Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERSONAL HYGIENE PADA IBU NIFAS


DIRUANGAN KB RAWATAN

Oleh :

Salsabila Arta (2014901012)

Afdhal Wahyudi (2014901027)

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

BUKITTINGGI

TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sasaran : Ibu Nifas

Hari/Tanggal : Jum’at/19-02-2021

Waktu : 1 x 50 menit

I.  Latar Belakang
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas
membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal
hygiene.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal
hygiene) diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan
diri yang baik bagi dirinya sendiri  pada masa nifas atau masa pulih kembali
yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

II.  Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal
hygiene), diharapkan ibu-ibu dapat:
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas
2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa
nifas
3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara
mandiri ataupun di bantu
4. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu menjaga personal hygiene

III. Garis-garis Besar Materi            

1. Pengertian Nifas
2. Pengertian Personal hygiene (perawatan diri)
3. Tujuan melakukan perawatan diri
4. Kebutuhan personal hygiene pada ibu
5. Perawatan perineum
6. Waktu perawatan Perineum
7. Penatalaksanaan
IV. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
1. Penyuluhan Kesehatan
a. Menampilkan Slide materi dengan Powerpoint
2. Karakteristik Peserta
a. Ibu Nifas
3. Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/tanggal : Jum’at/19-02-2021
Waktu : 07.30 WIB
Tempat :Ruang KB Rawatan RSUD M. NATSIR SOLOK
4. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
- Demonstrasi
5. Alat-alat yang digunakan (Media)
a. Penampilan Slide
- Laptop
- Infokus
- Leaflet
6. Setting Tempat
Keterangan :

: Moderator

: Presenter

: Observer

: Audiens

: Fasilitator

7. Orientasi dan Uraian Tugas


1) Moderator : Afdhal Wahyudi
Tugas : Membuka Acara Penyuluhan, Membantu presenter dalam
menjalankan Penyuluhan dari awal hingga akhir, menjawab pertanyaan
dari audiens.
2) Presenter : Salsabila Arta
Tugas : Menjelaskan tujuan penyuluhan, Mengarahkan proses
kegiatan pada anggota kelompok, Mengevaluasi perasaan setelah
pelaksanaan, menjawab pertanyaan dari audiens.
3) Observer : Afdhal Wahyudi
Tugas : Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan
non verbal, Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan
prilaku,Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program
penyuluhan, serta menjawab pertanyaan dari audiens.
4) Fasilitator : Salsabila Arta
Afdhal Wahyudi
Tugas : Menyiapkan alat-alat Penyuluhan, Memberi motivasi
kepada pasien dan keluarga untuk mendengarkan apa yang sedang
dijelaskan, Mempertahankan kehadiran pasien dan keluarga, Mencegah
gangguan/hambatan terhadap pasien dan keluarga baik luar maupun
dalam, serta menjawab pertanyaan dari audiens.
STRATEGI PELAKSANAAN

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


.
1. 5 Menit Pembukaan
- Mengucapkan Salam - Menjawab salam
- Perkenalan - Memperhatikan
Mahasiswa
- Menjelaskan Tujuan - Memperhatikan
- Kontrak Waktu - Memperhatikan
2. 40 Menit Pelaksanaan
 Pengertian Nifas
- Menggali persepsi - Mengemukakan
audiens tentang Pendapat
pengertian Nifas
- Memperhatikan
- Memberikan
reinforcement positif
atas jawaban audiens - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang
Pengertian Nifas
- Mereview kembali
- Mengemukakan
tentang Pengertian
Nifas Pendapat
 Pengertian
personal Hygiene
- Menggali persepsi - Mengemukakan
audiens tentang Pendapat
Personal Hygiene
- Memberikan - Memperhatikan
reinforcement positif
atas jawaban audiens
- Menjelaskan tentang - Memperhatikan

