Biologic Coopersmith on BMI were were high
al Self-Esteem found to feel and medium
Sciences Scale (GIS) satisfied and level
25 were used 43.3% of respectively.
(2018) between April those
1079– and May 2016. overweight
1084 felt satisfied,
54.3% of
obese ones
did not feel
satisfied. A
weak positive
significant
correlation
was found
between body
image and
self-esteem (r
= 0.172; p =
0.003 <
0.05). As the
self-esteem
increases,
body image
increases,
too.
62
63
BAB V
PEMBAHASAN
(2017) dengan judul “ Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh Pada Siswa
masa pubertas, hal ini juga dikarenakan pola makan yang tidak sehat dan
judul “Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Body Image Pada Remaja
63
64
cepat saji, makan yang berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik. Remaja
(2017) dengan judul “ Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh Pada Siswa
Wardan dkk (2015) dengan judul “ Obesitas, body image, dan perasaan
indikator PLT, obesitas juga lebih banyak terdapat pada mahasiswa laki-
distribusi kategori obesitas pada IMT maupun PLT antara laki-laki dan
kategori PLT (23,3%) daripada kategori IMT (18,7%) lebih banyak (74%)
prevalensi body image negatif sedikit lebih tinggi pada perempuan (80%)
64
65
stres total sebanyak 105 respoden (70%) dengan proporsi hampir sama
pada skala body image yang berada dalam kategori rendah sebesar 14
judul “Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Body Image Pada Remaja
Sebagianbesar remaja putri kelas I dan kelas II SMA Negeri 4 Banda Aceh
dengan judul “ Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) Dengan Body Image
65
66
mempersepsikan body image tidak puas. Responden yang IMT gemuk dan
dengan judul “ Obesitas, body image, dan perasaan stres pada mahasiswa
ukuran tubuh menjadi suatu hal yang endemik bagi perempuan dan disebut
body image negatif lebih besar dari pada laki-laki, tetapi tidak berbeda
secara signifikan.
dengan judul "Gambaran citra tubuh pada wanita dewasa awal yang
66
67
dengan judul “ Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) Dengan Body Image
bahwa perempuan dan laki-laki pada masa kini sudah mulai menjaga
merawat dirinya agar dapat sesuai dengan tuntutan dari masyarakat karena
kemalasan dan dianggap tidak dapat mongontrol diri. Perempuan dan laki-
body image tidak puas. Responden yang IMT gemuk dan obesitas lebih
67
68
proporsi jenis kelamin dengan bodi Image (ada hubungan bermagna antara
jenis kelamin dengan body image. Dari hasil analisis diperoleh juga nilai
Citra tubuh sebagai bagian dari citra diri, mempunyai pengaruh terhadap
bagaimana cara seseorang melihat dirinya. Banyak remaja yang merasa tidak
puas dengan penampilan dirinya sendiri, apalagi yang menyangkut tentang body
dialami antara laki-laki dan perempuan dengan cara yang berbeda. Perbedaan
Ketidakpuasan terhadap tubuh lebih sering pada perempuan dari pada laki-laki.
body image yang negative. Remaja putri pada umumnya kurang puas dengan
gambaran citra tubuhnya dibanding anak laki-laki. Citra tubuh adalah merupakan
kumpulan sikap individu yang disadari maupun tidak disadari terhadap tubuhnya,
68
69
termasuk persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran tubuhnya, fungsi
keterbatasan, makna dan objek yang kontak secara terus menerus baik masa lalu
maupun sekarang.
body image rendah hal ini didapatkan pada 30 (83,3%) remaja. Seorang
menginjak dewasa sehingga remaja yang memiliki body image tinggi akan
sehingga remaja terhindar dari indeks massa tubuh (IMT) underweight dan
(44,4%) remaja dan sebagia besar memiliki body image rendah hal ini
Malang.