Pengertian Personal
Hygiene
- Mereview kembali - Mengemukakan

tentang Personal Pendapat


Hygiene
 Tujuan personal
Hygiene
- Menggali persepsi - Mengemukakan
audiens tentang Pendapat
Tujuan Personal
Hygiene
- Memberikan - Memperhatikan
reinforcement positif
atas jawaban audiens
- Memperhatikan
- Menjelaskan tentang
Tujuan Personal
Hygiene
- Mengemukakan
- Mereview kembali
Pendapat
tentang Tujuan
Personal Hygiene
 Kebutuhan
Personal Hygiene
- Menggali persepsi
- Mengemukakan
audiens tentang
Pendapat
Kebutuhan Personal
Hygiene
- Memberikan
- Memperhatikan
reinforcement positif
atas jawaban audiens
- Menjelaskan tentang - Memperhatikan
Kebutuhan Personal
Hygiene
- Mereview kembali - Mengemukakan
tentang Kebutuhan Pendapat
Personal Hygiene
 Perawatan
Perineum
- Menggali persepsi - Mengemukakan
audiens tentang Pendapat
Perawatan Perineum
- Memberikan - Memperhatikan
reinforcement positif
atas jawaban audiens
- Memperhatikan
- Menjelaskan tentang
Perawatan Perineum
- Mereview kembali
- Mengemukakan
tentang Perawatan
Pendapat
Perineum
 Waktu Perawatan
Perineum
- Menggali persepsi
- Mengemukakan
audiens tentang
Pendapat
Waktu Perawatan
Perineum
- Memberikan
- Memperhatikan
reinforcement positif
atas jawaban audiens
- Menjelaskan tentang
Waktu Perawatan - Memperhatikan
Perineum
- Mereview kembali - Mengemukakan
tentang Waktu Pendapat
Perawatan Perineum
 Penatalaksanaan
- Menggali persepsi - Mengemukakan
audiens tentang Pendapat
Penatalaksanaan
Perineum
- Memberikan - Memperhatikan
reinforcement positif
atas jawaban audiens
- Memperhatikan
- Menjelaskan tentang
Penatalaksanaan
Perineum
- Mengemukakan
- Mereview kembali
Pendapat
tentang
Penatalaksanaan
Perineum
3. 5 Menit Penutup
- melakukan evaluasi - menjawabpertanyaan
- menyimpulkan dan - memperhatikan
menutup diskusi
- mengucapkan salam - memperhatikan

I. EVALUASI YANG DIHARAPKAN


1. Evaluasi Struktur
a. Acara berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditentukan
b. Peserta Penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Audiens sepakatuntukmengikutikegiatan
d. Leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya

2. Evaluasi Proses
a. Peserta penyuluhan memperhatikan penyuluhan ketika sedang
berlangsung
b. Peserta berperan aktif dalm jalannya diskusi
c. Peserta dapat mengikuti demonstrasi dengan baik sesuai yang diharapkan
3. Evaluasi Hasil
a. 80% Audiens mampu memahami Pengertian Nifas
b. 80% Audiens mampu memahami Pengertian Personal Hygiene
c. 80% Audiens mampu memahami Tujuan Personal Hygiene
d. 80% Audiens mampu memahami Kebutuhan Personal Hygiene
e. 80% Audiens mampu memahami Perawatan Perineum
f. 80% Audiens mampu memahami Waktu Perawatan Perineum
g. 80% Audiens mampu memahami Penatalaksanaan Perineum
h. 80% Audiens diharapkan mampu mengaplikasikan apa yang sudah
dijelaskan.
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung
selama kira-kira 6 minggu.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.
B. Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
C. Tujuan melakukan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

D. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan


meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari,
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik
dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada
luka jahitan maupun kulit.
a.Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna
untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak
longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.
Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada
daerah sekitarnya akibat lochea.

b.Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan
rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi
lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan
berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun
demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut
dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
Hindari penggunaan pengering rambut.

c.Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil
akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk
menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu.
oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu
akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d.Kebersihan vulva dan sekitarnya.


 Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan
vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,
meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan
luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital
dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan
mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan
sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya
diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan
pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci,
dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

E. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :


 Ibu Mudah Sakit
 Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
 Bayi ibu sakit
 Ibu kurang percaya diri
 Ibu mengalami infeksi

F. Perawatan Perineum
  Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-
organreproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang
masuk melalui vulvayang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan
bakteri pada peralatan penampungLochea(pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah
 Mencegah kontaminasi dari rektum
 Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
 Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

G. Waktu Perawatan
 Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
 Saat mandiPada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut,
setelah terbuka maka adakemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada
cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan
penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
 Setelah buang air kecilPada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil
kemungkinan besar terjadikontaminasi air seni padarektum akibatnya
dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
 Setelah buang air besar.Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan
sisa-sisa kotoran disekitar anus,untuk mencegah terjadinya kontaminasi
bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka
diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.