(2017) dengan judul “Citra Tubuh Pada Remaja Perempuan Gemuk Dan
bentuk dan berat tubuh yang dimiliki antara kelompok remaja putri
memiliki citra tubuh yang negatif, sedangkan remaja putri non overweight
69
70
body image sebanyak 55,6% responden dalam kategori body image negatif
dissatisfaction.
memunculkan perilaku diet pada individu tersebut dan diet yang berlebih
akan memicu gangguan makan atau yang biasa disebut dengan eating
ideal, ingin menjadi lebih kurus dan terus memiliki keinginan untuk tetap
dalam kategori body image negatif juga menyebabkan fear of fatness pada
dalam kategori fear of fatness. Hasil uji perbedaan terhadap fear of fatness
70
71
artinya bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada fear of fatness
yang positif. Saran yang diberikan agar remaja tetap memiliki persepsi
atau pemikiran yang positif mengenai body image maka seharusnya para
benar, membiasakan sarapan yang cukup, aktivitas fisik yang baik dengan
cara melakukan olahraga rutin seminggu tiga kali selama 30 menit serta.
Agar para remaja tidak mengalami body dissatisfaction dan fear of fatness
hendaknya lebih percaya diri pada kondisi tubuh yang dimiliki saat ini,
tidak tidak terlalu mempedulikan penilaian negatif dari orang lain disekitar
dan memantau secara rutin berat badan dan tinggi badannya untuk
71
72
tidak tepat pada orang-orang yang berat badannya normal atau bahkan
(2019) dengan judul “ Citra Tubuh Dan Perilaku Makan Sebagai Faktor
ideal telah marak dikalangan remaja, serta pengaruh teman sebaya yang
(2019) dengan judul “Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan citra tubuh
Remaja Putri kelas I dan kelas II SMA N 4 Banda Aceh” hasil penelitian
72
73
body image pada siswi di SMA Negeri 4 Banda Aceh. Berdasarkan hasil
orang memiliki citra tubuh negatif dan 19 orang memiliki citra tubuh
(2019) dengan judul “Hubungan Persepsi Citra Tubuh dan Gejala Depresi
gangguan makan.
73
74
(2017) dengan judul “ Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh Pada Siswa
74
75
dengan bentuk tubuhnya maka remaja akan memiliki citra tubuh yang
sebesar 0,005 <0,05 dan memiliki keeratan hubungan sebesar 0,520 yang
terhadap body image remaja putri yang obesitas. Hal iini dibuktikan dari
75
76
televisi terhadap body image remaja putri yang obesitas. Dilihat dari
regresi dalam penelitian ini bertanda negatif, hal ini berarti bahwa semakin
semakin rendah body image pada remaja putri yang obesitas. Hubungan
negatif dalam penelitian ini dapat terjadi karena semakin seseorang wanita
tujuan dalam hidup (P <0,05). Ada juga hubungan yang signifikan antara
<0,05). Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata
berbagai kategori indeks massa tubuh (BMI) (P> 0,05). Hasil akhir
menunjukkan bahwa cacat citra tubuh yang disebabkan oleh obesitas dapat
76
77
rendah dan diidentifikasi dengan angka berat badan lebih rendah; juga
hubungan antara persepsi harga diri dan citra tubuh (r = 61) dikonfirmasi.
merasa puas. Sementara 56,8% wanita hamil dengan berat badan normal
berdasarkan BMI ditemukan merasa puas dan 43,3% dari mereka yang
kelebihan berat badan merasa puas, 54,3% wanita gemuk tidak merasa
puas. Korelasi signifikan positif lemah ditemukan antara citra tubuh dan
harga diri (r = 0,172; p = 0,003 <0,05). Saat harga diri meningkat, citra
77
78
kelebihan berat badan dan obesitas menurut BMI dan rata-rata citra tubuh
dan harga diri mereka masing-masing adalah tingkat tinggi dan sedang
obesitas dengan body image pada remaja putra dan putri didapatkan bahwa
tidak sesuai dengan harapan atau hipotesis awal, timbulnya bias dan ketidak
penelitian.
78
79
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
obesitas dengan body image remaja putra dan putri didapatkan bahwa
obesitas dan body image pada remaja, dan body image dan self-esteem
pada remaja.
pengaruh obesitas dengan body image pada remaja putra dan putri.
B. Saran
kesehatan masyarakat.
79
80
80