H. Cara Merawat Luka Sayatan Operasi Caesar


Luka sayatan operasi caesar biasanya memiliki panjang sekitar 10–15
cm. Bila tidak terjadi infeksi, luka tersebut akan menutup dan pulih dalam
jangka waktu 6 minggu. Sekitar 48 jam setelah menjalani operasi caesar,
Anda mungkin akan merasakan beberapa keluhan, seperti mual, sulit
bergerak, serta rasa gatal dan sedikit perih pada luka operasi. Biasanya
keluhan tersebut akan mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Agar luka jahitan operasi bisa sembuh dan tidak terinfeksi, Anda perlu
melakukan perawatan luka jahitan operasi caesar berikut ini:

1. Bersihkan luka sayatan secara teratur


 Selalu menjaga kebersihan luka operasi sangat penting dilakukan untuk
mencegah risiko infeksi dan mempercepat proses pemulihan. Dokter atau
perawat umumnya akan memberikan Anda petunjuk mengenai cara
membersihkan luka jahitan selama menjalani masa pemulihan di rumah.
 Bersihkan luka jahitan dengan cara mengusapnya dengan kain yang
telah dibasahi air bersih. Lakukan secara lembut dan perlahan, serta
hindari menggosok area luka jahitan. Setelah itu, keringkan menggunakan
lap atau handuk yang kering dengan cara ditepuk-tepuk.
2. Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman
 Pakaian yang ketat akan membuat tubuh mudah berkeringat, sehingga
luka sayatan operasi caesar berisiko mengalami iritasi. Selain itu,
gesekan antara luka dengan bahan pakaian juga bisa memicu
terjadinya peradangan.
 Oleh karena itu, kenakan pakaian yang longgar dan berbahan katun
agar lebih nyaman dan dapat menyerap keringat. Cara ini dapat
menjaga luka tetap kering dan bersih, serta sembuh lebih cepat.
3. Hindari aktivitas fisik berat
 Selama masa pemulihan pascaoperasi caesar, Anda perlu membatasi
aktivitas fisik agar tidak kelelahan. Terlalu banyak beraktivitas akan
membuat proses pemulihan luka sayatan atau jahitan operasi caesar
menjadi lebih lama.
 Jika ingin berolahraga, Anda perlu bersabar hingga dokter
menyatakan bahwa Anda sudah boleh berolahraga dan menjalani
aktivitas fisik seperti biasa. Biasanya, dokter akan memperbolehkan
Anda kembali berolahraga dan beraktivitas fisik dalam waktu
beberapa minggu setelah operasi caesar.
4. Konsumsi obat penghilang rasa sakit
 Selama beberapa hari pertama setelah operasi caesar, Anda mungkin
merasakan nyeri di area luka jahitan. Kondisi ini umum terjadi dan
akan hilang dengan sendirinya seiring masa pemulihan.
 Namun, bila nyeri yang dirasakan menyebabkan rasa tidak nyaman,
dokter umumnya akan memberikan obat penghilang rasa sakit, seperti
paracetamol, untuk mengurangi rasa nyeri yang muncul
I. Penatalaksanaan
 Persiapan
Ibu Pos PartumPerawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar
mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan
posisi kaki terbuka.
 Alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower
air hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air
hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).
PenatalaksanaanPerawatan khusus perineal bagi wanita setelah
melahirkan anak mengurangirasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah
infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan
menurut Hamilton (2002) adalahsebagai berikut:
1. Mencuci tangannya
2. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat
3. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah
kerectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.
4. Berkemih dan BAB ke toilet
5. Semprotkan ke seluruh perineum dengan air 
6. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke
belakang.
7. Pasang pembalut dari depan ke belakang.
8. Cuci kembali tangan
9. Evaluasi
Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah:
 Perineum tidak lembab
 Posisi pembalut tepat
 Ibu merasa nyaman
Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Perineum
 GiziFaktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap
proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan
sangat membutuhkan protein.
 Obat-obatanSteroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan
menggangu respon inflamasinormal.Antikoagulan : Dapat menyebabkan
hemoragi.
DAFTAR PUSTAKA

Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba


Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah,


S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGC

Mitayani . 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai